Istri Kecil Tuan Ju

Kamu Itu Cantik.



Kamu Itu Cantik.

Maxwell pun tidak mempermasalahkan hal itu karena dia tahu betul bagaimana si gila kerja itu mengambil keputusan.     

Tidak lama setelah itu, Yumi selesai mandi dan membuang pakaiannya yang kotor di tempat sampah yang ada di kamar itu.      

Sesaat kemudian.     

Diam-diam Yumi membuka pintu kamar itu mengambil bungkus pakaian yang sudah diletakkan oleh Kevin di depan kamarnya.      

"Gaun ini cantik banget. Tidak hanya itu, gaunnya juga pas di tubuhku. Bagaimana dia tahu ukuran tubuhku! " Tanya Yumi setelah mengenakan pakaian yang Kevin belikan.     

Ia tersenyum di depan cermin sambil berputar-putar. Tentu saja gaun yang dia pakai adalah gaun mewah dari butik terkenal. Dan Yumi mengenal baik maka butik yang tertera di tas pakaian itu.     

Setelah selesai merias diri, Yumi pun berjalan menghampiri jendela. Tepat saat itu ia melihat kebun dan taman bunga yang indah, seketika itu hatinya merasa tenang sehingga senyum terukir di bibirnya.      

"Bagaimana mungkin seorang lelaki memiliki taman bunga dan kebun seindah ini?. Terawat dan sangat bersih, bunga-bunga bermekaran sehingga menebar bau yang harum. " Kata Yumi sambil melempar pandangannya kearah tanaman dan kebun indah itu.     

Tepat saat itu ia mendengar suara ketukan pintu. Seketika itu Yumi bereaksi dan langsung menoleh kearah pintu.      

"Kalau kamu sudah selesai, keluarlah untuk makan!" Terdengar suara Kevin dari balik pintu.     

"Iya. "     

Serelah itu, Yumi duduk di pinggir ranjang dan ragu untuk keluar. Ia berat melangkahkan kakinya karena di luar ada Gavin dan Kevin yang merupakan orang asing yang mungkin baik karena kasihan padanya yang sudah mengalami hal yang mengerikan.     

Beberapa saat kemudian.     

Terdengar suara pintu di buka, seketika itu Yumi melihat Kevin sudah berdiri di depannya dengan ekspresi yang rumit.     

"Kenapa kamu masuk? Bukankah aku belum mengizinkanmu? " Tanya Yumi tanpa melihat Kevin.     

Mendengar pertanyaan Yumi, Kevin hanya menarik nafas dalam sambil meletakkan makanan di meja. Setelah itu ia berdiri di depan Yumi.     

"Apa yang kamu ingin lakukan? "Tanya Yumi sambil memeluk dirinya karena ketakutan.      

"Aku memang lelaki normal yang sangat menyukai wanita. Berdua bersama seorang wanita di dalam kamar seperti ini tentu tidak baik, sebab aku pasti akan menyerang mu. " Kata Kevin lalu terdiam sejenak.      

Yumi gemetaran mendengar apa yang Kevin katakan, dia sudah menduga kalau Kevin sama saja dengan kebanyakan lelaki.      

"Aku tidak ingin mengatakan kalau diriku adalah lelaki baik-baik. Hanya saja, aku tidak suka memaksa perempuan untuk melayani ku. Aku akan melakukannya jika kamu memberikanku umpan dengan suka rela."Sambung Kevin tanpa ekspresi.      

Tepat saat itu, suara ponsel Yumi yang sudah di isi baterai oleh Kevin itu berbunyi. Seketika itu Yumi terkejut karena dia pikir ponselnya juga ikut tertinggal di mobil Nathan.     

"Maaf karena aku hanya bisa menyelamatkan ponselmu, karena ponselmu jatuh di bawah mobil saat kamu keluar." Kata Kevin sambil meraih ponsel itu.     

Setelah itu, ia menggeser icon berwarna hijau di ponsel Yumi.     

"Kenapa kamu mengangkatnya tanpa persetujuanku! " Tanya Yumi dengan tatapan sinis.     

Kevin tidak perduli dengan tatapan sinis Yumi, ia malah mengarahkan ponsel itu kearah Yumi dengan menyalakan speaker nya.      

Yumi ingin merebut ponsel nya akan tetapi Kevin memegang erat ponsel itu karena dia ingin tahu apa yang akan dikatakan pemimpin GM Entertainment itu yang namanya tertulis di kontak Yumi.     

