Istri Kecil Tuan Ju

Pernikahan Paksa.



Pernikahan Paksa.

0"Jangan berani menyentuh ku, aku akan menuntut kalian!" teriak Jasmin kepada pengawal yang menahannya.      
0

"Maafkan kami nona muda, tapi kami tidak punya pilihan selain menahan anda!" Jawab pengawal itu.      

"Beraninya kamu bicara begitu, apa kamu tidak tahu siapa aku? " Teriak Jasmin.     

"Karena saya tahu siapa anda nona muda, oleh karena itu saya menahan anda. Sekalipun itu tuan Ju, saya akan tetap menahannya, karena itu perintah. Sabarlah nona, anda hanya di tahan sampai pernikahan tuan muda Nathan di gelar besok pagi." Kata pengawal itu.      

Jasmin terkejut ketika mendengar apa yang pengawal itu katakan. Dia ingin sekali menghubungi Julian tapi tasnya malah ikut di tahan oleh pengawal itu.      

Sementara itu, sang pengawal segera pergi meninggalkan kamar tempat ia menyekap Jasmin.     

"Hey... Bodoh, buka pintunya! Aku akan membunuhmu jika aku sudah keluar dari sini!"     

Jasmin terus-terusan memukul pintu kamar itu sambil berteriak. Tapi, ia hanya membuang-buang waktunya karena sang pengawal tidak juga mendengarkannya.      

Setelah lelah berteriak, Jasmin akhirnya menyerah dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur dengan kesal.      

Sementara itu Nathan langsung dibawa pergi menuju tempat yang berbeda dengan kakaknya.      

"Lepasin aku! " Ucap Nathan dengan ekspresi yang gelap. Dia tidak tahu kenapa tiba-tiba di pindahkan, selain itu dia juga tidak tahu kalau kakak kesayangannya di sekap di tempat itu juga.      

"Maaf tuan muda, tapi kami harus membawa anda pergi dari sini sesuai dengan perintah bos besar!" Kata pengawal itu dengan sopan.      

'Manusia seperti Papa memang tidak bisa diberi hati. Aku bukan anak kecil lagi yang harus diperlakukan begini. Tapi aku tidak punya kekuatan untuk meloloskan diriku. Yumi, maafkan aku!' Batin Nathan dengan ekspresi sendu.      

Nathan merasa putus asa karena ia menganggap dirinya sangat lemah dan tidak memiliki kemampuan apapun. Apalagi harus melindungi Yumi.      

Tidak lama setelah itu Nathan langsung mengikuti pengawal itu dengan patuh.     

Keesokan Paginya.      

Tuan Jhosep datang ke kamar Nathan sambil tersenyum.      

"Putraku sangat tampan." Ucap Tuan Jhosep sambil memeluk Nathan yang sudah menggunakan jas pengantinnya.      

"Apa Papa puas? " Tanya Nathan tanpa ekspresi apapun.      

"Ini demi kebahagiaanmu. Hari ini harus sukses jika kamu tidak mau wanita mu terluka." Kata Tuan Jhosep sambil tersenyum.      

Nathan terkejut saat mendengar apa yang Papa nya katakan, ia tidak tahu kalau Yumi juga di tahan demi kelancaran pernikahan. Hanya saja, Tuan Jhosep menyembunyikan fakta kalau Yumi sudah bebas.      

"Apa yang Papa lakukan padanya?" Tanya Nathan sambil menggertakkan giginya.      

"Hanya menenangkannya agar tidak terlalu sedih melihatmu menikah. Baiklah, Papa akan keluar dulu menyambut tamu. Anggap saja kamar hotel ini adalah kamarmu sendiri." Setelah mengatakan itu Tuan Jhosep meninggalkan kamar Nathan sambil tersenyum puas.      

Nathan kehilangan kata-kata, ia sudah tidak memiliki kesempatan untuk kabur lagi karena Papa nya tidak akan melepaskannya begitu saja, terlebih sekarang ada Yumi yang menjadi sandra nya.     

'Yumi, maafkan aku. Ini semua salahku sehingga kamu harus mengalami hal mengerikan begini. Aku akan pastikan kalau Papa tidak akan berani melukaimu.' Batin Nathan sambil berdiri di dekat jendela kamar hotel bintang lima milik JJ Grup itu.      

Nathan menatap keluar jendela berharap akan ada keajaiban hari ini. Bukan pengantin wanita yang dia benci, melainkan pernikahannya hanya dijadikan alat untuk memperluas ikatan bisnis mereka.      

