Istri Kecil Tuan Ju

Kembali Ke Rumah.



Kembali Ke Rumah.

0"Baiklah, saya akan memaafkan anda hari ini. Tapi, satu yang perlu anda ketahui, kalau saya tidak gila. Saya orang normal dan sekarang bapak sebaiknya antar saya pulang ke rumah saya! Kata Qiara.     
0

"Lain kali jangan bicara sendiri agar orang lain tidak menganggap nona gila. Dan tolong rapikan rambut anda karena itu terlihat sangat mengerikan! "     

Mendengar perkataan supir taxi, Qiara langsung mengeluarkan cermin kecil dari tasnya.     

'Ohhh astaga, aku berantakan banget? pantas aku di bilang gila' batin Qiara dengan eskpresi kacau sekaligus malu.     

Tepat saat itu, Qiara terkejut dan membuat cermin yang di pegang nya jatuh dan melukai kakinya gara-gara getar handphonnya yang ada di dalam tas.     

"Aarggh ... " Qiara meringis.     

Setelah itu dia segera mengambil handphonnya dan melihat kalau yang menelponnya adalah Aurel.     

"Kamu di mana?" tanya Aurel dengan suara tegas.     

"Aku ada di dalam taxi menuju rumahku. Ada apa?" Jawab Qiara dengan malas karena hari ini dia sudah diizinkan libur karena syuting sudah selesai. Tapi Aurel masih saja mengganggunya di waktu liburannya.      

"Baiklah, manfaatkan waktu istirahatmu hari ini karena nanti malam kita harus menghadiri acara penandatanganan kontrak baru untuk iklan.!" Kata Aurel sambil tersenyum.      

"Iklan apa?" Tanya Qiara dengan tidak sabaran.     

"Iklan ini akan membuat popularitas mu naik karena ini adalah iklan untuk perusahaan ternama di kota A selain dari iklan kalung berlian yang berhasil di ambil alih oleh YM Entertainment. " Jelas Aurel dengan penuh semangat.     

"Apakah kakak Aurel mendapatkannya dengan perjuangan?" Tanya Qiara dengan khawatir sebab ia tahu bagaimana totalitas Aurel dalam mengerjakan pekerjaannya.     

Selain itu dia tahu cara kerja Aurel yang bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginannya.      

"Tenang saja, aku mendapatkannya dengan cara yang bersih. Pokonya hari ini kamu harus persiapkan diri agar nanti malam klien kita ini yakin memberikan produknya kepadamu." Kata Aurel.     

"Oke."     

Setalah bicara dengan Aurel, Qiara merasa sangat bahagia karena ini adalah langkah baru menuju impiannya agar ia bisa membuktikan kalau dia layak menjadi pendamping seorang Julian.      

"Nona, kita sudah sampai di alamat yang Nona maksud. " ucap supir taxi itu     

"Terimakasih Pak! " Sahut Qiara sembari keluar dari taxi.     

Setelah itu ia segera masuk ke dalam komplek perumahan Julian. Walaupun dia harus jalan dari gerbang utama tapi dia tidak merasa keberatan karena dia memang harus menjaga rahasianya dari sopir taxi sekalipun.      

Hotel.     

Sementara itu, di waktu yang sama. Suasana di Aula masih tegang. Akad nikah belum juga dilanjutkan karena Nathan langsung berdiri dan memeluk Jasmin.      

"Kak, aku menunggumu. Terimakasih sudah datang." Kata Nathan setelah melepas pelukannya.      

"Tentu saja kakak akan datang di hari pernikahan adik kesayanganku. Selain itu pernikahan tidak akan berlangsung tanpa adanya mempelai wanita." Kata Jasmin sambil mengelus wajah Nathan yang pucat.      

Untuk sesaat, Julian merasa iri melihat Nathan begitu di sayang oleh Jasmin, sedangkan dirinya tidak pernah di perlakukan selembut itu oleh Jasmin.      

"Jasmin, apa maksudmu mengatakan itu, mempelai wanita sudah ada di depanmu. Kenapa kamu harus mengatakan omong kosong itu? Jangan buat keluarga kita malu." Bisik Tuan Jhosep yang sudah berdiri di depan Jasmin.     

Tuan Jhosep masih bingung bagaimana Jasmin bisa lolos dari Villa. Tapi, dia menaruh curiga kepada Julian yang tiba-tiba datang bersama Jasmin dan Yumi.      

