HE ISN'T MYBROTHER

Kedatangan Lelaki Asing



Kedatangan Lelaki Asing

0"Iya, memang begitu! Mbak ngacaa dulu sana ... auuw! Bagian tubuh mana yang perlu di perbaiki!" Salah satu wanita itu semakin membuat hati Sellyn bergemuruh.     
0

Tidak hanya karena karena perkataan wanita bayaran itu. Tapi, karena tanda merah yang mengelilingi leher putihnya hingga sampai di bagian depan dada.     

"Dasar jalaang! Beraninya Lo berdua ngganggu suami gue!" berang Sellyn bernada tinggi.     

Regan mengusap wajah frustasi. Sedangkan Delon masih memperlihatkan tatapan sendu ke arah istrinya, bahwa dirinya tidak ikut andil dalam datangnya kedua wanita itu.     

"Minggir sini kamu!" Rachel menarik tangan suaminya untuk berpindah ke belakang punggungnya.     

Delon menurut. Memang ia bisa apalagi, jika sang ratu sudah berkehendak.     

"Kak Regan gue nyangka Lo bisa ngumpetin dua wanita dari kelab malam di ruangan ini," sungut Rachel pada lelaki berkaca mata di sampingnya, yang seketika menoleh pasrah ke arah perempuan bermulut pedas itu.     

"Gue nggak pesen mereka Nyonyaa! Gue juga bingung kenapa mereka ada di sini. Bahkan gue nggak kenal mereka berdua," jawab Regan tak mau kalah. Karena dirinya memang tidak merasa mengundang dua wanita sexy tersebut     

Rachel berdecak. Mulut lelaki memang manis. Ketika kedoknya sudah terbuka, tiba-tiba penyakit amnesia menyerang bagaikan digigit nyamuk.     

"Gue udah tobat, Chel. Mana mungkin gue mau lagi sama mereka," tambah Regan mencoba menyakinkan.     

Rachel mengebas-ngebaskan tangan di udara mendengar pembelaan Regan pada telinganya. Jika, bukan lelaki itu yang membawa. Lalu siapa? Sedangkan di rumah ini hanya ada suaminya dan Regan. Sedangkan Nino lebih sering tinggal di rumah Monica.     

K-ak De-lo-n? Apa mungkin dia? Batin Rachel yang seketika memutar tubuh, menatap berkilat pada sang suami yang sedang menundukkan kepala.     

"KAK DELONN!" pekik Rachel kencang, sontak membuat lelaki itu gelagapan untuk mengangkat kepala.     

"Ada apa lagi, Sayaang? Regan 'kan? Dia memang lelaki gilaa!" umpat Delon pada sang sahabat yang masih menatap nanar kelakuhan Sellyn.     

Rachel menjulurkan tangan untuk menggapai telinga Delon. Gerakkan tangan perempuan itu terlalu cepat. Sehingga Delon tidak bisa menyadari apa yang akan dilakukan padanya.     

"Aawhhh ... Sayang, kenapa aku dijewer? Bu-ka-n aku. Aku sudah bilang berkali-kalo kalau milikku hanya berreaksi padamu. Tidak wanita lain," ucap Delon dengan nada terbata menahan sakit.     

Rachel tidak tahu harus percaya atau tidak dengan perkataan suaminya. Namun, sejauh ini Delon memang tidak pernah bermain apa. Tapi, siapa dibalik semua ini? Hantukah?     

"Kalau bukan kamu siapa? Kak Regan juga ngaku ... kamu pikir kamu bisa bohongin aku?" tandas Rachel jantungnya berdegub kencang. Ia tidak bisa jika memang Delon pelaku di balik semua ini.     

Rachel menoleh ke arah Sellyn yang sedang bergulat hebat dengan kedua wanita asing itu. Sedangkan Regan sudah berada di sana untuk melerai pertikaian mereka bertiga. Tapi, usaha Regan sepertinya gagal. Sellyn dan kedua wanita itu masih tidak mau mengalah satu sama lain.     

"Jalangg Lo, Mbaak! Makanya pakai layanan yang hot di ranjang biar suamijya betah di rumah!" seru salah satu dari mereka yang membuat Rachel meradang.     

Tanpa sadar Rachel melepaskan tangannya yang berada di telinga Delon. Ia berniat ingin membantu Sellyn untuk menyumpal mulut kedua wanita itu. Tapi, belum juga langkahnya sukses bergerak. Tangan Delon sudah mencekal tangannya.     

