Cinta dari Masa Depan

Kali ini, kamu bisa menyelamatkan Yangyang



Kali ini, kamu bisa menyelamatkan Yangyang

0Dokter itu menghela nafas pelan dan berkata dengan suara rendah, "Baiklah, nona ini lemas karena takut untuk disuntik."      
0

Mu Siyin berkata dengan marah, "Aku keluar dari rahim ibuku."      

Semua orang terdiam mendengar itu, Mu Siyin sangat panas dan lemah, mau tak mau Ji Yang harus menemani dia di rumah sakit dan dirawat di bangsal.      

"Yinyin, berbaringlah dan aku akan menuangkan air untukmu. Cepat minum obatnya lalu tidur, besok pagi kamu akan baik-baik saja."      

Mu Siyin mengangguk, "Hm, terima kasih, Yangyang."      

"Jangan terlalu sungkan denganku, tunggu sebentar aku akan segera kembali."     

"Hm."      

Ketika Ji Yang pergi, Mu Siyin segera menyelipkan obat dari atas meja samping tempat tidur ke dalam sakunya. Tapi dia sendiri tidak mengerti untuk apa dia melakukan itu.     

Ji Yang kembali dengan cepat sambil membawa air. "Yinyin, ayo, ambil ini untuk minum obat."     

Mu Siyin benar-benar merasa kesakitan, dia hanya ingin minum obat dan tidur dengan nyenyak. "Yangyang, apa malam ini kamu pergi?"      

Ji Yang terlihat lemas, "Kamu seperti ini, bagaimana aku bisa pergi? Tidurlah dengan tenang, malam ini aku akan tidur di sofa."      

Mu Siyin menjadi lega mendengar itu. Dia mengangguk dan berdehem lalu tertidur.      

Ji Yang berpikir Mu Siyin akan menjadi lebih baik besok pagi setelah tidur. Namun di hari selanjutnya saat dia melihat ekspresi Mu Siyin yang tidak bisa membuka matanya, dia segera mengeluarkan termometer dan mengukur suhu tubuhnya. Hasilnya, dia masih demam tinggi!     

Ji Yang menjadi sangat gugup! "Kenapa bisa seperti ini?!"     

Mulut Mu Siyin terasa sangat kering dan dia merasa seperti akan mati! Dia pikir bahwa obat yang diam-diam dia muntahkan adalah antipiretik. Kalau tidak, kenapa dia merasa bahwa air di dalam tubuhnya seperti akan terbakar habis.      

"Yangyang, aku ingin minum. Sangat sakit …"      

"Yinyin, tunggu sebentar. Aku akan memanggil dokter untuk memeriksamu." Kemudian Ji Yang segera berbalik lalu berlari.      

Meskipun Mu Siyin hanya bisa berbaring dengan lemah di ranjang, tapi dia berpikir bahwa kali ini dia bisa menyelamatkan Ji Yang.      

Tidak lama setelah itu, dokter yang dipanggil datang dan memeriksa Mu Siyin, dokter itu pun terkejut ketika mengetahui tubuh pasiennya benar-benar panas, "Bagaimana bisa seperti ini? Bukankah saya sudah memberi resep obat untuk diminum?"      

Ji Yang mengangguk, "Sudah, tadi malam sudah langsung diminum."      

Dokter pun bingung, "Ambil obatnya dan tunjukkan padaku."      

Jantung Mu Siyin berdetak kencang, apa dia akan ketahuan?      

Ji Yang segera mengeluarkan semua obatnya dan menunjukkan pada dokter. Dokter itu segera membalikkannya dan mengerutkan keningnya, "Tidak ada obat antipiretik dan antiinflamasi yang saya resepkan di sini."      

Ji Yang langsung khawatir mendengar itu, "Bagaimana bisa? Apoteker yang memberikan obat itu untukku."      

"Masalah itu, kita bicarakan nanti saja. Sekarang saya akan meresepkan obat untuknya dan segera memberikan infus. Demamnya sangat tinggi." Kata dokter itu sambil menghela nafas berat     

"Hm, baik!"      

Mu Siyin merasa ingin mati. Entah dia akan disuntik kecil atau diinfus, yang pasti sekarang dia menyesal karena diam-diam memuntahkan obat itu…     

Tak lama kemudian seorang perawat datang dengan membawa jarum, wajah Mu Siyin ketakutan melihat itu, "Yangyang …"      

"Yinyin, kamu sekarang harus diinfus, tahan ya. Tidak akan sakit, tahan sebentar."      

Apa lagi yang bisa dikatakan oleh Mu Siyin? Tangan perawat berada di tangannya, bukan?      

"Ah!"      

Jantung Mu Siyin berdetak begitu kuat ketika jarum itu menusuk kulitnya dan masuk ke pembuluh darahnya..      

Dia merasa seperti ada benda tajam di kehidupan sebelumnya yang menusuk tepat di dadanya…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.