Istri Kecil Tuan Ju

Rumah Maxwell.



Rumah Maxwell.

0Dari ruang tamu, Qiara bisa melihat kolam renang yang di kelilingi pepohonan hijau yang indah dan menyegarkan.     
0

"Rumah ini indah banget.... " Ucap Qiara yang baru bisa melihat dengan jelas seperti apa rumah Maxwell.     

Qiara pikir kalau Maxwell adalah bos pelit karena memiliki rumah aneh dan sangat sederhana. Tapi, ternyata rumah itu tidak hanya megah melainkan sangat indah.      

Seingatnya, dulu saat ia dibawa ke rumah Maxwell, suasananya tidak seperti ini. Bahkan, rumah itu tidak memiliki dinding tersembunyi.      

Yang benar adalah, Maxwell meminta Qiara keluar dari pintu belakang yang juga memiliki gerbang tersendiri.     

"Kamu bisa tinggal disini jika kamu mau. Bos Maxwell adalah orang yang murah hati. Apalagi kalau kamu menjadi istrinya."      

Qiara langsung menoleh kearah Aurel dengan ekspresi terkejut.     

'Istri? Bagaimana mungkin aku menjadi istri orang lain disaat aku adalah istri Julian.'Batin Qiara sambil menatap Aurel penuh arti.     

"Kamu tidak perlu terkejut begitu, aku tahu kok kalau bos sangat memperhatikan kamu. Tapi, kamu jangan mudah terbawa perasaan karena lelaki sama saja." Sambung Aurel lagi.     

Qiara mengerutkan keningnya, ia tidak menyangka kalau Aurel yang beda sepuluh tahun dengannya itu bisa berkata begitu.     

'Apakah kakak Aurel pernah di sakiti? Aku belum pernah mendengar dia memiliki pasangan?' Batin Qiara.     

"Kenapa kamu diam saja? Jangan katakan kalau kamu suka sama bos Maxwell?" Tanya Aurel yang merasa heran melihat Qiara terdiam.     

"Hahaha ... Tidak mungkinlah, aku sekarang sedang merintis karir dan fokus pada karir Ku." Jawab Qiara sambil tertawa.     

"Bagus kalau begitu ... " Aurel tersenyum sambil menepuk - nepuk Bahu Qiara karena dia senang melihat Qiara yang tidak akan terganggu dengan urusan cinta.     

"Halo ... "      

Qiara dan Aurel menoleh bersamaan kearah sumber suara.      

Mereka melihat wajah tampan Maxwell dengan senyum yang termanis nya berjalan menghampiri mereka.     

"Selamat siang bos!" Sapa Qiara sambil berdiri dan menunjukkan hormatnya.     

"Jangan formal begitu, santai saja. Oh iya, apakah kalian sudah lama menunggu?" Maxwell berdiri di depan mereka berdua dengan ekspresi bersalah karena ia sudah membuat dua perempuan itu menunggunya.     

"Tidak juga. " Jawab Qiara sambil tersenyum.     

"Bos, sebaiknya kita segera makan siang karena jam dua nanti, kami harus kembali ke lokasi syuting. Kevin sudah menghubungiku karena katanya dia sudah selesai rapat di YM Grup." Kata Aurel.     

Maxwell terdiam sesaat sambil mengutuk Kevin dalam hatinya. Ia tidak mungkin memundurkan jadwal syuting lagi karena itu akan membuat proses syuting akan lama. Tentunya dia akan kena omel Kevin lagi.     

"Oh ... Kalau begitu, ayo ke ruang makan!" Kata Maxwell setelah lama terdiam.     

"Bukankah kita akan masak bersama?" Tanya Qiara dengan bingung.      

Karena ia dan Aurel sengaja datang lebih awal agar bis membantu memasak. Tapi, pelayan Maxwell mengatakan kalau mereka harus menunggu Maxwell datang baru ke dapur.     

"Kalau kita masak dulu maka kalian akan terlambat ke lokasi syuting. Jadi, ayo kita makan siang dulu!" Setelah mengatakan itu, Maxwell segera membawa Aurel dan Qiara menuju ruang makan.      

Qiara pun tampak akrab dengan suasana ruang makan itu. Karena ia masih ingat pernah melewatinya.     

Mereka bertiga makan siang bersama sambil ngobrol. Maxwell sangat senang melihat Qiara berbicara santai dengannya.      

Setelah makan siang itu, Aurel dan Qiara meninggalkan rumah Maxwell dengan perut kenyang.     

