Istri Kecil Tuan Ju

Belum Bisa Memahaminya.



Belum Bisa Memahaminya.

0"Sudahlah kak, kita jangan bahas mereka. Oh iya, apakah kakak mendapatkan iklan itu untukku? " Tanya Qiara mengalihkan pembicaraannya karena ia merasa pembicaraan soal tadi pagi adalah pembicaraan yang tidak penting.     
0

"Tentu saja. Kita akan datang besok ke kantornya. Aku tidak pernah kehilangan satu pekerjaan yang aku usahakan. Kamu tidak hanya mendapatkan satu iklan, tapi lebih dari dua. Oleh karena itu kita harus datang tepat waktu." Kata Aurel dengan bangga.      

Qiara tersenyum dan langsung mengangguk, dia bersyukur memiliki manager yang sangat luar biasa seperti Aurel. Dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada.      

Beberapa saat kemudian.     

Mereka akhirnya sampai di lokasi Syuting. Di sana sudah ada Kevin dan Maxwell yang berdiri tegak sambil memperhatikan jalannya Syuting untuk adegan tokoh lainnya.     

"Tumben sekali bos aneh itu ada di lokasi syuting. Tidak hanya itu, dia juga terlihat sangat akur dengan Kevin. Biasanya Bos Max selalu membuatnya marah. " Kata Aurel saat mereka sedang berjalan menuju Kevin dan Max yang terlihat sedang ngobrol itu.      

"Mungkin ada hal yang harus di tinjau oleh bos makanya dia ada disini. Pak Kevin sebenarnya bukan pemarah yang baik, dia hanya cepat kesal. Hehe... " Kata Qiara sambil tersenyum. Walaupun ia baru mengenal Kevin, tapi ia sudah bisa menebak bagaimana watak Kevin.     

Tepat saat itu, Qiara mengingat jelas apa yang Maxwell katakan saat mengantarnya pulang, ia pun bersikap kurang baik padanya bahkan membentak nya. Seketika itu Qiara merasa tidak nyaman dengan situasi itu.      

'Tamat sudah riwayatku, akankah bos Max mau memaafkan ku. Apa mungkin aku akan di keluarkan dari produksi ini karena sikap buruk ku kepadanya?'Batin Qiara.     

Walaupun Aurel sudah memberitahunya tentang Maxwell, tapi Qiara masih saja merasa takut dan tidak aman karena Maxwell bukan orang yang bisa ia tebak.     

"Halo, "      

Mendengar suara Aurel yang menyapanya, Maxwell dan Kevin langsung menoleh bersamaan.     

"Kalian datang juga. Bagaimana Liana, apakah kamu sudah siap syuting? " Tanya Kevin tanpa ekspresi seperti biasanya.      

"Iya." Jawab Qiara dengan cepat seraya menunjukkan hormatnya. .     

'Dia melihatku, tapi kenapa dia hanya tersenyum, apakah dia tidak marah padaku? 'Batin Qiara sambil mencuri pandang pada Maxwell.     

'Apakah dia memang begitu sejak lahir? Aku benar-benar tidak bisa membedakan kapan bos marah dan tidak, karena dia selalu tersenyum. 'Qiara membatin untuk kedua kalinya karena ia masih saja bingung dan penasaran terhadap sikap Maxwell yang aneh itu.     

"Baguslah, kamu harus serius karena sebentar lagi kita akan lounching perdana untuk drama ini, sekaligus memperkenalkan para pemainnya. Dan satu lagi, kamu jangan terganggu dengan berbagai komentar buruk! " Ucap Kevin dengan penuh wibawa.      

"Saya akan bekerja keras untuk itu. Terimakasih pak Kevin atas sarannya. " Sahut Qiara dengan bersemangat.      

"Saya akan bekerja keras untuk itu. Terimakasih pak Kevin atas sarannya!" Jawab Qiara dengan bersemangat.      

"Kamu jangan salah paham, aku memberikan semangat kepada semua artis YM Entertainment, jadi bukan hanya ke kamu saja. " Kata Kevin memperjelas maksudnya karena ia tidak ingin terlihat pilih kasih atas megundang kesalahpahaman..      

"Tentu, saya bukan orang yang mudah salah paham." Kata Qiara lagi dengan senyum menghiasi wajahnya.      

Aurel dan Maxwell juga tersenyum mendengar apa yang dikatakan si kaku Kevin yang mudah marah dan jarang tersenyum itu.     

Aurel tahu betul bagaimana Kevin yang memang sudah terkenal sangat kaku. Ia mengenalnya sejak ia pertama kali bekerja di YM Entertainment atas rayuan Maxwell.     

"Aku akan pergi sekarang! " Kata Maxwell tanpa menyapa Qiara terlebih dahulu.      

"Kamu mau kemana? " Tanya Kevin.      

"Apa kamu mengkhawatirkan ku? Kalau begitu ayo ikut denganku!. " Kata Maxwell sambil merangkul Kevin dan menyeretnya pergi.      

"Hey... Maxwell.. Lepasin aku, kamu membuat ku malu. Lagi pula syuting akan segera di mulai lagi." Kata Kevin dengan kesal.      

"Hahaha... " Maxwell tidak mau melepaskannya, dia malah tertawa cukup keras.      

Kevin tidak bisa mengimbangi kekuatan Maxwell yang lebih tinggi dan berotot darinya sehingga Kevin pun terseret oleh Maxwell.     

Aurel menggelengkan kepalanya melihat tingkah dua lelaki yang cukup lama bekerjasama dengannya itu. Dia juga tidak mengerti dan belum bisa memahami jalan pikiran Maxwell ataupun Kevin.     

Sementara itu Qiara hanya menatap kosong kearah dua lelaki aneh yang terlihat seperti saudara kandung itu. Ia juga belum bisa menebak bagaimana cara berpikir Maxwell dan Kevin dan kenapa mereka begitu dekat dan bertengkar dalam suatu waktu.     

'Bagaimana bisa Maxwell menjalankan perusahaan YM Grup dengan tingkah konyolnya dn sikap santainya. Namun, kenyataannya YM Grup berjalan degan baik dibawah kepemimpinannya.'     

"Sebaiknya kamu istirahat sebentar sebelum Kevin kembali lagi!" Kata Aurel.     

Qiara pun mengangguk dan segera beristirahat di tempat yang sudah di siapkan untuknya. Ia pun memanfaatkan istirahat nya dengan menghapal naskahnya dan memikirkan bagaimana ia harus melakukannya dengan baik.     

Beberapa saat kemudian.     

Kevin akhirnya kembali pada jam 7 malam, syuting pun langsung dilaksanakan karena Kevin tidak mau menunda lebih lama lagi.     

Kali ini Qiara berperan sebagai detektif yang akan menyelematkan tokoh utama dari penculikan. Akan tetapi, adegannya di ubah karena Helena sebagai tokoh utama tidak bisa datang. Ia meminta istirahat selama beberapa hari untuk menenangkan hatinya.      

Qiara yang memilik bentuk tubuh yang bagus itu terlihat sangat menawan dan masuk kedalam karakternya ketika menggunakan pakaian seorang detektif wanita yang mempesona.     

'Aku tidak pernah bermimpi menjadi artis untuk menjadi bagian dari dunia hiburan. Hanya saja, aku tidak punya pilihan untuk bertahan hidup selain menjadi artis. Untungnya aku bisa acting dan bela diri sehingga aku tidak sulit memerankan tokoh kedua perempuan yang bernama Mona.' Batin Qiara sambil memandang lokasi yang akan menjadi lokasi syutingnya.     

Menjadi artis memang bukan mimpi Qiara, namun saat memasukinya, dia baru mengerti kalau dia menyukai dunia hiburan sehingga ia berniat untuk bekerja keras agar bisa mencapai puncak dengan kemampuannya. Meskipun gosip beredar sangat mengerikan tentang dia dan bos besar tapi Qiara mencoba bertahan untuk tidak goyah ditiup angin.     

Beberapa saat kemudian.     

Qiara mulai melakukan adegannya, seketika itu semua mata tertuju padanya, Aurel dan Kevin begitu fokus memperhatikan setiap gerakan tubuh Qiara. Mereka seolah melihat Mona hidup dalam diri Qiara.      

Mona adalah perempuan desa yang menggunakan kemampuannya untuk kepentingan rakyat miskin. Akan tetapi, dia merahasiakan kemampuannya dan berpura-pura menjadi perempuan biasa.      

Mona menyerahkan hidupnya untuk rakyat dan selalu menjadi pembela Raja dan Ratu saat bahaya mulai mendekati kerajaannya.     

Suara tepuk tangan kru dan beberapa aktor yang terlibat di drama itu langsung bertepuk tangan dengan keras. Seketika itu Qiara menjadi idola baru di kalangan para aktor.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.