HE ISN'T MYBROTHER

Hari Pertama



Hari Pertama

0Hari ini Rachel masuk kuliah dengan diantar oleh pengawal hidupnya, siapa lagi jika tidak Delon. Lelaki itu begitu protektif kepada sabf istri yang sudah lama tidak melanjutkan kuliah karena kondisi yang tidak begitu kondusif. Dan ini semua karena papa Jenolah dalang dari semua.     
0

Masih dalam perjalanan, tapi Delon atk henti-hentinya memberikan nasihat atau larangan, Rachel tidak tahu. Namun, yang terpenting, ia harus menjawab 'iya' agar semua cepat terselesaikan. Dan menjaga telinganya untuk tetap aman.     

"Sayang, kamu harus selalu mengingat, kamu bukan lagi perempuan single. Kamu sudah menikah. Sudah ada calon anak kita juga ..."     

"Kamu jangan pernah mau didekati mahasiwa di sana. Aku tidak pernah buta ketika mahasiswa di sana selalu saja menggodamu. Jika, aku masih dosen di sana, aku pastikan yang akan menggodamu. Aku akan memberikan mereka nila E." Lanjut Delon dengan menggeram kuat. Sedangkan Rachel hanya membuang napas panjangniya mendengar kalimat itu sudah diulang puluhan kali. Jika ini sebuah kuis, mungkin suaminya akan menang dan mendapatkan gelas cantik.     

"Hem, iya," jawab Rachel singkat.     

Rachel yang menjawab singakat saja biasanya masih diberi petuah kembali. Delon seperti tak rela membiarkan dirinya untuk kembali menuntut ilmu. Keinginan lelaki itu pasti mengunci dirinya di kamar dengan hanya memakai bikini, dan hanya bekerja sebagi penghias ranjang.     

Dan jika seperti itu terus Rachel pastikan berat badannya akan melebihi ibu hamil biasanya sebelum kandungan menginjak masa tiga bulan.     

"Harus jaga jarak. Kalau bisa bikin tulisan di tubuh, kamu sudah mempunyai suami. Kalau ada dosen yang genit juga sama. Habis kuliah cepat pulang. Kalau pak Yono sedang sibuk, biar aku yang menjemputmu sendiri ..."     

"Tidak mengerjakan tugas di luarr. Kalau teman sekolompokmu marah, katakan suruh buat kelompok sendiri. Kamu juga tidak bodoh-bodoh banget buat dapat nilai minimal B kalau buat kelompok sendiri, kan, Sayang?"     

Rachel harus benar-benar bersabar dengan apa yang dikatakan Delon hari ini. Seperti perkataan yang tadi. Di mana-mana kalau mengerjakan tugas mencari tempat yang sepi dan nyaman. Kalau mengerjakan tugas di apartemen, lalu mendapatkan patner seorang lelaki bagaimana? Delon pasti akan bawel lagi seperti ini.     

Apalagi kalau mendengar Delon menyuruhnya untuk memasang papan statatus pada tubuhnya. Astaga, kenapa jadi seheboh ini? Bukankah seluruh kampus juga sudah mengetahui siapa Rachel dan berita skandal palsu yang sempat menjadi hot trending di kampus. Semua itu juga tak lepas dari ayahnya yang terus membuatnya menjadi hterkenal dan heboh. Lalu, muncullah berita tersebut. Beruntung berita itu telah dihapus oleh Delon melalui temannya yang berprofesi menjadi hacker.     

"Sayang, nanti aku akan telpon juga setiap satu jam. Aku akan memriksa apa kamu sudah meminum susu hamilnya dan makan makanan sehat atau tidak. Aku tidak mau kamu dan anak kita menjadi sakit. Kamu harus selalu sehat, agar proses lahirannya juga lancar," tambah Rachel yang hanya menjawab dengan anggukan. Suaranya sudaj habis untuk menjawab setiap kalimat yang keluar dari mulut suaminya.     

Sedangkan di bangku belakang, sayup-sayup terdengar suara menahan tawa yang pasti keluar dari mulut salah satu sahabatnya itu.     

Setelah pertengakaran yang begitu terdengar di kamar Rachel dan Delon kemarin. Sellyn dan Regan begitu tak nampak canggung lagi dalam menunjukkan hubungan mereka dihadapan Delon dan dirinya. Padahal, Delon tidak pernah mempersalahkan Regan mau menjalin hubungan dengan siapa, asal pekerjaan dan kerjasama di anatara mereka tetap terlaksana. Tapi, untuk masalah kemarin Delon memang sangat kecewa.     

Tapi, mau bagaimana lagi, jika tidak seperti itu Regan juga tidak akan pernah ingin memutuskan untuk mengakhir kebiasaan bersama dengan wanita sewaan.     

"Lon, udah! Rachel Cuma mau kuliah, toh kampus juga deket sama kantor. Kenapa harus banyak peraturan ... kasihan Rachel nanti stress. Lo mau bayi lo juga ikutan stress kayak mamanya?"     

"Mamanya kan udah stress di kehidupan nyata. Hahaha," tambah Regan tertawa terbahak saat mengingat betapa gilanya seorang putri dari salah satu orang terpandang di Indonesia. Tapi, kelakuaannya sangat melenceng jauh dari putri bangsawan. Apa itu yang membuat Delon sampai tergila-gila dengan Rache dan menolak berbagai bentuk wanita sempurna di muka bumi ini?     

Sellyn hanya diam dengan menutup mulutnya dengansatu buku tangan. Karena buku tangan satunya digenggam erat oleh Regan hingga detik ini. Terkadang lelakaki berkaca mata itu tidak pernah segan untuk mencium jemari lentik Sellyn setelah apa yang mereka lalui tadi malam. Semua telah terselesaikan. Regan hanya tinggal menunggu kabar dari Sellyn ingin mengenalkan dirinya kepada orang tua kekahinya itu.     

"Gue repot ngelepas istri gue yang cantik. Bukan masalah stress ngga stressnya. Karena gue tahu bagaimana mereka saling berebut perhatian Rachel. Maka dari itu, gue nggak pernah rela kalau istri gue kuliah. Kalau Cuma mau di kamar aja sih ngga apa-apa,asal satu, ya, Sayang?" jawab Delon dengan melirik menggoda ke arah Rachel yang sednag memfokuskan pandangannya pada kaca di depan. Jadi, ia tidak terlalu mendengar apa yang dikatakan suaminya.     

"Apa sih? Memang lagi bicara apa?" tanya Rachel dengan menggaruk kepala yang tidak gatal itu. Sedangkan Rachel yang ingin meminta jawaban dari orang –orang itu. Tiba-tiba suara Sellyn tertawa terbahak membuat Rachel semakin mengernyitkan dahi. Lapisan kulit bertumpuk semakin tebal sehingga membuat kepala perempuan cantik itu berdenyut.     

Hahaha.     

"Lo disuruh Pak Delon buat di kamar aja pakai selimut tebal, Pak Delon ngga rela ngelepas lo ke kampus ... jadi gimana, lo pilih apa nih Chel?" tanya Sellyn yang ingin tahu apa jawaban dari sahabtanya tersebut yang bisa membuat lelaki setampan Delon sampai tidak menginginkan Rachel pergi, walau cuma ke kamar mandi aja.     

"Gue ...." Rachel menunjuk ke arah diriniya sendiri dengan melirik ke arah suaminya yang sudah mengeraskan rahangnya saat melihat arah jalan ini sudah akan mencapai kampus istrinya.     

"Gue jelas mau kuliah! "     

"Iya, kalau Kak Delon benar setia ke gue ... kalau entar lihat badan gue membesar, terus tergoda sama perempuan lain gimana? Gue dong yang didupak. Maka dari itu, gue mau jadi ibu yang pintar buat ngajarin anak gue ... sama nyari kerjaan. Sekarang perempuan di luaran suka pinter buat dapetin suami orang. Jadi, gue harus mempersiapkan diri, kalau pelakor datang. Gue udah punya ijazah sama uang," jawab Rachel yang membuat Sellyn tak henti-hentinya tertawa.     

"Lo, pinter, Chel. Mending yang kerjanya di kantor mainnya juga di kantor ... la, kalau mainnya di club. Uang belanjaan juga habis. Makan batu dong di rumah!" sahut Sellyn semakin menambah suasan para hati lelaki memanas.     

Jika mereka berdua mengakana setia, berulang kali tapi kaum mereka berulah. Pastinya Delon dan Regan juga ikut imbasnya, meski memang mereka tidak akan pernah berpaling dari satu wanita.     

"Sayang, memang pelakor itu seperti apa?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.