Anak Angkat

Merasa Bangga



Merasa Bangga

0"Mari silakan masuk," tukas Selena dengan ramah.     
0

"Terima kasih," ucap Charles.     

"Kamu kelihatan cantik  sekali hari ini," puji Arumi.     

"Terima kasih, Nyonya Arumi," sahut Selana.     

"Panggil saya 'Ibu' saja, sebenatar lagi kamu itu menjadi menantu kami," ucap Arumi.     

"Baik, Ibu," sahut Selena.     

Arumi melangkah masuk sambil menundukkan kepalanya sesaat menatap ibunda dari Selena, pertanda hormat.     

Dan langkahnya di ikuti oleh Charles, serta yang lainnya.     

Saat berpapasan dengan David, Selena melebarkan senyumannya. Tapi sayang David tidak membalas senyuman calon istrinya itu.     

Selena terdiam sesaat dengan bibir mengerucut. Dia tampak kesal, tapi gadis itu berusaha untuk menahan kekeasalanya.     

Yang ia perlukan saat ini hanyalah bersabar. Dan Selena yakin jika kesabarannya itu akan berubah manis.     

"Mari silakan duduk," ujar Ayahanda Selena.     

"Terima kasih," Arumi menundukkan kepalanya sambil tersenyum.     

"Kalau orang kaya dan dermawan sangat beda ya?" bisik Rani ibunda dari Selena kepada sang suami, yang bernama Dedi.     

"Iya, Bu. Mereka benar-benar sangat sopan dan berwibawa," sahut pria setengah tua itu.     

Lalu Charles mulai membuka percakapan.     

"Baiklah, tanpa berbasa-basi lagi, saya selaku Ayah dari David John Davies, ingin menyampaikan niat baik dari kedatangan kami kemari," ucap Charles.     

"Baik, Pak silakan," sahut Dedi.     

"Mengingat usia anak kami yang sudah cukup dewasa begitu pula dengan anak Bapak dan Ibu, yang nampaknya juga bukan lagi gadis belia. Kami ingin agar hubungan putra-putri kita semua dapat melangkah ke jenjang yang lebih serius," pungkas Charles.     

***     

Sejak tadi Selena tak henti-hentinya tersenyum, karna saking bahagianya melihat kedatangan David dan keluarganya.     

Di dalam ruangan itu pun hampir semua orang memancarkan senyum bahagia, kecuali David dan Mesya.     

Hanya dua orang ini yang sejak tadi diam dengan tatapan datar.     

Mesya benar-benar tak rela melihat David, akan segera menikah dengan gadis lain.     

Harusnya yang menjadi pasangan David adalah dirinya, bukan Selena.     

Tapi apapun itu Mesya tak bisa berbuat apa-apa.     

Toh sebentar lagi dia juga akan menikah dengan Satria.     

Sama halnya  dengan Mesya, David, juga sebenarnya tidak mau menikah dengan Selena. Dia hanya ingin satu-satunya wanita yang akan menjadi pendampingnya kelak hanyalah Mesya. Tapi pria itu juga hanya bisa pasrah. Dia dan Mesya hanyalah sebuah boneka, yang akan digerakan oleh seseorang.     

Benar-benar tak ada kesempatan lagi untuk mereka bersatu dan saling mencintai tanpa beban.     

Entah sampai kapan mereka  harus menahan perasaan ini, dan menunggu kesempatan untuk bersatu walau terlihat semu.     

Diam-diam tangan David menggenggam tangan Mesya, tapi pandangannya tak berubah. Masih kaku dan menatap ke depan.     

Hangat sentuhan tangan David, seolah mengisyaratkan bahwa hatinya masih menjadi milik Mesya.     

Mesya tersenyum dan dia juga membalas genggaman itu, kini David merasa tak sendiri di dunia ini begitu pula dengan Mesya.     

***     

"Maaf, Pak, Bu, kami hanya mengadakan acara sederhana untuk menyambut kedatangan kalian," tukas Pak Dedi ayahanda Selena.     

"Benar, kami mohon maaf atas semua ini, pasti keluarga kalian jarang sekali mendatangi rumah reot seperti rumah kami ini," tukas Rani, ibunda dari Selena.     

"Ah, kalian ini tidak perlu berlebihan menyambut kami,"  ucap Arumi.     

"Benar kata istri saya, kami datang kemari dengan niat baik. Dan sekarang niat baik kami juga sudah diterima dengan baik pula. Kami sudah cukup senang, Bu, Pak," imbuh Charles.     

