Istri Kecil Tuan Ju

Aku yang menyelamatkan mu.



Aku yang menyelamatkan mu.

0"Aku tidak akan memberi tahu mu!" Jawab penjaga itu sambil berusaha melepaskan diri dari pegangan Kevin.      
0

"Aku akan katakan padamu, kalau aku ini bukanlah lelaki baik-baik. Aku sangat kejam dan tidak tahu belas kasih. Jika aku membunuhmu sekarang mungkin aku akan rugi, tapi yang lebih buruk adalah kamu. Kalau kamu mati kamu akan disiksa, lebih baik bertahan untuk hidup karena kamu bisa menikmati semua kemewahan Itu. Bagaimana? " Kata Kevin sambil menggertakkan giginya.      

Kevin bukankah lelaki sembarangan, jika tidak mau membangunkan serigala maka jangan sentuh yang namanya Kevin.      

Apalagi sampai membuatnya sakit hati, karena dia bukanlah orang yanga simpati untuk memberikan maaf kepada seseorang.      

Mendengar perkataan Kevin, penjaga itu langsung panik karena sejujurnya dia adalah orang yang sangat takut mati karena usianya baru beranjak dua puluh tahun.     

'Sepertinya dia masih sangat muda, tua bangka sialan itu sengaja memperkerjakan mereka yang lebih muda sebagai umpan dan sasaran empuk. Dasar, licik.' Batin Kevin sambil menekan tangan penjaga itu.      

"Arrgg ... Baiklah, aku akan memberi tahu mu, tapi tolong jangan bunuh aku! " Kata penjaga itu setelah ia meringis kesakitan.      

"Kalau begitu tunjukkan dimana dia di sekap!" kata Kevin sambil tersenyum licik.     

Penjaga itupun langsung mengangguk dan menunjukkan jalannya dengan memberitahukan kemana arah mereka harus berjalan.     

Tanpa banyak berfikir, Kevin langsung menarik penjaga itu ke arah yang dia sebutkan.     

Mereka melewati banyak ruangan kosong dan berbau, setelah itu mereka menemukan terowongan tua yang basah karena linangan air yang membentuk parit sangat kotor dan menjijikkan.      

Walaupun Kevin tidak memiliki perasaan khusus, tapi dia bisa merasakan bagaimana perasaan Yumi saat ini, berada di tempat busuk ini akan sangat menyiksa bagi seorang perempuan yang polos dan lembut seperti Yumi.      

'Sialan kamu Tuan Jhosep, beraninya kamu menyiksa gadis tidak bersalah di tempat busuk ini, apakah aku harus mengirim mu kesini lalu menyekapmu seperti kamu menyekap Yumi, agar kamu tahu bagaimana rasanya terkunci di tempat seperti ini?'Batin Kevin sambil mengepalkan tinjunya.      

"Apakah masih jauh? " tanya Kevin mulai tidak sabar karena mereka sudah cukup lama bersama di terowongan busuk itu.      

"Sudah dekat. Nona muda itu disekap di ruang bawah tanah yang ada dibawah trowongan ini. Dan pintunya ada di ujung terowongan ini!" Jawab penjaga itu dengan gemetaran     

"Apa? Dibawah terowongan busuk ini, apa kalian gila. Dasar brengsek! " Kevin tidak bisa menahan emosinya sehingga ia memukul perut penjaga itu berulang kali.      

"Arggg... " Ringis penjaga itu yang sudah tersungkur sambil memegang perutnya yang kesakitan.      

"Bos hentikan, anda harus segera melepaskan nona Yumi agar kita segera keluar dari sini, soal penjaga ini biar kami yang urus!" Kata pengawal itu menahan lengan Kevin agar berhenti memukul penjaga itu.      

"Kali ini kamu lolos, tapi kalau terjadi apa-apa sama wanita di dalam, maka kamu dan seluruh keluargamu akan aku bunuh!" Setelah mengatakan itu, tanpa buang-buang waktu lagi, Kevin langsung berlari menemukan ruangan itu.     

Tidak lama kemudian, Kevin berhasil turun setelah ia membuka pintu ruang bawah tanah yang dingin dan pengap serta tidak ada udara yang bisa masuk.     

Kevin mengambil alat bantu pernapasan yang ada di dekat pintu. Setelah itu ia turun dengan pelan menuju lantai bawah.      

