Cinta dari Masa Depan

Aku tiba-tiba merasa sakit semua …



Aku tiba-tiba merasa sakit semua …

0"Benarkah? Aku demam? Pantas saja wajahku sedikit panas." Mu Siyin pura-pura bingung.     
0

Ji Yang terkejut, dia segera kembali ke sofa dan mengambil tasnya, "Ayo, aku akan membawamu ke rumah sakit."      

Mu Siyin cemas menjadi cemas melihat itu, "Tidak usah, Yangyang aku tidak apa. Tidak perlu pergi ke dokter, aku tidur saja nanti setelah pulang, itu sudah cukup."      

Ji Yang tahu bahwa Mu Siyin takut dengan suntikan, tapi dia tetap menarik tangannya, "Jangan khawatir, kamu sekarang hanya demam dan bersin. Pergi ke dokter untuk mendapatkan resep obat, kamu tidak perlu di suntik."      

Mu Siyin merasa bahwa dia mandi air dingin terlalu awal, jika dia mendapat resep dan obat dari dokter, lalu apa alasan untuk menghentikannya pergi besok?      

"Yangyang! Aku bilang aku baik-baik saja. Sekarang aku sangat lapar, ayo kita makan dulu. Tidak akan terlambat jika kita makan malam dulu."      

"Bagaimana bisa begitu? Sekarang demammu begitu tinggi." Kata Ji Yang keberatan.     

Mu Siyin tidak bisa menahan rasa bersalahnya, "Tapi aku tidak apa-apa. Lagipula, aku benar-benar lapar, kita makan dulu baru pergi. Secepatnya, kamu bisa memenuhi keinginanku, kan~"      

"Kamu bilang kamu sudah besar, tapi kenapa masih takut bertemu dokter?" Kata Ji Yang melihat Mu Siyin merasa tak berdaya ketika melihat Mu Siyin yang benar-benar tak ingin pergi.     

Mu Siyin menyipitkan matanya dan tersenyum, "Aku takut bertemu dengan dokter."      

"Untungnya, Shi Beiyu itu bukan dari jurusan kedokteran. Kalau tidak, bagaimana kamu bisa bersamanya?"     

Mu Siyin hanya terdiam mendengarkan itu, sebenarnya di kehidupan sebelumnya Mu Siyin sangat takut dengan rumah sakit, itu semua karena ibu dan kakak perempuannya mati di rumah sakit. Namun itu bukan sebuah ketakutan yang parah, lebih tepat jika itu digambarkan dengan rasa jijik. Jadi, dia tidak menyukai rumah sakit.      

Ji Yang langsung tertawa melihat ekspresi Mu Siyin yang tiba-tiba menjadi sedikit berat, "Baiklah, aku tidak akan membicarakan ini. Kalau begitu kamu lihat saja dulu apa yang ingin kamu makan. Setelah makan, kita bisa pergi ke dokter dan memintanya meresepkan obat untukmu."      

Mu Siyin kembali sadar, lalu dia mengulum bibirnya dan tersenyum kaku, "Hm, baik."      

Mu Siyin tetap mempertahankan postur tubuhnya, sehingga Ji Yang tidak bisa melihat bahwa dirinya sedang kepanasan. Sebenarnya, kepalanya sangat sakit seperti ingin meledak. Sekujur tubuhnya terasa panas, tapi dia kedinginan.      

"Yinyin, sudah selesai makan?"      

Mu Siyin merasa ini sudah waktunya, lalu dia mengerutkan wajahnya dan bersandar pada kursi, lalu melihat Ji Yang dengan tatapan memelas, "Yangyang, tiba-tiba seluruh tubuhku terasa sakit semua…"     

Tak lama setelah mengucapkan ini Mu Siyin merasa pandangannya berbunga-bunga.      

Ji Yang segera berdiri dari tempatnya, "Mana yang sakit? Cepat tunjukkan padaku!"      

Mu Siyin sedikit menyipitkan mata lalu mengulurkan jarinya untuk menunjuk kepala, "Kepalaku sakit."      

Ji Yang mengulurkan tangannya dan menyentuhnya, saraf di seluruh tubuhnya seperti meledak! Tubuh Mu Siyin terasa sangat panas, mungkin sekitar 39 derajat!     

Ji Yang merasa sedikit menyesal, tapi dia segera menggendong tubuh lemah Mu Siyin dan berkata dengan gugup, "Yinyin, kita ke rumah sakit sekarang, ya?"      

Beruntungnya Ji Yang adalah lulusan akademi militer, berat badan Mu Siyin tidak berarti apa-apa baginya. Dia meraih lengan Mu Siyin lalu menggendongnya di punggung dan berlari ke pintu keluar tanpa kata.      

Mu Siyin samar-samar menyadari bahwa Ji Yang menggendongnya, dia sangat tersentuh. Dia bergumam dengan suara serak, "Yangyang, sejak ibu dan kakak perempuanku mati. Hanya kamu dan Qiu Ci yang memperlakukanku dengan baik."      

"Oh, iya, sekarang masih ada Shi Beiyu …" Kata Mu Siyin menambahkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.