Cinta dari Masa Depan

Kamu juga bisa mengerti bahwa aku merindukanmu



Kamu juga bisa mengerti bahwa aku merindukanmu

0Ada sebuah gedung hitam yang menjulang tinggi di pusat kota Kyoto.      
0

Sinar matahari keemasan menyinari gedung hitam dan membuatnya memantulkan cahaya yang menyilaukan.      

Tepat di depan gedung itu ada empat karakter perak yang mendominasi, "Grup King Shi"      

Empat karakter ini sudah cukup mewakili dan tidak bisa dijelaskan selama tiga hari tiga malam. Singkatnya, Grup King Shi memimpin bisnis di seluruh Asia.      

Di lantai atas yang merupakan ruangan presiden, Shi Beiyu yang mengenakan setelan hitam berdiri dengan dingin di dekat jendela dengan gaya Prancis. Dia memegang gelas berisi anggur yang kuat di tangan kirinya, dia sedikit gemetar dan tidak sadarkan diri. Ekspresinya sangat mirip dengan Dewa yang tak tertandingi.     

Tiba-tiba, pintu diketuk lalu terbuka.     

Dia menjawab dengan suara rendah, lalu Yan Ze masuk dengan membawa setumpuk berkas. "Presiden, ini adalah keadaan keluarga Mu saat ini. Silakan anda lihat dulu."     

Sudah menjadi kebiasaan Yan Ze untuk memanggil Presiden saat di perusahaan dan Tuan Muda saat dalam situasi pribadi.      

Shi Beiyu kembali sadar dan mengangguk dengan lemah, "Hm, letakkan saja."      

Yan Ze meletakkan berkas informasi itu dan berkata dengan ragu, "Presiden, apa anda benar-benar akan menyelamatkan keluarga Mu?"     

Shi Beiyu mengangkat alisnya, "Kenapa? Tidak boleh?"      

Yan Ze tersenyum datar, "Mana berani saya berkata tidak? Hanya saja, Nyonya selalu menyimpan dendam pada keluarga Mu. Anda bisa menyelamatkannya saat ini, dia hanya ingin tahu. Dia mungkin mencemaskan Anda."     

Shi Beiyu menyipitkan mata, "Itu bukan mungkin, tapi pasti."      

"Kalau begitu…"      

"Gunakan saham perusahaan pribadiku."      

Kalimat Shi Beiyu membuat Yan Ze tercengang.     

"Tapi hutang keluarga Mu saat ini terlalu besar, bukankah terlalu beresiko untuk berinvestasi saham menggunakan perusahaan pribadi?"     

Perusahaan keluarga Mu dibagi menjadi dua, yang pertama berpusat pada perhiasan dan satunya pada busana.      

Di bagian busana masih baik-baik saja, namun di bagian perhiasan biayanya terlalu tinggi dan menghabiskan banyak uang.      

"Tidak akan, lakukan apa yang sudah kukatakan."      

"Baik."      

Setelah Yan Ze pergi, Shi Beiyu meletakkan gelas anggurnya dan mengambil laporan keadaan keluarga Mu saat ini.      

Dia tidak menyangka bahwa saat ini keluarga Mu adalah cangkang indah yang kosong dan informasi yang tersebar di luar sangat jauh dari keadaan yang sebenarnya.      

Bagaimanapun, Ibunya akan membunuh keluarga Mu kali ini.      

Shi Beiyu menghembuskan nafas pelan, lalu mengambil ponselnya dan menghubungi Mu Siyin…     

Mu Siyin meletakkan kontraknya di meja dan akan menghubungi Shi Beiyu namun ponselnya berdering terlebih dulu. Dia merasa bahwa hati mereka sudah saling terhubung ketika melihat bahwa Shi Beiyu yang menghubunginya terlebih dahulu.     

Dia tersenyum saat menatap layar dan mengangkat jarinya untuk menghubungkan teleponnya-     

"Di mana?" Terdengar suara menarik dari seberang panggilan dengan sedikit manja.      

Mungkin, hanya saat berhadapan dengan Mu Siyin dia bisa menunjukkan sisi lembutnya.     

Mu Siyin merasa ini sangat manis, "Di rumah. Kamu di mana?"      

"Aku ada di perusahaan."      

Mu Siyin mengerjap lalu berpikir sejenak, "Kalau begitu, kamu menghubungiku sekarang karena kamu sudah mengetahui keadaan keluarga Mu yang sebenarnya, kan?"     

Shi Beiyu menaikkan sedikit alisnya dan berkata dengan pelan, "Kamu juga bisa mengerti bahwa aku merindukanmu."      

Kata-kata cinta yang datang tiba-tiba membuat Mu Siyin sedikit lengah, dia terdiam sejenak dan tersipu, "Hei~ Aku ingin membicarakan bisnis denganmu!"      

Shi Beiyu mengangguk lemah, "Baiklah, apa kamu sudah menandatangani kontrak dengan mereka?"      

"Hm, baru saja sepuluh menit yang lalu aku menandatanganinya."      

Shi Beiyu mengangguk, "Baiklah, aku akan menjemputmu nanti sore."      

Mu Siyin berkedip, "Aku bisa menemuimu sendiri, jadi kamu tidak perlu repot."      

"Menurut saja."     

Dua kata sederhana, lembut dan tidak bisa dibantah.      

Mu Siyin hanya bisa mengangguk, "Baiklah, aku akan menunggumu."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.