Istri Kecil Tuan Ju

Bos YM Grup.



Bos YM Grup.

0Qiara merasa kasihan kepada Ibu tirinya yang sudah di tipu oleh calon menantunya itu. Sungguh sangat menyedihkan.      
0

"Itukan ... Presiden Direktur YM Grup salah satu pengusaha sukses kota A selain JJ grup, bisa dikatakan saingan kuat JJ Grup."     

"Iya aku mengenalnya, dia baru saja kembali dari Amerika, tapi susah untuk ditemui, aku tidak menyangka bisa bertemu di sini, ini kesempatan baik buat kita"     

"Ya benar, kita harus bisa bekerjasama dengannya, soalnya dia adalah pembisnis aneh yang jarang ada di kantor tapi selalu bisa menghendel masalah dan kerjaannya dengan baik. "     

"Seperti yang dikabarkan dia sangat kuat dan mempesona, auranya seperti raja. Hanya saja, dia suka menipu lewat tampilannya yang sederhana. Beginilah dia orangnya."     

Semua para tamu yang terdiri dari beberapa pengusaha yang merupakan teman baik ayah Qiara pada berbisik. Sementara dari pihak Sandy, tentu saja sangat mengenal baik siapa Maxwell.      

Semua artis YM tentu tau siapa Maxwell, hanya saja mereka suka tidak mengenalinya saat ia tampil sederhana.      

Viona geram melihat Maxwell membela Qiara. Padahal baru saja dia ingin tertawa karena Qiara di permalukan.      

Mendengar jawaban Maxwell dan bisik-bisik para tamu itu tentang siapa yang sedang berhadapan dengannya. Ibu tiri Qiara pun segera berlari masuk untuk menggagalkan pernikahan putrinya sama seorang pembohong.     

Sementara itu, Maxwell berbalik melihat Qiara yang masih diam. Tapi, lagi-lagi Max fokus pada gaun Qiara yang sangat dia kenal.      

'Gadis ini menggunakan rancangan Gabriel lagi, siapa dia sebenarnya? 'Batin Maxwell.      

"Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Maxwell dengan nada suara yang lembut.      

"Tidak apa-apa bos. " Jawab Qiara sambil menggelengkan kepalanya.     

Melihat betapa lembutnya Maxwell kepada Qiara. Semua orang merasa iri padanya.     

Para artis YM semakin membenci Qiara karena dia yang baru sudah dekat dengan Maxwell. Mereka pun berfikir, lulusnya Qiara dalam audisi karena Maxwell.      

Melihat keintiman Maxwell sama Qiara. Viona tersenyum manis. Selain dia tidak perduli itu Qiara atau bukan, Viona juga merasakan senang karena hubungannya bersama Julian tidak akan ada penghalang lagi.      

'Entah dia Qiara atau bukan, yang penting dia tidak menganggu hubunganku dengan Julian. Sepertinya dia adalah wanita dari Maxwell. Baguslah, aku tidak perlu khawatir lagi, karena aku tahu betul siapa Maxwell.' Setelah mengatakan itu, Viona segera melarikan diri dari Maxwell.     

Tapi, langkahnya terbentuk ketika Maxwell menghadangnya.     

"Viona, tunggu! "      

Seketika itu, Viona berbalik dengan sedikit takut.      

"Ada apa! " Tanya Viona yang mencoba bersikap biasa dan berani. Tapi, ia tidak sanggup melihat mata Maxwell.     

Sebelum melanjutkan pembicaraannya dengan Viona, Maxwell menatap para wartawan yang terus menyorotnya.      

"Hapus semua yang kalian tangkap hari ini. Karena itu lebih baik buat kalian." Kata Maxwell sambil tersenyum dengan ramah.      

Senyum Maxwell membuat para wartawan itu bergetar. Mereka tahu siapa Max dan sudah menjadi rahasia umum kalau Max bukanlah orang yang suka di bantah walupun hari ini merupakan yang pertama kali mereka melihat wajah Maxwell dengan jelas.     

"Kami akan menyimpannya dan tidak akan mempublikasikannya. "      

"Iya, bisakah kami menyimpannya saja."     

"Tolong tuan Muda Max, jangan minta kami menghapus rekaman kami!"     

Para wartawan itu memohon agar di loloskan oleh Maxwell.      

"Sepertinya para wartawan ini cari mati atau mereka tidak sayang dengan pekerjaan mereka. "     

"Sepertinya mereka akan kehilangan pekerjaan jika tidak segera mengatakan iya. "      

Bisik-bisik beberapa orang yang mengenal baik Maxwell membuat para wartawan semakin merinding dan gemetaran.      

