Istri Kecil Tuan Ju

Aku Tahu Semua kebusukanmu.



Aku Tahu Semua kebusukanmu.

0"Tuan Jhosep? " Yumi terkejut saat melihat lelaki paruh baya itu berdiri di depannya. Seketika itu, Yumi bergidik ngeri.     
0

"Kamu masih mengenalku? " Tanya Tuan Jhosep sambil menunjuk Yumi dengan tongkat yang selalu dia bawa untuk membantu ia berjalan dengan baik.      

"Bagaimana aku bisa lupa siapa orang yang sudah membunuh anakku." Jawab Yumi dengan berani.      

"Anak mu mati karena memang dia tidak pantas hidup. Ini semua karena salahmu, jika kamu tidak merayu anakku dan tahu soal anakku dari wanita lain, mungkin aku tidak akan membuatmu seperti ini." Kata Tuan Jhosep sambil menjambak rambut Yumi dengan kasar.     

"Aarrggg ... " Yumi meringis sambil memegang rambutnya yang sakit.     

"Aku mengikuti kemauan anda. Selama lima tahun aku tidak pernah menghubungi Nathan, selain itu rahasia anda aman. Kenapa anda melakukan ini padaku? " Teriak Yumi sambil meneteskan air mata.      

"Harusnya aku sudah melenyapkanmu dari dulu, tapi aku tidak melakukannya karena aku fikir kamu tidak akan menjadi masalah buatku. Tapi, sekarang putraku jadi pembangkang karena ulah kamu. Hari ini kamu tidak perlu khawatir karena aku tidak akan membuatmu mati, kamu harus melihat putraku bahagia setelah menikahi perempuan terhormat yang aku jodohkan dengan dia." Kata Tuan Jhosep sembari menyingkirkan tangannya dari rambut Yumi.      

Mendengar itu, hati Yumi terasa sangat sakit. Tidak hanya fisik tapi batinnya juga sangat tersiksa.      

"Apa hubungannya aku dengan pernikahan Nathan? Apa anda takut aku akan menggagalkan nya?" Tanya Yuni dengan tatapan tajam.     

Setelah itu, ia tiba-tiba tersenyum.     

"Kenapa kamu tersenyum? " Tanya Tuan Jhosep dengan heran.      

"Aku tersenyum karena aku merasa berterimakasih kepada anda. Karena anda aku tahu kapan aku harus memulai untuk menjadi perempuan yang kuat. Aku memang bukan Mama nya Zio yang sangat tangguh dan tidak mudah di tindas. Tapi, aku bisa lebih kejam dari dia. Satu hal yang anda harus tahu, keluarga yang anda banggakan akan segera runtuh oleh tangan anda sendiri."Jawab Yumi sambil menggertakkan giginya dengan tatapan yang menyala.      

Kevin sudah membantu menyalakan api dalam diri Yumi sehingga ia tidak sepengecut dulu lagi.     

Tuan Jhosep merinding mendengar apa yang Yumi katakan. Sorot matanya menunjukkan kebencian yang mematikan.      

Ekspresi Tuan Jhosep juga sangat mengerikan saat ia mendengar tentang Mama Zio. Wanita yang sudah pergi meninggalkan putra dan cucunya atas rencananya sendiri dengan memanfaatkan kebencian Virsen.      

"Katakan dimana gadis itu sekarang! " Seru Tuan Jhosep dengan tatapan yang tajam.     

"Hahaha... Aku tahu semuanya. Anda pikir aku bodoh? Bagaimana kalau Tuan Ju tahu kalau Anda juga ikut memisahkan dia dengan istrinya? Apa yang ingin anda lakukan jika bertemu dengannya? " Ucap Yumi sambil tersenyum pahit.      

Tuan Jhosep terdiam saat mendengar apa yang Yumi katakan. Tentu saja Julian akan melalukan hal yang akan membuatnya hancur dalam sekali tepuk. Dia tahu betul bagaimana karakter putra pertamanya itu.      

Yumi tahu tentang kejadian lima tahun lalu saat ia tidak sengaja mendengar percakapan Tuan Jhosep dengan Virsen di rumah sakit saat ia melahirkan Axel. Dan dari sanalah ia mengetahui kalau orang yang menculik Axel adalah Tuan Jhosep.      

Sayangnya, saat Axel kembali padanya, ia sudah menghembuskan nafas terakhirnya sebelum Yumi bisa melihat dan menggendong bayi yang sudah dia beri nama sejak sebelum Axel lahir.     

