Suami Dingin Tapi Kaya

Kamu Ingin Aku Melakukan Apa Sebenarnya?



Kamu Ingin Aku Melakukan Apa Sebenarnya?

0Jing Yihan menatap Mu Han sambil gemetar karena ia sangat marah. Ia ingin sekali menguliti wanita di depannya itu!     
0

Tapi seperti yang dikatakan, ia terlalu lemah untuk bisa melawan wanita itu!     

Kata demi kata ia ucapkan sambil melihat Mu Han, "Mu Han, suatu saat nanti kamu akan membayar atas apa yang kamu lakukan ini dan aku sungguh menantikannya, melihatmu menangis tersedu-sedu karena ini!"     

Mu Han hanya mencibir sambil menyeringai, "Benarkah? Kalau begitu sayang sekali, kamu dan aku ini sangat berbeda, bagaimana mungkin aku akan menangis di hadapan orang sepertimu? Jing Yihan, kamu jangan terlalu membanggakan diri."     

Jing Yihan tidak menjawabnya, tatapannya penuh dengan amarah melihat Mu Han di depannya.     

Mungkin dunianya dan Mu Han memang berbeda, tapi ia percaya bahwa kebaikan dan kejahatan itu memiliki karma tersendiri. Jika orang hina seperti Mu Han tidak mendapat hukuman, maka dunia ini benar-benar tidak adil!     

"Sudahlah, aku juga malas berbasa-basi denganmu. Kamu tetap harus patuh dan mau bekerja sama denganku, dengan begitu aku bisa menjamin ibumu akan tetap aman, aku juga akan meminta dokter terbaik yang ada di dunia ini untuk merawatnya. Sebaliknya, jika kamu tidak mau bekerja sama denganku, kamu bisa keluar sekarang juga, tapi ibumu..." Mu Han tersenyum ringan, "Aku tidak jamin dia akan baik-baik saja."     

Menatap Mu Han dengan wajah liciknya itu, Jing Yihan akhirnya menutup mata dan menarik nafas dalam-dalam.     

Dunia ini memang tidak adil, tapi ia sudah terbiasa. Ia tidak memiliki apa-apa selain ibunya.     

Ibunya sudah terlalu banyak berkorban demi dirinya, jadi ia tidak bisa membiarkan ibunya mati secara perlahan.     

Tapi Mu Wan...     

Wanita itu juga merupakan saudara terbaiknya.     

Mu Han yang melihat keraguannya itu lagi-lagi menggoyahkan pikiran Jing Yihan, "Ibumu sudah melahirkan dan membesarkanmu. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang mau berkorban untukmu kecuali ibumu. Kalau teman, jika sudah tidak ada, kamu bisa mencarinya lagi, 'kan? Hanya karena seorang teman, kamu malah merelakan ibumu sendiri. Jing Yihan, memangnya kamu bisa melakukannya?"     

"Kamu ingin aku melakukan apa sebenarnya?"     

Jawabanya itu membuat Mu Han tersenyum puas.     

...     

Pukul 4.30 sore, Wan Wan menyelesaikan pertunjukannya, lalu ia segera pergi ke rumah sakit.     

Ia merasa sangat cemas setelah mengetahui bahwa pengajuan dana amal mereka gagal.     

Sesampainya di rumah sakit, ia tidak melihat keberadaan Yihan, jadi ia langsung menghubunginya.     

Ponselnya aktif, tapi ia tidak menjawabnya.     

Mu Wan menunggu sekitar satu jam di bangsal He Xiufen, tapi Jing Yihan belum muncul juga.     

Aneh sekali, biasanya ia akan tinggal di bangsal bibi Hu dan tidak akan pergi selangkah pun. Kenapa sekarang ia malah pergi selama itu?     

Mu Wan masih terus menunggu sampai malam tiba dan luar jendela jadi gelap, tapi Jing Yihan belum kembali juga.     

Ia sudah menghubunginya beberapa kali, tapi jawaban Mu Wan dapat hanyalah 'tidak ada jawaban'.     

Hati Mu Wan semakin gelisah sambil melihat ke koridor rumah sakit yang sunyi iyu.     

Saat ini Yihan merasa sangat dilema dan bisa dikatakan bahwa ia sedang berada di ambang kehancurannya. Biaya operasi memang sudah aman, tapi pengajuan dana amal masih gagal dan itu membuat harapannya sirna seketika.     

Apa ia akan berpikir untuk sementara waktu saja dan melakukan hal bodoh?     

Semakin dipikirkan, perasaan Mu Wan semakin tidak tenang. Ia mengirim pesan lewat WeChat pada Jing Yihan, [Yihan, kamu dimana? Kenapa tidak menjawab panggilanku? Jika kamu melihat pesan ini, segera balas!]     

Di ruangan yang gelap.     

Jing Yihan melihat layar ponselnya menyala dan menunjukkan pesan WeChat dari Mu Wan.     

Melihat isi pesan itu membuat Jing Yihan merasa sangat sedih.     

Kata-kata yang sederhana dan di dalamnya mengandung perasaan cemas dan khawatir Mu Wan karena temannya itu tidak menemukannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.