Istri Kecil Tuan Ju

Bebas Dari Sekandal.



Bebas Dari Sekandal.

0Tepat saat itu, mata Yumi melotot saat melihat berita terbaru tentang agensi GM Entertainment. Sedangkan Qiara sibuk bermain game dan tidak memperdulikan apa yang sedang ditayangkan.     
0

"Setelah melakukan penelusuran, kami menemukan fakta kalau penyanyi Nimas Ayumi tidak pernah melakukan seperti yang sudah ada di pemberitaan sebelumnya. Dia hanya di fitnah oleh salah satu artis terkenal. Akan tetapi, kami belum mengkonfirmasi siapa artis yang susah memfitnahnya. Tapi, kami memiliki beberapa bukti tentang itu. Dengan bukti ini, saya menyatakan kalau Nimas Ayumi adalah penyanyi yang bersih. Berita kedua adalah tentang pengakuan Nathan yang ternyata hanya ingin melindungi teman baiknya. Jadi, dia tidak ada hubungan serius dengan Nimas Ayumi selain teman."     

"Aargggg ... " Yumi berteriak sambil berjingkrak-jingkrak kegirangan setelah mendengar berita itu.      

"Oh astaga... Kak Yumi ... Ada apa denganmu?" Qiara terkejut sampai ponselnya jatuh ke sofa.      

"Qiara... Sekarang aku bisa keluar dengan bebas tanpa takut di lempari lagi! "Kata Yumi sambil menarik kedua tangan Qiara lalu mengajaknya menari bersama.      

Qiara merasa bingung karena dia tidak tahu kenapa Yumi seperti itu.      

"Ada apa? " Tanya Qiara lagi setelah Yumi berhenti menari.      

"Apa kamu tidak mendengar berita tadi? Namaku sudah bersih dan aku bisa berdiri dengan tegak untuk menyanyi di atas panggung lagi. Hehehe..." Jawab Yumi dengan tatapan yang berkaca-kaca.      

"Benarkah? " Tanya Qiara sambil menahan senyumnya.      

"Iya."     

Melihat Yumi mengangguk, Qiara pun langsung menelusuri internet untuk melihat berita itu beserta komentar warganet.      

"Wow ... Hebat banget. Bagaimana mungkin bos bisa mendapat bukti seakurat ini? Tapi, kenapa bos merahasiakan siapa pelakunya?"      

Qiara tampak berfikir setelah ia tersenyum membaca berita itu. Qiara pun merasakan ada yang ganjal dengan dirahasiakannya identitas pelakunya.     

"Aku tidak perduli siapa pelakunya, karena aku yakin ia pasti akan kena balasannya. Yang penting sekarang aku bisa kembali menyanyi walaupun harus mulai dari bawah di YM Entertainment." Kata Yumi sambil tersenyum lega.      

"Baguslah. Ngomong-ngomong, apa kamu sudah bisa menghubungi Nathan?"     

Mendengar pertanyaan Qiara, Yumi langsung terdiam karena hingga hari ini dia belum juga mendapat kabar tentang Nathan dan itu sangat menyiksa hingga membuatnya tidak bisa tidur dengan tenang.      

"Kenapa kamu bertanya padaku? Bukankah dia adik ipar mu?" Jawab Yumi sambil berpura-pura tidak memperdulikan kabar Nathan.      

"Aku belum sempat bertanya pada Julian. Tapi, aku berharap kakak dan Nathan bisa bersama selamanya." Kata Qiara dengan penuh harap.      

Yumi tersenyum pahit mendengar apa yang Qiara katakan. Bukan tidak cinta akan tetapi perjalanan yang mereka lalui sungguh melelahkan. Karena tidak tahu Unjung nya.      

"Aku tidak punya waktu untuk membahas soal cinta. Jadi, berhentilah membahas Nathan!" Kata Yumi sambil memalingkan wajahnya.      

Qiara tidak mengatakan apapun, karena dia bisa memahami perasan Yumi yang sebenarnya.      

"Baiklah, jangan terlalu di pikirkan, yang penting sekarang kakak akan memulai hidup kakak yang baru di YM Entertainment. Kakak harus bersemangat! " Kata Qiara sambil tersenyum penuh energi kearah Yumi.     

"Iya." Jawab Yumi sembari membalas senyum Qiara lalu memeluknya dengan erat.     

Qiara adalah satu-satunya teman yang sangat dekat dengannya, oleh karena itu dia sangat bersyukur bisa mengenal Qiara.      

Tepat saat itu, ponsel Yumi berbunyi dan itu dari Kevin. Seketika itu Yumi mengangkatnya dengan segera.     

