Dear Pak Polisi..

It\'s about the Future not the Past Time



It\'s about the Future not the Past Time

0Anin dan Arga saling menatap secara sekilas.     
0

"Seandainya waktu bisa diputar, aku ingin memperbaiki semuanya nin.. semua kesalahan yang pernah aku perbuat pada siapa pun.." ucap Arga.     

Anin menatap ibarat pada Arga.     

"Semua ini adalah rencana Allah Ga.. penyesalan gak akan ada artinya jika kamu tidak mau memperbaiki diri kamu... berdoalah, minta ampunan pada Allah dan minta maaf pada semua orang yang pernah kamu sakiti.." ucap Anin.     

Arga pun mengangguk.     

"Iya nin.. aku sudah berdoa, meminta ampunan sama Allah dalam sholat taubatku.. Tetapi aku belum meminta maaf pada beberapa orang lainnya yang pernah aku sakiti hatinya.." ucap Arga.     

Airin mengangguk paham.     

"Aku paham Ga.. semua nya butuh proses.. dan kamu bisa melakukannya secara bertahap.." ucap Aninn.     

"Iya nin.. makasih untuk pembelajaran yang sangat berarti.." ucap Arga.     

Anin tersenyum sekilas.     

"Don't mention it.." ucap Anin.     

Arga pun tersenyum.     

"So, where will you take me??" ucap Anin.     

"Here.." ucap Arga ketika mobil mereka telah memasuki ke sekitaran tempat tujuan tersebut.     

Anin mengernyitkan keningnya dan menatap Arga tak percaya.     

....     

Daniel mengangguk dan tersenyum kaku.     

"Iya om.. jadi, apa yang bisa saya bantu??" ucap Daniel.     

"Maukah kamu membantu om untuk segera menghalalkan Vio??" ucap Rio tersenyum penuh arti. Ia lalu menatap Vio dan Daniel secara bergantian yang mana sedang menunjukkan ekspresi keterkejutan mereka.     

Daniel dan Vio terkejut tak percaya.     

"Om... om berbicara apa ini?? Om gak serius kan om mengatakan hal ini?? Om bercanda kan sama saya??" ucap Daniel.     

"Pa.. papa jangan bercanda seperti ini dong pa.. papa ada-ada aja deh.." ucap Vio.     

Rio tertawa kecil.     

"Ya Allah.. kalian ini apa-apaan sih?? Siapa coba yang bercanda?? Papa serius Vi.. papa serius.. papa ingin menikahkan kamu dengan Daniel.. papa percaya bahwa Daniel ini adalah lelaki yang baik dan bertanggung jawab.. dia pasti bisa dipercaya dan bisa menjaga kamu serta mencintai kamu dengan baik dan tulus.. bagaimana Vi, Daniel? Apakah kalian mau??" ucap Rio.     

Daniel dan Vio saling memandang.     

"Tapi saya gak punya apa-apa om.. saya gak selevel dengan keluarga om.. Bahkan saya gak punya tempat tinggal.." ucap Daniel merasa rendah.     

"Hey Niel.. come on... harta dan tahta itu bisa dicari.. tetapi karakter yang baik itu sulit sekali untuk ditemui.." ucap Rio.     

"Tapi pa.. papa belum benar-benar mengenal Daniel sepenuhnya.." ucap Vio.     

"Bagaimana pun masa lalu Daniel.. seburuk apa pun masa lalunya.. percayalah, bahwa itu hanyalah masa lalu.. nantinya kamu akan hidup dengan masa depannya, bukan masa lalunya, Vi.." ucap Rio.     

"Apa itu artinya papa sudah mengetahui bagaimana masa lalu Daniel??" ucap Vio.     

.....     

Reino kini sedang berada di kantornya, tepatnya berada di dalam ruangannya.     

Saat ini, dirinya bukan sedang bekerja, melainkan dirinya kini sedang mencari tahu informasi seputar kematian Radit.     

Reino terus mencari informasi melalui laman media sosial.     

"Gue akan segera menemukan siapa pembunuh lo, dit.. gue janji bahwa gue gak akan pernah membiarkan dia bebas berkeliaran di luar sana setelah dia membunuh lo.. gak akan.. gak akan pernah.." monolog Reino.     

...     

Wilbert mencampakkan sebuah berkas ke lantai. Ia lalu bangkit dari duduknya dan menunjukkan ekspresi murka dengan tatapan mata yang begitu tajam.     

"Bodoh!!! Bagaimana bisa semua ini terjadi?! Bagaimana?!" bentak Wilbert pada seorang anak buahnya.     

