Awal Yang Baik for Vio
Awal Yang Baik for Vio
Di sela-sela makan, Hanan membuka obrolan.
"Lex, lo jaga lalu lintas??" ucap Hanan.
Alex pun mengangguk.
"Enggak Nan.. gue ke polres.. ada banyak data yang mau buat SIM.. jadi gue yang handle.." ucap Alex.
"Oh gitu... iya iya.. Kalau lo ndre?? Pak Farid ada suruh lo untuk melakukan sesuatu atau enggak??" ucap Hanan.
Andre pun menggeleng.
"Gak ada nan... semua pekerjaan udah diserahin sama Jeffry dan Jeka... kita urus yang di sini aja ntar.." ucap Andre.
"Oh gitu.. okelah.." ucap Hanan.
"Hmm nan... saya ingin pergi ke penerbitan nanti, boleh saya pinjam mobil kamu??" ucap Zivan.
"Udah ntar barengan aja sama gue.. gue juga mau pergi sebentar kok ke rumah papa.." ucap Hanan.
"Oh gitu.. oke.." ucap Zivan.
"Bapak mau pergi nanti??" ucap Anin.
Hanan pun mengangguk.
"Iya Anin.. saya sudah lama tidak menemui papa saya.. dan saya juga ingin pergi ke makam mama.. gak apa-apa ya kamu saya tinggal dengan Andre di rumah??" ucap Hanan.
Anin pun mengangguk.
"Iya pak gak apa-apa kok.. saya titip salam untuk papanya pak Hanan ya.." ucap Anin.
Hanan tersenyum lalu mengangguk.
"Iya nin.. nanti saya sampaikan ya.." ucap Hanan.
Anin pun mengangguk.
....
Daniel dan Vio sedang menikmati sarapan pagi mereka pagi ini.
"Cieee yang hari ini udah mulai kerja di kantor papa..." ucap Vio tersenyum jahil.
"Ciee... yang hari ini bakal ke kampus untuk temui doping..." ucap Daniel yang ikut menjahili Vio.
"Doain gue ya niel... semoga judul gue kali ini diterima.. dan gue bisa wisuda sebelum puasa.." ucap Vio.
"Lo udah siapin file untuk judul ini memangnya kalau udah diterima??" ucap Daniel.
"Hmm udah sih.. tapi baru beberapa bab aja.. dan gue baru inget bahwa judul ini tuh adalah judul yang Anin kasih buat gue waktu itu.. tapi gue sok jual mahal gitu." ucap Vio.
"Nah ya udah bismillah aja.. kalau seumpama judul ini diterima, maka itu artinya lo harus baikan sama Anin.. minta maaf sama dia dan kalian harus sahabatan lagi.. Gue yakin kok Vi kalau Anin itu adalah perempuan yang baik... dia juga pantas untuk menjadi sahabat lo.." ucap Daniel.
Vio pun mengangguk.
"Iya niel.. salah gue sih emang karena gue udah iri dan dengki sama Anin yang akhirnya cuma bisa merugikan diri gue sendiri.." ucap Daniel.
Daniel pun mengangguk.
"Ya udah kita berangkat aja sekarang.." ucap Daniel.
Vio pun mengangguk.
"Biar gue anterin lo ya niel... kan searah juga.." ucap Vio. Daniel pun mengangguk.
"It's okay kalau itu memang gak membebani lo.. kuy berangkat.." ucap Daniel.
"Sebentar gue ambil tas dulu.." ucap Vio. Daniel pun mengangguk.
Mereka berdua pun lalu bangkit dari duduk mereka dan beranjak meninggalkan apartemen.
.....
Hanan menemui Anin di kamarnya ketika dirinya akan pergi untuk menemui seseorang.
Tok Tok Tok...
Hanan mengetuk pintu kamar Anin.
"Sebentar.." sahut Anin dari dalam kamar. Anin lalu melangkahkan kakinya menuju pintu kamar.
Ceklek!
Pintu kamar pun dibuka oleh Anin dan menampilkan Hanan di sana.
"Ada apa pak??" ucap Anin.
"Saya izin ingin pergi.. kamu baik-baik ya di rumah dengan Andre.. jangan sungkan pada Andre jika kamu membutuhkan sesuatu .." ucap Hanan.
"Apakah bapak akan pergi dalam waktu yang lama??" Ucap Anin.