Nathan tersenyum manis saat ia melirik Yumi yang berdiri di belakang Julian. Bagi Nathan, tidak ada yang lebih penting selain memastikan Yumi baik-baik saja.      

Melihat perseteruan anak sulung dan suaminya itu, Sarah menjadi khawatir akan terjadi perang besar di depan umum dan itu akan merusak nama baik keluarga besarnya yang selama ini sangat di hormati orang.     

"Papa pasti salah orang, karena mempelai wanita ada bersamaku. Jadi, aku jauh-jauh pulang dari Amerika hanya untuk menyaksikan adikku hidup bahagia bersama wanita yang dia cintai. Bukankah begitu Mama? " Jawab Jasmin sembari melirik Mama nya yang sudah lama tidak dia lihat itu.      

"Mungkin." Jawab Sarah dengan bingung karena dia tidak tahu harus berpihak pada siapa. Selain itu, dia tidak mengerti apa yang sebenarnya sudah terjadi.     

Tuan Jhosep merasa kesal pada istrinya yang begitu lancang karena mendukung orang yang menentangnya. Tapi, ia tidak mungkin marah pada Sarah.     

Julian masih terdiam karena dia berfikir belum saatnya bagi dirinya untuk bicara. Situasi paling buruk adalah ancaman Papa nya akan terealisasikan. Tapi, dia tidak punya pilihan. Dia tahu kalau Nathan sudah cukup menderita dan sudah saatnya bagi dirinya untuk bangkit mendapatkan kebahagiaan nya.      

Jasmin tersenyum licik mendengar jawaban Mama nya, ia pun menatap sinis kearah Papa nya.      

Semua tamu merasa sangat bingung dengan situasi yang mereka alami saat ini. Terutama pihak Clara yang tidak tahu apa-apa..     

"Yumi, jangan bersembunyi, Nathan membutuhkanmu!" Bisik Julian sembari melirik Yumi yang masih berdiri di belakangnya.      

Mendengar bisikan Julian, Yumi langsung mendongak dan terkejut bukan main melihat Nathan sudah berjalan menghampirinya.      

Karena dukungan kedua kakaknya, Nathan tidak mau buang-buang waktu, ia pun segera berjalan menghampiri Yumi dan mengabaikan tatapan Ciara yang mengerikan.     

"Nathan apa yang kamu lakukan? " Tuan Jhosep geram dan hampir berteriak keras memanggil Nathan agar kembali melanjutkan akad nikahnya.      

Semua tamu pun kaget dan bertanya-tanya kenapa Nathan tidak jadi melangsungkan akad dengan Clara.      

'Nathan apa yang kamu lakukan?, tolong berhenti. Aku merasa bodoh kenapa aku harus mengikuti Nona Jasmin kesini. Harusnya aku berlatih bersama Pak Kevin saat ini'. Batin Yumi dengan tatapan melotot.      

Yumi mencoba memberi isyarat pada Nathan lewat tatapannya yang tajam agar tidak mendekat dan melakukan kesalahan yang akan membuat Tuan Jhosep marah besar.      

Nathan mulai khawatir melihat tatapan dan langkah kaki Yumi yang mundur sedikit demi sedikit, diapun segera mempercepat langkahnya karena dia tidak ingin Yumi melarikan diri karena ketakutan.      

'Aku mohon tetaplah di situ, jangan melarikan diri dariku, aku mohon!' Batin Nathan dengan cemas.      

Jasmin tersenyum melihat Nathan menghampiri Yumi dengan senyum yang merekah. Ia pun merasa lega karena tugasnya sudah selesai.     

Sesaat kemudian Nathan sampai di depan Yumi, dengan senyum yang di penuhi kerinduan Nathan berkata, "Apa kamu baik-baik saja?"     

Mendengar pertanyaan Nathan, mata Yumi langsung berkaca-kaca, hatinya berdebar hebat melihat tatapan Nathan serta suaranya yang lembut.      

Tanpa menunggu jawaban Yumi, Nathan langsung meraih tangan kanan Yumi sembari berlutut di depannya.      

Setelah itu, Nathan mencium punggung tangan Yumi lalu bertanya, "Maukah kamu menikah denganku? ".     

Yumi terkejut mendengar Nathan melamarnya di depan Tuan Jhosep yang ekspresi nya sudah berubah sangat gelap.     

"Kenapa aku? " Tanya Yumi dengan ekspresi bingung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.