Cinta dari Masa Depan

Ingin mandi?



Ingin mandi?

0Mu Siyin juga menikmati perasaan romantis yang ringan ini, dia tidak bisa menahan diri untuk melihat ke samping dan tersenyum, "Apa kamu menyadari ekspresi mereka? Melihatmu bersama denganku, itu sama dengan melihat alien."      
0

Sudut bibir Shi Beiyu terangkat dan menatapnya, "Kamu orang pertama yang aku aku bawa, juga… satu-satunya."      

Mungkin semua orang di Kyoto sudah tahu kehidupan percintaan Shi Beiyu, hanya empat kata "membenci wanita seperti dendam" yang mewakili segalanya.      

Karena itu Mu Siyin terus bertanya-tanya, mengapa dia tidak membencinya?      

"Mengapa?" Matanya terbuka penasaran dan mulutnya mencoba berbicara.     

Pandangan mata Shi Beiyu terasa dalam, lalu dia berkata dengan suara menarik dan enak di dengar, "Karena kamu adalah milikku."      

Jawaban yang tidak berubah itu membuat Mu Siyin menyerah untuk bertanya lebih lanjut. Dia hanya bisa mengangguk, "Baiklah."      

Kemudian dia memeluk lengan kekar kekasihnya dan kembali berkata, "Kalau begitu, kamu hanya bisa memiliku seorang!"      

Kata-kata Mu Siyin tiba-tiba membuat jantung Shi Beiyu berdebar, dia menatapnya begitu dalam hingga tak berdasar.      

Mu Siyin yang tidak mendapatkan jawaban dari Shi Beiyu mulai mengerutkan keningnya, "Setuju atau tidak?"      

Shi Beiyu tetap tidak menjawabnya, tapi yang didapatkan Mu Siyin malah sebuah ciuman tanpa aba-aba…     

Perasaan Shi Beiyu pada Mu Siyin saat ini begitu rumit, namun jika dia mematahkan dunianya lagi, dia memutuskan untuk tidak akan melepaskannya.      

Adegan yang penuh gairah dan panas itu segera membuat para pelayan yang berada tidak jauh dari sana berkumpul untuk menonton, terutama pelayan muda yang menganggap Shi Beiyu sebagai dewa pria, hati mereka semua hancur saat melihat itu.     

Di sebelah sekelompok pelayan, Zhong Bo dengan kaca pembesarnya menggelengkan kepala, "Lihatlah bocah ini, dia ingin memakan gadis kecilnya~"      

Kemudian dia tidak bisa menahan diri untuk menurunkan kaca pembesarnya dan menghela nafas, "Takdir jahat~"      

Mu Siyin terbuai dengan ciuman Shi Beiyu, lalu dia mendorongnya saat dia hampir kehilangan nafasnya, "Sudah kubilang kamu…"      

Mu Siyin setengah mengeluh, tapi tiba-tiba dia menemukan bahwa banyak pelayan yang menonton tidak jauh dari mereka. Saat itu juga wajahnya langsung memerah! "Oh Tuhan~"     

Mereka sudah ada di sana saat dia sedang berciuman dengannya?      

Mu Siyin tiba-tiba merasa malu pada dirinya sendiri, dia ingin menggali lubang di bawah kakinya dan melompat ke dalamnya!      

"Sungguh memalukan!"     

Shi Beiyu malah senang melihat ekspresi malu dan lucu dari Mu Siyin, dia meraihnya dan memeluknya kembali, "Apa yang aku lakukan?"      

Mu Siyin semakin merasa malu dan gugup, "Kenapa kamu tidak memberitahuku bahwa ada begitu banyak orang di sana!"      

"Apa yang kamu takutkan? Mereka semua juga tahu bahwa kamu adalah milikku."      

Mu Siyin tidak bisa berkata-kata. Kemudian mereka kembali ke kamar, tapi dia masih saja merasa gugup. Meskipun dia aman karena datang bulannya, tapi dia masih harus menghabiskan malam dengan arti sebenarnya bersamanya.      

"Yah, aku merasa sesak, gelisah dan malu. Sebuah perasaan jatuh cinta."     

"Ingin mandi?" Tanya Shi beiyu ketika Mu Siyin sedang menundukkan kepala untuk berpikir.      

Mu Siyin tiba-tiba tersadar dan bertanya, "Apa?"      

Dia sedang berpikir dengan serius, bahkan dia tidak mendengar apa yang Shi Beiyu katakan.     

Shi Beiyu tidak bisa menahan diri untuk menyipitkan mata dan tertawa. Dia mendekat ke telinganya dan berbisik dengan pelan, "Ingin mandi?"     

Pipi Mu Shiyin dengan cepat memerah tanpa kendali. Dia tidak pernah membayangkan kalau Shi Beiyu akan mengajaknya mandi bersama. Dia menggelengkan kepalanya ketika memikirkan itu, "Tidak, tidak perlu. Kamu saja yang mandi."      

"Sungguh tidak perlu?" Shi Beiyu mengangkat alisnya dan suaranya menjadi ambigu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.