"Katakanlah apa yang ingin kamu katakan. Karena hari ini adalah hari terakhirmu untuk menghirup udara. Satu hal lagi, Nathan titip salam padamu, dia bilang terimakasih sudah mau sama dia, sayangnya dia lebih memilih wanita yang pantas untuk menjadi istrinya." Kata Tuan Jhosep sambil menyeringai kearah Yumi.     

"Aku bahagia jika dia bahagia. Tapi, jika dia tidak bahagia, akan aku pastikan anda membayar semua yang Anda lakukan, walaupun aku sudah menjadi mayat."     

Tuan Jhosep kembali bergidik ngeri mendengar kalimat menyeramkan Yumi, tapi dia tidak boleh menunjukkannya kepada Yumi agar tidak terlihat lemah.      

Tanpa mengatakan apapun lagi, Tuan Jhosep langsung pergi meninggalkan Yumi karena dia ada pesta jamuan teh yang lebih penting dari pada mengurus Yuki yang dia anggap sampah.     

'Kenapa aku harus di siksa karena kesalahan yang tidak pernah aku lakukan. Jika mencintai itu dosa maka Aku tidak ingin merasakannya lagi. Tapi, hati dan fikiranku menolak semuanya. Siapapun yang menolongku, aku berjanji akan melakukan apapun untuknya!.' Batin Yumi sambil menunduk menikmati air matanya yang terus mengalir.      

Villa JJ Grup.      

Sebelum ke pesta jamuan teh. Tuan Jhosep pergi menemui Nathan yang dia sekap di salah satu Villa yang dimiliki oleh JJ Grup. Tapi, sudah lama ditinggalkan.      

Karena jarak gudang dan Villa itu tidak begitu jauh, Tuan Jhosep pun memanfaatkan waktu untuk melihat putranya yang sudah beberapa hari dia tahan tanpa sepengetahuan Julian dan Jasmin.      

Karena itu Villa yang hampir terlupakan, Julian dan Jasmin tidak berfikir kalau Papa nya akan tega menyekap putranya di Villa kosong dengan fasilitas yang tidak memadai.      

Kali ini, Tuan Jhosep tidak sendiri karena ia di temani oleh Clara di sampingnya. Yang Clara tahu kalau dia akan dibawa bertemu Nathan, tapi dia tidak tahu kalau calon mertuanya itu menemui Yumi sebelumnya. Dia hanya diminta menunggu di mobil dan tidak boleh bertanya banyak.      

"Paman, apakah Nathan ada disini? " Tanya Clara ketika mereka sudah sampai di depan Villa itu.      

"Tentu saja. Dia sengaja tinggal disini untuk konsentrasi. " Jawab Tuan Jhosep sambil tersenyum.     

"Kalau begitu ayo kita masuk Paman, aku tidak sabar untuk bertemu dia. Sudah lima tahun semenjak kami bertunangan aku belum pernah melihatnya!" Kata Clara dengan semangat.      

Tuan Jhosep langsung mengangguk dengan senyum yang lebar.      

Tidak lama kemudian, mereka sampai di depan kamar Nathan.      

"Nathan, Papa datang bersama Intan Clara Dewi ... Yang tidak lain adalah calon istrimu.. " Kata Tuan Jhosep setelah membuka pintu kamar Nathan.      

Clara merasa gugup dan salah tingkah saat melihat Nathan duduk di kursi sambil membaca.      

Melihat Papa nya dan Clara datang, Nathan pun langsung berdiri dengan tatapan yang kosong karena dia merasa frustasi berada di Villa kosong tanpa ponsel atau pun telpon rumah. Ia hanya boleh nonton TV setelah makan atau tidur. Villa di jaga sangat ketat oleh pengawal bahkan sampai di depan kamarnya.      

"Nathan?" Clara langsung menghampiri Nathan sambil tersenyum.     

Nathan mengabaikan sapaan Clara karena dia merasa jijik melihatnya. Setelah itu ia menghampiri Ayahnya.     

Walaupun kecewa tapi Clara tetap berusaha untuk tenang dan duduk di pinggir ranjang sambil memperhatikan Nathan dan Papa nya.      

'Dia sangat tampan. Aku beruntung sekali bisa menjadi tunangannya. Aku berharap kami segera menikah.' Batin Clara sambil tersenyum manis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.