"Ah syukurlah, kami benar-benar sangat bangga bisa memilih calon besan seperti Bu Arumi dan Pak Charles, kami tidak menyangka jika orang sekaya kalian ini sudi melamar putri kami," ucap Dedi.     

"Ah, itu bukan masalah bagi kami. Karna kami ini tidak pernah memandang kasta. Yang terpenting mereka saling mencintai." Tutur Arumi.     

'Cih, mencaintai katanya?' cerca David di dalam hati.     

Mereka juga langsung membicarakan tanggal pernikahan yang pas untuk hari pernikahan David dan juga Selena.     

Keluarga Davies meminta secepatnya, mereka tidak ingin ada pesta untuk pertunangan. Mereka hanya akan mengadakan pesta pernikahan saja, dan itu pun akan di langsungkan secara sederhana.     

Tapi Selena kurang setuju dengan keputusan Charles dan Arumi.     

Sebagai seorang gadis seperti pada umumnya tentu Selena mendambakan sebuah pernikahan yang mewah, apa lagi ini adalah momen bersejarah di dalam hidupnya. Selena tidak mau menyia-nyiakan hal ini, terlebih keluarga Davies adalah keluarga yang kaya raya, yang artinya untuk mengadakan pesta semewah apapun bukan hal yang sulit bagi mereka. Toh uang mereka juga tidak akan habis sampai tujuh keturunan.     

"Bu, Ayah, saya ingin  pernikahan, saya, dan David, itu berlangsung dengan mewah. Ini adalah momen bersejarah bagi hidup saya. Dan saya ingin mengabadikannya," ujar Selena.     

"Ah ... begitu ya?" Arumi terdiam sesaat, dia tampak keberatan dengan permintaan Selena.     

Yang dia inginkan dalam pernikahan itu hanyalah bayi yang terlahir dari rahim Selena, bukan yang lainnya.     

Membuat acara perayaan pernikahan hanya akan membuat repot saja bagi Arumi. Dan itu hal yang sia-sia.     

Tapi Selena terus merengek, kepada Arumi. Hingga Arumi pun tidak bisa menolaknya. Dia menganggap ini sebagai tanda balas budi kepada Selena. Karna setelah perikahan nanti Selena akan menjadi milik keluarga mereka sepenuhnya.     

Setelah Selena berhasil melahirkan seorang anak, maka hidup Selena tidak akan berguna lagi. Hanya ada dua pilihan bagi Selena. Tetap hidup dan menjadi budak mereka, atau mati dan menjadi permainan keluarga mereka.     

"Baik kami akan mengadakan pesta untukmu, Selena. Walau sebenarnya kami tidak suka mengadakan pesta. Dan kau juga boleh mengatur seperti apa pesta pernikahanmu dengan David nanti. Masalah dana kami yang akan menanggungnya," pungkas Arumi.     

Mendengar hal itu membuat Selena benar-benar merasa bahagia.     

"Terima kasih, Ibu, karna  sudah menuruti permintaanku. Aku benar-benar bahagia!" tukas Selena dengan senyuman cerianya.     

"Iya, Sayang," Arumi mengelus rambut Selena dengan lembut.     

'Aku benar-benar wanita yang beruntung! Apa pun yang aku minta selalu dipenuhui oleh mertuaku haha! Sebentar lagi seluruh teman-temanku akan memuji keberuntunganku. Sikap iri dengki mereka akan muncul. Dan aku juga tidak peduli walau David, saat ini masih dingin terhadapku!' bicara Selena di dalam hati.     

"Baiklah, karna kita sudah mendapatkan kesepakan, dan tanggal pernikahan juga sudah di tentukan, maka saya mewakili keluarga meminta izin untuk pamit," pungkas Charles.     

"Baiklah, Pak Charles, saya ucapkan terima kasih atas kedatangan Anda," tukas Dedi.     

Dan Charles beserta keluarganya meninggalkan rumah keluarga Selena.     

***     

"Selena, kau benar-benar gadis yang beruntung bisa mendapatkan pria seperti David!" puji sang Ayah.     

"Tentu saja, Ayah. Dan lihatlah betapa sayangnya mereka kepadaku. Aku meminta apa pun mereka pasti menurutinya,"  ucap Selena dengan bangga.     

"Ibu, sangat bangga kepadamu, Nak! Sebentar lagi para tetangga pasti akan memuji-muji Ibu, karna sudah berhasil mendapat menantu yang kaya-raya!" imbuh Rani.     

To be continued     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.