Dear Pak Polisi..

In A Dark Room



In A Dark Room

0"Dari pada gue capek bangunin mereka satu-persatu, lebih baik gue pakai toa aja.. di gudang kan ada toa.. wkwk.." monolog Hanan.     
0

Hanan pun lalu pergi ke gudang rumahnya untuk mengambil toa. Setelah itu, ia pun beranjak dari sana menuju ruang tengah yang berada di antara kamar-kamar lantai dasar dan ruang keluarga.     

"BANJIRRRR!!! BANJIR BANDANG!!! BANJIRRRR!!!" Teriak Hanan menggunakan toa tersebut.     

Sontak, semua orang yang sedang tertidur di rumah itu pun terkejut dan bangun. Mereka dengan terkejut bangun.     

"Ric, Eric... banjir!! bangun ric!!!" teriak Jordan menggoncang tubuh Eric.     

"Ha??? Banjir?? Sepatu gue anjrit!!" ucap Eric panik.     

Mereka pun langsung berlari keluar dari ruangan tersebut dan betapa bahagianya Hanan ketika mendapati raut wajah panik mereka semua.     

"Hahahahahha...." tawa Hanan terbahak-bahak.     

.     

.     

Di lain sisi, Anin yang mendengar suara Hanan berteriak banjir dengan toa pun hanya geleng-geleng kepala saja.     

"Itu pasti trik pak Hanan supaya gak capek-capek untuk membangunkan mereka.. ya Allah pak.. ada-ada aja.." gumam Anin.     

.     

.     

"Hanan sialan!!! Vangkeh!! Gue kira beneran banjir bandang ya anjrit! Gue sampai lari cepat-cepat karena takut sepatu gue hanyut, eh sialan ternyata bohongan!! Sialan lo!" ucap Eric.     

Hanan hanya tertawa menanggapi.     

"Bodoh amat.. suka-suka gue.. gue mau siap-siap untuk sholat maghrib.. lo semua belum pada sholat ashar kan?? Rasain!!!" ucap Hanan lalu pergi dari sana.     

"Njrit.. iya kita belum sholat ashar!! ya Allah!!" ucap mereka panik lalu segera berhambur ke kamar mandi untuk berwudhu.     

.....     

Malam hari pun telah tiba....     

Semua orang yang ada di rumah Hanan kini sedang menikmati makan malam mereka...     

Di tengah-tengah makan, Andre membuka obrolan..     

"Nanti malam jam sepuluh jadi kan Niel??" ucap Andre.     

Daniel pun mengangguk.     

"Iya pak Andre jadi.." ucap Daniel.     

"Just call my name, Niel.. usia kita gak terlalu jauh kok bedanya.." ucap Andre.     

"Tapi muka lo tua ndre awowkwk.." ucap Alex.     

"Njrit.. sialan lo.. muka lo tuh flat." ucap Andre.     

"Yang penting ganteng dan awet muda." ucap Alex dengan bangga.     

"Awet?? Pakai apa lo?? Formalin?? Awowkwk..." ucap Andre.     

"Njrit sialan wkwk.." ucap Alex.     

Mereka pun lalu melanjutkan makan malam mereka.     

Tak lama, acara makan malam pun selesai.     

Mereka semua kini sedang berada di ruang keluarga.     

"Jadi, gimana tadi nin pertemuan dengan calon mertua???" ucap Vio dengan kekehan kecil.     

"Anin sudah pernah bertemu dengan papa saya sebelumnya kok.. jadi Anin ya gak terlalu canggung dengan papa saya." ucap Hanan.     

"Beneran nin?? Kapan lo ketemu sama bokapnya pak Hanan?" ucap Vio.     

"Kapannya sih gue lupa.. tapi waktu itu saat papanya pak Hanan masih berada di ruang ICU.." ucap Anin.     

"Lo temui sendiri gitu atau gimana?" ucap Vio.     

"Kepo banget sih lo.." ucap Evan pada Vio.     

"Berisik lo empang!" ucap Vio.     

"Njrit.. sialan lo.. ngatain gue empang.." ucap Evan.     

"Ssstt... diem.. jadi gimana nin?" ucap Vio.     

"Ya ceritanya panjang pokoknya.. intinya itu pertemuan yang tidak disengaja.. dan waktu itu gue juga gak tahu kalau ternyata beliau adalah papanya pak Hanan." ucap Anin.     

"Hmm gitu ya.. baiklah.." ucap Vio.     

Anin pun mengangguk.     

"Iya Vi.." ucap Anin.     

....     

Di sinilah saat ini Sean berada.. Di sebuah tempat gelap dan tersembunyi.     

