Istri Kecil Tuan Ju

GM Entertainment.



GM Entertainment.

0Semua orang terus berbisik sambil memperhatikan Qiara, akan tetapi tidak ada yang maju untuk bertanya.     
0

Tepat saat itu, Qiara berhenti ketika melihat seorang perempuan yang dia kenal.      

"Permisi, kamu mau mencari apa? " Tanya seorang perempuan yang berpenampilan lebih seperti asisten perempuan yang Qiara kenal.     

'Sial, kenapa aku harus ketemu Helena duluan, tidak adakah artis lain yang lebih baik darinya? Lagi pula, ngapain dia ada di GM Entertainment? Benar-benar mencurigakan. ' Batin Qiara dengan kesal.     

"Apa kamu bisu, asistenku bertanya padamu dan kamu harus jawab. Lagi pula siapa kamu? "Tanya Helena dengan geram karena Qiara hanya diam.     

"Sepertinya dia adalah penyusup. Sebaiknya kita panggil Pak satpam untuk menyeret dia keluar!" Kata artis lainnya yang juga curiga pada gelagat Qiara yang hanya diam tanpa membuka kaca mata dan penutup wajahnya.      

"Maaf, saya harus pergi untuk bertemu CEO GM Entertainment." Kata Qiara sembari melangkah meninggalkan Helena dan teman-teamannya.      

Namun, langkahnya terhenti ketika Helena menarik penutup mulutnya dengan kasar.      

"Kamu?" Helena langsung menunjuk kearah Qiara dengan tatapan mematikan.      

Semua orang pun tahu siapa Qiara yang merupakan artis YM Entertainment dan drama yang dia bintangi setiap episodenya selalu mendapat reting tinggi sejak pertama kali tantang beberapa hari lalu.     

"Kita kedatangan orang YM Entertainment. Ada gerangan apa nona Liana datang kesini?" Tanya yang lain sambil menyeringai kepada Qiara.      

"Iya, dia ngapain di sini?".     

Mendengar pertanyaan dan bisik-bisik dari para artis itu, Qiara tetap tenang karena dia datang bukan untuk berdebat atau pun bertengkar. Melainkan untuk bertemu CEO nya.      

Helena merasa puas mendengar komentar teman-temannya yang memojokkan Qiara. Walaupun ia bukan orang GM Entertainment, tapi ia cukup akrab dengan para artisnya.     

"Nona Liana, sebaiknya anda segera pergi sebelum satpam mengusir anda, itu akan mengundang malu jika anda sampai diseret. " Kata yang lainnya.     

Tepat saat itu, terdengar suara langkah kaki menghampiri kerumunan itu.      

"Siapa yang berani mengusir tamu saya?". Tanya lelaki yang merupakan CEO Entertainment itu.      

Seketika itu, mereka semua tercengang karena tidak semua artis bisa menjadi tamu sang CEO yang merupakan bintang di agensi hiburan.      

"Tapi bos, dia datang dengan gerak-gerik yang mencurigakan. Sehingga kami mengusirnya."     

"Dia susah ditawarkan di sini, akan tetapi dia menolaknya." Jawab CEO itu dengan mudahnya.     

Semua orang terkejut mendengar apa yang dikatakan CEO itu. Qiara pun juga bingung karena dia merasa tidak mengenal siapa lelaki itu dan kapan dia pernah bicara seperti itu.      

"Nona Liana, mari kita bicara di ruangan saya! " Kata CEO itu dengan ramah.      

Julian sudah tentu tidak akan membiarkan istrinya menemukan kesulitan di kantor yang merupakan miliknya itu, makanya dia langsung menghubungi CEO GM Entertainment untuk menyambut Qiara.      

"Baik." Sahut Qiara sembari mengangguk.      

Helena mengepalkan tinjunya karena CEO yang merupakan temannya itu malah mengabaikannya dan menyambut Qiara dengan ramag.     

Sekarang Sandy sudah tidak menerimanya karena mengetahui kalau dia adalah perempuan matre. Lalu, ia kebingungan untuk menemukan dukungan lagi, sedangkan Julian hanya mampu dua hayal kan.     

'Awas kamu Qiara. Aku akan menyingkirkan kamu seperti aku menyingkirkan Yumi. Jadi, tunggu saja giliran mu!.' Batin Helena sembari mengepalkan tinjunya. Setelah itu, ia dan asistennya meninggalkan GM Entertainment.     

Ruangan CEO.     