Bagi Nathan, dia adalah lelaki paling menyedihkan di muka bumi ini.      

"Kak Nathan?"     

Jihan masuk ke kamar Nathan tanpa mengetuk pintu. Seketika itu Nathan menoleh dan melihat Jihan.     

Padahal yang Nathan harapkan adalah Jasmin atau Julian yang datang agar ia bisa meminta bantuan.      

Dimana dua kakak nya yang berkuasa disaat ia butuh bantuan?      

"Ada apa? " Tanya Nathan dengan ekspresi yang dingin.      

"Mama bilang kalau kakak sangat bahagia dengan pernikahan kakak hari ini. Tapi, setelah aku melihat calon pengantin kakak, aku mulai ragu. Aku pun tidak sengaja mendengar Papa bicara dengan pengawalnya tentang seorang wanita yang mereka sekap. Apakah itu pacar kakak yang bernama Yumi?" Tanya Jihan setelah ia berdiri tepat di depan kakaknya.      

Jihan dan orang tua yang mengasuhnya tiba di kota A kemarin sore. Mereka di minta pulang mendadak oleh Tuan Jhosep untuk menghadiri pesta pernikahan Nathan.      

"Mungkin." Sahut Nathan dengan tidak bersemangat.      

"Kalau begitu, apakah Papa akan membebaskannya setelah kakak menikah?"     

Mendengar pertanyaan Jihan, Nathan langsung memalingkan wajahnya karena dia tidak kuat lagi untuk menahan air matanya.     

Jihan hanya terdiam menunggu jawaban kakaknya. Sejujurnya Jihan lebih suka Nathan dari pada Julian. Karena Ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama Nathan dari pada Julian.      

Alasan yang lucu dari Jihan adalah karena Nathan lebih ganteng dan ramah dari Julian. Sedangkan Julian selalu dingin padanya.      

"Kenapa kakak diam? " Tanya Jihan yang sudah tidak tahan menunggu jawaban Nathan.      

"Aku juga tidak tahu dek, kita lihat saja nanti! " Sahut Nathan dengan ketus karena sekarang dia dalam keadaan bingung dan terguncang.     

Dia ingin bisa menghubungi seseorang tapi ponselnya mati dan tidak berfungsi. Hal itu membuat Nathan menjadi semakin frustasi.      

"Maafkan aku jika sudah mendesak kakak. Akan tetapi, aku cukup mengenal baik Kak Yumi walaupun hanya lewat media. Dia gadis yang baik, jika Papa melakukan hal buruk padanya maka aku juga akan malu karena memiliki Papa yang kejam seperti itu. Apakah kakak tidak khawatir? "     

Mendengar perkataan Jihan, Nathan langsung menunduk sedih dan tidak bisa membendung tangisnya lagi.      

Melihat Nathan menangis, Jihan langsung memeluknya, karena ia tahu bagaimana rasanya dipisahkan oleh orang yang dicintai dan dipaksa menikah dengan wanita yang tidak pernah dicintai. Apakah seteragis itu nasib Nathan?      

"Kakak tenanglah, kakak Yumi akan baik-baik saja!" Ucap Jihan sambil menepuk-nepuk bahu Nathan.      

Seketika itu Nathan menumpahkan kesedihannya di pelukan adik kecilnya itu, baginya Yumi bukan sekedar perempuan yang ia cintai melainkan wanita yang mampu membuatnya bertahan selama ini.      

Sesaat kemudian Nathan dan Jihan keluar dari kamar ketika mendengar suara Sarah memanggil dan meminta mereka untuk segera hadir di aula pernikahan karena acara sudah akan di mulai.      

Hati Sarah teramat sedih melihat anak lelakinya tidak bahagia, dia juga tau kalau Nathan terpaksa melakukannya. Tapi, dia tidak bisa melawan kehendak suaminya.      

Aula pernikahan.      

"Baiklah, kini saatnya acara pertunangan Tuan Muda kedua dari keluarga JJ Grup dan Nona muda Clara akan segera di laksanakan, semua undangan di harapkan menjadi saksi atas penyatuan cinta kedua insan ini" suara Mc menggema di seluruh aula ketika melihat Nathan dan Clara berdiri berdampingan.     

Nathan tidak tersenyum sedikitpun, melihat itu Clara merasa sakit hati karena dia tau kalau Nathan terpaksa menikahinya, tapi dia tidak perduli karena baginya menikah dengan Nathan jauh lebih penting daripada cinta.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.