HE ISN'T MYBROTHER

Hukuman Untuk Regan (Delon)



Hukuman Untuk Regan (Delon)

0"Kenapa masih bertanya? Kamu bersama Kak Regan ke club dan aku tidak tahu ... apalagi soal wanita lain. Kamu ingin menambah istri baru? Yang seperti apa yang kamu cari?"     
0

"Biarkan aku yang mencarinya. Setidaknya penggantiku harus yang lebih baik kan?" sambung Rachel dengan berdecih membelik tubuh dengan cepat, ia tidak mau berlama-lama di depan Delon. Perempuan itu akan bertambah kesal, jika itu terjadi. Sekarang calon anaknya bahkan sudah meminta untuk melihat sang ayah. Kini meminta untuk menjauh dari Delon dan tidak mau menatap wajah tampan itu.     

Sedangkan Martha yang membantu menatih tubuh lemah Rachel langsung memberikan jari telunjuk tegas ditambah dengan ekspresi wajah yang begitu menakutkan menyebar ke arah Delon dan Regan yang seperti dibungkam erat dengan berbagai perkataan Rachel tadi. Martha memberikan ancaman yang tegas pada kedua lelaki menyedihkan itu.     

"Saayang, aku bisa jelaskan semuanya. Kamu salah sangka lagi! Aku tidak mau pergi dari sampingmuu! Aku juga tidak berniat menggantikanmu dengan wanita lain! Kenapa kamu bisa mengatakan itu? Ingat kamu sedang hamil anakku!" teriak kencang Delon yang merasa ucapannya seperti senjata makan Tuan.     

Yang semula ucapannya itu ia tujukan kepada Regan. Kenapa jadi Rachel yang mendengarnya? Lalu sejak kapan perempuan itu berada di sana tanpa terdengar suara pintu terbuka.     

BRAK     

Pintu tertutup dengan begitu kencang hingga membuat Delon dan Regan terkesiap, mengusap-usap dada mereka dengan gerakkan berulang.     

"INI SEMUA SALAH LO! GUE SEKARANG DIUSIR IBU ANAK GUE!" pekik Delon yang langsung menunjuk tegas ke arah Regan yang menaikkan kedua alisnya dengan kencang.     

Siapa yang terima disalahkan seperti itu? Meskipun ini memang adalah ajakan dari Regan, tapi Bossnya juga di sini salah. Jangan karena ia adalah bawahan akan selalu tertindas oleh Delon. Ini tidak akan terjadi. Regan bukan lelaki lemah. Ia tidak mau kalah dengan Delon yang kini hanya menjadi lelaki dengan celemek bunga-bunga di tubuh kekarnya itu.     

Cih, apa yang membuat lelaki itu menjadi tampan dan dipuja-puja oleh para wanita lagi? Jika melihat keadaan saat ini?     

"Jangan salahin gue Boss! Gue juga bisa jadi lelaki seram dan galak sekarang ... lo punya pisau? Gue punya wajan! Wajan ini memang ngga setajam apa yang lo pegang. Tapi, cukup kalau hanya membuat wajah tampan lo hilang. Dan Rachel sukses mencari suami lagi. Bagaimana? Apa sudah mau menyerah di sini?" Regan berkacak pinggang dengan salah satu tangan yang berada di pinggang memegang kuping dari wajan hiitam di tangannya.     

Delon menukikkan kedua alis tebal saat melihat dan mendengar apa yang dikatakan Regan saat ini. Bisa-bisanya ia yang disalahkan. Sekarang ia sudah diusir Rachel dan itu karena pembohongan yang dilakukan assisten pribadinya itu yang mengatakan jika ada salah satu klien penting hanya ingin bertemu di sebuah club. Dan salah satu club tersebut adalah tempat favorit Regan.     

Dan betapa bodohnya Delon mempercayai apa yang dikatakan lelaki berkaca mata yang sedang menyeka wajah tegasnya itu karena keringat dingin tadi sudah berangsur-angsur turun karena pertempuran yang kini akan terjadi.     

Regan sudah tidak peduli dengan pekerjaannya. Kini harga diri lelaki berkaca mata itu lebih utama. Tidak ada yang bisa menginjak-nginjaknya termasuk lelaki bercelemek bunga-bunga itu.     

"Siapa yang berani gatiin gue jadi suami Rachel, ha? Gue nggak akan ngebiarin itu terjadi!"     

SREP     

Pisau besar itu kembali melempar pisau besar itu ke arah telanan tepat dilubang di mana pisau itu tertancap dengan sempurna. Kini pertunjukkan itu membuat bola mata Regan mengecil, sesungguhnya alat tempurnya sangat kalah dengan Delon. Tapi, ia tidak mau menunjukkan hal itu.     

"Lo yang bohong kalau pertemuan dengan klien di club ... tapi, ternyata itu hanya akal bulus lo buat jebak gue dipegang-pegang oleh wanita menjijikkan itu!" sungut Delon yang tidak mau kalah dengan apa yang disangkakan Regan padanya.     

"Emang!"     

Regan semakin menaikkan tangannya yang berkacak pinggang, ini semua juga kesalahan Delon. Kenapa mau dibohongi oleh Regan, jika kadar kekuatan otak lelaki bercelemek bunga-bunga itu masih berfungsi dengan baik? Pikir Regan dengan menaikkan sudut bibirnya menatap menantang. Ketakutannya tadi telah Regan singkirkan, kini hanya akan ada lelaki gentle yang akan menang. Dan salah satu di antara mereka yang kalah.     

"Tapi, kenapa lo ngga sadar kalo itu memang akal-akalan dari gue hah? Lo harusnya tahu dong saat-saat gue jujur dan gue bohong! Gue jadi ragu lo bisa mimpin perusahaan semaju itu," tungkas Regan yang langsung membuat Delon melotot sempurna. Menyadari mulut itu terbuka, dan bagaimana jika ada orang yang mendengar suatu rahasia besar yang sengaja Delon sembunyikan.     

Akan ada masalah pelik yang akan muncul, jika itu semua terjadi dan terdengar Rachel ataupun Martha yang berada di dalam kamar.     

"Itu mulut memang harus gue ulek bareng sama sambel-sambel ini!" Delon langsung melempari berbagai irisan buah yang tadi diirisakan oleh Regan. Sekarang irisan itu malah menjadi peluru yang mengujam tubuhnya.     

"Lo sepertinya memang bosan dengan pekerjaan saat ini. Lo sepertinya memang ingin menjadi tukang jahit rumahan iya?" tungkas Delon dengan berapi-api, gerakkan tangan yang masih berulang-ulang memborbardir Regan.     

Regan dengan gerakkan cepat langsung melindungi tubuhnya dengan kedua tangan yang berada di kepala dan tubuh sedikit membelakangi tubuh Delon. Lelaki berkaca mata itu langsung meralat semua perkataannya. Jika, sudah mendengar sang CEO mengatakan perkataan ampuhnya.     

Lelaki berkaca mata bening itu tidak mau kembali dengan hobby yang dulu diajarkan sang mama terhadap dirinya dan Nino. Jika, ada wanita yang tahu tentang keahlian Regan, lalu apa kata dunia? Apa lagi jika si cabe muda mengetahui hal ini. Akan menambah gonjang-ganjing kehidupan Regan dipermalukan oleh mulut lemes si Sellyn.     

"Nggak ... nggak, Boss! Ampuunnn!"     

Delon masih tidak memperdulikan apa yang dikatakan Regaan. Ia masih saja membumi hanguskan musuh yang berada di depannya. Bagaimana bisa disini dialah yang disalahkan. Jika, ingin merasakan kepala trerpisah dari badan.     

"Cepat cari penginapan! Ini semua karena lo, gue sekarang harus diusir Rachel dan calon anak gue. Lo bener-bener nguji kesabaran. Sekarang lo harus nanganin proyek dengan Jenny. Gue nggak mau Rachel marah lagi. Paham?"     

Regan mendirikan tubuh, berbalik meghadapa Delon yang sudah kehabisan amunisinya. Sekarang tangan itu berganti berpindah di pinggang kekar itu.     

"Gue nggak mau! Kenapa lo nggak cari sekretaris baru buat di sini?"     

Delon menautkan kedua alisnya kembali mendengar penolakan dari asisten pribadinya itu. Kenapa ada bawahan yang begitu lancang seperti mulut Regan itu. Kalau ia bisa menjahit, mulut lelaki berkaca mata itu akan Delon jahit hingga tak tersisa lubang untuk membuat Regan menyanggah perkataannya.     

"HUKUMAN! Ini adalah hukuman lo! Masih protes gue lempar ke antartika!"     

"Tapi, Boss?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.