Sepanjang perjalanan Qiara dan Aurel ngobrol tentang pekerjaan saja karena Aurel paling tidak suka ngobrolin hal yang sia-sia. Bagi Aurel, setiap detik itu terlalu berharga jika di lewati hanya dengan pembicaraan konyol.     

Beberapa Jam Kemudian.     

Qiara yang baru saja menyelesaikan syutingnya itu, duduk dengan santai di kursinya sambil menikmati air minum dingin yang diberikan oleh Aurel sebelum ia pergi untuk mengurus beberapa hal.      

Tepat saat itu, Qiara tidak sengaja mendengar bisik-bisik dari beberapa artis yang ikut terlibat di drama langit itu.      

Karena ia mendengar nama Yumi mereka sebut, Qiara pun langsung mendengarkan dengan baik-baik obrolan mereka itu.     

"Apa kalian tahu salah satu penyanyi GM Entertainment yang baru saja mengeluarkan lagu pertamanya? "      

"Siapa? GM Entertainment memiliki banyak penyanyi, jadi yang mana? "      

"Penyanyi yang hari ini terken skandal karena dia ternyata tidak perawan lagi namanya Yumi. Tidak hanya itu, Tuan Muda Nathan yang merupakan rekannya sesama penyanyi mengaku calon suaminya, dia menang banyak sekaligus merusak nama baiknya. "     

Untuk sesaat mereka yang mendengar penjelasan itu terkejut karena penyanyi baru bisa terlibat skandal dengan lelaki sekelas Nathan.     

"Warganet sedang mencaci maki orang-orang di GM Entertainment, sehingga pihak GM Entertainment sibuk mengklarifikasi berita ini dan mengatakan kalau Yumi sudah dipecat demi kebaikan yang lain. Bukannya mereda, malah berimbas ke yang lain. Ada beberapa iklan yang hilang dan hampir mereka didiskualifikasi dari ajang piala Noble. Sekelas Agensi ternama seperti itu hampir runtuh dalam sehari hanya karena satu orang. "     

"Dasar perempuan jalang, bagaimana mungkin dia menyembunyikan soal kegadisannya? "     

"Semoga Tuhan mengutuk perempuan yang merusak nama baik perempuan lain. Kalau perlu, hidupnya harus di hancurkan sehancur-hancurnya."     

"Dia pasti sedang menangis disuatu tempat karena malu, tidak hanya itu dia pasti ingin bunuh diri. Biarkan saja dia mati agar mengurasi polusi udara yang buruk di dunia hiburan ini. "     

"Kamu benar. Semoga saja YM Entertainment terbebas dari sampah seperti itu. Wajahnya saja yang polos ternyata dia tidak ada bedanya seperti sampah yang menjijikkan."     

"Mulutmu kalian lah yang menjijikkan!"Qiara yang sedari tadi diam tidak bisa lagi menahan diri saat mendengar mereka semua menyumpahi Yumi dan mengatakan hal buruk tentangnya.     

Mereka semua langsung menoleh saat mendengar apa yang Qiara katakan. Sangat pedas dan tidak berperasaan.      

"Hey... Orang baru. Kami ini adalah seniormu, beraninya kamu mengatakan hal seperti itu kepada kami. Kamu pikir siapa kamu? "     

"Tunggu dulu ... Bukankah dia adalah perempuan penggoda? Yang berhasil menggoda bos besar YM Grup? Dia kemungkinan tidak ada bedanya dengan Yumi yang rela menjual tubuh mereka demi sebuah posisi. "     

"Hahaha.. Kamu benar. Nanti juga dia akan di buang oleh bos besar jika sudah tahu betapa menjijikkannya wanita ini. "     

"Tidak lama lagi pasti gilirannya yang akan diserang warganet yang mengerikan. Aktingnya boleh saja bagus, tapi kelakuannya yang busuk pasti akan tercium juga."     

Qiara tersenyum mendengar apa yang mereka katakan. Dia tidak menyangka kalau ada perempuan yang mulutnya tidak bisa disaring dan lebih buruk dari sampah.      

"Apa kalian pikir kalian suci? Apa perlu aku usulkan untuk mengetes keperawanan semua artis yang belum menikah? Apa kalian yakin tidak pernah melakukannya? " Kata Qiara sambil tersenyum licik.      

Mereka kaget mendengar perkataan Qiara. Bagaimana mungkin gadis di depan mereka ini berani memikirkan hal itu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.