Istri Kecil Tuan Ju

Mengkhawatirkannya.



Mengkhawatirkannya.

0Sesaat kemudian, Kevin sampai di depan rumahnya. Kevin terpaksa membawa Yumi ke rumahnya karena Ia tidak mungkin membawa Yumi ke rumah sakit karena itu bisa mengundang keributan media dan para penggemar setianya.      
0

Selain itu, reputasi Kevin akan di pertaruhkan jika dia sampai gegabah seperti itu.      

Kevin segera membawa tubuh Yumi masuk ke rumahnya. Ia lalu merebahkan tubuh Yumi di tempat tidurnya.     

Setelah itu, Kevin langsung membuat panggilan kepada dokter langganannya.      

Tidak lama kemudian, sang dokter datang dengan satu perawat perempuan yang Kevin minta.     

Sebelum itu Kevin meminta pengawal nya untuk membeli dua pasang pakaian untuk dipakai Yumi sebagai ganti pakaiannya yang kotor.      

"Bagaimana keadaannya? " tanya Kevin dengan khawatir setelah melihat dokter dan perawat itu keluar bersamaan dari kamarnya.     

"Dia hanya dehidrasi dan stres, selain itu dia baik-jaik saja. Hanya butuh istirahat yang cukup maka dia akan segera kembali dengan pulih. Aku juga memberikan obat kepadanya sebagai vitamin." Jelas dokter itu sambil tersenyum.      

"Saya juga sudah menggantikan pakaiannya, jadi sekarang dia sudah bersih dan bisa tidur dengan nyaman." Kata pelayananan Kevin.     

"Terimakasih atas bantuan kalian. " Kata Kevin sembari bernafas lega mendengar keterangan dokter itu, setelah itu dia mengantar dokter dan perawat itu keluar dari rumahnya.      

Setelah mereka pergi, Kevin segera mengirim pesan kepada Maxwell agar ia segera pergi dari acara yang membosankan itu.      

'Misi sudah selesai!'     

Kevin tersenyum saat ia membayangkan bagaimana tersiksa nya seorang Maxwell saat berada di acara yang bukan levelnya. Ia membenci acara seperti itu, tapi dia merelakan dirinya untuk sedikit tersiksa demi membantu orang lain, Kevin pun semakin mengagumi sahabatnya yang aneh itu.      

Kamar Kevin.     

Di kamar yang luas dan sunyi itu, kelopak mata Yumi bergetar dan keringat bercucuran di dahinya.      

Karena di dalam mimpinya, ia melihat Nathan datang menghampirinya yang sedang tertidur.      

Mimpi Yumi.     

Nathan menggunakan jas putih yang sangat suka ia gunakan ketika bertemu dengannya.      

Merasakan kehadiran Nathan, Yumi pun perlahan membuka matanya, namun ia silau saat matanya terkena sinar matahari yang menyelinap di balik kelambu kamar itu.     

Setelah melihat dengan jelas, dia menemukan Nathan duduk di samping ranjangnya sambil tersenyum manis menatapnya.      

"Nathan, apakah itu kamu? " Tanya Yumi sambil meneteskan air mata.      

Nathan tersenyum sambil mencium punggung tangan Yuni dengan lembut dan mesra.      

"Apa kabar? Apakah kamu sangat kesakitan? " Tanya Nathan sambil mengelus-elus pipi Yumi yang tembem setelah ia selesai mencium punggung tangan Yumi.      

Hanya air mata yang bisa Yumi perlihatkan kepada Nathan karena dia tidak mampu berkata apapun pada lelaki yang sangat dia cintai itu.      

"Sayang, kenapa kamu menangis? "Tanya Nathan sembari menghapus air mata Yumi yang terus keluar tanpa henti.      

Yumi menatap wajah khawatir Nathan lalu memegang tangannya yang membelai pipinya itu.      

"Aku merindukanmu, kenapa kamu lama sekali?"     

Mendengar ucapan Yumi, Nathan membawa tubuh yang terbaring itu ke pelukannya yang hangat, ia memeluk Yumi dengan sangat erat seakan sudah sekian tahun tidak bertemu.      

"Tunggulah sebentar lagi, aku akan menjemputmu! Oleh karena itu, jangan pernah melemah, kamu harus kuat agar kita bisa hidup bersama. Aku datang untuk memberitahumu kalau aku sangat mencintaimu." Ucap Nathan sambil meneteskan air mata.     