"Ayo bicara! "Seru Kevin.      

Yumi pun langsung membuka suaranya karena dia tidak bisa berbuat apapun.      

"Halo Pak? " Sapa Yumi dengan nada suara yang lembut.      

"Yumi ... Saya ingin memberitahukan kalau kamu di keluarkan dari GM Entertainment! " Kata seorang lelaki dari seberang telpon.      

Air mata Yumi langsung menetes tanpa penghalang. Dia sudah menjadi penyanyi selama empat tahun di GM Entertainment dan tahun ini adalah debut pertamanya, namun ia di keluarkan begitu saja.      

"Tapi kenapa pak? Tahun ini album saya laris dan saya tidak pernah terlibat skandal. " Kata Yumi sambil meminta penjelasan.      

"Saya tahu suaramu bagus. Tapi, kalau soal suara ada banyak penyanyi pendatang baru yang suaranya lebih bagus darimu, selain itu persaingan semakin ketat, kami butuh penyanyi yang tidak hanya bersuara bagus, tapi memiliki penampilan yang seksi dan cantik. Lihatlah dirimu, mereka selama ini menerimamu karena suaramu bagus, tapi tidak jarang mereka mengeluhkan soal ukuran tubuh dan tampang murung yang dibawah standar. " Jelas CEO GM Entertainment itu.      

Hati Yumi terasa tertusuk, ia tidak menyangka kalau selama ini GM memandangnya seperti itu. Dia memang memiliki ukuran tubuh yang berisi, tapi dia tidak gendut seperti dulu. Ia menjual suara bukan tampang.     

"Katakan padanya kalau kamu setuju dan tidak apa-apa! " Bisik Kevin di telinga Yumi.     

Entah mengapa Yumi menurut begitu saja pada Kevin.      

"Terimakasih pak, saya tidak akan pernah kembali ke GM Entertainment! "      

"Baguslah, kalau begitu saya akan tutup sekarang!"     

Setelah panggilan berkahir, Yumi menunduk sambil menangis tersedu, impiannya selama empat tahun agar bisa menjadi Diva yang diterima tanpa melihat penampilan sekarang hangus. GM Entertainment membuangnya begitu saja setelah ia memberikan kontribusi yang banyak kepada agensi itu.     

Melihat keadaan Yumi yang terburuk, Kevin menarik nafas dalam. Setelah itu ia menarik Yumi dan membawanya hingga ke depan cermin besar yang melekat pada lemari ini.      

"Apa yang kamu lakukan? " Teriak Yumi.     

"Lihatlah dirimu di cermin itu, kamu tidak pantas di perlakukan begini. Aku kenal warna suaramu yang luar biasa dan tidak disadari oleh GM Entertainment. Mereka sudah membuang berlian pada tempatnya!" Kata Kevin sambil menatap tajam bayangan Yumi di cermin.      

"Apa maksudmu dengan membuang berlian pada tempatnya? " Tanya Yumi dengan bingung.      

"Mereka membuang berlian pada tempat berlian sesungguhnya yaitu di YM Entertainment. Aku akan membuatmu menjadi seorang Diva jika kamu percaya padaku." Jawab Kevin tanpa ragu.      

Yumi kaget saat mendengar apa yang dikatakan Kevin. Dia mengenal siapa Kevin. Dari tangan dinginnya banyak artis dan yang sukses bahkan di tingkat Internasional. Dia juga tahu kalau dulu Kevin terkenal sebagai pencipta lagu terbaik di kota A. Tapi, ia memilih fokus jadi sutradara karena sebuah alasan.     

"Tapi, penampilanku... "Yumi ingin mempercayai Kevin, namun ia ragu saat mengingat penampilan pisiknya.      

"Kamu itu cantik, hanya butuh sedikit polesan untuk bisa menyaingi para penyanyi yang terkenal cantik. Aku akan memasukkan mu menjadi salah satu peserta untuk merebut piala Noble dalam kategori penyanyi pendatang baru. " Kata Kevin meyakinkan Yumi.     

Seketika itu, Yumi menatap wajah Kevin dari cermin, ia bisa melihat ketulusan yang ada dalam diri Kevin yang terkenal jarang bicara dan sangat ketat pada artisnya.     

Kevin juga dikenal sangat jeli dalam melihat peluang kesuksesan seseorang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.