"Gue gak mau tahu!! Bagaimana pun caranya lo harus menggugurkan bayi yang ada di dalam perut lo!! Kalau lo hamil, gimana lo bisa kerja, bodoh?!!" ucap Sean menatap perempuan di depannya dengan amarah yang menggebu.     

"Tapi Se.. bagaimana pun bayi ini juga darah daging kamu.. hiks.." ucap perempuan tersebut.     

"Chelsea.. chelsea.. lo bodoh atau gimana?? Lo itu gak hanya main sama gue.. tetapi banyak lelaki.. lo kira gue percaya gitu sama omongan lo?? Dia gak mungkin darah daging gue.." ucap Sean.     

"Tapi dia ini darah daging lo, Sean!! Gue sering banget melakukan hal itu sama lo!! Udah jelas kalau ini adalah darah daging lo!" ucap Chelsea.     

"Gak!! Dia bukan darah daging gue!! Gugur kan atau gue akan melakukan sesuatu yang membuat lo malu dan menyesal!" ucap Sean.     

"Selama ini gue selalu menuruti apa yang lo mau dan apa yang lo suruh, tapi kenapa lo gak bisa menuruti satu aja keinginan gue?? Kenapa?? hiks.." ucap Chelsea.     

Masih ingatkah kalian pada Chelsea?? Seorang perempuan yang tengah stress dan mabuk pada saat di cafe waktu itu.     

Dan di saat itu, Sean mengambil kesempatan untuk memuaskan hasratnya sekaligus memanfaatkan dia untuk mendistribusikan narkoba dan mendapatkan uang yang banyak.     

Chelsea memiliki tubuh yang cantik bak gitar spanyol dan kulit yang putih mulus serta wajah yang sangat cantik.     

Hal itu tentu dimanfaatkan oleh Sean untuk menjual tubuh Chelsea pada setiap orang yang datang ke cafe.     

Sean juga menjadikan Chelsea sebagai alat untuk lebih cepat dalam penjualan narkoba yang ia miliki.     

"Gue sudah melakukan semuanya untuk lo, Se!! Gue menjual barang haram itu dan gue menjual diri gue bahkan hanya untuk lo!! Gue pikir lo benar-benar cinta sama gue tapi ternyata lo hanya memperalat gue!! Lo brengsek Sean!! Brengsek!!" ucap Chelsea memukuli dada Sean.     

Geram dengan perbuatan Chelsea, Sean lalu menangkis tangan Chelsea dan mengurungnya dengan satu tangannya.     

"Perempuan tidak berguna!! Kalau lo gak mau menggugurkan bayi dalam kandungan lo, maka gue juga akan menggugurkan nyawa lo!! Bukan hanya bayi lo!" ucap Sean.     

"Apa maksud lo?? Lo mau membunuh gue??" ucap Chelsea.     

Sean tersenyum miring.     

"Lalu apa lagi?? Sudah tidak ada lagi yang bisa gue harapkan dari perempuan seperti lo! Lo itu sudah tidak berguna!! Untuk apa lagi gue mempertahankan lo?" ucap Sean.     

"Lo brengsek Sean!! Brengsek!! Lo benar-benar iblis berwajah malaikat!!" ucap Chelsea.     

"Yes, I know that.. lo udah gak berguna lagi untuk gue.. gue akan menghabisi nyawa lo.." ucap Sean dengan senyum miring.     

"Gue gak akan membiarkan lo bunuh gue! Gak akan!" ucap Chelsea.     

"Banyak omong ya lo!" Ucap Sean lalu membenturkan kepala Chelsea ke dinding sehingga membuat Chelsea pingsan.     

Setelah Chelsea pingsan, Sean lalu membopong tubuh Chelsea dan membawanya ke luar dari tempat tersebut.     

Sean lalu meletakkan Chelsea ke dalam mobilnya. Setelah itu, ia pun mengemudikan mobilnya menuju ke suatu tempat.     

.....     

"Jadi, tujuan kita malam ini adalah ke Candelian's cafe kan?" ucap Andre.     

Daniel pun mengangguk.     

"Iya.. karena pada saat itu Cabania's cafe sudah berhasil dibekuk kan para pelakunya? Dan cafe itu juga sudah ditutup.." ucap Daniel.     

"Iya.. saat itu kami memang membekuk tempat itu.. dan pancingannya adalah Zivan.." ucap Andre.     

"Gue gak nyangka Zivan ternyata bisa menusuk lo dari belakang nan." ucap Alex.     

"Mungkin dia hanya ingin melindungi Wilbert dari kasus hukum.. ya biarin ajalah.." ucap Hanan.     

......     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.