"Saya gak akan pergi lama kok... kamu beristirahatlah.. atau lakukan segala sesuatu yang menyenangkan.. jika kamu ingin bercocok tanam, ajak Andre untuk melakukannya.. saya sudah menyediakan semuanya di halaman belakang.." ucap Hanan.
"Apakah bibi masih ada di rumah?" ucap Anin.
"Dia telah pulang ke rumahnya.. dan sore nanti dia akan kembali untuk membersihkan rumah.." ucap Hanan.
Anin pun mengangguk.
"Bapak hati-hati.." ucap Anin.
Hanan pun mengangguk.
"Iya.. kamu juga ya.. jaga diri kamu baik-baik di rumah ini... Assalamualaikum calon istriku.." ucap Hanan.
Anin pun mengangguk.
"Iya waalaikumsalam pak.." ucap Anin.
Hanan pun lalu pergi meninggalkan Anin.
"Entah kenapa aku merasa seperti ada sesuatu yang sedang pak Hanan tutupi dari aku... tapi apa ya??" gumam Anin.
Anin pun lalu kembali memasuki kamarnya.
....
Zivan telah menunggu Hanan di ruang utama. Tak lama, Hanan pun menghampirinya di sana.
"Yok Ziv.." ucap Hanan.
Zivan pun mengangguk lalu bangkit dari duduknya dan pergi bersama dengan Hanan.
...
Vio benar-benar beruntung dan bersyukur dikarenakan judul skripsinya pada akhirnya dapat diterima oleh dosennya.
"Yesss!! Alhamdulillah ya Allah.. finally judul skripsi gue diterima juga!! Yessss!!!" monolog Vio seraya mengemudikan mobilnya.
Ia pun lalu teringat dengan kata-kata Daniel yang mana mengatakan jika judul skripsi Vio yang dibuatkan oleh Anin diterima, maka Vio harus meminta maaf pada Anin dan berbaikan lagi.
"Oh iya.. tadi kan Daniel bilang sama gue, kalau semisal judul skripsi gue yang dibuatin sama Anin ini diterima sama dosen, maka itu artinya gue dan Anin harus baikan... mungkin memang udah saatnya gue untuk minta maaf sama Anin.. gue udah terlalu jahat sih sama dia.." gumam Vio.
"Ya udah deh ntar pas gue udah sampai di apartemen, gue mau coba untuk menghubungi Anin deh.." gumam Vio.
......
Hanan dan Zivan sedang dalam perjalanan saat ini.
Zivan memecahkan keheningan yang ada di dalam mobil.
"Nan, lo emangnya beneran mau temui bokap lo?? Atau lo ada urusan lain??" ucap Hanan.
Hanan pun menggeleng.
"Gue gak mau menemui bokap sih... tapi gue mau bertemu dengan Mr. Jack.. ada hal penting yang mau gue tanyain ke dia.." ucap Hanan.
"Hmm gitu.. jadi, omong-omong soal bokap lo, lo tahu gak kondisi bokap lo yang sekarang?" ucap Zivan.
"Koma.. masuk rumah sakit.." ucap Hanan dengan santai.
"Apa?! Kok bisa sih nan?? Gimana ceritanya??" ucap Zivan.
"Panjang Ziv... yang jelas papa sudah lama banget koma di rumah sakit dan itu semua karena Reta dan Risa, ibu dan adik tiri gue.." ucap Hanan.
"Ya Allah.. kenapa bisa sampai kecolongan sih?? Biasanya kan lo gak pernah gitu kecolongan.." ucap Zivan.
"Pada saat itu kondisinya berbeda... Gue lagi musuhan sama bokap.. gue benci banget pokoknya sama dia.. jadi ya gue gak peduli dengan apa pun tentang dia.. makanya dia bisa sampai koma.." ucap Hanan.
"Hmm gitu.. pantesan aja... jadi, lo udah jenguk atau belum?" ucap Zivan.
"Gue belum mau jenguk.. publik kan tahunya kalau gue itu udah mati... dan sekarang ini gue sedang melakukan penyamaran sebagai Mr. Han.. ah pokoknya gitulah.. lo pasti tahu deh.." ucap Hanan.
Zivan pun mengangguk.
"Iya iya gue paham.. jadi intinya lo belum bisa temui bokap lo sekarang.." ucap Zivan.
.............