"Halo pak Kevin! " Sapa Yumi setelah menggeser icon berwarna hijau di ponselnya.     

"Apa kamu sudah melihatnya?" Tanya Kevin dari seberang telpon.      

"Terimakasih pak Kevin. Kalau bukan karena bantuan anda, aku tidak mungkin bisa lolos dari skandal ini!" Jawab Yumi sambil bernafas lega.      

"Jangan berterimakasih padaku, karena yang melakukan ini adalah Bos Besar bukan aku. Bos juga memberikanmu satu hadiah. Besok, kamu harus mengambilnya bersama Liana!." Kata Kevin.     

"Kenapa harus bersama Liana?" Tanya Yumi sambil melihat Qiara.     

"Kamu bisa menanyakannya kepada bos saat kamu bertemu besok. Kalau begitu aku akan tutup sekarang!", Jawab Kevin sembari menutup panggilannya.      

"Ada apa?" Tanya Qiara sambil mengerut keningnya saat melihat Yumi memandangnya dengan aneh.     

"Tidak apa-apa. Oh iya, kamu pulang saja malam ini, karena Tuan Ju pasti sudah menunggumu. Aku bisa sendiri kok." Kata Yumi sambil memegang tangan Qiara.      

"Tidak apa-apa. Aku akan menemani kakak malam ini, Julian sudah mengizinkan aku."      

Yumi pun langsung mengangguk sambil tersenyum, dia senang kalau Qiara menemaninya atas izin Julian.      

Malam itu pun mereka tidur bersama dan ngobrol sepanjang malam.      

Keesokan Paginya.      

Qiara sengaja pulang pagi-pagi dari rumah Yumi agar bisa bertemu Julian dan Zio yang pasti belum keluar rumah.      

Setelah keluar dari taxi, Qiara berdiri di depan gerbang memandangi rumah Julian yang berada di kawasan elit kota A.      

Kawasan itu terkenal paling mahal dengan harga selangit dimana hanya orang-orang kelas atas yang mampu membelinya. Selain luas, aman dan bersih lingkungan itu juga terkenal sangat indah dengan pemandangannya yang menakjubkan serta udara yang jauh dari polusi.     

"Selama lima tahun aku tidak melihat rumah ini, sekarang semua kembali dengan adanya Zio!" Setelah mengatakan itu, Qiara pun langsung masuk ke rumah sambil tersenyum.     

Setelah sampai di ruang tamu, Qiara melihat pemandangan menakjubkan. Ia melihat Zio dan Julian duduk dengan tenang tanpa saling menganggu urusan masing-masing.     

Mereka berdua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Julian sibuk membaca dan yang kecil sibuk main game sehingga mereka tidak ada yang menyadari dirinya sudah pulang.     

"Selamat pagi dua lelaki kesayangan ku!" Mendengar suara Qiara yang ceria, Julian dan Zio langsung menoleh bersamaan.      

"Tante... " Zio segera menghampiri Qiara lalu memeluknya seakan sudah lama terpisah.      

"Pagi sayang, apakah kamu sudah mandi? " Tanya Qiara setelah melepas pelukan hangat tubuh Zio.      

"Aku sudah mandi. Sebentar lagi aku akan ke sekolah. Apakah tante tidak akan tinggal di rumah teman tante lagi? " Jawab Zio sambil menatap Qiara penuh arti.      

"Tidak akan. Tante akan ada di rumah ini untuk menemanimu dan Papa. Apakah kamu senang?" Jawab Qiara sambil mencubit pipi anak lelaki yang lembut dan menggemaskan itu.      

"Tentu saja aku senang. Kalau begitu, aku akan berangkat sekolah sekarang!" Setelah mengatakan itu, Zio langsung berlari menuju kamarnya dengan bersemangat.      

'Untunglah putraku tumbuh dengan mewarisi kecerdasan Papa nya. Bagaimana kalau dia ikut aku yang otaknya sangat terbatas.' Batin Qiara sembari tersenyum menatap Zio hingga ia hilang di balik pintu kamarnya.      

Bibi Liu pun segera menyusul Zio untuk membantunya bersiap-siap.     

"Apakah kamu akan terus berdiri di situ dan mengabaikan suamimu?"     

Mendengarkan pertanyaan itu, Qiara langsung menoleh kearah Julian sambil tersenyum. Setelah itu ia berjalan menghampiri Julian sambil menjulurkan tangan kanannya.      

"Kenapa?" Tanya Julian sambil mengerutkan keningnya karena dia tidak mengerti apa maksud Qiara.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.