Cinta dari Masa Depan

Karena hanya kamu…



Karena hanya kamu…

0Bibir Mu Siyin yang lembut dan manis membuat Shi Beiyu terpesona. Dia memeluk pinggang gadis itu dengan erat dan menciumnya dengan penuh perasaan.      
0

Mu Siyin merasa bahwa dia akan mati lemas oleh ciuman Shi Beiyu, dia mencoba mendorong dadanya yang kokoh dengan kedua tanganya.      

Shi Beiyu menggigit bibirnya dengan kuat, lalu melepaskannya dengan enggan.     

Mu Siyin merasakan sakit dan mengeluarkan suara "sssh", lalu menatapnya dengan nafas tersengal-sengal. Dia benar-benar curiga bahwa pria itu adalah anjing!     

"Si bodoh kecil."      

Wajah Mu Siyin memerah, "Bukan begitu! Itu karena kapasitas paru-parumu yang besar!"      

Shi Beiyu menekuk bibirnya, pandangan matanya hangat dan ambigu, "Aku akan mengajarimu nanti malam."     

Mu Siyin terdiam dan menatapnya, "Aku tidak mau! Kamu tidak bisa mengambil kesempatan padaku setiap saat!"      

Shi Beiyu langsung tertawa dan berhenti untuk menggodanya. Lagipula semua itu adalah yang dia pikirkan.     

"Apa kamu mau berbicara tentang bisnis?" Shi Beiyu mengangkat alisnya.     

Mu Siyin terdiam sejenak, kemudian mengangguk, "Hm hm."      

Shi Beiyu mengangkat wajah tampannya, gerakannya sudah sangat jelas. Jika ingin berbicara tentang bisnis, maka Mu Siyin harus menciumnya.      

Mu Siyin tidak bisa menahan untuk tidak melipat bibirnya, "Dia benar-benar penyuka seks!"     

Tapi untuk menyelesaikan bisnisnya dengan cepat akhirnya dia mengangkat wajahnya dan memberikan kecupan di pipi tampan Shi Beiyu.     

Shi Beiyu puas dan berjalan menjauh. Dia menuju sisi meja yang lain untuk mengambil catatannya, "Kamu ingin mengajukan syarat apa, aku bisa membantu menambahkannya sekarang."      

Mu Siyin berkedip lalu berkata, "Apa boleh dengan syarat apapun?"      

Shi Beiyu mengangguk, "Hm."      

Mu Siyin berpikir sejenak, "Kalau begitu buat Mu Xingyu mematuhi semua perintahku di perusahaan tanpa syarat."      

Shi Beiyu berkata lagi, "Masih ada lagi?"      

"Hm… aku harus mengungkapkan identitasku sebagai pemegang saham."      

"Lalu?"      

Mu Siyin menatap dengan berbinar, "Apa bisa menambahkan begitu banyak?"     

"Tentu saja." Shi Beiyu mengangguk.      

Mu Siyin tersenyum licik, "Aku masih belum mengingatnya, bisakah kau membiarkannya kosong dulu?"      

"Tidak masalah."      

"Jika Mu Xingyu mendengarkan percakapan kamo, aku yakin pasti dia akan muntah darah!"     

Shi Beiyu membuat kontraknya sendiri, mencetaknya, lalu berkata pada Mu Siyin, "Besok jam sepuluh siang, Yan Ze akan pergi ke keluarga Mu untuk menandatanganinya."      

Mu Siyin sangat terkesan mendengar itu. Setelah beberapa kali kemunduran, dia masih menarik keluarga Mu dari lubang api.     

Untuk sesaat Mu Siyin merasa bingung, kemudian dia melangkah mendekat dan mengambil inisiatif untuk memeluknya, "Mengapa kamu sangat baik padaku?"     

Mata phoenix Shi Beiyu menyipit, lalu berkata dengan suara yang memikat dan jelas, "Karena kamu adalah milikku."      

Mu Siyin mengerutkan kening, "Jika aku bukan milikmu, apa kamu masih akan membantuku?"      

Setelah jeda panjang, Shi Beiyu mengucapkan sepatah kata, "Bisa jadi."      

Mu Siyin bingung, "Kenapa?" Dia percaya bahwa dia membantunya karena mereka punya hubungan.     

Shi Beiyu menatap mata Mu Siyin dan berkata lembut, "Karena hanya kamu…" Yang bisa membuatnya begitu gigih.      

Mu Siyin bergumam, "Apa?"      

"Si bodoh kecil."      

Mu Siyin mendesak, "Shi Beiyu! Apa maksudmu? Katakan padaku dengan jelas!      

Shi Beiyu meletakkan berkas di tangannya lalu memeluknya, "Kita harus turun ke bawah untuk makan malam."      

Shi Beiyu secara khusus sudah meminta pelayan untuk menyiapkan makan malam berdua. Namun, saat dia membawa Mu Siyin turun, wajah tampannya menggelap.      

Tidak ada yang lain, hanya saja... di meja makan, ada dua pria tinggi sedang melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh pelayan.     

"Eh? Bunga ini harusnya ada di sini!" Huo Sikai memindahkan vas bunga ke bagian kiri meja.      

Shi ran yang berambut abu-abu mengulurkan tangannya untuk memindahkan vas bunga ke tengah, "Aku rasa ini seharusnya ada di sini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.