Anak Angkat

Wanita Beruntung



Wanita Beruntung

0"David, Selena ini kelihatannya gadis yang baik ya? Wajahnya juga sangat cantik," puji Arumi.     
0

"Terima kasih, Nyonya Arumi," ucap Selena.     

Charles dan Arumi sangat menyukai kehadiran Selena.     

Berkali-kali mereka memuji Selena, bahkan manawarinya untuk menginap di rumah ini. Tapi David sama sekali tak menunjukkan sikap ramah kepada Selena. Dia tak pernah membalas senyuman Selena sedikit pun. David lebih sering diam dan memalingkan wajah ketika Selena memandangnya. Pria itu menunjukkan ketidak sukaannya terhadap Selena.     

Selena menyadari akan hal itu tapi dia sama sekali tak peduli, yang terpenting kedua orang tua David, sudah memberikan restu kepadanya.     

'David, memang belum menyukaiku saat ini, tapi aku yakin semakin lama aku mendekatinya, pasti David akan menyukaiku secara perlahan. Terlebih untuk saat ini, kedua orang tuanya sangat menyukaiku,' bicara Selena di dalam hati.     

Dia merasa seperti gadis yang paling beruntung. Karna keluarga Davies sangat menyukainya.     

Tak sedikit pun Selena menyadari jika bahaya sedang mengintainya.     

"Bu, aku lelah, jadi aku akan beristirahat sekarang!" ujar David.     

"Sayang, kenapa malah pergi, kasihan Selena, dia sudah jauh-jauh datang kemari, jadi kau harus menghargainya, jangan malah ditinggal pergi," tukas Arumi memperingatkan David.     

"David, kau adalah putra dari keluarga Davies yang artinya kau harus menuruti perintah kami," bisik Charles dengan nada mengancam.     

Dengan raut wajah yang sinis David menuruti perintah sang Ayah.     

Dia masih berada di sofa itu untuk turut mengobrol bersama dengan Selena.     

'Kupikir, David yang keras dan dingin itu tipe pria pembangkang, tapi ternyata bukan, dia adalah pria yang sangat penurut kepada orang tuanya,' batin Selena, dan tak sadar bibirnya tersenyum sedikit.     

"Selena, maafkan putra kami yang kasar ini ya, dia memang seperti itu, makanya sampai sekarang David itu belum mempunyai pasangan," ledek Arumi.     

"Benar, dia memang terlalu kasar dan dingin, sehingga tak ada wanita yang mau dekat denganya, dan kamu satu-satunya wanita yang menyukai putra kami," imbuh Charles.     

"Haha! Benar, jadi kami harap agar kau tidak akan menyerah meski putra kami ini sangat kasar dan dingin," tukas Arumi.     

"Tentu saja, Nyonya Arumi, saya bukan tipe gadis yang pantang menyerah," ucap Selena.     

David hanya bisa menggelengkan kepalanya menanggapi ucapan dari Selena ini, dia sudah tidak lagi menyembunyikan tentang perasaannya, bahkan secara  terang-terangan mengatakan jika dia menyukai David.     

Sebelum Selena memang sering menunjukkan sikap berbeda saat bersama dengan David. Perhatian yang diberikan Selena kepada David itu bukan seperti Sekertaris kepada Bos-nya tapi lebih mirip seorang wanita kepada pasangannya. Meski begitu David sama sekali tak menghiraukan perhatian Selena, dia lebih fokus kepada pekerjaan.     

Dia pikir Selena akan menyerah tapi ternyata tidak.     

Hal ini membuat Arumi dan Charles merasa sangat bahagia, karna mereka memiliki rencana tertentu. Entah apa yang ada di pikiran Arumi, yang jelas dia dan suaminya akan memanfaatkan Selena. Dan semua itu mereka tutupi dengan cara berpura-pura baik di depan Selena.     

"Nyonya Arumi, dan Tuan Charles, karna hari sudah mulai sore, saya permisi dulu ya," ucap Selena.     

"Aduh, kenapa buru-buru sekali, padahal kami ingin agar kamu menginap di sini lo," tukas Arumi.     

"Mungkin lain, Nyonya, saya akan datang lagi," ujar Selena.     

"Kami berharap agar kau lebih sering datang kemari, Selena," imbuh Charles.     

"Tentu  saja, Tuan Charles, saya pasti akan sering datang kemari untuk menemui, Pak David," sahut Selena dengan penuh percaya diri.     