Tidak lama kemudian, Pak Daniel mempersilahkan Qiara duduk sambil minum teh yang sudah disediakan oleh sekretaris nya.      

"Maaf karena saya telat!". ucap Daniel dengan tulus setelah menyesap minuman nya.     

"Tidan apa-apa. Saya hanya ingin tahu kenapa pihak GM memecat Yumi dengan tidak hormat? Bukankah dia sudah banyak memberikan kontribusi di GM?" Tanya Qiara yang tidak mau banyak basa basi.      

"Saya memang CEO disini, tapi saya punya bos yang ada di kantor pusat. Saya pun sangat menyayangkan artis hebat saya harus terusir dari kandangnya sendiri. Tapi saya tidak bisa melakukan apapun selain mengeluarkan Yumi untuk melindungi GM Entertainment." Jawab Daniel sambil tersenyum. Tapi, ia sedikit gugup karena sebenarnya dia juga ikut memojokkan Yumi atas bujuk kan Helena.     

"Siapa yang anda maksud! " Tanya Qiara dengan serius.      

"Tuan Jhosep. Waktu itu setelah sekandal Yumi terjadi, dia menelpon untuk pemecatan Yumi segera tanpa memberitahu alasan yang kuat. Padahal saya mengatakan kalau kita bisa menghapus sekandal kecil seperti itu karena begitulah dunia hiburan. Tapi, Tuan Jhosep malah mengancam akan menghancurkan GM Entertainment. Presiden Direktur GM Grup sendiri marah besar saat mengetahuinya. Tapi, sekali lagi dia juga tidak bisa melawan Tuan Jhosep." Jelas Daniel.     

Qiara terdiam mendengar penjelasan Daniel, Bagaimana mungkin mertua yang dulu dia kenal sangat ramah dan baik hati sekarang menjadi manusia yang begitu kejam. Apakah ini dia yang sebenarnya? Pikiran Qiara langsung menerawang ke masa lalu, dimana dia menemukan sosok mertua yang ramah dan lembut.      

'Papa yang aku kenal tidak mungkin melakukan hal seburuk ini. Tapi, kenyataannya memang sudah seperti ini. Apakah ini sifat Papa atau dia sudah berubah dari yang lembut menjadi manusia yang kasar? 'Batin Qiara.      

"Nona Liana, kenapa anda diam? Apakah anda punya hubungan dengan Yumi? " Tanya Daniel dengan heran ketika melihat Qiara hanya terdiam.      

Daniel berusaha memperlakukan Qiara dengan baik, karena dia curiga kalau Qiara ada hubungan baik dengan Julian sehingga Julian secara langsung memintanya untuk menyambut Qiara. Orang yang berkuasa selalu bisa mengendalikan orang yang ada dibawahnya. Pikir Daniel.     

"Nona Liana, apakah anda sakit? Atau, ada ucapan saya yang menyakiti anda?" Tanya Daniel lagi dengan penuh perhatian.     

"Saya baik-baik saja. Oh iya, Yumi itu sahabatku makanya aku datang untuk meminta keadilan buatnya. Tapi, baiklah kalau begitu, saya akan pergi sekarang karena saya harus bekerja. Terimakasih sudah menerima saya dengan baik disini. " Jawab Qiara sambil bersiap untuk pergi karena dia merasa puas mendapat penjelasan dari Daniel.     

"Sama-sama. Oh iya, sampaikan salam ku kepada Yumi. Lain kali, kami akan minum bersama di restauran yang sama. " Kata Daniel dengan senyum yang merekah.      

"Akan aku sampaikan kalau aku ingat. " Setelah mengatakan itu, Qiara pun langsung pergi dari ruangan Daniel tanpa basa basi lagi.      

Tanpa memperdulikan orang-orang yang memandangnya dengan rendah, Qiara berjalan tegap menuju pintu keluar.      

"Tunggu! " Helena langsung menghadangnya saat ia sedang menunggu taxi.     

Helena memutuskan untuk menunggu Qiara sehingga ia kembali ke GM Entertainment. Karena dia harus bicara dengan Qiara.     

"Apa kamu mau cari masalah denganku? " Tanya Qiara sambil memicingkan matanya.      

"Apa kamu datang kesini untuk merayu Daniel? " Tanya Helena sambil menyeringai kearah Qiara.      

"Kamu pikir aku itu kamu? Maaf, menggoda bukan level saya. " Jawaban Qiara sambil tersenyum licik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.