Istri Kecil Tuan Ju

Dia adalah Calon Istriku.



Dia adalah Calon Istriku.

0Nathan tampak berfikir sejenak setelah mendengar perkataan penggemar itu.     
0

"Oh ... Jadi, kalian sangat mencintainya makanya kalian memperlakukannya seperti ini? " Tanya Nathan dengan sinis setelah terdiam.     

"Iya. " jawab mereka serentak.     

"Baiklah kalau begitu, sampai ketemu di pengadilan." Kata Nathan.     

"Kenapa harus ke pengadilan? " Teriak salah satu dari mereka yang tidak terima.     

"Karena kalian sudah melukai perasaanku." Jawab Nathan lagi.     

"Kami tidak pernah melukai perasaanmu"      

Nathan menyeringai kearah penggemar itu sambil menjawab, "Bukan aku, tapi calon istriku. "     

Mendengat perkataan Nathan, para penggemar itu saling tatap. Satu dari mereka langsung angkat bicara.     

"Kami tidak salah, semua karena kami merasa di bohongi, makanya kami sampai memberikannya pelajaran. Lagi pula, kamu harus sadar kalau dia itu tidak perawan dan bukan wanita yang baik. Jadi, kamu harus putus darinya."     

"Kalian hanya bisa bergosip dan begitu mudah percaya dengan gosip lalu seenaknya menghakimi orang. Asal kalian tahu, dia adalah wanita paling berharga bagiku. " Kata Nathan sambil menunjuk kearah mereka semua.      

"Kenapa kamu ingin menikahi perempuan kotor seperti dia? "     

Nathan tersenyum sambil melirik Yumi yang berada di dalam mobil lalu menjawab, "Karena aku sangat mencintainya"     

Jawaban Nathan sontak membuat penggemar histeris karena terbawa perasaan. Bahkan seluruh penggemarnya yang menyaksikan tayangan itu di buat histeris dan iri mendengar ungkapan cinta Nathan yang manis.     

Setelah mengatakan itu, Nathan langsung masuk ke mobilnya.      

Para penggemar itu menggigit bibirnya karena menahan malu, bahkan ekspresi mereka langsung jatuh. Tidak hanya itu mereka juga di hujat melalui sosial.      

Hari ini para warganet ribut tentang Yumi dan Nathan yang diserang sama mereka yang menjadi fans. Berita itu pun langsung menjadi viral.      

Berita Yumi dan Nathan menjadi pemberitaan yang paling di cari.      

Tidak butuh waktu lama, mobil Nathan melesat meninggalkan pusat perbelanjaan itu.      

Di suatu tempat.     

"Khemm.. " Kevin mendehem melihat drama yang baru saja di putar itu sambil menggeleng-geleng kan kepalanya.     

Dia benci dengan orang yang suka menuduh tanpa bukti tapi dia suka dengan ketegasan Nathan.      

'Seperti yang diharapkan dari adik Tuan Ju. 'Batin Kevin.      

Maxwell melirik Kevin dengan ekspresi bingung dan heran. Tidak hanya itu, dia merasa bosan melihat Kevin berdiri tegak di dekat mobil sambil menonton kejadian Yumi dan Nathan.      

"Kamu kenapa? "Tanya Maxwell setelah lama terdiam.      

"Apa kamu buta? Bukankah kamu melihatku sedang berdiri dan memperhatikan sesuatu? " tanya Kevin sambil menatap Maxwell dengan ketus.      

Maxwell menggelengkan kepala dengan polosnya.      

Kevin menghelai nafas panjang setelah itu dia berkata, "Sepertinya percuma saja aku bicara sama orang aneh sepertimu. Harusnya kamu juga memperhatikan bagaimana lelaki tadi membela wanitanya agar kamu bisa lebih romantis pada wanita. Pantas saja kamu jomblo tidak beraturan. "     

"Aku lebih baik jomblo daripada pada pacaran bertahun-tahun tapi nikahnya sama yang lain. Memangnya ada apa dengan lelaki yang kamu lihat? " Jawab Maxwell sambil mengedipkan matanya.      

Mendengar ucapan Maxwell, Kevin langsung menyeringai aneh kepadanya. Dia berfikir kalau bodohnya Maxwell kumat lagi. Entah bagaimana dia menjalankan perusahaan besarnya di atas kebodohannya itu.      

"Apa kamu tidak lihat bagaimana lelaki tadi membela wanitanya? " Tanya Kevin seraya mengabaikan apa yang Maxwell katakan soal ditinggal nikah.      

"Enggak" jawab Maxwell dengan ekspresi datar.     

