Istri Kecil Tuan Ju

Melepaskan Rindu di ranjang.



Melepaskan Rindu di ranjang.

0"Kenapa?" Tanya Julian sambil mengerutkan keningnya karena dia tidak mengerti apa maksud Qiara.      
0

"Tidak mungkin kan aku mencium bibirmu di ruang tamu, jadi ayo kita ke kamar!" Bisik Qiara sambil tersenyum nakal.      

Tentu saja Julian merasa terprovokasi oleh bisikan lembut Qiara yang membuat bulu kuduknya merinding.      

Tanpa mengatakan apapun, Julian langsung mengangkat tubuh Qiara lalu membawanya ke kamar dengan segera.      

"Julian, kenapa kamu menggendongku? Aku bisa berjalan sendiri. Tidak enak kalau dilihat oleh Zio!" Kata Qiara yang merasa tidak nyaman dengan perlakuan Julian.      

"Kamu pikir aku tidak lelah menahan diri ketika istriku tidak ada selama dua malam? Sekarang, aku harus menghukum mu." Ucap Julian sembari mendorong pintu.      

"Julian, jangan lakukan itu. Kita harus segera berangkat untuk bekerja. Selain itu, Zio pasti mencari kita!" Kata Qiara dengan cemas.      

Sayangnya, Julian tidak mendengar apa yang Qiara katakan. Ia malah merebahkan tubuh Qiara di ranjang lalu melancarkan aksinya.      

"Julian... " Qiara mulia kesal karena Julian tidak mendengarnya.      

"Sayang, sebentar saja. Aku tidak akan lama, aku janji!" Kata Julian sambil melepaskan kancing baju Qiara dari atas hingga bawah dengan perlahan.      

"Tapi, ini sudah mau jam delapan pagi. Aku bisa telat. Aku janji akan melakukannya malam nanti." Kata Qiara yang mencoba untuk bernegosiasi dengan Julian.      

Mendengar permintaan Qiara dengan ekspresi memohon, Julian menarik nafas dalam dengan ekspresi sedih.     

Qiara merasa tidak nyaman melihat ekspresi Julian yang tampak kecewa. "Baiklah, kita bisa melakukannya dengan cepat."     

Julian langsung tersenyum setelah mendengar apa yang Qiara katakan. Dia sangat merindukan istrinya, tidak heran jika dia ingin melakukan banyak hal bersamanya termasuk memenuhi nafkah batinnya.      

"Akan aku percepat!" Setelah mengatakan itu, Julian pun langsung merayapi tubuh Qiara yang sudah tidak mengenakan satu helai kain pun.      

Pagi itu, Julian dan Qiara pun menebus dua malam terpisahnya karena satu kondisi tertentu.      

Qiara pun tidak bisa melepaskan diri dari Julian, selain itu dia tidak mungkin menghentikan sesuatu yang sudah menjadi candu baginya itu.      

Semua keindahan tubuh, sentuhan dan ciuman Julian hanya miliknya seorang. Dia suaminya yang akan menemaninya hingga mati, karena hanya Julian yang bisa memahaminya.      

Waktu berlalu meninggalkan pasangan yang sudah di mabok cinta di atas ranjang itu.      

Zio berangkat ke sekolah tanpa mencari dimana Papa nya karena hari ini dia sudah terlambat ke sekolah.      

Kantor YM Grup.     

Maxwell yang terkenal sangat jarang ke kantor itu sedang duduk dengan anggun. Di sampingnya sudah berdiri Rafael dengan patuh.     

"Pagi ini bos di tunggu di ruang konferensi, siangnya bos ada jadwal makan siang bersama Klien baru kita yang dari London." Kata Rafael.     

"Aku datang bukan untuk mendengarkan kabar membosankan itu. Aku ingin tahu bagaimana kamu mengurus Virsen dan sudahkan kamu membersihkan calon penyanyi di YM Entertainment yaitu Nimas Ayumi?". tanya Maxwell sambil memperhatikan foto Qiara yang ada di ponselnya.     

"Tuan muda Virsen ada di Istana Flory untuk membantu nona Viona. Tidak ada tindakan mencurigakan dari mereka berdua. Soal Nona Yumi, semalam sudah di umumkan kalau dia tidak bersalah. Pagi ini, pihak YM Entertainment sudah menerima kontrak yang di tanda tangani oleh nona Yumi dan dibawa oleh Tuan Kevin. " Jelas Rafael.     