"Maafkan saya pak... saya benar-benar tidak tahu bahwa dia akan melakukan hal ini.. maaf pak.." ucapnya merasa bersalah.     

"Saya membayar kamu dengan bayaran yang sangat mahal, tapi kamu membiarkan dia lolos begitu saja! Dasar bodoh!" ucap Wilbert dengan emosi...     

"Sekali lagi saya minta maaf pak.. saya juga tidak tahu jika dia ternyata membayar orang lain untuk menggantikan posisi dia di dalam jeruji besi.." ucapnya..     

"Ya! Itu karena kamu bodoh! Bodoh sekali!" makin Wilbert.     

"Maafkan saya pak.. saya berjanji bahwa saya akan melakukan apa pun untuk bapak.." ucap nya.     

"Bagus kalau begitu.. Jadi sekarang, usahakan untuk segera menghilangkan bukti-butki yang mengarah ke saya.. semuanya harus bersih tak berjejak.." ucap Wilbert.     

"Tapi dengan cara apa pak?? Apa yang bisa saya lakukan?" ucapnya.     

.......     

Saat ini Hanan sedang dalam perjalanannya menuju perusahaan miliknya.     

Dirinya mendapat kabar dari asistennya bahwa hari ini akan ada klien dari perusahaan asing yang datang ke perusahaan miliknya untuk membicarakan hal yang berkaitan dengan kerja sama.     

"Semoga aja gue gak terlambat tiba di sana.." gumam Hanan.     

.......     

Zivan dan Andre kini sedang berada di ruang televisi.     

"Tadi gue gak sengaja lihat kalau lo masuk ke ruang kerjanya Hanan, ndre.. lagi membicarakan apa memangnya?" ucap Zivan.     

"Biasalah Ziv.. soal Anin.." ucap Andre.     

"Ada apa lagi dengan hubungan mereka??" uvao Zivan.     

"As you know that masalah gak selesai-selesai menghampiri hubungan mereka.. gue kasihan aja sih ngelihatnya.." ucap Andre.     

"Masalah apa lagi?" ucap Zivan.     

"Anin meminta hubungannya dengan Hanan break dulu.." ucap Andre uang membuat Zivan terkejut.     

"Apa?? Anin meminta hubungan mereka dijeda terlebih dahulu??" ucap Zivan.     

Andre pun mengangguk.     

"Tapi kenapa?? Kenapa Anin meminta mereka menjeda hubungan mereka?? Apa yang sebenarnya telah terjadi??" ucap Zivan.     

"Gue sih gak tahu detailnya seperti apa... tapi menurut asumsi gue sih hal ini terjadi karena Anin lelah menunggu Hanan terlalu lama... You know lah Ziv.. mungkin kita bisa bilang, tunggu aku sampai aku bisa menghalalkan kamu.. kalau menunggunya ada batas waktunya sampai kapan, ada target waktunya, itu gak masalah.. lah ini, Hanan meminta Anin untuk menunggunya, tapi dia gak kasih tahu sampai kapan Anin harus menunggunya.. mungkin dia lelah.." ucap Andre.     

"Iya sih.. gue juga kalau gak jelas gitu nunggunya males sih ndre.. apa lagi kalau udah ada yang jelas dan benar-benar serius sama gue, ya gue pilih yang jelas lah.. ngapain nunggu yang gak jelas.. cinta sih cinta.. tapi kalau gak jelas gitu ya mau dibawa ke mana?" ucap Zivan.     

"Nah iya makanya itu... ya tadi gue sempat menasehati Hanan sih supaya dia bisa segera memberi kepastian ke Anin.. gue juga bilang sama dia, kalau dia memang laki-laki yang baik, dia seharusnya mengikhlaskan Anin sama yang lain atau segera halalkan dia.." ucap Andre.     

"Iya iya.. ibarat kata, halalkan segera atau lepaskan.. gitu ya?" ucap Zivan.     

Andre pun mengangguk.     

"Iya Ziv.." ucap Andre.     

"Ya udahlah.. kita sebagai teman cuma bisa doakan yang terbaik untuk Hanan dan Anin.. semoga apapun cobaan yang mereka hadapi dalam hubungan mereka, bisa segera mereka selesaikan dengan baik.." ucap Zivan.     

"Iya ndre.. semoga juga semua masalah mereka bisa segera berakhir... Hubungan mereka bisa segera membaik kedepannya.. dan yang paling gue harapkan adalah mereka bisa segera memiliki hubungan yang halal.." ucap Andre.     

"Nah benar itu.. aamiin ya Allah..." ucap Zivan.     

"Aamiin..." ucap Andre.     

............     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.