Kevin semakin kesal dan menatap Maxwell dengan ekspresi mengejek. "Aku ragu kalau kamu temanku. Sepertinya aku harus meminta orang untuk mengecek IQ mu."     

"Lakukanlah sesukamu. " Sahut Maxwell sambil tersenyum.      

Kevin menaikkan bibir atasnya sambil menyeringai kearah Maxwell yang memasang ekspresi santai disaat dia sedang kesal.      

"Sudahlah, aku lapar. Sebaiknya kita cari makan sebelum aku darah tinggi menghadapi mu! " ucap Kevin sambil berjalan meninggalkan Maxwell.     

"Kamu mau kemana? " tanya Maxwell sambil merangkul Kevin dari belakang.     

"Mau mencari orang bodoh kayak kamu!" jawab Kevin sambil menahan senyumnya.     

"Baiklah, aku ikut! "     

Apapun yang dikatakan Kevin, Maxwell tidak pernah tersinggung bahkan saat dikatakan bodoh saja dia tetap santai. Oleh karena itu, Kevin menjadikannya sahabat terbaiknya karena Maxwell selalu ada di setiap ia membutuhkannya.      

Kantor JJ Grup.     

Sepulang dari rapat, Julian langsung kembali ke kantornya.     

Setelah sampai di ruangannya, Andi memperlihatkan rekaman ulang kejadian yang menimpa Yuni, melihat rekaman itu ekspresi Julian langsung berubah sangat gelap.     

"Cari tau siapa yang menyebar rumor seperti ini pada Yumi!" Seru Julian sambil mengepalkan tinjunya.      

Andi langsung mengangguk. " Saya akan segera laksanakan bos!"     

"Setelah kamu menemukan orangnya, pastikan dia menyesal seumur hidupnya!"      

Andi bergidik ngeri setiap kali bosnya memberikannya perintah mengerikan seperti itu walaupun itu sangat jarang. Meskipun begitu dia tetap mematuhi perintah bosnya.     

Untungnya Andi adalah asisten yang cerdas dan serba bisa sehingga semua pekerjaannya tidak ada yang mengecewakan Julian.     

Hanya saja, dia terlalu fokus bekerja sehingga ia masih sendiri tanpa belahan jiwa hingga sekarang.      

Julian terdiam sejenak, ia tidak menyangka kalau Nathan akan kembali bersama Yumi setelah lima tahun berlalu. Padahal, ia sudah bersyukur melihat perpisahan Nathan dan Yumi, karena setidaknya Yumi tidak akan terluka.     

'Nathan terlalu ceroboh ... ' Batin Julian.     

Tepat saat itu, ponsel Julian berdering dan itu dari Tuan Jhosep.      

"Kamu boleh keluar sekarang. " Kata Julian kepada Andi. Seketika itu Andi menunjukkan hormatnya lalu pergi dari hadapan Julian.      

'Sudah aku duga, Papa pasti akan menghubungiku ... 'Batin Julian.     

Setelah selesai membatin, Julian langsung mengangkat telpon dari Papa nya.      

"Halo, Papa? " Sapa Julian lebih dulu setelah menggeser icon berwarna hijau di ponselnya.      

"Julian .... Apakah kamu melihat berita hari ini? Adikmu berulah lagi. Kemarin dan a mengadakan konferensi pers dan menyakiti Clara, sekarang dia mengaku kalau gadis itu adalah calon istrinya. Tentu saja pihak keluarga Clara merasa di permainkan. Bukankah Papa memintamu untuk menyingkirkan perempuan ini sejak lima tahun lalu? Tapi kenapa dia masih mengganggu Nathan? Apakah kamu mau Papa sendiri yang akan turun tangan?" Tanya Tuan Jhosep dengan marah-marah.     

Julian menarik nafas dalam mendengar kemarahan Papanya yang kesekian kalinya.     

"Kali ini, aku akan benar-benar mengurusnya!" Ucap Julian yang tidak mau menyulut kemarahan Papa nya.      

"Tidak, kamu diam saja! Karena kali ini aku yang akan turun tangan sendiri. Papa sudah tidak bisa percaya padamu. Sebaiknya kamu juga percepat pernikahanmu bersama Viona setelah Papa kembali dari Amerika!" Setelah mengatakan itu, Tuan Jhosep langsung mematikan panggilannya karena dia sangat kecewa pada Julian.     

Setelah bicara dengan Papa nya. Julian langsung membuat panggilan kepada Nathan karena dia ingin melindungi Nathan dan Yumi dari amukan Papa nya.     

"Halo Kak?" Suara Nathan terdengar jelas dari seberang telpon.     

"Dimana kamu? " Tanya Julian dengan suara yang berat dan mengerikan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.