Dewi Cantik Terlahir Kembali

Jika Tidak Ditemukan, Lapor Polisi!



Jika Tidak Ditemukan, Lapor Polisi!

0Tidak lama setelah Zi Yi pulang, ia melihat berita bahwa beberapa orang itu telah terbunuh.     
0

Hanya saja, polisi menemukan kamera yang di taruh di tempat persembunyian, kebetulan merekam semua proses pembunuhan yang dilakukan kedua orang itu, polisi pun melakukan pencarian untuk menangkap mereka.     

Tidak hanya Zi Yi yang tahu berita ini, Li Peirong juga segera mengetahui berita bahwa orang-orang itu terbunuh.     

Segera setelah menerima panggilan telepon, Li Peirong panik, "Bagaimana mungkin? Bagaimana mereka bisa dibunuh? Apakah pelacur kecil itu yang melakukannya? Tidak mungkin, tidak mungkin! Pelacur kecil itu tidak punya banyak uang. Jangan-jangan dia menyuruh He Fei untuk melakukannya!"     

Semakin memikirkannya, Li Peirong semakin takut. Ia khawatir polisi akan menemukan keterkaitannya dengan para orang-orang itu. Jika demikian, hal itu akan membawa polisi itu ke sini, yang membuatnya merasa sangat cemas.     

Ketika Zi Xu pulang di malam hari, Li Peirong langsung bertanya, "A Xu, apakah kamu sudah menyuruh seseorang untuk menemukan Yiyi? Aku selalu merasa gelisah hari ini, seolah-olah sesuatu akan terjadi. Bagaimana jika sesuatu terjadi pada Yiyi?"     

Zi Xu sangat sibuk dua hari ini hingga dirinya tidak terlalu memikirkan masalah ini. Setelah mendengarkan pertanyaan Li Peirong, ia langsung menghubungi pengawal yang pernah dikirimnya untuk mencari keberadaan putrinya itu.     

Setelah mengetahui bahwa kedua orang itu sama sekali tidak menemukan apapun, dalam hati juga merasa sedikit khawatir. Ia kemudian berkata kepada pengawal, "Cari! Jika tidak dapat menemukannya, hubungi polisi."     

"A Xu, kamu tidak boleh menghubungi polisi!" Li Peirong buru-buru menghentikannya, "Mungkin saja dia sedang bersama dengan He Fei."     

Zi Xu marah ketika mendengar ini tanpa alasan, "Jika dia bersedia menjalin hubungan bersama He Fei, mereka berdua pasti sudah lama bersama. Apa dia memang ingin membuat masalah denganku, setelah itu baru bersama He Fei?"     

"Hanya saja... dengan siapa lagi jika dia tidak bersama He Fei akhir-akhir ini?"     

Saat berbicara sampai di sini, ia seketika merasa senang saat menyadari mungkin saja jalang kecil itu menggunakan kecantikannya untuk menjadi simpanan orang kaya karena tidak punya uang.     

Zi Xu sepertinya memikirkan hal ini juga. Kemarahan dan kekecewaan muncul di wajahnya, ia tiba-tiba merasa lebih terhina. Ia pun berucap kepada pengawal melalui telepon, "Suruh detektif swasta menemukannya, dan bawa dia kembali ketika sudah menemukannya."     

Setelah itu, ia menutup telepon dan berjalan ke atas dengan kesal.     

Begitu Zi Xu pergi, Zi Xuan yang sedang duduk di sofa sambil membaca, kini mengangkat kepalanya dan berkata dengan tidak senang, "Bu, bukankah Ayah mengatakan akan mengirimnya ke luar negeri? Kenapa Ayah harus menemukannya kembali? Aku merasa malu ada dia di rumah kita."     

Li Peirong mencibir, "Lihat saja! Begitu dia dibawa pulang, dia pasti langsung dikirim ke luar negeri."     

"Kamu belajarlah dengan baik. Ketika kamu diterima di Universitas Ibukota Di, ayahmu akan menanyakan hadiah yang kamu inginkan dan kamu akan langsung diberi saham perusahaan," ujar Li Peirong menambahkan.     

Zi Xuan mengangguk, kemudian pergi belajar lagi.     

******     

Dalam beberapa hari berikutnya, Zi Yi terus bersarang di rumah untuk membuat robotnya.     

Tidak butuh waktu lama, beberapa robot rumah tangga dan robot pengawal telah selesai dirakit.     

Pada hari ini, renovasi halaman depan akhirnya selesai, Zi Yi awalnya berencana untuk membayar para pekerja ini.     

Akan tetapi, pekerja itu melambai padanya, "Nona Zi, perusahaan telah memberi tahu kami bahwa Anda tidak perlu membayar."     

Zi Yi menebak Lu Jingye yang melakukannya. Setelah mereka pergi, ia menghubungi Lu Jingye dan ingin mengucapkan terima kasih.     

Tanpa diduga, Lu Jingye menjawab telepon dan berkata, "Aku sibuk sekarang. Aku akan meneleponmu lagi nanti."     

Setelah itu Lu Jingye langsung menutup telepon.     

Zi Yi melirik pada panggilan telepon yang sudah tertutup. Ia pun memasukkan kembali ponselnya, lalu mengambil beberapa robot pengawal dan berpatroli di halaman depan sambil memasukkan instruksi kepada mereka.     

Setelah makan malam, Zi Yi lanjut memesan beberapa alat kebutuhannya lagi di pasar gelap. Ia juga mengunjungi jaringan internal organisasi pembunuh.     

Setelah menjelajahi sebentar serta menguraikan file tersembunyi, ia tiba-tiba mendengus, "Liontin giok Lu Yunxiao, adik laki-laki Lu Jingye, dicuri? Terlebih lagi sudah terjadi setengah bulan yang lalu? Kalau begitu, apa yang terjadi dengan liontin batu giok di tangan Lu Yunxiao malam itu? Apa itu palsu?"     

Zi Yi menyentuh dagunya seraya berpikir, "Tidak heran adik Lu Jingye bisa memberiku liontin giok dengan mudah. Apa Lu Jingye tidak tahu bahwa liontin giok itu palsu? Kalau tidak, bagaimana dia bisa dengan mudah menjanjikanku uang 10 miliar?"     

Zi Yi semakin memikirkan beberapa kemungkinan yang tidak terduga itu. Walau demikian, ia tidak bisa memikirkan sesuatu yang janggal dan masuk akal hingga dapat dipahaminya. Jadi, ia memutuskan untuk tidak memikirkannya lagi.     

Ia terus menelusuri jaringan digital para pembunuh dan menemukan bahwa organisasi pembunuh telah menerima beberapa tugas dengan misi untuk membunuh Lu Jingye.     

Zi Yi menghela napas, "Tidak baik menjadi terlalu pandai menghasilkan uang. Berapa banyak uang yang kamu rampok dari orang lain untuk mendapatkan 'penghormatan' yang begitu tinggi?"     

Tanpa sadar, Zi Yi menelusuri internet hingga dini hari.     

Saat Zi Yi hendak kembali ke kamar tidurnya untuk tidur, robot pengawal mengirimkan alarm bahwa sejumlah besar orang sedang mendekati halaman.     

Mata Zi Yi mendingin. Ia mengambil senjata dan berjalan menuju halaman depan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.