Dear Pak Polisi..

Terbongkar



Terbongkar

0Malam hari....     
0

Anin, Hanan, Andre dan Alex saat ini sedang menikmati makan malam mereka.     

"Kok Zivan gak ikut makan malam dengan kita?" ucap Anin.     

"Mulai hari ini, Zivan tidak akan tinggal bersama dengan kita lagi... dia akan tinggal di rumahnya sendiri..." ucap Hanan.     

"Jadi, Zivan sudah memiliki rumah baru pak?? Kenapa kita gak ke sana?" Ucap Anin.     

"Anin.. Zivan ternyata tidak sebaik yang kita kenal.." ucap Andre.     

Deg!!..     

"Apa?? Jadi selama ini ternyata Zivan pura-pura?" ucap Anin.     

"IyaMalam hari....     

Anin, Hanan, Andre dan Alex saat ini sedang menikmati makan malam mereka.     

"Kok Zivan gak ikut makan malam dengan kita?" ucap Anin.     

"Mulai hari ini, Zivan tidak akan tinggal bersama dengan kita lagi... dia akan tinggal di rumahnya sendiri..." ucap Hanan.     

"Jadi, Zivan sudah memiliki rumah baru pak?? Kenapa kita gak ke sana?" Ucap Anin.     

"Anin.. Zivan ternyata tidak sebaik yang kita kenal.." ucap Andre.     

Deg!!..     

"Apa?? Jadi selama ini ternyata Zivan pura-pura?" ucap Anin.     

"Iya bisa seperti itu bisa tidak sih.. karena yang saya lihat, kebaikan dia tuh selama ini tulus. Tapi entahlah.." ucap Hanan.     

"Hmm begitu.. memangnya apa yang telah dia lakukan pak??" ucap Anin.     

"Dia terlibat dalam kasus pembunuhan Mr. Jack bersama dengan Wilbert.. semua itu dibuktikan dari plat nomor mobil yang mereka gunakan.." ucap Hanan.     

"Ya Allah... saya benar-benar gak menyangka bahwa Zivan ternyata seperti itu.." ucap Anin menutup mulutnya tak percaya.     

"Manusia memang seperti itu nin.. jadi gak usah heran.." ucap Alex.     

Anin pun mengangguk.     

"Oh iya, kita kan sudah mengetahui pelaku pembunuhan Mr. Jack dan Radit, hanya tinggal menangkap saja, lalu kapan nih akad akan dilaksanakan??" ucap Andre memainkan alisnya dan tersenyum ke arah Hanan.     

"Sialan lo.. jadi lari ke akad." ucap Hanan terkekeh.     

"Katanya jumat depan ndre... tenang aja.. seragam kita udah disiapkan.." ucap Alex.     

"Wisss mantep.." ucap Andre.     

"Nin, papa kamu kapan akan pulang ke sini?" ucap Hanan.     

"Hmm mungkin dalam waktu dekat ini pak.. kenapa?" ucap Anin.     

"Saya ingin melangsungkan akadnya jumat depan.." ucap Hanan.     

"Bapak beneran??" ucap Anin.     

Hanan pun mengangguk dan tersenyum.     

"Iya Nin.. waktu itu saya suruh Andre untuk mengurus semuanya.. dan Andre juga menemui Evan untuk meminta foto kamu sebagai syarat untuk menikah.." ucap Hanan.     

"Oh.. pantesan aja.. waktu itu si Evan kasih aku kemeja putih dan jilbab putih, terus dia suruh aku foto formal.. ternyata untuk itu?" ucap Anin.     

Hanan mengangguk.     

"Iya nin wkwk.. maaf ya.. saya sengaja merencanakan ini dari kamu supaya menjadi kejutan.. dan tolong jangan beritahu siapapun ya kecuali papa kamu.. mama kamu juga jangan sampai tahu kalau bisa.. karena menurut saya mama kamu itu pro sama Rafka.." ucap Hanan.     

Anin pun mengangguk.     

"Iya pak.. nanti saya akan menghubungi papa dan membicarakan hal ini.." ucap Anin.     

Hanan pun mengangguk.     

"Iya nin.. Dan lagi, saya juga ingin menyelidiki kasus kecelakaan yang menimpa saya pada saat di Jogja waktu itu.. dan juga kasus penangkapan pengedar narkoba yang mana membuat saya terluka juga.." ucap Hanan.     

"Oh yang akhirnya membuat bapak menjadi pura-pura meninggal itu ya pak??" ucap Anin.     

Hanan pun mengangguk.     

"Iya nin... saya benar-benar ingin membersihkan semua kejahatan yang ada.. terutama kejahatan yang terus-menerus terjadi pada saya.." ucap Hanan.     

