HE ISN'T MYBROTHER

Siapa Kali Ini yang Kalah?



Siapa Kali Ini yang Kalah?

0"Apa selama ini aku peduli? Tentunya tidak. Aku bisa menghabisi siapa pun yang aku mau." Antoni mengulas senyum ke arah Delon dengan membungkukkan tubuhnya, kepala itu tepat di samping kepala Denis.     
0

"Apa kau pikir akan berakhir dengan seperti ini, Delon?"     

Delon terkesiap dengan apa yang dirasakan di depan perutnya. Moncong pistol Antoni sudah berada di sana sekali tarikan jari pasti timah panas tersebut sudah menembus ke dalam perutnya, merobek organ dalam Delon.     

"Kau ingin membunuhku atau istriku?" tanya Delon yang begitu terdengar jelas di telinga para anak buah Delon dan Antoni. Karena suasana tiba-tiba hening. Suara tembakkan sudah tidak lagi terdengar. Entah apa yang dilakukan Regan di sana.     

"Istrimu pertama. Tapi, jika hari ini aku bisa membunuhmu. Aku akan lakukan itu, dan kubiarkan istrimu hidup dengan hati menggila karena kehilangan suaminya. Apakah ini menarik?" balas Antoni dengan terkekeh kecil. Dia sudah bersiap menarik pelatuknya.     

Namun, saat Antoni ingin bersiap menerobos tubuh Delon dengan timah panasnya. Ia kembali terjungkir pada masa lalu yang kembali diingatkan Delon.     

Delon mengingatkan berbagai masa indah saat mereka berdua saling bergurau menikmati hukuman bersama. Menikmati Antoni yang merengek meminta contekkan tugas, tapi Delon mengatakan 'jika kau ingin menyalin tugasku. Kau harus membayar 50 dollar disetiap nomor' dan seketika nyali Antoni menciut. Dan memilih untuk dihukum oleh dosen.     

Setelah hukuman itu pun Antoni menjadi lelaki yang terkenal di kampus dengan sifat nakal dan ketampanannya. Delon hanya menggeleng saja saat Antoni meminta untuk disembunyikan oleh Delon karena banyak para mahasiswi meminta hadiah dan meminta nomor kepada Antoni.     

Namun, masa-masa konyol dan menyenangkan itu mulai berakhir saat hadirnya mahasiswi baru cantik yang perlahan bisa membuat Antoni terluluhkan dengan kepintarannya juga. Anita—semua orang memanggilnya. Nama cantik sesuai dengan wajah dan otak perempuan itu.     

Akhirnya, Antoni mengajaknya untuk selalu pergi ke mana pun, jika Delon dan Antoni pergi. Mereka bertiga menjadi terkenal dengan persahabatan popular.     

Di tengah-tengah keganjilan yang sering Delon rasakan saat hanya berdua dengan Anita membuatnya semakin tahu apa niatan terselubung dari Anita. Perempuan itu mengakui perasaannya kepada Delon. Bahkan alasannya mendekati Antoni hanya untuk mendepatkan simpati Delon.     

Delon menolak dingin pernyataan cinta Anita. Saat Antoni juga berniat ingin menyatakan perasaan kepada Anita. Antoni melihat Delon yang menghempas keras tubuh Anita, hingga perempuan itu tersungkur di atas rumput hijau.     

Saat itu yang terjadi adalah Anita mencoba melepas kancing bajunya, lalu memaksa Delon untuk menyentuh payudaranya. Tapi, lelaki itu malah semakin jijik dengan apa yang dilakukan Anita. Dan tanpa sengaja kekuatan besar menolak tersebut membuat Anita terjatuh dan dilihat skeptis oleh Antoni.     

Dua hari semenjak hal itu terjadi. Antoni sudah tidak lagi memenuhi ponsel Delon dengan berbagai pesan darinya. Tapi, tiba-tiba Antoni mendobrak pintu apartemennya hanya untuk memukuli tubuh Delon karena telah menyebabkan Anita mati bunuh diri.     

Delon menghela napas panjangnya mendapati makam Anita telah dipenuhi dengan bunga dan Antoni yang menangis di sana. Sesungguhnya Delon begitu curiga kenapa bisa Anita bunuh diri dan Antoni juga ada di sana.     

Namun, semua keraguannya masih lelaki itu simpan hingga saat ini. Dan beberapa hari lalu ada teman sekampusnya dulu memberi kabar tentang seorang perempuan yang begitu mirip dengan Anita. Dan semenjak berita itu, Delon tidak tinggal diam. Ia sudah menyuruh orang untuk menyelidiki perempuan itu.     

"Apa kau sama sekali tidak mengingat itu semua? Kenapa kau malah dibutakan dengan kematian Anita? Bukankah semua baik-baik saja sebelum Anita datang?"     

"Apa menurutmu aku menyukai berkencan dengan berbagai wanita ... aku mencintai istriku sejak belum mengenalmu sampai saat ini. Aku tidak bermaksud untuk menolak Anita. Tapi, kenyataannya hatiku tidak bisa dimiliki wanita lain kecuali istriku," tambah Delon setelah menceritakan segala masa indah mereka.     

Delon melihat tubuh Antoni yang terpaku di tempat. Pasti usahanya untuk mengingat masa indah mereka berhasil. Meskipun harapannya begitu besar untuk bisa membuat Antoni kembali seperti dulu. Namun, ia masih tidak mau berharap besar akan hal tersebut. Jika melihat mata Antoni yang sudah memerah.     

"Bagaimana, jika perempuan itu membodohimu?" tambahnya lagi yang membuat satu alis Antoni terangkat. Tapi, moncong semakin dimajukan diperut kekar Delon.     

"Kenangan omong kosong! Aku sudah tidak lagi mengingat akan hal itu. Antoni yang kau kenal dulu telah mati, terkubur bersama dengan Anita! Aku benar-benar akan membunuhmu Delon!" teriak Antoni dengan tubuh bergetar ia langsung melepaskan pelatuknya.     

'Aaagghh... siaal! Jika, aku tertembak Rachel pasti akan menginjak-nginjak mayatku,' gumam Delon dalam hati.     

Tapi, dengan cepat Delon menggerakkan tangan Antoni untuk mengarah ke arah pohon besar. Alhasil, peluruh itu menembus pohon besar tua di sisi jalan.     

Antoni menajamkan matanya melihat pergerakkan Delon yang begitu cepat dan tak terbaca. Dia seperti sedang dilatih menembak oleh mantan sahabatnya itu.     

Dengan kaki panjangnya, Delon langsung menendang tubuh Antoni. Sahabatnya itu mang benar sudah tidak seperti dulu. Percuma Delon mengingatkan masa bersama dengannya. Nyatanya mulut itu sudabh mengatakan jika Antoni yang ia kenal dulu sudah terkubur dalam di bawah bumi.     

Baiklah, jika hal ini yang diinginkan Antoni.     

BUGH ...!     

BUGH ...!     

BUGH ...!     

Delon memukuli Antoni tanpa rasa ampun. Iblis yang ada di tubuh lelaki tampan itu sudah tidak bisa terkendali. Ia sudah bisa mengampuni Antoni yang ia pikir bisa menjadi sahabatnya seperti dulu. Nyatanya semuanya sia-sia.     

"Berdiri!" pekik Delon yang membuat tubuh lemah Antoni perlahan berdiri dengan buku tangan menyentuh tanah sebagai Alta bantu tubuhnya.     

Antoni menoleh ke arah anak buahnya yang diam tanpa melakukan apapun. Rahangnya menjadi mengeras pemandangan para anak buah bodohnya itu.     

"Kalian melihat apa? SERANG!" perintah Antoni dengan menunjuk ke arah anak buahnya sendiri untuk segera menyerang dan melenyapkan anak buah Delon yang tidak seberapa dibanding dengan anak buahnya.     

Delon menarik sudut bibir dengan mengulas dagu runcingnya. "Kau pikir bisa melenyapkan anak buahku? Lihat pemimpinnya saja seperti ini apalagi anak buah tololmu itu. Kau memang butuh dikasihani. Aku akan membalas berbagai kesakitan dan ketakutan yang dirasakan istriku, Antoni!"     

Delon kembali mengayun langkah untuk maju, ia sudah menarik kemeja depan lawannya lagi. Saat bogeman di kepalan tangan Delon sudah melayang di udara, tiba-tiba sebuah pukulan dari balok kayu mengenai tengkuknya.     

BUGH ...!     

"Aawkkhh... Brengsek!" Delon meringis saat rasa hantaman itu membuat kepalanya sedikit pusing.     

Antoni tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia pun langsung mendang perut Delon hingga tubuhnya terhantam badan mobil anak buah Antoni.     

"Tuan, Ini ...." Anak buah Antoni yang tadi memukul kepala Delon melempar ke pistol ke arah Antoni. Karena pistolnya tadi direbut oleh Delon.     

Antoni menyeringai saat pistol anak buahnya sudah berada di tangannya. Gerakkan tangan lelaki sudah berada di udara, tepat membidik kening Delon. Dan jari itu sudah berada di depan pelatuk.     

"Mati, Kau!"     

DOR ...!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.