Dear Pak Polisi..

Otw Proyek RS



Otw Proyek RS

0Di Siang harinya...     
0

Setelah menikmati makan siang bersama, Anin dan yang lainnya kini berkumpul di ruang utama.     

"Kita jadi ke proyek bokapnya Anin?" ucap Arga.     

Hanan pun mengangguk.     

"Jadilah.. proyek itu harus benar-benar dipantau proses pembangunannya.. bahaya kalau gak terus dipantau.." ucap Hanan.     

"Tapi kita kan pekerja nan.. apa lagi gue, Jordan, Alex dan Andre.. kita kan kerja untuk negara.. gak mungkin kita bisa sering-sering libur.. apa kata mereka nantinya?? Nanti dipikir kita sebagai polisi yang gak bisa bertanggung jawab dengan pekerjaan kita.. kalau lo sih enak.. punya bisnis.. gak jadi police lagi juga gak masalah.. lah kita?? Ini impian orang tua kita supaya kita bisa membanggakan mereka." ucap Eric.     

Hanan tersenyum.     

"Kalau kalian mau punya uang tambahan, gue bisa bantu kok.. tapi ya gak mungkin gue kasih uang itu cuma-cuma kan ke lo pada?" ucap Hanan.     

"Iya sih.. jadi, apa yang bisa kita lakuin supaya kita bisa punya penghasilan tambahan?? Kita juga pengen kali nan hidup kayak lo.." ucap Jordan.     

"Nanti kita bahas dulu mengenai jadwal kerja kalian dengan atasan.. setelah semuanya jelas, nanti gue akan kasih kalian pekerjaan tambahan.. gimana?" ucap Hanan.     

"Boleh tuh.." ucap Alex.     

"By the way.. kalian semua kapan mau resign dari dunia perpolisian ini?" ucap Andre.     

"Gue sih gak mau berhenti ya.. gue mau sukses di dunia perpolisian.. gue pengen menjadi kapolres.. gue pengen sukses pokoknya di bidang gue ya meskipun gue gak akan mungkin bisa se tajir Hanan.. but I love my job.." ucap Alex.     

"Bagus sih lex kalau lo punya prinsip seperti itu.. it means that lo emang benar-benar niat banget di kepolisian ini.." ucap Hanan.     

Alex mengangguk.     

"Gue memang sangat mencintai pekerjaan ini.. meskipun orang-orang banyak yang gak suka ya sama polisi apa lagi sama polantas.. but no problem lah.. ini hidup gue.. gue yang menjalankan dan gue juga yang tahu tentang diri gue.. intinya gue gak pernah memakan uang haram dari penilangan pengendara di lalu lintas." ucap Alex.     

"Yaps... kadang hanya karena satu orang, semuanya jadi kecipratan.. semiris itu sih.." ucap Eric.     

"Gue bahkan ditolak ngelamar seorang perempuan hanya karena gue seorang polantas.. bokapnya mantan calon gue langsung ngomong di depan gue bahwa dia gak rela jika anaknya dinafkahi dengan uang haram hasil menilang masyarakat di jalan.. masa gue dikatain perampok berseragam di lalu lintas.. anjir banget emang.." ucap Jordan.     

"Miris banget hidup lo Jor.." ucap Andre.     

"Makanya itu dia.. miris banget emang.. gue aja kesel.. kan gak semuanya seperti itu.. bodoh amatlah.. gak ngerti lagi gue dengan jalan pikiran mereka.." ucap Jordan.     

"Terserah ya bagaimana mereka menilai kita.. Intinya kita tidak seperti itu.. Kita bekerja dengan ikhlas, jujur dari hati kita memang diniatkan bekerja ya untuk masyarakat.." ucap Andre.     

"Benar tuh.. biarlah mereka berkata apa.. yang penting Allah melihat dan Allah yang menilai.. as simple as that." ucap Jordan.     

"Airin juga dulu benci banget sama gue.. tapi sekarang dia cinta banget sama gue.. wkwk.." ucap Hanan.     

"Mas.. ihh.." ucap Anin malu seraya memukul pelan lengan Hanan.     

Hanan hanya terkekeh.     

"Nah itu dia jor.. siapa tahu tuh bokap mantan calon lo yang awalnya benci banget sama lo, perlahan-lahan.. seiring berjalannya waktu, dia menjadi jatuh cinta sama lo.." ucap Alex.     

