Dewi Cantik Terlahir Kembali

Rasanya Menyenangkan Memukuli Orang



Rasanya Menyenangkan Memukuli Orang

0"Apakah orang-orang di lingkaran kalian suka merasa benar sendiri?"     
0

"Apa?"     

Zi Yi mengeringkan tangannya dengan handuk sekali pakai, berbalik dan berjalan di depan Xiang Wei.     

Keduanya jelas memiliki tinggi yang sama, tetapi tidak tahu sebabnya, Xiang Wei merasakan tekanan yang kuat.     

Zi Yi menatap Xiang Wei dan kembali berkata, "Orang-orang di lingkaran pertemananmu suka merasa benar sendiri!"     

"Maksudmu!" Xiang Wei akhirnya bereaksi, kemarahan yang tidak dapat dijelaskan pun melonjak di hatinya.     

Tepat saat Xiang Wei akan menunjukkan kemarahannya dengan tindakan, Zi Yi tiba-tiba mengambil langkah lebih dekat dengannya.     

Raut wajah Xiang Wei sedikit berubah begitu didekati Zi Yi, dan tanpa sadar dirinya mundur selangkah.     

Zi Yi melirik kaki Xiang Wei, seketika sudut mulutnya menyunggingkan senyuman sambil berkata, "Aku tidak tertarik bermain-main dengan kalian. Kamu mencintainya, dia mencintaiku. Jika kamu benar-benar menyukai He Fei, katakan saja padanya secara langsung! Jangan selalu menganggap semua orang selalu terlihat bodoh di depanmu."     

Ucapan Zi Yi sepertinya mengenai tepat di titik lemah pada hati Xiang Wei. Xiang Wei langsung meledak penuh kemarahan, "Sudah kubilang hubunganku dengannya adalah kakak dan adik!"     

"Hubungan kakak-adik? Heh!" Zi Yi mencibir, "Nama keluargamu adalah Xiang, nama keluarganya adalah He, apakah itu menunjukkan hubungan kakak-adik? Apa kamu menganggap semua orang bodoh atau kamu sendiri yang ternyata begitu bodoh?"     

"Kamu!" Xiang Wei sudah sangat marah. Ia mengangkat tangannya seakan ingin menampar Zi Yi.     

Zi Yi hanya sedikit mengangkat tangan dan langsung menangkap pergelangan tangan Xiang Wei itu.     

"Zi Yi, lepaskan aku!"     

Kini sikap Xiang Wei berubah drastis. Ia berjuang keras, tetapi menyadari bahwa dirinya tidak bisa melepas tangan Zi Yi sama sekali.     

"Melepaskanmu? Karena kamu suka memukul orang, maka aku harus melakukan hal yang kamu inginkan lebih dulu."     

Setelah Zi Yi selesai berbicara, ia mengangkat tangannya untuk menampar Xiang Wei.     

Plak!     

"Ah!"     

"Rasanya sangat menyenangkan memukuli seseorang, kan!" Zi Yi hanya menatap Xiang Wei dengan acuh tak acuh. Ia mengangkat tangannya dan menamparnya lagi.     

Plak!     

"Ah! Zi Yi, aku akan membunuhmu! Lepaskan aku!"     

Plak!plak!     

"Hiks, hiks, hiks..."     

Xiang Wei, sebagai salah satu nona muda kelas atas di Ibukota Di, bagaimana dia bisa menderita seperti ini? Tentu saja gadis ini langsung menangis keras.     

Zi Yi menatap Xiang Wei yang saat ini wajahnya dipenuhi ingus dan air mata. Akhirnya, ia pun melepaskannya dengan ekspresi jijik.     

Begitu tangan Xiang Wei dilepaskan, ia dengan cepat mundur ke belakang, sampai-sampai mundur tersudut ke pintu. Setelahnya, ia baru merasa aman. Setelah itu, ia berbicara kasar kepada Zi Yi, "Zi Yi, awas saja kamu! Aku ingin semua orang tahu tentang keburukanmu. Aku akan membuatmu segera pergi dari sini!"     

Zi Yi hanya melipat tangan dengan raut wajah acuh tak acuh, "Terserah."     

"Kamu, ya!!!" Bagi Xiang Wei yang telah tumbuh hinggaq sedewasa ini, ia belum pernah melihat orang yang begitu sombong seperti Zi Yi.     

Ia tentu tersentak marah, berbalik untuk membuka pintu yang sengaja dikunci, langsung berlari keluar dari toilet.     

Setelah Xiang Wei berlari keluar, ia awalnya ingin memberi tahu semua orang tentang perbuatan jahat Zi Yi. Sayangnya setelah berjalan pergi, langkah kakinya tiba-tiba berhenti.     

"Kenapa juga aku harus memberi tahu semua orang bahwa aku dipukuli? Bukankah itu akan membuatku terlihat jelas lebih rendah darinya?"     

Ketika memikirkan hal ini, ia menyentuh wajahnya, mendesis ketika menyentuh tempat yang sakit. Seketika itu juga tatapan matanya bersinar kejam. "Orang biasa dengan status rendah yang berani melawanku. Cih, mari kita lihat apakah kamu masih bisa bergerak setelah ini!"     

Selesai bergumam pada dirinya sendiri, ia berjalan ke belakang. Ketika sampai di tempat beristirahat para pelayan, dirinya pertama-tama menutupi bekas merah di wajahnya dengan bedak sebelum mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang.     

"Kakak Ming, bantu aku memanggil seseorang, aku punya sesuatu untuk dia lakukan... tidak perlu banyak tanya!"     

Xiang Wei pun langsung menutup telepon. Setelah menunggu beberapa saat, ia melihat seorang pelayan berjalan mendekat.     

"Nona Xiang."     

Xiang Wei memerintahkan pelayan tersebut, "Ambilkan aku obat X."     

Pelayan itu menatap Xiang Wei dengan terkejut.     

Wajah Xiang Wei sedikit tenggelam, yang membuat pelayan itu sangat ketakutan hingga menundukkan kepalanya saat menjawab, "Baik."     

Di bar, obat-obatan seperti yang dimintanya ini, termasuk jenis obat yang tidak biasa. Walau demikian, pelayan dengan cepat membawanya.     

Xiang Wei juga tidak menjawabnya, ia hanya kembali berkata kepada pelayan, "Masukkan obat ini ke dalam anggur dan berikan kepada wanita yang dibawa He Fei saat dirinya mau minum nanti."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.