"Iya pak.. saya harap mereka semua bisa segera tertangkap ya pak.. sehingga kehidupan ini bisa menjadi lebih tentram setidaknya.." ucap Anin.     

"Iya nin.. semoga saja ya.." ucap Hanan.     

"Iya pak Aamiin.." ucap Anin.     

"Oh iya ndre.. nanti lo kasih informasi ini sama komandan ya.. supaya malam ini juga mereka bisa langsung ditahan.." ucap Hanan.     

"Iya nan siap.. nanti gue datain dulu bukti-buktinya lalu gue hubungi komandan dan berikan bukti-bukti yang udah kita dapatkan.." ucap Andre.     

"Oke.. lex, thanks ya atas bantuan lo kita akhirnya bisa menemukan siapa pelakunya.. " ucap Hanan.     

"Gue juga gak akan tahu kali siapa pelakunya kalau kalian gak kirimin nomor plat mobilnya.. sans.. kita ini saling membantu kok.." ucap Alex.     

"Iya lex.. ntar gue kasih hadiah pokoknya untuk lo.." ucap Hanan.     

"Wahhhh sebenarnya gue gak enak sih.. tapi kalau hadiahnya kayak si Andre, gue gak bisa nolak wkwk.." ucap Alex.     

"Hahah iya iya tenang aja.. setelah semua masalah ini selesai, gue akan kasih lo yang sama kayak Andre.." ucap Hanan.     

"Ini lo serius nan??" ucap Alex.     

Hanan pun mengangguk.     

"Sumpah lo nan?" ucap Alex.     

"Iyalah.. masa gue bohong.." ucap Hanan.     

"Wahh gue tunggu ya nan wkwk.." ucap Alex.     

"Sipp.." ucap Hanan.     

"Oh iya pak.. jadi selama ini bapak bekerja apa selain menjadi seorang polisi?? Kenapa bapak bisa sampai sekaya ini?? Bapak gak melakukan hal-" ucapan Anin langsung dipotong oleh Hanan.     

Hanan tertawa kecil.     

"Wkwk.. ya Allah nin.. ya gak mungkin lah saya melakukan hal seperti itu.. saya ini polisi yang benar-benar polisi.. halal semua uang saya.. gak ada tuh hasil dari korupsi, pungli, tilang-menilang secara ilegal.. gak ada kok.." ucap Hanan.     

"Iya Nin.. Hanan tuh emang kaya dari sebelum dia menjadi polisi.. dia kan pengusaha sukses yang masih muda.. di dunia bisnis, dia lebih dikenal dengan sebutan Mr. Han.." ucap Alex.     

"Mr. Han??" ucap Anin.     

Hanan pun mengangguk.     

"Hanan Adyatma Nugroho.. HAN wkwk.." ucap Hanan.     

"Ya Allah... pantesan saya gak pernah tahu kalau bapak ini pengusaha.." ucap Anin.     

Hanan tersenyum.     

"Maaf ya jika selama ini saya menyembunyikan semuanya dari kamu.." ucap Hanan.     

Anin pun mengangguk.     

"Iya pak.. gak apa-apa kok.. saya mengerti." ucap Anin.     

"Alhamdulillah kalau kamu mengerti.. ya udah, kamu hubungi dulu papa kamu.. saya juga mau menghubungi seseorang.." ucap Hanan.     

Anin pun mengangguk.     

"Iya pak.." ucap Anin.     

"Ya udah saya ke ruang kerja dulu ya.." ucap Hanan.     

Anin pun mengangguk. Hanan kemudian beranjak dari sana ke ruang kerjanya.     

Di dalam ruang kerjanya, Hanan mencoba untuk menghubungi bodyguard nya yang menjaga papanya di rumah sakit.     

"Halo.. Bagaimana kondisi papa saya?" ucap Hanan pada orang di seberang telepon.     

"Kondisi papa anda sudah mulai membaik boss.. dokter mengatakan bahwa perkembangan kondisi kesehatan beliau sudah sangat baik.."     

"Oke bagus.. apa mereka tadi ada datang ke rumah sakit?" ucap Hanan.     

"Sejak kemarin, mereka belum ada datang ke sini boss.."     

"Oke bagus.. awasi terus dan jangan sampai lengah.. saya tutup teleponnya." ucap Hanan.     

"Iya boss siap.."     

Tut.     

Sambungan telepon pun terputus.     

"Syukurlah kondisi papa sudah mulai membaik.. semoga pada hari akad aku dengan Anin nanti papa bisa hadir dan dalam kondisi yang sehat. Aamiin ya Allah.." gumam Hanan.     

..........     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.