Istri Kecil Tuan Ju

Marah Dan Malu.



Marah Dan Malu.

0"Benar sekali. Saya memang datang karena gadis ini juga datang. " Jawab Maxwell sambil memegang pundak Qiara dengan sangat lembut dan senyum yang merekah.      
0

"Oh begitu. Sebenarnya apa hubungan anda dengan perempuan seperti dia? " Tanya Helena lagi seraya menggertakkan giginya.      

"Dia artis YM Entertainment. Dan sebentar lagi dia akan menjadi wanitaku jika dia menerimaku!" Jawab Maxwell sambil tersenyum.     

Mendengar jawaban Maxwell, spontan semua orang terkejut lagi. Tidak hanya itu, Qiara melotot kearah Maxwell dengan bingung.      

"Apa kamu masih mau disini! " Tanya Maxwell kearah Qiara yang sedari tadi terlihat tidak nyaman.      

"Maaf bos, tapi saya mau pulang! " Kata Qiara yang mulai tidak nyaman berada ditempat itu.      

'Sialan, gadis ini benar-benar membuatku naik darah bahkan di hari pernikahanku dia masih bertingkah. Sekarang pernikahanku sudah batal karena aku tidak mungkin mau menjadi istri pengangguran. Tapi, dia malah enak-enakan bersama lelaki kaya. Aku tidak terima. Aku harus melaporkannya pada Papa.'Batin Helena sambil mengepalkan tinjunya.     

"Baiklah, kita akan pulang sekarang. Ayo pergi! " Kata Maxwell seraya membawa Qiara pergi.      

Mereka semua langsung bubar saat melihat Qiara dan Maxwell pergi begitu saja tanpa memperdulikan Helena.     

Karena pernikahannya gagal, semua tamu pulang tanpa pamit pada Helena.     

'Awas saja kamu, aku tidak akan membuat hidupmu tenang. Aku akan mengambil apapun milikmu yang aku inginkan. '     

Setelah membatin, Helena masuk kembali dalam hotel.     

Di dalam Aula.     

"Helena ... ?" Sambut Papa nya yang baru saja selesai menelpon dengan rekannya.     

"Papa ... Aku membenci Qiara ... " Helena pun menangis sambil memeluk Papa nya.      

Ibunya dan beberapa sahabatnya hanya diam dan memandang iba kepada Qiara.     

"Helena ... Aku bisa jelaskan padamu! Aku memang di pecat, tapi belum di sahkan oleh pihak pemegang saham. Bagaimana pun juga aku masih memiliki saham di sana. Jadi, tolong jangan batalkan pernikahan ini!" Kata Sandy.     

Helena melepas pelukannya dan menatap sinis ke arah Sandy. Sedangkan Papa merasa bingung dengan keadaan itu. Ada apa dengan Qiara? Dan kenapa pernikahannya harus batal?      

Dia tidak tahu apa-apa karena sedari awal dia sedang ngobrol serius dengan rekan kerjanya di ruangan sebelah.     

"Bos Maxwell sendiri yang memberitahuku. Jadi, mau bohong apalagi kamu? " Teriak Helena.     

"Maxwell? Maskudku, Presdir YM Grup?" Tanya Papa dengan kaget.      

Papa sudah lama mengincar Maxwell karena dia sangat ingin menjalin kerjasama dengannya karena ia tidak mendapatkannya dari JJ Grup.     

"Iya. Kami bertemu di lobi hotel ini dan sedikit salah paham." Jawab Ibu Helena dengan suara yang lemah.     

"Apa? Kamu bertemu dengannya, tapi tidak mau memberitahu? Tidakkah kalian tahu bagaimana susahnya aku untuk bisa bertemu Maxwell? Bahkan sampai saat ini aku tidak bisa menemukannya. " Kata Papa dengan suara yang mengerikan.     

'Astaga ... Jika Papa tahu kalau Qiara kenal Maxwell, dia pasti akan mencari dan mendekati nya.'Batin Helena.     

"Maaf, aku tidak tahu." Kata Ibu Helena sambil menunduk.     

Tanpa memperdulikan Helena lagi, Papa segera berlari keluar dengan harapan bisa bertemu Maxwell.     

Helena mengepalkan tinjunya karena di hari yang memalukan dan menyakitkan itu, Papa nya malah lebih mementingkan pekerjaan nya dari pada dia.     

Di luar Hotel.     

Nathan yang sedari tadi menonton adegan Qiara dan Helena dari awal, langsung kembali masuk ke mobilnya dan tidak berminat lagi untuk menghadiri pernikahan yang sudah kacau.     

"Apa yang kamu pikirkan tentang kejadian tadi? " Tanya Nathan kepada Andi yang juga datang untuk mewakili Julian.     

Nathan menatap tajam keluar jendela mobil, ia melihat Papa Qiara kebingungan, seketika itu Nathan tersenyum licik.     

"Apa maksudmu tuan Nathan?" Tanya Andi sambil melihat kemana arah pandangan Nathan.     

"Aku cuma penasaran, apa yang akan kakak ku alami jika melihat Mama nya Zio bersama lelaki lain. Tentunya dia akan mengamuk atau kalau tidak akan menantang Maxwell. " Kata Nathan sambil menoleh kearah Andi karena ia sudah muak melihat lelaki tua itu.     

"Apakah anda yakin? "Tanya Andi.     

"Hahahaha... Kamu seperti tidak tahu saja kalau kakak ku begitu cinta kepada istrinya, tentu saja dia tidak akan memaafkan Maxwell. "Jawab Nathan sambil tertawa kera.     

Andi pun mengangguk saat mengingat bagaimana bosnya memperlakukan istrinya dengan sangat baik. Saking cintanya, semut pun akan dia benci jika berani menggigit Qiara.     

"Sudahlah, jangan terlalu banyak di pikirkan. Lebih baik kita pergi sekarang karena aku sudah tidak tertarik berada disini!" Kata Nathan.      

"Baik Tuan Muda!."     

Setelah itu mereka meninggalkan area Hotel.      

Sementara itu, didalam mobil Maxwell yang unik dan antik. Qiara tidak bisa lagi menahan keinginannya untuk bertanya pada Maxwell.      

"Kenapa bos membela saya! " Tanya Qiara dengan ragu.      

"Karena aku menyukaimu." Jawab Maxwell dengan jujur.     

Qiara kaget dan langsung kehilangan ketenangan karena ia tidak menyangka kalau Maxwell akan mengatakan hal yang begitu sensitif seperti itu.     

"Bos, tolong hentikan mobilnya!" Kata Qiara yang mulai tidak nyaman dan aman itu.     

'Sepertinya gadis ini beda dengan yang lain. Dia tidak menyukaiku seperti yang lain. Apakah ini artinya aku di tolak?'Batin Maxwell sambil tersenyum kecil.     

"Baiklah, aku akan berhenti sekarang!" Kata Maxwell sambil menginjak rem mobilnya dengan pelan.      

"Iya"     

Setelah itu, Qiara bergegas keluar dari mobil tanpa menghiraukan Maxwell lagi karena dia benar-benar kesal dan sial hari ini.      

Kantor JJ Grup.     

Sementara itu, Julian baru saja menyelesaikan pertemuannya dengan beberapa klien penting JJ Grup.      

Tepat saat itu, suara ponsel Julian berbunyi. Seketika itu ia mengangkatnya karena itu dari Nathan.      

"Halo kak, ada yang ingin aku beritahukan kepada kakak!" Kata Nathan dari seberang telpon.     

"Katakan apa itu!" Ucap Julian yang tidak suka dengan basa basi itu.      

"Terjadi sesuatu pada kakak ipar. Dia datang ke pesta pernikahan Helena, tapi dia diperlakukan tidak baik. Namun, dia dibela oleh Presiden Direktur YM Grup. Apakah mereka saling kenal? Karena aku melihat mereka cukup akrab ketika pulang bersama."Jelas Nathan tanpa mengurangi berita sebenarnya.      

Ekspresi Julian berubah gelap dan tatapannya menyala buas saat mendengar kabar buruk dari Nathan itu.      

Setelah itu, Julian menutup telponnya tanpa mengatakan apapun kepada Nathan.      

Sedangkan Nathan sendiri terkejut karena telpon tiba-tiba terputus, ia pun merasa khawatir sama kakaknya.     

Karena dia tau bagaimana kakaknya, begitupun dengan Maxwell yang tidak bisa ditebak siapapun bagaimana jalan fikirannya.      

Namun, Qiara adalah satu-satunya titik lemah Julian.      

Setelah bicara dengan Nathan. Julian langsung melacak keberadaan ponsel Qiara. Setelah itu ia dengan cepat mengemudikan mobilnya menuju jalan yang terlihat di ponselnya.     

Tidak lama kemudian.     

Julian tiba-tiba ngerem mendadak ketika melihat Qiara jalan kaki dengan kaki telanjang dan sepatu yang di tenteng karena ketinggian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.