Dear Pak Polisi..

Candelian\'s Cafe (Warning)



Candelian\'s Cafe (Warning)

0"Sampai berapa lama??" ucap Zivan.     
0

"Maksimal setahun.. kalau semisal dalam waktu setahun itu gue gak bisa memberi kepastian apapun untuk Anin, maka terpaksa Anin harus menerima lamaran dari laki-laki lain.." ucap Hanan.     

"Semacam dijodohkan gitu??" ucap Alex.     

Hanan pun mengangguk.     

"Ya sepertinya begitu.." ucap Hanan.     

"Itu means that lo harus gercep nan.." ucap Andre.     

"Iya.. makanya gue lumayan pusing sih.." ucap Hanan.     

"Jangan terlalu dijadikan beban, tapi jadikanlah semangat dan motivasi untuk segera menggapai nya.." ucap Zivan.     

"Iya babang Zivan.. cerdas deh.." ucap Hanan usil.     

"Sialan lo.." ucap Zivan.     

.     

.     

Acara makan malam telah selesai. Kini, mereka semua sedang berada di ruang televisi.     

"Ndre, tadi katanya lo mau membahas sesuatu sama gue setelah kita selesai makan... Memangnya apa yang ingin lo bahas??" ucap Hanan.     

"Ini tentang tugas kita yang diberikan oleh komandan Farid.. nan, komandan Farid telah mengurangi jumlah misi kita dan sekarang misi kita hanya satu.." ucap Andre.     

"Kok bisa seperti itu??" ucap Hanan.     

"Semua misi dialihkan pada tim lain karena tim kita dinilai lambat dan tidak profesional dalam penyidikan.." ucap Andre.     

"Terus, kita dapat misi yang mana??" ucap Hanan.     

"Gue gak tahu sih ini kabar baik atau buruk.. di sisi lain mungkin ini sangat bagus untuk lo karena akhirnya beban lo gak begitu berat.. tapi di sisi lain hal ini benar-benar mempermalukan nama tim kita di kepolisian karena kita yang awalnya dinilai lihai dan profesional menjadi seperti ini.." ucap Andre.     

"Sorry ndre.. sebenarnya gue emang gak bermaksud untuk menunda penyidikan misi-misi itu.. tapi ya mau gimana lagi??" ucap Hanan.     

Andre pun mengangguk paham.     

"Hmm it's okay lah.. jadi, misi kita itu tinggal mencari si pengedar narkoba yang paling berbahaya karena mereka melakukan pengedaran dan pencucian otak terhadap kaum muda.. kaum generasi penerus bangsa.." ucap Andre.     

"Lo udah dapat informasi mengenai itu?" ucap Hanan.     

"Zivan tahu sesuatu tentang itu... mungkin kita sudah bisa mulai melakukan penyidikannya sekarang.." ucap Andre.     

"Lo beneran tahu sesuatu Ziv?" ucap Hanan.     

Zivan pun mengangguk.     

"Iya nan.. tapi mereka itu sifatnya nomaden, berkelompok secara terpisah.. jadi kita tentunya membutuhkan waktu dan proses untuk menangkap mereka semua.. gak bisa langsung ditangkap dalam waktu yang sama.." ucap Zivan.     

Hanan pun mengangguk.     

"Yups.. gue tahu soal itu... jadi, malam ini kita akan melakukan penyidikan kasus itu nih??" ucap Hanan.     

Zivan dan Andre pun mengangguk.     

"Yups..." ucap Zivan.     

"Di mana??" ucap Hanan.     

"Cabania's Cafe..." ucap Zivan.     

"Ini jam berapa gerak?? Untuk style, akan seperti apa?? Apakah kita akan melakukan penyamaran..??" ucap Hanan.     

"Gue yang akan melakukan penyamaran di sana dengan berpura-pura stresss.. nah nanti, lo berdua cukup mengawasi dari sana, dan ketika gue hampir melakukan transaksinya, lo berdua langsung melakukan pembekukan.. kalau bisa, panggil anggota yang lainnya.. jangan hanya lo berdua.." ucap Zivan.     

"Jadi nanti ceritanya lo juga ikutan ditangkap dong karena kan lo pembeli wkwk.." ucap Alex.     

"Si sialan.. ya enggaklah... gue kan pemancing.." ucap Zivan.     

"Yayaya baiklah.... nanti gue juga bantu nan.. gue bakal panggilin tim polisi yang lain kayak Eric sama Jordan.." ucap Alex.     

"Thanks lex.." ucap Hanan.     

Alex pun mengangguk.     

"Siiipp nan.." ucap Alex.     

...     

Mereka telah selesai bersiap-siap untuk melakukan penyidikan.     

"Udah pada siap semua ini kan??" ucap Alex.     

Mereka pun mengangguk.     