"Baiklah tuan muda Max. Kami akan menghapusnya. " Kata salah satu wartawan yang tidak mau kena masalah. Karena dia pernah dengar kalau Maxwell tidak suka meminta dua kali. Dia hanya akan memberi perintah sekali.      

Maxwell adalah manusia paling ramah dan lembut tutur katanya. Namun, siapa sangka kalau seseorang akan dalam bahaya besar jika ia tidak dituruti dalam sekali perkataan.      

"Akan aku siapkan hadiah buat kamu yang sudah mengatakan iya untuk yang pertama. Sekarang juga kamu hapus!" Kata Maxwell sambil tersenyum.      

Seketika itu, wartawan yang sudah lebih dulu mengatakan iya itu langsung menghapus rekaman vidio nya.      

Melihat ekspresi wartawan yang sudah menginya kan permintaan Maxwell. Mereka juga ikut menghapusnya.      

"Kami sudah menghapus semuanya tuan muda Maxwell. " Kata para wartawan itu.     

"Kalau begitu, kalian boleh pergi sekarang. Tolong pulang dengan hati-hati, semoga hari ini kita tidak bertemu lagi!"      

"Iya. Permisi Tuan Muda!" Setelah mengatakan itu, para wartawan langsung pergi dari Hotel tanpa tersisa satu pun.      

Qiara hanya menggelengkan kepalanya melihat bagaimana Max mengatasi suatu masalah. Tidak memaksa, tapi sangat tenang dan aman.      

Setelah para wartawan pergi. Maxwell langsung menatap Viona kembali.      

"Apakah kamu tidak mau minta maaf kepada orang yang kamu pitnah sebelum pergi dari sini? " Tanya Maxwell sambil memicingkan matanya.      

"Apa? " Viona langsung tercengang karena dia tidak menyangka kalau Maxwell akan memintanya untuk minta maaf.      

"Ada apa? Apakah kamu ingin aku mempercayaimu?" Tanya Maxwell sambil tersenyum.     

Viona menatap tajam kearah Qiara. Dia tidak terima jika di salahkan, namun dia tidak mau kena getahnya dan keras kepala saaat menghadapi Maxwell.      

Dengan patuh Viona mendekat lalu meminta maaf dengan tulus kepada Qiara.      

"Maafkan aku! "      

"Yang lebih lembut dan tulus! " Perintah Maxwell yang merasakan bahwa Viona terlihat tidak serius.      

"Maafkan aku!" Kata Viona dengan suara yang meninggi.      

"Tidak apa-apa Mbak Viona!" Ujar Qiara dengan ramah dan sopan. Walaupun sebenarnya dia ingin menjambak rambut Viona.      

"Kerja bagus Vina Kecil! " Kata Maxwell sambil tersenyum manis.      

'Vina kecil? Kenapa dia memanggil Viona seakan dia sangat akrab dengannya? Sebenarnya bos ini orang yang seperti apa? ' Batin Qiara yang masih diam memperhatikan interaksi Maxwell.      

Setelah itu, Maxwell mengajak Qiara pergi, sementara Viona segera masuk kembali ke mobilnya karena dia merasa sangat malu dan tidak tertarik lagi dengan pesta itu.     

Karena semua orang mulai mencibirnya yang sudah berani berbohong.     

"Tunggu! " Teriak Helena dari dalam Hotel sambil mengangkat gaun putihnya yang berat ia berlari mengejar Viona.     

Qiara dan Maxwell langsung berbalik, sedangkan Viona memilih tetap di mobil menyaksikan apa lagi yang akan terjadi.     

"Helena! " Ucap Qiara dengan ekspresi yang rumit.      

"Ada apa denganmu? " Tanya Maxwell setelah melihat Helena berdiri di depannya.     

"Apakah benar kalau Pak Sandy di pecat?"Tanya Helena setelah mengatur nafasnya.      

"Betul. Aku sendiri yang memecatnya!" Jawab Maxwell dengan jujur.      

Mendengar jawaban Maxwell, Helena mengepalkan tinjunya karena merasa di bohongi.      

Tepat saat itu, tatapan manta nya tertuju kepada Qiara yang sedari tadi berdiri diam di samping Maxwell.      

"Apakah bos Maxwell kesini untuk menghadiri pernikahan saya bersama wanita ini? " tanya Helena sambil menunjuk kearah Qiara dengan sinis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.