"Aku tidak ingin terpisah denganmu lagi. Walaupun aku tahu akan berbahaya jika dekat denganmu, tapi aku lebih tahu lagi kalau bersamamu akan jauh lebih baik dan membahagiakan, oleh karena itu aku tidak akan perduli apapun yang penting aku bisa bersamamu." Kata Yumi sambil memeluk pinggang Nathan dengan erat.      

Hati Yumi langsung hangat dan melembut saat ia merasakan kehangatan dari tubuh Nathan.      

Hal yang sudah lama ia simpan akhirnya bisa ia katakan dengan mudah walaupun itu hanya lewat sebuah mimpi.     

Tepat saat itu, Yumi merasa silau dengan cahaya yang menerpa wajahnya, perlahan dia membuka matanya lalu melihat dengan jelas orang yang sedang berdiri sambil memandangnya.      

'Bukankah dia adalah pak Kevin? Kenapa dia ada di kamarku?' Batin Yumi sambil mengerjap kan matanya.     

"Hey ... Apa kamu sudah sadar?" Tanya Kevin sambil duduk di pinggir ranjang.      

Yumi menatap wajah datar Kevin sambil menyentuh pipinya.     

"Kenapa bapak ada disini? " Tanya Yumi dengan heran.      

"Kamu ada di rumahku dan aku sudah menyelamatkan mu dari tempat penyekapan." Jawab Kevin.     

Yumi langsung mengingat kejadian itu lalu meneteskan air mata karena ia pernah melalui waktu yang mengerikan dan menyakitkan di tempat itu.      

"Terimakasih! " Ucap Yumi dengan suara yang lemah.      

Kevin tersenyum sambil berkata, "Tidak perlu berterimakasih, aku adalah bos mu, jadi wajar bagiku untuk menolong mu. "     

"Aku pasti akan membalas kebaikanmu bos!" ucap Yumi.      

"Tentu saja kamu harus memberikan balasan atas kebaikanku ini." Ujar Kevin sambil mendekatkan wajahnya kearah umi dengan tatapan yang penuh arti.      

Seketika itu Yumi mencoba menghindari kontak mata dengan Kevin, karena dia merasa tidak nyaman dengan tatapan itu apalagi mereka sedang berada di kamar.     

'Aku tidak boleh serakah karena aku sudah memutuskan untuk tidak jatuh cinta pada siapapun, cukup cintaku pergi bersama Nathan.' Batin Yumi dengan gemetaran.      

"Bos mau minta apa?" Tanya Yumi tanpa melihat Kevin.      

"Apa kamu takut padaku?" Tanya Kevin sambil menyunggingkan sedikit senyum di bibirnya.      

"Kenapa aku harus takut?" tanya Yumi dengan cembrut.     

"Karena aku adalah lelaki yang tampan. He .. " jawab Kevin dengan percaya diri.      

"Anda memang tampan bos. Hehehehe. " Ucap Yumi sambil tersenyum geli mendengar betapa narsisnya Kevin.      

"Bagus, kalau kamu sudah bisa senyum itu artinya kamu sudah sehat. Sekarang, bangun dan cuci mukamu karena kamu harus latihan hari ini!"     

Setelah mengatakan itu, Kevin langsung pergi meninggalkan kamar itu tanpa memberi kesempatan Yumi untuk bertanya.      

'Kenapa aku tidak pernah melihat Gavin lagi? Dimana anak itu?' Batin Yumi sambil memperhatikan pintu kamar Kevin.     

Entah kenapa Yumi ingin sekali melihat Gavin, tapi anak itu selalu bersrmbunyi setiap kali dia ada di rumah Kevin. Dis ingin bertanya pada Kevin, tapi dia malu.     

Setelah membatin, Yumi bergegas turun dari ranjang lalu pergi menuju kamar mandi dengan tubuhnya yang masih lemah.     

Villa JJ Grup.      

Di waktu yang bersamaan, saat Kevin menyelamatkan Yumi, Jasmin diam-diam menyusup ke Villa itu setelah pengawal Tuan Jhosep berhasil menghalangi pengawal Maxwell yang cuma tiga orang untuk menyelematkan Nathan.     

Karena pengawal tuan Jhosep terlalu banyak, sehingga tiga pengawal Maxwell kewalahan untuk melawan. Sedangkan pengawal yang lebih banyak malah di kirim untuk membantu Kevin menyelamatkan Yumi.     

"Jangan berani menyentuh ku, aku akan menuntut kalian!" teriak Jasmin kepada pengawal yang menahannya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.