"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kita gunain mobil Rubicoon gue... Ziv, you are lucky coz yesterday, mobil yang lo beli adalah mobil Rubicoon juga.." ucap Hanan.     

"Bye the way.. sejak kapan lo punya mobil beginian nan??" ucap Alex.     

"Lo gak perlu tahu... tapi intinya.. gue selalu siap sedia.. ya udah ayo kita berangkat sekarang.." ucap Hanan     

Mereka pun mengangguk.     

"Lo udah kabari Jordan dan Eric?" ucap Zivan.     

Alex pun mengangguk.     

"Udah.. dan mereka sudah ada di TKP sih.." ucap Alex.     

"Ya udahlah kuy kita berangkat sekarang.." ucap Andre.     

Mereka pun mengangguk lalu mereka pun mulai memasuki mobil.     

Hanan bersama dengan Andre. Dan Alex bersama dengan Zivan.     

......     

#Candelian's Cafe     

"Tuh di sana.. ada cewek cantik.. tapi kelihatannya dia lagi stress berat tuh.. lagi frustasi kayaknya.."     

"Habis putus cinta sih kayaknya wkwk..."     

"Siapa nih yang bakal ke sana...??"     

"Siapa lagi kalau bukan yang punya wajah paling ganteng?? Sean lah..."     

Sean tersenyum miring.     

"Lo berdua gak ada yang berani nyoba nih?" ucap Sean.     

"Enggaklah Yan.. lo aja.. kalau kita sih udah jelas gagal.. kita mau ke yang lain aja wkwk.."     

"Iya Yan bener.. good luck bro.."     

"Thanks.." ucap Sean.     

Kedua temannya lalu pergi meninggalkan Sean dan Sean pun lalu menghampiri seorang perempuan cantik yang sedang duduk sendiri di pojok ruangan dengan di depannya telah kosong beberapa gelas Wine.     

Sean duduk pads penyanggah kursi tersebut.     

"Hai girl..." sapa Sean seraya menyolek dagu si perempuan yang sudah terlihat mabuk.     

Perempuan itu hanya tersenyum dalam sisa-sisa kesadarannya.     

"Hai..." ucapnya dengan suara mabuk.     

"Mau aku temani kamu??" ucap Sean.     

Perempuan itu lalu mengangguk.     

"Oke perkenalkan... Aku Sam.. Dan kamu??" ucap Sean.     

Sean sengaja menggunakan nama samaran untuk menghilangkan jejak.     

"Chelsea.." ucapnya.     

"Nice name... kamu mau aku pesankan satu gelas vodka??" ucap Sean.     

Perempuan itu menatap Sean dengan liar.     

Ia lalu mengangguk.     

"I want a glass of vodka by your mouth..." ucapnya menggigit bibirnya.     

'Dia benar-benar mabuk... gue akan menambah kegilaannya...' ucap Sean di dalam hatinya.     

"Well girl.. wait me ... just stay here.." ucap Sean.     

Perempuan itu pun mengangguk. Sean lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju bartender.     

'Sebentar lagi gue akhirnya bisa kembali merasakan itu..' ucap Sean di dalam hatinya.     

Tak lama, Sean kembali dengans segelas Vodka yang telah dicampur dengan obat perangsang dan juga narkoba.     

Sean merangkul Chelsea dan memberikan segelas Vodka tersebut kepada Chelsea. Chelsea tanpa basa-basi pun langsung menerimanya dan menenggaknya hingga habis tak tersisa.     

"Aku ingin vodka dari mulutmu Mr. Sam.." ucap Chelsea.     

'Dia benar-benar sudah gila.. perempuan secantik dia bisa-bisanya menjadi seliar ini.. gue harus bisa memanfaatkan situasi ini.     

"Yes.. of course.. jika kamu menginginkan itu.. maka kamu harus ikut denganku, cantik.." ucap Sean.     

"I want.." ucap Chelsea yang langsung menyambar bibir Sean sekilas.     

'Gue suka perempuan yang kayak begini...' ucap Sean di dalam hatinya.     

"Baiklah sayang.. kamu sepertinya sudah tidak sabar ya.." ucap Sean.     

Chelsea pun mengangguk. Sean lalu merangkulnya untuk berjalan menuju kamar yang telah ia persiapkan.     

Ia memberi isyarat dengan ibu jarinya pada kedua temannya yang melihatnya.     

Sean lalu membawa Chelsea ke sebuah kamar.     

Dan kini mereka telah sampai di dalam kamar itu.     

Sean lalu sengaja merebahkan dirinya di atas tempat tidur dan membiarkan Chelsea berdiri menatapnya.     

"Do, what you wanna do.." ucap Sean.     

Chelsea mengangguk dengan lapar dan menuntaskan hasratnya.     

............     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.