Dewi Cantik Terlahir Kembali

Aku Tidak Suka Menggunakan Kekerasan pada Orang Lemah



Aku Tidak Suka Menggunakan Kekerasan pada Orang Lemah

0Zi Yi melangkah mundur.     
0

Dua pria dengan aura pembunuh sengaja menunggu sebentar sebelum berjalan keluar.     

"Sepertinya kamu si cantik yang tidak sederhana." Pria kurus itu menatapnya dengan nakal sambil menjilat bibirnya dengan ujung lidahnya, "Jika si cantik yang begitu indah hancur, hatiku akan sakit."     

Ketika mengatakan ini, belati pun muncul di tangannya.     

Ia memberi isyarat memakai belati dengan sengaja, "Menurutmu, aku harus mulai dari bagian tubuh yang mana? Aku sangat suka wajah itu, bagaimana kalau aku melukai wajahmu dulu?"     

"Kalau begitu biar kulihat tingginya kemampuanmu menghadapiku."     

Setelah Zi Yi selesai bicara, mereka bertiga menyerang pada saat yang bersamaan.     

Sebagai ahli teknologi yang kuat, Zi Yi sebenarnya tidak terlalu suka berkelahi.     

Selama ia menggunakan kekuatan tenaga dalam untuk mengungguli orang-orang ini, mereka tidak bisa menjadi lawannya.     

Duag! Duag!     

"Uh!"     

"Ah!"     

Setelah beberapa saat, kedua pria itu langsung terbaring di lantai terkena pukulan Zi Yi.     

Zi Yi memegang belati yang baru saja dipegang pria kurus itu di tangannya. Ia berjalan di depan mereka, lalu berjongkok. Belati itu acungkan di depan pria kurus itu, kemudian ia bertanya dengan acuh tak acuh, "Apa yang ingin kamu lakukan padaku? Menggores wajahku?"     

Jejak kepanikan akhirnya muncul di mata pria kurus itu.     

Ia tidak pernah menyangka akan dipojokkan seperti ini. Padahal, dirinya terkenal kuat di dunia pembunuh. Namun nyatanya, ia malah dikalahkan oleh seorang gadis muda dengan begitu mudah hari ini.     

"Apa yang ingin kamu lakukan pada kami?"     

Pria kurus itu menatap Zi Yi, berniat untuk menurunkan kewaspadaannya terlebih dahulu supaya temannya mengumpulkan kekuatan. Setelahnya, ia bisa membunuh gadis ini dengan satu tembakan dengan bantuan temannya, "Selama kamu melepaskan kami, kami dapat memberikan semua yang kamu inginkan."     

"Heh!" Zi Yi mencibir, "Ketika kamu mengatakan ini, tidakkah kamu tahu bagaimana menyingkirkan aura pembunuh dari tubuhmu?"     

Setelah itu Zi Yi memberi isyarat dengan pisau di tangannya ke pintu di depannya.     

"Meskipun aku tidak suka menggunakan kekerasan terhadap orang lemah, aku tidak suka tubuhku terkena bau amis darah, tetapi kalian bisa mendapat pengecualian," ucap Zi Yi sambil mengerutkan kening.     

Kemudian ia mengangkat pisau, dan pada saat yang sama, pria kuat itu mengeluarkan pistol dan menembaknya.     

Dorrr!     

Zi Yi dengan cepat menghindar ke samping, lalu menggerakkan tubuhnya dengan gesit. Belati di tangannya pun dilempar dan langsung melesat ke kedua tangan pria ini.     

 "Ah!"     

"Ah!"     

Zi Yi mundur dengan ekspresi jijik.     

Baru setelah mundur beberapa langkah, ia berhenti dan memiringkan kepalanya untuk melihat ke tempat peluru itu tertanam. Sesungguhnya, peluru tadi telah menyerempet bahunya. Pakaiannya tampak hangus, juga ada rasa panas di kulitnya.     

Alis Zi Yi berkerut lebih erat sambil bergumam, "Sepertinya aku harus membuat beberapa robot pengawal."     

Memandang dua orang yang berguling-guling di lantai sambil melolong, ia hanya mendengus, "Aku juga tidak ingin melukai kalian lagi. Aku tidak suka kotor. Jadi lebih baik aku menggoreskan beberapa kata saja di wajah kalian."     

Setelah selesai berbicara, belati di tangannya terangkat dan jatuh lagi, kedua orang ini masih meratap dengan menyakitkan, wajah keduanya terukir kata, "Aku adalah seorang pembunuh".     

Pada saat yang sama, Zi Yi menggunakan kekuatan tenaga dalamnya untuk menghancurkan ingatan mereka, dan menyeret mereka menuju pintu.     

Zi Yi sudah membeli rumah di lingkungan ini, yang sejak awal terasa terpencil dan tidak ada yang berjalan-jalan di malam hari.     

Ia pun melemparkan keduanya ke semak-semak yang jaraknya lebih dari satu kilometer dari rumahnya.     

Ketika kembali, ia juga mengganti semua kamera pengintai di dekatnya, tetapi hanya dengan melihat darah di lantai membuatnya sedikit khawatir.     

"Begitu banyak darah, tampaknya akan cukup lama untuk membersihkannya!"     

******     

Di sisi lain.     

Di sebuah ruang rahasia, terdapat dua orang di tempat remang-remang yang masing-masing wajahnya tertutup bayangan gelap.     

Seseorang melapor pada yang lawan bicaranya itu, "Bos, kami kehilangan kontak dengan nomor 321 dan 322."     

"Mengapa kehilangan kontak?"     

"Masih belum ditemukan alasannya, keduanya tiba-tiba memutuskan kontak."     

"Cari entah hidup atau mati, kalian harus menemukan mereka!"     

"Baik!"     

"Kirim beberapa orang lagi untuk berurusan dengan target yang dikejar mereka."     

"Baik."     

Kembali ke tempat Zi Yi…,     

Zi Yi baru saja membersihkan noda darah yang tercecer di mana-mana ketika seseorang mengetuk pintunya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.