"Siapa itu?" tanya Yumi dengan pelan karena dia sudah merasa kehilangan banyak nafas dan tenaga sebab penjaga tidak memberikannya oksigen hari ini.     

Seketika itu wajah Yumi terlihat sangat pucat dan mengerikan, ia sudah pasrah jika dia harus mati tanpa berpamitan kepada orang - orang yang dia sayangi.      

Kevin kaget saat melihat Yumi duduk dengan kaki dan tangannya diikat. Selain itu tetesan demi tetesan air terjatuh dari atas sehingga suasana semakin dingin dan mengerikan.      

Semua penjaga tidak ada di ruangan itu karena mereka semua berlari keluar saat mendengar suara ledakan yang buat Kevin.      

Sayangnya, mereka tidak bisa kembali karena para pengawal Maxwell sudah menghalangi mereka.     

"Yumi, apa kamu baik-baik saja? " Tanya Kevin sambil berlutut di hadapan Yumi, dengan gemetar dia menyentuh tangan kanan Yumi yang sudah mulai memucat.      

Mendengar suara akrab itu, Yumi pun membuka matanya pelan.     

"Nathan, apakah itu kamu?" Tanya Yumi yang penglihatannya mulai kabur, selain itu yang bisa dia pikirkan hanyalah Nathan.     

Entah kenapa Kevin merasakan sedikit kecewa karena Yumi menyebut Nathan bukan dirinya. Bukankah Yumi sudah hafal suaranya tetapi kenapa ia bisa menyebut nama Nathan?     

"Hey ... Gadis lemah. Aku bukan Nathan mu yang pengecut itu. Tapi, aku adalah Kevin. Apa kamu ingat?" Kata Kevin dengan ketus sambil melepaskan ikatan Yumi dari tangan dan kakinya.     

"Bos Kevin?" tanya Yumi dengan suara yang semakin melemah karena dia sudah hampir tidak tahan karena kehabisan nafas.      

"Iya, ini aku, tenanglah aku akan membawamu pergi dari tempat terkutuk ini!" Jawab Kevin sambil memasang oksigen itu mulut Yumi.     

"Ahhh ... Akhirnya aku bisa bernafas. Terimakasih bos Kevin." Ucap Yumi dengan lega setelah ia mendapatkan oksigen itu, namun matanya tidak bisa terbuka karena dia sudah sangat lelah dan ingin tidur.     

"Sedikit lagi tali yang mengikat mu akan putus, jadi tenanglah!" Kata Kevin sambil menyingkirkan ikatan yang terakhir.      

"Terimakasih sekali lagi aku ucapkan kepada bos. Kamu sudah dua kali membantuku oleh karena itu aku akan membalas semuanya dengan hidupku." Ucap Yumi seperti orang yang mabuk karena beberapa bagian dari kalimatnya tidak terucap dengan jelas.     

"Sudahlah jangan bicara lagi, simpan sisa tenaga mu untuk nanti." Setelah semua terlepas, Kevin langsung mengangkat tubuh Yumi ke bahunya karena Yumi sudah tidak bisa berjalan atau berdiri dengan benar.      

Dengan segera Kevin membawa Yumi keluar dari ruangan terkutuk yang lebih mirip penjara yang siap membuat siapapun mati tercekik karena kehabisan nafas.     

"Aku bisa jalan, jadi turunkanlah aku!" ucap Yumi setelah mereka berhasil keluar dari gedung itu karena dia tidak enak saat menyadari tubuhnya di gendong oleh Kevin yang merupakan bosnya yang sangat terkenal dan populer di kalangan wanita itu.      

"Aku melakukannya karena kamu penyanyi berhargaku, jadi jangan salah faham dan tetaplah diam!" Ujar Kevin tanpa melihat Yumi yang menatap nya dengan lemah.     

Mendengar perkataan Kevin, Yumi pun akhirnya mengalah. Karena sudah tidak kuat, Tiba-tiba Yumi pingsan dalam gendongan Kevin.      

Melihat Yumi pingsan, Kevin panik. Ia pun dengan cepat membawa Yumi menuju mobilnya. Setelah itu ia membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi.     

Rumah Kevin.     

Sesaat kemudian, Kevin sampai di depan rumahnya. Kevin terpaksa membawa Yumi ke rumahnya karena Ia tidak mungkin membawa Yumi ke rumah sakit karena itu bisa mengundang keributan media dan para penggemar setianya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.