Dewi Cantik Terlahir Kembali

Memasak



Memasak

0Sekarang masalah telah dibahas, Zi Yi juga tidak akan lagi sengaja menyulitkan Lu Jingye. Ia mengeluarkan liontin batu giok dan menyerahkannya kepada Lu Jingye.     
0

Lu Jingye mengambil liontin batu giok itu, tetapi kemudian ia tiba-tiba bertanya, "Apakah kamu tahu arti dari liontin batu giok ini?"     

"Bukankah itu tanda yang mewakili seorang pemimpin kekuasaan?" Ucap Zi Yi, "Jangan khawatir, aku tidak tertarik dengan hal-hal ini, dan aku tidak akan menipu menggunakan cara apapun."      

Lu Jingye menyunggingkan senyuman tipis saat mendengar penjelasan Zi Yi. Ia mengambil liontin giok dan menyimpannya sambil berkata, "Aku sudah menyelidiki masalahmu. Sekarang, sejujurnya kamu sedang melarikan diri dari rumah. Kenapa kamu tidak pergi ke kakekmu dan yang lainnya saja?"     

Zi Yi tidak menyangka pria ini lagi-lagi mengangkat topik ini. Ia hanya mengerutkan kening saat menatapnya, "Hei, Tuan suka ikut campur, apakah kamu berencana untuk membiarkanku dimarahi oleh mereka?"     

Pemilik asli tubuh ini dihasut oleh Li Peirong untuk melakukan sesuatu yang hampir membuat Tuan Dou marah dan terkena serangan jantung. Tuan Dou dan pamannya sudah berkata tidak akan peduli lagi dengannya.     

Sekarang jiwa dalam tubuh ini bukan lagi pemilik asli tubuh ini. Jadi mengapa ia harus menyiksa diri dan merasakan ketidakbahagiaan?     

Lu Jingye terdiam selama dua detik sambil melihat ekspresi Zi Yi. "Kalau begitu, apakah kamu tahu rencana yang dilakukan keluarga kakekmu?" Tanyanya.     

Zi Yi memandangnya, "Aku tahu. Kakekku adalah pensiunan Rektor Universitas Ibukota Di, paman tertua adalah insinyur mesin yang berpengaruh di negeri ini, paman kedua adalah fisikawan, paman ketiga adalah ahli biologi, dan paman keempat adalah seorang ahli ekonomi. Sedangkan kamu... adalah murid paman keempatku yang paling dibanggakan."     

Ya, Zi Yi mengetahui hal ini, oleh sebab itu dirinya tidak marah pada campur tangan Lu Jingye. Bagaimanapun, pria ini nyatanya masih menghormati guru-gurunya dan menghormati seseorang yang lebih berpengalaman darinya.     

"Karena kamu tahu hal ini, kamu pasti tahu seberapa kuat keluarga kakekmu?"     

Zi Yi mengetahui semua yang Lu Jingye maksud dengan mengatakan ini. Ia pun langsung mengusir tamu dengan tidak senang, "Tuan suka ikut campur, kamu bisa pergi sekarang."     

Kebetulan akan memasuki siang hari, sudah waktunya Zi Yi memesan makanan.     

Lu Jingye melihat ekspresinya selama beberapa detik, dan mengeluarkan kartu dari sakunya, "Ada satu miliar di dalamnya. Setelah kamu menggunakan uang di dalamnya, aku akan terus mentransfer sisa uangnya."     

Zi Yi pun mengambil kartu itu.     

Sedangkan Lu Jingye hanya duduk di sana tanpa bergerak hingga Zi Yi meliriknya.     

"Kamu adalah keponakan Guruku, aku harus membantunya menjaga hidupmu." Lu Jingye menoleh untuk menatap Zi Yi, "Apa yang mau kamu makan untuk makan siang?"     

"Hanya memesan makanan," jawab Zi Yi.     

Zi Yi melihat pria ini tidak mau pergi, jadi ia langsung mengeluarkan ponselnya dan bersiap untuk memesan makanan, "Kamu bisa tinggal jika kamu mau. Demi kedermawananmu, aku akan mentraktirmu makan siang ini."     

Seperti yang Zi Yi katakan, ia menunjukkan pada Lu Jingye aplikasi pesan makanan, "Apa pun yang ingin kamu makan, pesan saja."     

Lu Jingye mengerutkan kening, "Apa kamu hanya memakan makanan pesan-antar seperti ini?"     

"Ya, memasak terlalu buang-buang waktu."     

Lagi pula, lebih baik melakukan sesuatu yang berarti ketika punya waktu.     

Lu Jingye terdiam beberapa saat, dan berkata dengan tidak setuju, "Memesan makanan pesan-antar tidak akan memenuhi seluruh gizimu."     

Zi Yi yang mendengar ucapan Lu Jingye pun merasakan pemikiran buruk pria ini, jadi ia berniat untuk mempersulitnya dengan sengaja, "Karena kamu pikir tidak sehat memesan makanan di luar, bagaimana kalau kamu membeli beberapa bahan untuk memasaknya sendiri?"     

Setelah mengatakan itu, Zi Yi merasa bahwa ide ini adalah ide yang bagus supaya pria ini tidak ikut campur lagi. Setelah masuk ke dalam aplikasi perbelanjaan milik supermarket ternama, ia meletakkan ponselnya di tangan Lu Jingye.     

"Kamu bisa memilih bahan-bahannya."     

Mata Lu Jingye seketika menatap layar dengan tajam. Ternyata ia malah benar-benar memilih bahan dan memesan lewat ponsel Zi Yi.     

Kemudian, Zi Yi mengambil alih ponselnya dan masih sedikit tidak yakin, "Kamu benar-benar akan membuatnya?"     

"Sebagai rasa terima kasihku karena mau menampung adikku semalam di sini."     

Zi Yi melihat Lu Jingye berjalan keluar mengambil pesanan bahan-bahan masakan, lalu berjalan menuju dapur. Zi Yi tanpa sadar mengikuti di belakangnya dan bertanya, "Tuan suka ikut campur, bukankah kamu sibuk sepanjang waktu?"     

Lu Jingye meliriknya dan memberi isyarat padanya, "Jika kamu tidak ada urusan, kamu bisa masuk dan membantuku mengupas kentang." Setelah diam beberapa saat, ia kembali bicara, "Kamu boleh langsung memanggil namaku."     

Zi Yi melangkah mundur dan berkata, "Karena kamu yang memasak, kamu harus bertanggung jawab sampai akhir."     

Setelah selesai berbicara, Zi Yi langsung kabur begitu saja.     

Lu Jingye menoleh dan melirik gadis kecil yang berlari lebih cepat seperti kelinci itu dengan tatapan mata yang dalam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.