Sakitnya Tuh Di sini :(
Sakitnya Tuh Di sini :(
"Waalaikumsalam.." ucap Asni dan Rafka.
Anin lalu berjalan ke arah Asni dan mencium punggung tangan Asni.
Ia pun meletakkan bungkusan makanan yang ia beli sewaktu di jalan tadi di atas meja.
"Kamu beli apa nin?? Kok banyak banget??" ucap Asni pada Anin yang sedang mengeluarkan makanan-makan tersebut dari kresek.
"Oh ini Ma, ada sate, siomay, bakso, lontong malam.. Mama kalau mau biar Anin pindahin ke piring atau mangkuk ya.." ucap Anin.
"Mama mau lontongnya aja nin.." ucap Asni.
"Oke Ma.. Peralatan makannya di mana, ma??" ucap Anin.
"Oh itu di lemari situ.." ucap Asni.
Anin pun mengangguk lalu berjalan menuju lemari yang ditunjuk oleh Asni dan mengambil peralatan makan yang dibutuhkan.
"Nin, gue mau dong siomay nya.." ucap Rafka.
"Oke sippp... Wait ya.." ucap Anin.
Rafka pun mengangguk.
Anin lalu menyajikan makanan-makanan tersebut pada wadah makanan yang telah ia ambil dari lemari tadi.
Setelah itu, ia memberikan lontong dan siomay pada Asni dan Rafka.
"Thank You.." ucap Rafka dengan senyumnya.
"Sama-sama.." ucap Anin.
"Itu nak Radit kamu ajak makan juga, nin.." ucap Asni.
"Iya dong, ma.. Ya kali dia ngelihatin kita makan doang wkwk.." ucap Anin terkekeh.
"Ya kali aja.. Kamu kan kadang-kadang begitu.." ucap Asni.
"Jangan ngadi-ngadi ya ma.." ucap Anin.
Asni hanya menggelengkan kepalanya.
Anin lalu kembali ke meja.
"Bapak mau makan apa pak??" ucap Anin.
"Apa aja nin... Terserah kamu aja.." ucap Radit.
"Duhh nak Radit baik banget ya... Gak pilih-pilih makanan... Cocok loh nin kalau kamu sama nak Radit.. " ucap Asni.
"Uhuk uhuk..." Rafka pun tersedak kala mendengar ucapan Asni yang seperti itu.
"Rafka.. Ya Allah.. Pelan-pelan kalau makan makanya.. Sampai tersedak seperti itu.." ucap Asni memberikan minum pada Rafka.
"Iya ma maaf.." ucap Rafka lalu menengguk air mineralnya.
"Bapak suka mie ayan bakso gak??" ucap Anin.
"Suka kok, nin.." ucap Radit.
"Ya udah ini mie ayam baksonya buat bapak.." ucap Anin memberikan semangkuk mie ayam bakso untuk Radit.
"Thanks ya, nin.." ucap Radit.
Anin pun mengangguk.
Anin lalu mulai memakan sate yang ia beli tadi.
Di sela-sela makan, Anin menanyakan soal Wiran yang tak kelihatan sejak tadi.
"Ma, papa mana?? Kok aku gak lihat papa dari tadi??" ucap Anin.
"Mama juga gak tahu.. setelah memeriksa kondisi Rafka tadi, papa kamu gak muncul-muncul.. Mungkin lagi sibuk ya.." ucap Asni.
"Hmm gitu.. Iya iya.. Nanti aku coba cek di ruangannya deh.." ucap Anin.
"Iya nin coba dicek aja.. sekalian diajak buat makan.. Barangkali papa kamu belum makan malam.." ucap Asni.
"Iya ma.." ucap Anin.
......
Hanan kini telah tiba di apartemennya. Ia pun mendudukkan bokongnya di sofa.
Andre pun ikut melakukan hal yang sama.
"Duhhh... Males banget gue masuk besok.." ucap Andre.
"Lo kan emang selalu males.. Gak ada rajin-rajinnya.." ucap Hanan seraya mengscroll sosial media nya.
"Sialan lo... Hari senin itu adalah hari yang sangat menyebalkan.. Selain tugas banyak, jam pulang juga semakin lama.. Arghhh!!! Gue capek!!!" ucap Andre.
"Berhenti aja lo menjadi polisi kalau lo gak mau capek! Ngemis noh di lampu merah, gak capek tapi duitnya banyak!!" ucap Hanan.
"Gak pernah benar ya nan kalau gue ngomong sama lo.. Gak pernah beresolusi tapi justru bikin emosi!!" ucap Andre kesal.