Dan matanya melirik kearah David  sesaat dengan lirikan menggoda, tapi lagi-lagi David tak menghiraukannya.     

'Huft... David, benar-benar mirip sebuah prasasti dia itu tak pernah berekspresi ketika melihatku! Benar-benar sangat menyebalakan! Tapi aku tak boleh menyerah, selain wajahnya yang tampan, David itu memiliki banyak harta, dan aku akan menjadi wanita yang kaya-raya, bila aku berhasil mendapatkan David,' bicara Selena di dalam hati.     

Lalu wanita itu keluar dari ruang tamu. Dan Charles memanggilnya.     

"Hay, Selena!" panggilnya.     

Selena kembali menghentikan langkahnya.     

"Iya, ada apa, Tuan Charles?" tanya Selena sambil menengok ke belakang.     

"Biar sopir kami yang akan mengantarkanmu!" tukas Charles.     

"Ah, tidak usah, Tuan Charles, biar saya pulang naik taksi saja," ucap Selena menolak tawaran Charles.     

"Tidak baik membiarkan gadis cantik sepertimu pulang sendrian, biar sopir keluarga kami yang akan mengantarkanmu pulang," ujar Charles.     

"Ah, baiklah terima kasih banyak, Tuan," ucap Selena.     

Akhirnya dia pulang diantarkan oleh sopir yang bekerja di keluarga Davies, Selena benar-benar sangat beruntung. Belum menikah dengan David saja dia sudah dimanjakan oleh keluarga ini, bagaimana kalau sampai resmi menjadi istri David?     

Pasti dia akan mendapatkan fasilitas mewah yang tak banyak orang lain dapatkan, dan tentunya setatus sosialnya akan baik berkali-kali lipat.     

Di dalam sebuah mobil mewah itu, Selena mulai berandai-andai, dan membayangkan betapa indahnya jika menjadi istri David.     

'Kalu aku menjadi seorang Nyonya David, pasti semua orang akan hormat kepadaku, dan akan aku pastikan koleksi tas mahalku sampai bertumpuk-tumpuk seperti gunung!'     

*****     

Esok harinya, Selena kembali mendatangi rumah keluarga Davies, dia menepati janjinya bahwa akan lebih sering menyambangi rumah ini.     

Kali ini Mesya yang membukkan pintu untuknya.     

"Hay, selamat siang," sapa Selena dengan ramah.     

"Hay, Kak, selamat siang," Mesya juga menyahutinya dengan ramah, "maaf ini dengan, Kakak siapa?" tanya Mesya.     

"Perkenalkan, nama saya Selena, saya adalah pacaranya, David," ucap Selena seraya mengulurkan tangannya.     

"Pacar, Kak David?" Mesya terlihat heran mendengarnya.     

"Dengan siapa ini?" tanya Selena dia masih menunggu Mesya untuk menyambut tangannya.     

"Ah, nama saya—"     

"Namanya Mesya, dia adiknya David," sahut Arumi yang tiba-tiba datang menghampiri mereka.     

"Eh, Nyonya Arumi," Selena melebatkan senyumannya.     

"Mari masuk," ajak Arumi.     

Lalu mereka duduk di atas sofa, dan Mesya juga turut duduk bersama mereka.     

"Mesya, tolong panggilkan, Kakakmu David, bilang kalau pacarnya sudah datang!" printah Arumi.     

Mesya mengernyitkan dahinya dia begitu heran kenapa Arumi juga sampai mengatakan jika gadis yang ada di hadapannya ini kekasih David.     

Rasanya tidak mungkin kalau David menjalin hubungan dengan gadis lain tanpa sepengetahuan dirinya.     

"Mesya, kau tidak dengar Ibu sedang menyuruhmu?" tanya Arumi.     

"Ah iya, Bu! Akanku panggilkan, Kak David!" sahut Mesya.     

Dia segera naik ke lantai atas untuk menemui David.     

***     

Tok! Tok! Tok!     

Mesya mengetuk pintu kamar David.     

Ceklek!     

"Ada apa, Mesya?" tanya David.     

"Kak, ada wanita yang sedang mencarimu di bawah!" jawab Mesya.     

"Siapa wanita itu?"     

"Ibu bilang dia pacar  Kak David," tukas Mesya.     

"Apa?!"     

"Kak, turun dulu, dan temui dia, baru kita mengobrol lagi nanti," ujar Mesya.     

To be continued     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.