"Tidak perlu ke sana. Biarkan mereka mengurus masalah mereka sendiri," kata Delon lirih sembari mengusap telinganya yang masih panas.     

"Tapi, mere—"     

"Kalian semua sedang apa?" Suara asing tersebut membuat seluruh orang di ruangan itu menoleh.     

Rachel mengerjapkan mata melihat sosok lelaki tampan dan berkharisma itu sudah berada di ambang pintu sembari memasukkan kedua tangannya di dalam kimono hitam berserat.     

"Lo?! Sejak kapan Lo di sini?" tanya Regan dari kejauhan sembari menarik tangan Sellyn paksa untuk berada dalam pelukannya. Meski beberapa kali istrinya memberontak.     

Lelaki asing itu menunjuk ke arah tubuhnya sendiri tanpa merasa bersalah.     

"Gue disuruh tante Sarah ke sini. Emang apa lagi?" Dia melangkah ke arah sofa coklat panjang, tidak berapa lama dia melempar tubuh kekar itu di sana.     

Dan seketika kedua wanita itu terlihat membenarkan rambut dan tatanan dress mini ketat mereka, lalu berjalan begitu saja melewati Sellyn dan Regan yang masing menaruh perhatian pada lelaki asing itu.     

"Tuaan, kenapa baru ke sini lagi? Saya habis digelut wanita itu ...." Salah satu dari mereka duduk di pangkuan lelaki asing itu, menunjuk ke arah Sellyn dengan manja. "Apa dia istri Anda?" sambungnya yang sudah menelusupkan tangan di dalam celah kain kimononya.     

Regan menoleh ke arah Sellyn yang menggeram ke arah kedau wanita itu. Membenarkan beberapa helai rambut yang berantakkan.     

"Ayo ikut aku," kata Regan ke arah sang istri yang hanya menurut tanpa pemberontakkan apa pun.     

Rachel juga meminta jawaban pada Delon. Tapi, lelakinya hanya menjawab dengan tatapan dalam, lalu mengecup sekilas pada kening perempuan itu.     

"Max! Lo kalau mau main gila di kelab aja. Ngapain Lo nyampahin ruang kerja gue!" seloroh Regan yang kini sudah berada di depan lelaki itu—Max saudara jauh Regan.     

Masx terkekeh di sela ciuman panas yang sedang dia lakukan bersama kedua wanita itu dengan random. Lalu, di persekian detik Max melepaskan pagutannya. Dan memerintah dua wanita itu untuk bekerja memuaskan anggota tubuhnya yang lain.     

"Gue pikir Lo nggak di sini. Lihat pintu ke buka, yaa gue masuk aja," jawabnya dengan nada acuh tak acuh.     

Regan memijat pangkal hidung mancung yang sudah bertengger kaca mata beningmya.     

"Lihat, Sayang. Bukan aku, aku 'kan udah bilang sedaritadi," sambung Regan menurunkan pandang ke arah Sellyn yang menunduk merasa bersalah.     

"Apa kabar Lo, Lon? Udah bertahun-tahun nggak ketemu." Max memutar pandangannya pada sosok dingin yang menatap dirinya juga. "Kenapa mata istri Lo tutupin?" tambahnya yang tertawa terbahak melihat tingkah Delon.     

Max adalah anak dari adik Sarah. Max selalu saja menghabiskan masa muda di luar negeri untuk mengembangkan bisnis keluarganya. Tapi, sudah sangat lama Max tidak kembali lagi di Indonesia. Namun, entah kenapa lelaki itu kembali lagi ke Indonesia.     

"Tutup mulu Lo!" tandas Delon dengan tatapan tajamnya ke arah Max. Mana mungkin Delon membiarkan istrinya melihat senjata lelaki lain yang sedang masuk ke dalam mulut salah satu wanita bayaran itu.     

Hahahaha.     

Max masih terpingkal denganln tingkah menggelikan kedua teman yang sekarang sekarang telah menajdi lelaki penganut setia pada seorang istri.     

"Okee... okee, gue di sini cuma mau nangkep Anton! Dia udah nipu guee." Suara itu membuat Delon dan Regan memutar pandangan serius pada Max yang sedang menikmati service kedua wanita bayarannya.     

"Terus kenapa Lo ke sini? Jangan bilang mami gue ke rumah Lo?" todong Regan yang diangguki dan digelengi Max.     

"Itu nggak salah. Tante memang lagi di rumah nemenin mama yang baru sampai di Indonesia. Tapi, gue juga nggak mungkin bawa mereka berdua ke rumah kan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.