"Hidup itu capek woi!! Lo kalau gak mau capek ya gak usah hidup!!" ucap Hanan.
"Iya ya.. Apa lagi berjuang tanpa dilirik dan dihargai.. Capek nan.. Awowkwk.." ucap Andre lalu langsung ngacir menuju kamarnya.
"Anjray lo!!" umpat Hanan kesal.
Andre tertawa terbahak-bahak saat dirinya telah masuk di dalam kamar.
Ia membuka pintu kamarnya sedikit lalu memunculkan kepalanya dan kembali mengejek Hanan.
"Sakitnya tuh di sini nan.. Kayak judul lagu awokwk..." ucap Andre lalu dengan segera menutup pintu kamarnya.
"Andre!!! Gue bantai juga lama-lama ya lo!!" ucap Hanan berteriak kesal.
"Emang teman gak ada akhlak!! Ngena banget sindirannya.. Anjray lah.." monolog Hanan lalu bangkit dari duduknya dan memasuki kamarnya.
......
Anin dan yang lainnya telah selesai makan.
"Ma, Anin ke ruangan papa dulu ya.." ucap Anin bangkit dari duduknya.
"Iya nin.." ucap Asni mengangguk.
"Saya temenin ya, nin.." ucap Radit.
"Eh gak usah pak.. Saya bisa sendiri kok.." ucap Anin.
"Oh gitu.. Ya udah.." ucap Radit mengangguk paham.
Di sisi lain, Rafka tengah menahan tawanya kala Anin menolak tawaran dari Radit.
Radit yang mengetahui hal itu langsung menatap tajam Rafka.
Anin pun membuka pintu kamar Rafka dan pergi menuju ruangan Wiran.
Saat dirinya sedang berjalan di koridor rumah sakit, dirinya tak sengaja bertemu dengan seseorang.
"Anin??" ucap orang tersebut.
Anin sedikit mengingat.
"Hm....???" ucap Anin masih berusaha mengingat siapa orang itu.
"Gue Ilona... Sepupunya Arga..." ucap perempuan yang bernama Ilona itu dengan senyum sumringah.
"Oh ya Allah Ilona... Hey... Apa kabar??" ucap Anin menyapa perempuan dengan rambut cokelat blonde tersebut.
"Kita duduk dulu yuk.." ucap Ilona mengajak Anin untuk duduk di sebuah kursi yang ada di sana.
Anin pun mengangguk lalu mereka duduk di sana.
"Aku baik, nin.. Kamu sendiri bagaimana??" ucap Ilona.
"Alhamdulillah aku juga baik, na.. Kamu ngapain ke sini?? Ada yang sakit??" ucap Anin.
"Loh memangnya kamu gak tahu, nin??" ucap Ilona.
Anin pun menggeleng.
"Kenapa ya??" ucap Anin.
"Ya Tuhan... Arga masuk rumah sakit, nin.. Penyakitnya kambuh karena dia gak makan seharian dan kata dokter sih karena terlalu banyak pikiran juga.." ucap Ilona.
"Arga..?? Masuk rumah sakit..?? Aku gak tahu na.. Aku sama sekali gak tahu hal ini.." ucap Anin.
"Aku juga baru tahu sewaktu ditelepon tadi.. Beruntungnya saat ditelepon tadi, aku memang sedang ada pemotretan di daerah sini.. Kalau enggak ya aku juga gak bisa ke sini, jengukin dia.." ucap Ilona.
"Iyaya kamu sekarang udah menjadi model yang terkenal dan sukses.. Aku bangga loh sama kamu.." ucap Anin dengan senyumnya.
"Duhhh telinga aku jadi naik-naik ini dipuji sama kamu wkwk..." ucap Ilona.
"Wkwk.. Bisa aja kamu, na.. Oh iya aku dengar waktu itu kamu sempat tinggal di London ya??" ucap Anin.
Ilona pun mengangguk.
"Iya.. Kebetulan aku ada kontrak kerja dengan salah satu perusahaan di sana selama enam bulan.. Nah jadinya aku tinggal sementara di sana.." ucap Ilona.
"Gimana tinggal di sana, na?? Enak dong ya??" ucap Anin.
"Wah sama aja wkwk... Cuma ya karena aku pengunjung ya kan jadinya agak-agak norak wkwk.." ucap Ilona.
"Kamu beruntung banget loh, na.." ucap Ilona.
1"Tapi aku rasa kamu jauh lebih beruntung karena kamu mendapatkan Arga yang begitu mencintai kamu.." ucap Ilona.
Deg!!
..............
Maafkan Typo..
Thank You For Reading...
:red_heart::red_heart::red_heart: