Cinta dari Masa Depan

Selama bisa membuatnya tinggal itu tidak apa-apa…



Selama bisa membuatnya tinggal itu tidak apa-apa…

0"Hah?" Ji Yang sangat kecewa. Sebelumnya dia yakin bahwa Shi Beiyu akan mengatakan 'tidak apa-apa, rapatnya masih bisa ditunda dan blablabla.'      
0

"Kalau begitu aku pergi dulu, nanti malam aku akan mengunjungimu lagi." Ucap Shi Beiyu dengan suara halus sambil menatap Mu Siyin.      

Batu yang menekan hati Mu Siyin akhirnya terjatuh dengan suara keras. Dia menyeringai senang kemudian mengangguk dan tersenyum, "Hm, kalau begitu kamu cepatlah pergi."      

Shi Beiyu merasa tertekan. Sepertinya sahabat Mu Siyin lebih penting daripada dirinya.      

Ji Yang mengerutkan kening melihat Shi Beiyu yang pergi dengan wajah dingin, "Yinyin, dia benar-benar sangat sibuk? Pergi ke kantor di jam segini bukankah sudah terlambat?"      

Kemampuan Ji Yang dalam analisis dan membuat kesimpulan sangat menakutkan. Sekarang sudah jam sembilan lewat, menurut perhitungannya jika Shi Beiyu berangkat dari sini pergi ke perusahaannya, bukankah dia akan sampai sekitar jam sepuluh?      

Mu Siyin diam-diam merasa senang, namun dia berpura-pura untuk tertekan, "Setiap hari dia sangat sibuk, jadi aku tidak ingin membuatnya repot."      

Ji Yang mengeluarkan nada "oh" tanda mengerti.     

Mu Siyin tiba-tiba menatapnya, "Yangyang, apa kamu tidak ingin di sini untuk menjagaku?"      

Ji Yang tidak berdaya, "Kekasih barumu sudah pergi. Kalau aku juga pergi lalu siapa lagi yang akan menjagamu?"      

Mu Siyin merasa tersentuh, "Yangyang, aku sangat mencintaimu~"      

"Jangan begitu."      

"Kalau, kalau begitu kamu sore ini… bagaimana?" Mu Siyin bertanya dengan hati-hati.      

Ji Yang mengerutkan kening dan berpikir lama, lalu menatap Mu Siyin, "Yinyin, aku akan pergi jam dua sore nanti. Jadi lebih baik kekasihmu datang untuk menggantikanku."      

Wajah Mu Siyin tiba-tiba berubah ketika mendengar itu, dia menatap Ji Yang dengan tatapan sedih lalu menundukkan kepala dan berkata dengan pelan, "Jika kamu tidak ingin menjagaku tidak apa-apa. Kamu pergilah, lagi pula aku akan baik-baik saja dalam setengah jam. Aku tidak mau menghambat pekerjaanmu."      

Ji Yang gelagapan, "Bukan begitu Yinyin, bukan begitu maksudku. Maksudku jika sore ini kekasihmu tidak sibuk, suruh dia datang kemari."      

"Dia sangat sibuk! Dia tidak punya waktu untuk tinggal dan menjagaku."      

Ji Yang terdiam.     

"Kalian semua adalah orang sibuk, kalian bisa melakukan apapun yang kalian mau. Keadaanku saat ini bukan masalah yang besar."      

Ji Yang menjadi sangat khawatir. "Aku akan menemui perawat untuk mencari dokter, lalu kita pergi ke bawah untuk makan."      

Ji Yang merasa bahwa dirinya bukanlah manusia!     

"Tante, aku salah, oke? Kamu jangan menjual jiwaku lagi, aku akan menghubungi ketuaku…"      

Mata Mu Siyin segera berbinar mendengar itu, "Benarkah?!"      

Ji Yang menghela nafas tidak berdaya dan menggelengkan kepalanya, "Aku tahu kamu pura-pura."     

Mu Siyin tertawa sambil mengambil tangan Ji Yang dan menjabatnya, "Aku hanya ingin kamu tetap bersamaku~"      

"Baiklah, kamu tunggu sebentar. Aku akan menelpon ketuaku dulu." Ji Yang berkata dengan sedikit sulit.      

Ini adalah tugas pertamanya setelah bergabung dengan tim. Jika dia menolaknya, itu akan berdampak besar pada perkembangan karirnya di masa depan. Namun, temannya akan sendirian di rumah sakit, jika dia benar-benar pergi, maka Mu Siyin akan benar-benar kecewa. Jika seperti ini…      

Ji Yang memikirkan hal itu beberapa saat kemudian dia mengambil ponselnya dan berjalan pergi dengan langkah yang berat.      

Mu Siyin melihat punggung Ji Yang yang canggung, pandangannya menjadi linglung dan dia merasa bahwa dirinya sangat egois dan sengaja. Tapi selama dia bisa membuat Ji Yang tinggal, itu tidak apa-apa…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.