HE ISN'T MYBROTHER

Pria Beristri (Regan)



Pria Beristri (Regan)

0Rachel sangat terkejut dengan kedatangan Delon yang tiba-tiba seperti ini.     
0

Apalagi Remo juga selalu saja membuat dirinya hampir terjatuh seharian ini. Entah kesialan apa yang membuat Rachel harus menghadapi kedua pria mengesalkan itu.     

Dengan cepat Rachel menghempas kedua tangannya yang dipegang Delon dan Remo. Kedua matanya memicing ke arah kedua pria yang berbeda umur itu.     

"Lepas!" kata Rachel dengan nada tingginya.     

"Chel, lo nggak papa?" tanya Sellyn khawatir. Dan langung di balas Rachel dengan anggukkan tanpa merubah posisi tubuhnya.     

"Kakak kenapa di sini?" tanya Rachel menelisik.     

"Ayo pulang!" balas Delon di luar jawaban yang diinginkan Rachel.     

"Nggak bisa. Aku masih ada kuliah," tolak Rachel kekeh.     

"Biar aku yang mengijinkanmu. Sekarang ikut aku," ucap Delon dengan penuh amarah.     

Rachel tidak membalas tawaran Delon. Tapi, ia memindahkan tatapannya ke arah Remo.     

"Bentar, Kak. Gue ada urusan dengan pak Delon." Remo hanya mengangguk dan terpaksa melihat gadis pujaannya menarik tangan dosennya itu ke arah mobil.     

Setelah sampai di mobil, Rachel mengunci mobil Delon. Delon masih dengan tatapan yang tidak pernah Rachel ketahui. Yang pasti, di sana ada kemarahan.     

Rachel menangkup kedua rahang tegas Delon. Menatap penuh arti pada pria tampan di depannya.     

"Apa yang Kakak lihat tadi, nggak seperti apa yang Kakak kira," jelas Rachel dan langsung mencium bibir Delon sekilas. Sekedar menenangkan amarah kekasihnya itu.     

Cup     

Delon mengerjap terkejut mendapat ciuman lembut dari bibir Rachel. "Dia menyukaimu, Sayang. Aku tidak akan membiarkan dia mendekatimu!" sahut Delon yang tiba-tiba kembali emosi mengingat tubuh Rachel dipeluk oleh pria lain.     

"Tapi, aku hanya menyukaimu, Kak. Jangan seperti ini, kak Remo itu mahasiswamu."     

"Aku tidak peduli," jawab Delon masih dengan pendiriannnya. Sedangkan Rachel sudah hampir putus asa menghadapi Delon yang sepertinya masih ingin membuat perhitungan dengan Remo.     

Rachel menghela napas panjangnya, ia berpikir keras bagaimana cara membuat pria di depannya itu berhenti cemburu kepada Remo.     

Ada satu cara untuk membuat Delon membuang cemburunya. Langkah yang biasa Rachel lakukan jika menghadapi Delon yang sedang marah padanya.     

Namun Rachel agak ragu melakukannya.     

Masak iya gue harus ngelakuin itu?     

Sedangkan di depan mini market semua orang hanya terdiam kecuali Sellyn yang terus saja menggoda Regan dengan nada genitnya.     

"Bang Regan, kapan ajak gue main?" tanya Rachel seraya bergelayut manja di lengan kekar Regan.     

Regan mengernyitkan dahinya mendengar pertanyaan ambigu dari Sellyn. Sebagai seorang pria dewasa, Regan pasti berpikir ke arah lain, ke arah yang sesuai dengan umurnya.     

Kecil-kecil udah mesum aja nih anak! Gumam Regan dalam hati.     

Tidak hanya Regan yang begitu terkejut dengan kalimat Sellyn. Vero yang masih berdiri di sampingnya saja sampai membulatkan matanya. Tak percaya.     

"Cih, dasar! Lo kayak biji cabe-cabean tau nggak?!" sahut Vero begitu bergidik jika mengingat perkataan Sellyn.     

"Sirik aja lo!" balas Sellyn yang tidak mau kalah dengan Vero.     

"Ck," decak Vero.     

Regan mencoba melepaskan ulatan kedua tangan Sellyn padanya. Tapi, gadis itu malah semakin mengeratkan tangannya.     

"Lepas dulu, ya! Kita nggak lagi nyebrang soalnya," tungkas Regan risih.     

Vero terkekeh mendengar perkataan Regan. Perkataan itu seakan mewakili dirinya untuk menyadarkan otak kecil Sellyn.     

"Huh, kita baru ketemu lagi loh, Bang! Gue nggak mau ngelepas Abang lagi," kata Sellyn yang semakin membuat telinga Regan memanas.     

Sialan mereka berdua, lama banget! Gue mana bisa keluar dari jeratan anak kecil ini ...,     

"Siapa namamu?" tanya Regan dengan wajah yang merah kesa.     

"Sellyn! S-E-LL 'double L' -Y-N," jawan Sellyn seraya mengejrah namaya.     

Regan mengangguk paham. "Sellyn, gadis manis, tolong lepas dulu, ya! Saya takut istri saya marah kalau melihat kamu menempel seperti ini kepada saya," kata Regan bohong. Dia sudah buntu akalnya untuk menghadapi gadis yang di luar kriterianya itu.     

Sellyn tersentak saat mendengar pria yang coba ia kejar selama ini sudah mempunyai istri. Meskipun Sellyn sudah sangat menyukai Regan, tapi ia tidak akan mau mematahkan hati wanita lain.     

Sellyn dengan cepat melepaskan tangannya dari lengan tangan kekar Regan. Lalu jemari Sellyn dengan lihainya mengambil sesuatu dari saku belakang Regan, tanpa di ketahui sang pemiliknya.     

"Ternyata abang sudah mempunyai istri?" ucap Sellyn dengan nada sedihnya menatap sendu pada pria jangkung di depannya.     

Regan hanya mengangguk seraya tersenyum canggung.     

Iya, istri gue angin!     

"Tapi, di sini kok tulisannya 'belum kawin' Bang?" Sellyn menunjukkan kartu identitas Regan yang ia ambil dengan lihainya tadi, seperti seorang copet.     

"Eh, itu?" Regan terkejut. Bisa-bisanya dompet hitamnya berpindah ke tangan gadis di depannya itu.     

Vero dan Remo mengulum senyumnya saat melihat wajah keterkejutan Regan. Benar-benar seperti seorang suami yang di pergoki istrinya menyembunyikan uang belanjaan.     

"Jadi, masih bisa dong ya?" Sellyn langsung menerkam lengan kekar Regan kembali. Pria jangkung itu tidak bisa lagi berkutik sekarang.     

Huh, sialaan! Dari mana asalnya keahlian copet dari gadis ini! Gue kegep bohong malahan!     

Rachel sudah berjalan dengan santainya di sertai senyum simpul yang menyempurnakan wajah cantiknya.     

Remo yang menatap kedatangan Rachel ikut mengulas senyum tampannya, tak kalah tampan dari Delon. Remo bersyukur gadis pujaannya kembali sendiri tanpa body guard-nya tadi.     

"Eh, ada apa ini?" Rachel mengangkat satu alisnya menatap sahabatnya yang menempel kepada asisten pribadi Delon.     

"Ha ha ha. Ada pria beristri ditempeli cabe-cabean, Chel." Vero sudah tidak bisa menahan tawanya.     

"Pria beristri? Siapa? Kak Regan?" Rachel bertanya-tanya bingung seraya menunjuk ke arah pria jangkung yang sedikit jauh darinya.     

Vero mengangguk mengiyakan. "Sejak kapan Kak Regan punya istri? Setahu gue dia jomblo karatan!" Rachel ikut menggoda Regan. Rachel butuh udara segar setelah pertempurannya dengan Delon tadi.     

Regan melototkan matanya ke arah adik sahabatnya itu. "Ya ampun, mulutmu itu kok manis banget, Chel!" sungut Regan.     

Rachel tertawa terbahak. "Becanda, Kak. Yaudah sana, kak Delon nunggu kakak," suruh Rachel.     

Mata Regan berbinar seketika. Seakan terharu dengan usiran Rachel. "Gue nggak akan ngelupain kebaikan lo kali ini. Permisi semua ...,"     

"Nggak mau dilepas nih?" sambung Regan saat Sellyn masih saja memegang lengannya.     

Sellyn tersenyum lebar menatap Regan yang menatapnya. "Sampai jumpai lagi, Bang!" kata Sellyn antusias.     

Regan hanya mengangguk lalu p-ergi ke arah mobil Delon yang sudah berada di sana sedari tadi.     

"Chel, lo nggak papa?" tanya Remo yang sekarang mengikis jaraknya dengan gadis cantik itu.     

Rachel mengangguk, lalu mengulas senyum simpulnya. "Ayo ke kampus! 30 menit lagi gue ada kelas, Kak," ajak Rachel.     

Remo mengangguk juga. "Ayo! Tapi, lo hutang penjelasan ke gue ...,"     

"Ish, iya--iyaa! Ayo gaess!" Rachel, Vero, dan Sellyn langsung beranjak ke dalam mobil Remo.     

Namun saat Regan ingin meluapkan kekesalannya kepada Delon. Betapa terkejutnya Regan melihat kondisi Delon yang sudah tertidur tak berdaya.     

"Lon, lo kenapa? Kenapa bisa berantakkan gini pakaian lo?" tanya Regan bingung. Tapi, sahabatnya itu malah membalasnya dengan senyum melayangnya, bahkan kedua matanya masih tertutup.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.