Istri Kecil Tuan Ju

Setelah Bercinta.



Setelah Bercinta.

0Melihat bocah kecil yang lembut dan tampan tapi pendiam itu mengingatkannya kepada Jihan adiknya yang jenius dan cantik tapi pendiam.      
0

Zio sangat menyukai kebersihan sehingga ia hidup dengan teratur seperti itulah Julian mendidiknya selama ini.      

Pagi-pagi sekali ia akan bangun dan mandi di bantu oleh pengasuhnya. Selain itu, pakaiannya pun harus rapi dan bersih baru dia mau menggunakannya.     

Setelah Zio pergi, Julian langsung menutup pintu kamarnya. Suara deburan ombak masih terdengar karena mereka sudah akan menepi.      

"Sayang, apa aku boleh masuk? " Tanya Julian seraya mengetuk pintu kamar mandi.      

"Sebentar lagi aku selesai mandi, jadi tunggu di luar" Sahut Qiara dari dalam kamar mandi.      

"Apakah kita tidak bisa mandi bersama?" Tanya Julian lagi dengan suara yang pelan.      

"Tidak." Sahut Qiara lagi dengan suara yang meninggi.      

Julian pun langsung tersenyum mendengar suara Qiara yang terdengar kesal.      

Setelah itu, Julian duduk di pinggir tempat tidur sambil mengaktifkan ponselnya yang dia matikan semalam.      

Tidak lama kemudian.     

Qiara keluar dari kamar mandi dengan rambut basah dan handuk yang diatas lutut. Julian tertegun melihat keindahan di depannya itu.      

"Jangan memandangku seperti itu, aku juga bisa malu. Lebih baik kamu segera mandi agar kita bisa sarapan bersama Zio. Kasian dia menunggu lama. " Kata Qiara seraya mengeringkan rambutnya.      

Julian pun mengangguk seraya masuk ke kamar mandi dengan cemberut. Padahal dia ingin sekali berlama-lama bersama Qiara di kamar, tapi dia tidak bisa egois ketika ia mengingat ada Zio yang juga harus ia perhatikan dan berikan waktu.      

Beberapa saat kemudian.     

Mereka berdua keluar dari kamar setelah selesai menggunakan pakaiannya dan berdandan.      

"Selamat pagi sayangku! " Sapa Qiara sambil memeluk Zio yang duduk dengan anggun di kursinya.      

Julian duduk di seberang Zio sambil tersenyum melihat dua kesayangannya itu.      

"Pagi tante. " Sahut Zio sambil menatap lembut kepada Qiara.      

Qiara pun langsung mencium pipi kiri dan kanan Zio dengan rakus seolah itu tidak cukup banyak baginya.      

Setelah itu ia duduk di kursi samping Zio dengan gembira. Keluarga kecil Julian itu pun sarapan bersama dengan gembira.      

Tiada yang paling membahagiakan bagi Julian selain melihat istri dan anaknya tetap berada di sampingnya.      

Tepat setelah mereka selesai sarapan, tiba-tiba ponsel Qiara berbunyi, seketika itu ia langsung melihatnya. Alangkah kagetnya dia ketika melihat siapa yang memanggil.      

"Siapa? " Tanya Julia sambil memicingkan matanya.      

"Kak Aurel, dia Managerku. " Jawab Qiara dengan khawatir.      

"Angkat saja, kami akan diam! " Seru Julian sambil tersenyum.      

Qiara pun langsung mengangguk lalu mengangkat telpon itu jauh dari Zio dan Julian.      

"Halo kak?" Sapa Qiara lebih dulu setelah ia menggeser icon hijau di ponselnya.      

"Liana, dimana kamu? Kenapa kamu belum datang?" Tanya Aurel dengan geram dari seberang telpon.      

"Memangnya ada apa? Bukankah hari ini libur? " Tanya Qiara dengan polosnya.      

"Kamu tanya kenapa? Bukankah aku sudah mengingatkanmu kalau hari ini adalah hari pembukaan acara Noble. Sebagai tokoh perempuan kedua harusnya kamu hadir dan sudah ada disini. Tidakkah kamu tahu kalau Kevin sangat geram padamu? " Jelas Aurel dengan marah-marah karena dia sudah susah payah meminta kursi buat Qiara.      

Mendengar penjelasan Aurel. Qiara langsung kelabakan karena dia benar-benar lupa akan acara ini. Ia pun melirik dermaga yang masih cukup jauh dari kapal yang ia tumpangi, seketika itu Qiara menjadi semakin cemas.      

