Menikahimu Sampai ke Tulang-tulangku

Mulai Sekarang Panggil Dia Nyonya Mo



Mulai Sekarang Panggil Dia Nyonya Mo

0

"Halo…."

0

"Tuan Mo, Anda belum datang untuk kunjungan lanjutan selama hampir satu bulan." Suara tenang dan berwibawa seorang wanita terdengar dari ujung telepon yang lain.

Wajah cantik dan lembut seorang gadis mendadak muncul dalam benaknya, dia tersenyum tipis lalu berkata, "Mulai sekarang, aku tidak akan ke sana lagi."

Wanita di ujung telepon terdiam sesaat sebelum mulai menebak, "Sepertinya Tuan Mo sedang menyukai seseorang."

Mo Shenbai tidak menyangkalnya, "Dokter Shen telah bekerja keras. Besok, aku akan meminta seseorang untuk mentransfer biayanya ke rekening Anda."

Dokter Shen terkekeh, "Terima kasih, Tuan Mo. Semoga Anda bahagia selalu."

Mo Shenbai menutup panggilan telepon tersebut, kemudian melemparkan ponselnya kembali ke meja teh. Dia mendongak lalu melihat jas yang ia kenakan tadi tengah tergantung di gantungan. Bunga osmanthus yang ada di dalam sakunya telah diambil, namun wanginya masih tertinggal samar di udara. Senyum secerah musim semi terulas di wajahnya yang biasa berekspresi dingin.

Namun, senyum itu perlahan memudar ketika ia mengingat kata-kata Nyonya Besar Xu.

"Xiao Mo, aku yang membesarkan Youyou. Tidak ada yang mengenalnya lebih daripada aku. Dia adalah anak yang baik. Bahkan setelah dia mengalami beberapa hal buruk, dia tetap tidak berubah."

"Pertemuan kalian adalah takdir. Jadi, hargailah takdir ini, jangan menunggu sampai kamu kehilangannya dan menyesal."

Nyonya Besar Xu tidak banyak bicara, namun kata-katanya bermakna sangat dalam, seolah-olah dia tahu sesuatu.

Dia bilang Xu Youyou telah mengalami beberapa hal buruk, apa itu?

Pria itu bersandar ke belakang, sementara kaki panjangnya ia silangkan, matanya yang dalam dipenuhi dengan pertanyaan.

'Sepertinya anak ini punya banyak rahasia. Tapi tidak masalah, aku punya cukup kesabaran dan waktu—--'

'untuk memahaminya pelan-pelan!!'

***

Sejak Mo Shenbai mengatakan bahwa dia bisa membayar hutangnya dengan makanan, Xu Youyou bangun satu jam lebih awal setiap harinya untuk menyiapkan sarapan untuknya.

Kepala pelayan tidak bisa menghentikannya, jadi dia mencari Mo Shenbai. Bagaimanapun juga, Xu Youyou adalah seorang tamu, tidak pantas baginya untuk melakukan itu. Dan lagi….

Jika dia memasak sarapan setiap hari, apa yang dilakukan koki?!

Mo Shenbai tidak merespon banyak setelah mendengar ini, dia hanya berkata, "Biarkan dia melakukan apapun yang dia mau. Kalian hanya perlu bekerja sama."

Dia berhenti sejenak sebelum menambahkan, "Mulai sekarang panggil dia Nyonya Mo."

Kepala pelayan begitu terkejut hingga matanya nyaris jatuh ke tanah. Bukan hanya kepala pelayan, Xu Youyou bahkan hampir saja menyemburkan susu di mulutnya ketika mendengar kepala pelayan memanggilnya Nyonya untuk pertama kali.

Sepasang matanya yang jernih lalu menatap kepala pelayan dengan sorot tidak terima.

Namun, kepala pelayan hanya mengangkat bahu sambil memasang ekspresi tidak bersalahnya.

Mo Shenbai berkata tanpa merubah ekspresinya, "Kalau-kalau Nenek datang nanti, akan menjadi masalah jika mereka memanggilmu dengan cara yang salah. Kamu juga bisa membiasakan diri terlebih dahulu."

Xu Youyou mulai bereaksi, dia juga merasa kata-kata Mo Shenbai ada benarnya juga. Pria itu tidak hanya tegas, tetapi dia juga sangat berhati-hati!!

Mo Shenbai menghabiskan sebagian besar harinya di kantor, malamnya terkadang masih harus lembur atau menghadiri sebuah acara. Oleh karena itulah, Xu Youyou hanya menyiapkan sarapan saja untuknya. Terkadang, Mo Shenbai juga akan mengirim pesan pada Xu Youyou ketika dia harus pulang lebih awal.

Xu Youyou bisa melakukan apapun yang dia inginkan. Dia hanya perlu menyuruh kepala pelayan untuk menyiapkan bahan-bahan yang dia butuhkan, dan kepala pelayan akan menyiapkan semuanya untuk dia.

Bulan Agustus pun berlalu tanpa dia sadari. Dan hari ulang tahun Xu Youyou pun tiba dalam sekejap mata.

Begitu waktu menunjukkan tengah malam, ponselnya mulai berdering. Itu adalah pesan ucapan selamat ulang tahun dari Xu Jialu dan Su Lanxu.

Xu Jialu memberinya 20 amplop merah dengan masing-masing berisi 200 yuan.

Xu Youyou menerimanya satu per satu lalu mengucapkan terima kasih.

Xu Youyou tidak ada kelas di siang hari. Setelah membuat sarapan untuk Mo Shenbai, ia kemudian kembali ke kamarnya untuk tidur. Pukul sepuluh, dia kembali bangun untuk mandi, berganti gaun putih panjang berlengan balon kemudian kembali ke kediaman keluarga Xu.

Nyonya Xu menelponnya seminggu sebelumnya, menyuruhnya pulang untuk makan bersama di hari ulang tahunnya.

Tuan Xu juga mengambil libur kerja, secara khusus berada di rumah untuk merayakan ulang tahunnya.

"Ayah dan Ibu secara khusus memilihkan ini untukmu. Selamat ulang tahun." Nyonya Xu memberinya ransel merah dari sebuah merek mewah, dengan deretan jumbai di bawah tas yang membuatnya terlihat sederhana tapi indah.

"Terima kasih Ayah, Ibu." Xu Youyou sangat menyukai tas ini. Bukan karena mereknya, tapi karena dia benar-benar berpikir itu terlihat bagus dan cocok dengan gaunnya hari ini.

"Nenekmu masuk angin semalam, jadi Ayah dan Ibu tidak mengizinkannya pulang." Jelas Nyonya Xu. Jika tidak sakit, wanita tua itu pasti akan kembali dan merayakan ulang tahunnya.

Senyum Xu Youyou mendadak memudar, "Apa Nenek baik-baik saja? Kalau tidak, aku akan mengunjunginya sore ini."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.