"Anjrit lo! Sialan! Lo kira gue gak normal gitu mau sama bokap dia?? Idihhh.. amit-amit.. Eric noh kagak normal.." ucap Jordan.     

"Hey sialan lo! Enak aja lo ngatain gue gak normal.. lo tuh yang gak normal.. " ucap Eric.     

Mereka pun tertawa terbahak-bahak.     

"Oke oke.. forget it.. kita jalan ke sana sekarang ya.." ucap Hanan.     

Mereka pun mengangguk.     

"Kuylah.. gak usah pakai banyak-banyak mobil deh.. dua mobil aja cukup deh kayaknya.." ucap Alex.     

"Gak bisa.. kayak tadi aja.. kita perlu pengawal karena di sana sepertinya berbahaya.." ucap Hanan.     

"Ya udahlah.. langsung keluar aja biar bisa langsung gerak ke sana." ucap Arga.     

"Iya ya udah ayo.." ucap Hanan.     

Mereka pun bangkit dari duduk mereka dan beranjak menuju halaman rumah. Di mana di sana telah terparkir dengan rapi mobil-mobil yang akan mereka naiki.     

Dengan tiap-tiap pintu masuk penumpang pada mobil dijaga oleh seorang bodyguard.     

Melihat mereka telah keluar dan berjalan menuju mobil, bodyguard dengan segera membukakan pintu mobil dan mempersilahkan mereka untuk masuk.     

"Gue serasa jadi pejabat atau orang penting wkwk.." ucap Alex.     

"Serasa jadi tajir wkwk.." ucap Andre.     

Mereka pun terkekeh.     

Mereka semua kini telah berada di dalam mobil. Sopir pun lalu melajukan mobil meninggalkan rumah Hanan.     

........     

Vio ingin mengistirahatkan dirinya sejenak di kamar setelah selesai membereskan apartemen dan makan siang bersama dengan Rio dan Daniel tadi.     

Namun, ia tiba-tiba teringat akan Anin.     

"Oh iya.. ya Allah.. gue sampai lupa mau menghubungi Anin dari tadi.. mau tanya dia udah sampai atau belum.." gumam Vio.     

Vio lalu melirik jam dinding di kamarnya.     

"Udang jam segini kok.. mereka pasti sudah sampai.. tapi gue coba hubungi aja deh.. Oh iya, mereka sudah ke proyeknya atau belum ya??" gumam Vio.     

Vio lalu mengambil ponselnya dan mencari kontak Anin untuk dihubungi.     

"Oke, gue hubungi Anin dulu deh... gak enak juga kalau gak ngehubungi dia... ntar sore, Daniel pulang dari kantor, baru deh ke rumah sakit, jenguk om Wiran.." gumam Vio.     

Vio pun mulai menghubungi nomor Anin.     

......     

Anin, Hanan dan yang lainnya kini sedang dalam perjalanan menuju proyek.     

"Jauh gak mas kalau dari rumah mas ke proyek rumah sakitnya papa?" ucap Anin.     

"Kurang lebih sih setengah jam ya nin.. tapi saya juga kurang tahu.. anak buah saya sih mengatakan seperti itu.." ucap Hanan.     

Anin pun mengangguk paham.     

Drrrttt...     

Ponsel Anin pun berdering, pertanda jika ada panggilan masuk di sana.     

........     

Arga dan Ilona berada dalam satu mobil.     

"Ternyata Hanan jauh lebih tajir dari lo ya Ga.. dia super tajir ternyata.. pantes aja Anin lebih memilih dia dari pada lo wkwk.." ucap Ilona.     

"Lo jangan mengompori gue sialan! Gue udah susah payah untuk mengikhlaskan Anin dengan Hanan meskipun rasanya sangat sulit dan sangat sakit ya ketika setiap harinya gue melihat orang yang gue cintai kini telah resmi dimiliki oleh orang lain.. sakit banget njrit rasanya.. " ucap Arga.     

"Wkwk.. udah tahu sakit juga masih aja lo mau ikutan pergi ke sini.. lebih baik juga kan lo urus perusahaan lo.." ucap Ilona.     

"Gak apa-apa lah sesekali... hitung-hitung liburan wkwk.." ucap Arga.     

"Hahah liburan ya wkwk.." ucap Ilona.     

.......     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.