"Astaga, maafkan aku kakak Aurel. Aku benar-benar lupa. Tapi, apa aku masih punya waktu untuk datang?" Kata Qiara dengan panik.      

"Kamu punya waktu satu jam untuk sampai di sini. Jika telat, kamu akan kehilangan kesempatan. Jadi, sebaiknya kamu segera datang dan dandanlah yang cantik." Kata Aurel setelah mengendalikan amarahnya.      

"Baiklah, aku akan usahakan datang tepat waktu. Sekali lagi aku minta maaf. Sekarang, aku akan tutup untuk segera bersiap!"      

"Oke."     

Setelah bicara dengan Aurel, Qiara pun segera menutup panggilannya lalu kembali bergabung dengan Julian dan Zio.      

"Ada apa, kenapa wajahmu panik seperti itu? " Tanya Julian yang mulai khawatir setelah melihat ekspresi Qiara yang tidak enak.      

"Begini, aku harus datang ke acara Noble hari ini juga. Aku diberi waktu satu jam oleh kak Aurel. Tapi, kita masih jauh dari dermaga, belum lagi aku harus dandan dan memilih gaunku. Bagaimana dong? " Jelas Qiara dengan bingung.      

Julian terdiam sesaat mendengar penjelasan Qiara. Sementara Zio hanya diam karena dia belum begitu paham dengan masalah Qiara.      

"Tunggu sebentar! " Ucap Julian seraya mendudukan Qiara di kursi.      

Setelah itu ia menghubungi Andi. Sementara Qiara masih diam sambil memperhatikan Zio yang sedang memakan buahnya.      

'Aku baru ingat, waktu ngidam, aku hanya ingin dekat sama Julian, tidak bisa tidur tanpa ada dia di sampingku. Apakah karena itu Zio juga tidak bisa jauh dari Julian? ' Batin Qiara.      

"Apakah tante mau makan? " Tanya Zio sambil menyodorkan buah yang sudah di potong.      

Tanpa mengatakan apapun, Qiara pun langsung menganga dan membiarkan Zio menyuapi nya.      

"Semua sudah beres. Kapal ini sebentar lagi akan menepi. " Kata Julian yang baru saja kembali duduk setelah bicara bersama Andi dari seberang telpon.      

"Apanya?" Tanya Qiara yang merasa belum mengerti.      

"Kamu lihat saja nanti. " Jawab Julian sambil melanjutkan sarapannya bersama Zio.      

Qiara hanya diam dan tidak mengatakan apapun, Karena dia tahu kalau itu Julian, maka semuanya pasti akan baik-baik saja.      

Beberapa Saat Kemudian.     

Kapal akhirnya bersandar. Julian langsung mengajak Qiara turun sambil menggedong Zio.      

"Ayo masuk! " Seru Julian ketika mobil mewah Julian yang Andi bawa tiba di depan mereka.      

Qiara langsung mengangguk dan masuk ke mobil. Setelah itu, Andi keluar karena Julian ingin menyetir sendiri agar tidak ada lelaki yang bisa melihat Qiara waktu dandan dan menganti pakaiannya.      

"Oh astaga... " Qiara terkejut ketika melihat sosok perempuan cantik yang umurnya sekitaran empat puluh tahunan.      

"Dia Uthe .. Apa kamu tidak mengenalnya?" Kata Julian sambil menjalankan mobilnya. Zio hanya duduk diam di sampingnya sambil mengunyah permennya.      

"Apa aku mimpi? Bukankan ini adalah Uthe Lee yang merupakan Stylish terkenal itu? " Tanya Qiara dengan tidak percaya. Karena setahunnya, tidak sembarang artis yang bisa mendapatkan Uthe sebagai stylish nya.     

"Kamu tidak salah. Dia adalah Uthe Lee yang merupakan teman baik Kak Jasmin. Dia yang akan mendandani mu. " Jelas Julian.      

"Saya mimpi apa semalam? Bagaimana mungkin saya bisa mendapatkan Stylish hebat seperti Anda. " Kata Qiara yang merasa bangga bisa dirias oleh seorang Uthe Lee, walaupun dia hanya seorang artis kecil.      

"Semua akan menjadi mungkin jika itu Tuan Ju. Apakah kita bisa mulai sekarang? " Jawab Uthe Lee sambil tersenyum.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.