Dear Pak Polisi..

Danger



Danger

0Hanan kini telah tiba di rumah sakit. Ia kini sedang melangkahkan kakinya di koridor rumah sakit.     
0

Saat dirinya sedang berjalan di koridor rumah sakit, ponselnya mendadak berdering, menandakan ada panggilan masuk di sana.     

Drrrrtttt....     

Suara dering ponsel Hanan...     

Hanan pun kemudian merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya.     

"Si Andre.. ngapain dia telepon?" gumam Hanan.     

Hanan pun kemudian menerima panggilan dari Andre.     

"Ya ndre..?? Halo Assalamualaikum.." ucap Hanan pada Andre di seberang telepon.     

"Halo nan.. lo di mana?" ucap Andre.     

"Udah di rumah sakit ini.. kenapa? Lo udah di rumah sakit kan?" ucap Hanan.     

"Enggak nan.. gue disuruh komandan untuk balik lagi ke kediaman Mr. Jack.." ucap Andre.     

"Ha?? Untuk apa?" ucap Hanan.     

"Gue disuruh untuk menyelidiki kematian Mr. Jack secara lebih dalam melalui cctv yang ada di depan rumah Mr. Jack.. Rumah tetangganya Mr. Jack.." ucap Andre.     

"Di sana ada cctv nya?" ucap Hanan.     

"Iya ada kata komandan.. makanya ini gue lagi on the way ke sana..." ucap Andre.     

"Oh gitu.. ya udah kalau gitu gue juga ke sana aja ya.. gue juga mau memastikan kebenaran atas dugaan gue.." ucap Hanan.     

"Iya iya oke... ini gue udah sampai.. ntar lo langsung aja ya masuk ke rumah itu.. komandan sudah izin sebelumnya sama security pemilik rumah karena kebetulan si pemilik rumah juga sedang tidak ada di rumah." ucap Andre..     

"Oh oke oke sippp.." ucap Hanan.     

"Oke." ucap Andre.     

Tut.     

Sambungan telepon pun terputus.     

Segera Hanan menyimpan ponselnya.     

"Semoga ada petunjuk dan bukti yang lebih kuat.. aamiin.." gumam Hanan lalu bergegas meninggalkan tempat tersebut.     

.......     

Anin kini telah selesai bersiap-siap. Dirinya pun keluar dari apartemen setelah selesai bersiap-siap.     

Anin saat ini sedang berada di dalam lift apartemen sendirian.     

Ia melirik jam yang melingkar di tangannya.     

"Sebentar lagi jam makan siang.. ya udahlah sekalian aja ntar makan di sana.." gumam Anin.     

Anin pun keluar dari lift dan berjalan menuju mobilnya.     

Ia pun memasuki mobilnya, menyalakan mesin mobilnya dan segera melajukan mobilnya menuju mall.     

........     

Vio baru saja selesai bersiap-siap. Dirinya kini sedang memanaskan mobilnya karena sudah dua hari tidak dipakai.     

"Akhirnya shopping juga .." gumam Vio tersenyum senang.     

......     

"Aku coba hubungi Vio aja deh.. bilang sama dia untuk lunch di mall sekalian.." gumam Anin.     

Anin pun kemudian menghubungi Vio.     

.......     

Vio kini sedang dalam perjalanan menuju mall...     

Drrrrtttt....     

Ponsel Vio berdering, pertanda jika ada panggilan yang masuk di sana.     

"Anin nih... ngapain ya?? Wah jangan-jangan dia batalin shopping nya lagi.. waduhh.." gumam Vio.     

Vio pun menerima panggilan tersebut.     

"Ya halo nin.. Assalamualaikum.." ucap Vio pada Anin di seberang telepon.     

"Waalaikumsalam Vi.. Oh iya Vi.. nanti kita makan siang di sana aja ya sekalian.. soalnya kan udah mau jam makan siang juga.." ucap Anin.     

"Oh gitu.. iya iya boleh... di tempat biasa ya. "ucap Vio.     

"Oke Vi.. udah ya.. Assalamualaikum." ucap Anin.     

"Waalaikumsalam.." ucap Vio.     

Tut.     

Sambungan telepon pun terputus.     

Vio pun bernafas lega ketika Anin ternyata menghubungi dirinya bukan untuk membatalkan acara mereka.     

"Huuh.. untung aja.. kirain bakal batal.." gumam Vio.     

.....     

Andre memasukkan mobilnya ke dalam halaman rumah sang pemilik rumah..     

Ia kemudian turun dari mobilnya.     

"Oh iya pak, sebentar lagi teman saya akan tiba.. tapi, pagarnya ditutup aja dulu ya pak.. tolong untuk jangan sampai ada yang tahu jika saya dan teman saya akan melakukan pengecekan pada cctv di rumah ini." ucap Andre.     

Security itu pun mengangguk.     

"Iya pak baik.." ucap Security.     

"Oke makasih ya pak.." ucap Andre.     

Security itu pun mengangguk.     

Andre kemudian kembali memasuki mobilnya seraya menunggu Hanan tiba.     

.....     

Hanan kini sedang dalam perjalanan menuju lokasi.     

"Setelah kasus kematian Mr. Jack dan Radit terpecahkan, maka saya akan langsung mengusut tuntas kasus-kasus yang berkaitan dengan Rafka.. Karena saya yakin, Rafka selama ini memiliki banyak sekali catatan kriminal yang sangat tersembunyi." gumam Hanan.     

......     

Dua orang laki-laki saat ini bertemu di sebuah ruangan.     

"Ini berbahaya.." ucapnya.     

"Ada apa?? Apa yang berbahaya?"     

"Dia mencurigai saya sebagai pelakunya!! Apa sebenarnya yang terjadi sampai dia mencurigai saya?! Bukankah kamu telah melakukannya dengan sangat bersih dan rapi?!"     

"Iya.. saya sudah melakukannya dengan sangat bersih dan rapi.. tapi bagaimana bisa di mengetahuinya?"     

"Ya mana saya tahu!! Bagaimana sih?! Bagaimana bisa dia mencurigai saya?! Gak mungkin kan jika dia mencurigai saya bukan tanpa sebab?! Katakan, apa yang kamu lakukan?!"     

"Apa yang saya lakukan?? Saya tidak melakukan apa pun.. mungkin gelagatmu terlihat mencurigakan makanya dia mencurigai kamu."     

"Jangan asal bicara kamu ya! Saya tidak pernah menunjukkan ekspresi seperti itu! Dan lagi pula yang melakukannya bukanlah saya, tetapi kamu! Saya hanya memberi petunjuk dan mengawasi, tetapi semua yang terjadi adalah atas perbuatan kamu!"     

Ia tersenyum miring.     

"Jangan naif.. saya yakin bahwa kamu pun sebenarnya ingin menghabisi dia kan?? Dia terlalu berbahaya untuk kita.. terlebih jika dia mengetahui satu sisi burukmu.."     

"Jangan pernah membahas hal itu, sialan!! Kau seharusnya bersyukur karena aku telah melindungimu pada saat itu! Aku tidak membiarkan mereka mendapat informasi apapun dari ahli firasat itu demi kau!! Tapi ini balasan yang kau berikan?! Brengsek!!" emosinya.     

"Kaulah yang lebih dulu berkhianat, lalu apakah aku salah jika aku juga ingin membalas pengkhianatan kau yang dahulu?"     

"Kau benar-benar tidak tahu diri! Tidak tahu diuntung!! Jadi kau ingin menjebak aku sebagai pelaku pembunuhan dia?! Lalu kau pikir bahwa kau akan menang dan hidup bebas?! Oh tidak akan! Jangan pernah bermimpi! Karena ketika aku pun tertangkap, maka semua kejahatanmu pun akan terbongkar!"     

"Dan orang-orang juga akan mengetahui siapa orang yang selama ini mereka kagumi ini.. oh ternyata.. hahahah... penilaian baik orang-orang tentangmu akan berubah menjadi buruk ketika aku membongkar semuanya.."     

"Tutup mulutmu, bangsat!"     

"Diam kau!! Jangan kau pikir aku tak tahu apa yang selama ini kau lakukan di luar sana!!"     

"Apa yang kau tahu?! Kau tak akan tahu apapun!!"     

"Aku tahu!! Bahkan kehamilan seorang gadis SMP yang kau tinggalkan itu pun aku tahu!! Si dingin yang brengsek!!"     

"Diam kau!!! Itu tidak benar! Aku tidak pernah melakukan hal itu!"     

"Kau pikir aku berkata tanpa bukti?! Apa perlu kutunjukkan buktinya padamu?" ucapnya dengan menaik turunkan alisnya.     

"Apa bukti yang kau punya?"     

"Kau tak perlu tahu.. tapi aku tahu segala kegelapan tentangmu.. aku memang bejat, brengsek, tetapi aku tidak pernah melampiaskan amarahku untuk sebuah hal keji seperti apa yang telah kau lakukan!"     

"Jangan sok suci dan jangan pernah merasa suci! Bagaimana dengan Roseana yang kau tinggalkan ketika dia mengandung anakmu?"     

Deg!     

.......     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.