"Baguslah, jika dia melanggar janji, aku akan membakar tempat tinggalnya. Soal Yumi, kenapa aku tidak tahu beritanya?"     

"Saya pikir bos menonton TV semalam karena ditayangkan di TV. CEO YM Entertainment awalnya menolak kontrak itu karena nona Yumi adalah orang GM. Tapi, Tuan Kevin mengatakan andalah yang mengundangnya sehingga kontrak itu diterima."      

"Wow .. Gigih banget pemuda kesepian itu. Dia mengatakan aku yang mengundangnya? Kenapa dia harus berbohong, bukankah aku sudah mengatakan kepadanya kalau aku ingin dia yang menjadi CEO nya biar leluasa, tetapi kenapa dia tidak mau? Dia memang sangat keras kepala seperti kakeknya Zen Luan.." Kata Maxwell tanpa ekspresi.     

Rafael terdiam sejenak karena tatapan Maxwell sangat mengerikan baginya. Ia sampai gemetar dan tidak kuasa menopang kakinya, namun ia bertahan dengan sangat baik.     

"Sebenarnya, kabar tentang bos yang mengundangnya sudah sampai di media masa, para netizen dan wartawan menjadi gila sehingga mereka terus menelpon dari semalam dan meminta konferensi pers, selain itu mereka ingin tau alasan bos melakukan ini!" Kata Rafael sambil menjulurkan tab nya dan memperlihatkan kepada Maxwell semua komentar netizen dan pesan yang masuk dari medi.     

'Kevin, aku sudah memperingatkan kepadamu agar tidak membuat media mencari ku, kenapa sekarang kamu melakukannya? Tidakkah kamu tahu akibatnya apa, kamu ingin memulai perang dengan memintaku muncul di TV.' Batin Maxwell.     

Untuk pertama kalinya Maxwell merasa resah, ia tidak nyaman namun ia tidak bisa mundur, ia berfikir mungkin sudah saatnya dunia tahu keberadaannya.      

"Bagaimana bos, apakah anda akan melakukannya?" Tanya Rafael untuk memastikannya.     

"Kalau begitu ubah jadwalku, selesai rapat pagi ini langsung gelar konferensi pers gedung YM Entertainment. Selain itu, kamu harus mengirim undangan kepada semua artis YM ke pesta kebun yang akan aku adakan nanti malam untuk menyambut anggota baru. Pastikan mereka semua datang ke pesta itu!." Kata Maxwell sambil tersenyum dengan tatapan tajam kearah Rafael.     

"Tapi Bos ini terlalu mendadak, bagaimana kalau konferensi persnya besok saja setelah bos mengadakan pesta penyambutan? " Kata Rafael yang mencoba memberikannya usul yang lebih baik.      

"Aku tidak suka di bantah, bukanlah kamu tahu itu. Jadi, lakukan semuanya dengan cepat. Gerakkan semua orang agar kamu tidak lelah!" Ucap Maxwell sambil berdiri menatap Rafael dengan sinis.      

Seketika itu, Rafael menjadi panik mendengar perintah bosnya yang tidak bisa di ubah itu.      

"Bbaik bos akan saya laksanakan!" Setelah itu Rafael langsung keluar dari ruangan Maxwell dengan cepat karena ia tidak ingin membuang-buang waktu.     

Sesaat kemudian.     

Pemberitahuan tentang konferensi pers langsung diumumkan di internet, semua wartawan mulai meributkannya.      

Setelah selesai memposting pengumuman, Rafael langsung mengirim undangan kepada semua artis YM Entertainment.     

Para artis yang mendapat undangan itu mulai pada ribut karena selain mereka ingin melihat langsung bosnya yang tampan dan murah senyum itu, mereka juga merasa terhormat bisa datang kembali ke Villa Maxwell yang ada di puncak.     

Pesta kebun sangat menarik kedengarannya, sehingga mereka tidak berniat untuk melewatkannya.     

Kantor YM Entertainment.     

"Saya tidak akan melewatkan pesta ini".     

"Saya juga tidak akan melewatkannya, saya akan memberikan tampilan terbaik saya, karena saya dengar-dengar kalau bos YM Grup yang tidak pernah muncul itu adalah pemuda yang sangat tampan dan murah senyum."     

Mereka tampak bersemangat untuk datang sehingga mereka sudah mulai merencanakan akan menggunakan gaun seperti apa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.