Cinta dari Masa Depan

Hati kalian benar-benar busuk!



Hati kalian benar-benar busuk!

0Kata-kata Mu Siyin terdengar begitu angkuh bagi Mu Heyuan, wajahnya mulai menggelap sejenak.      
0

"Yinyin, ibu dan kakak perempuanmu sudah lama pergi. Perusahaan mana yang masih mempunyai saham mereka?"      

"Mengapa tidak? Aku memegang surat warisan pemindahan saham milik ibu, di sana tertulis dengan jelas bahwa aku adalah ahli waris mereka!"      

Suara Mu Siyin bergema dan langsung membuat raut wajah Mu Heyuan menjadi lebih muram.      

"Yinyin, kamu jangan konyol. Mana ada surat warisan pemindahan saham? Saham milik ibu dan kakak perempuanmu sudah sejak lama dipindahkan ke keluarga Mu! Bukan hanya kamu yang memilikinya sendiri!"      

"Bagaimana kalau kita bawa pengacara untuk menjelaskannya?" Mu Siyin tidak ingin berdebat lagi dengan Mu Heyuan, langsung memanggil pengacara akan memperjelas siapa yang seharusnya mendapatkannya. Bukankah itu jelas?     

Setelah kalimat itu keluar, wajah Mu Heyuan tiba-tiba membeku.     

Setelah mendengar ini, Nyonya Besar Mu tidak bisa menahan diri untuk mendekat dan berkata, "Baiklah Yinyin, karena ibumu meninggalkan surat warisan pemindahan saham, kalau begitu keluarkan dan periksa apakah itu asli atau palsu."     

Mu Siyin merasa Nyonya Besar Mu adalah wanita licik, dia mulai tertawa, "Nenek, aku sudah menemui pengacara untuk memeriksa surat wasiat pemindahan saham ini, dan itu benar-benar asli. Di sana ada tanda tanganmu dan ayah juga. Aku pikir kalian tidak mungkin melupakan hal yang begitu penting, kan?"      

Dalam sekejap, suasana di seluruh ruang tamu jatuh ke tekanan yang rendah!     

Setelah jeda yang cukup lama, Nyonya Besar Mu berkata dengan senyum yang dipaksakan, "Jangan bilang begitu, itu masalah lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Kepalaku sudah tidak berfungsi dengan baik, jadi aku benar-benar tidak mengingatnya"      

Mu Siyin masih bisa menahan diri melihat Nyonya Besar Mu ingin berbuat curang, dia berkata dengan tersenyum, "Tidak ada pembelaan. Di atas hitam dan putih, kamu akan mengingatnya saat waktunya tiba."      

Nyonya Besar Mu tidak mempertahankan senyumnya..     

"Yinyin, semua itu adalah masalah lama. Mari kita kesampingkan dulu, ayo sekarang kita bicarakan hal-hal yang paling penting untuk saat ini."     

Mu Siyin berkedip dan berkata dengan penuh arti, "Baiklah, kalau begitu sekarang aku akan memberitahu kalian tentang kesalahan yang ada pada saham ini. Besok, aku akan membuatkan yang baru."      

Raut wajah semua orang saat itu juga langsung menggelap! Mereka tidak menyangka bahwa Mu Siyin akan sulit untuk dibodohi!     

Terlepas dari mereka bahagia atau tidak, Mu Siyin mengambil kontraknya dan berkata, "Dan di sini tertulis "Aku bisa mewarisi saham perusahaan saat berusia dua puluh dua tahun."     

Setelah kata-kata ini keluar,      

Raut wajah Mu Heyuan dan Nyonya Besar Mu kembali menggelap      

"Ayah, aku bukan anak kecil. Mengapa aku harus mewarisinya saat aku berusia dua puluh dua tahun?"      

Nyonya Besar Mu juga berkata, "Ayahmu berpikir bahwa kamu baru saja lulus dan masih terlalu muda. Menunggumu lebih dewasa untuk mewarisinya bukankah itu sama saja?"      

Mu Siyin mengangkat alisnya, "Nenek, aku sudah lulus kuliah. Aku juga tidak buta huruf, entah dewasa atau anak kecil apa bedanya?"      

Wajah Nyonya Besar Mu sudah seperti akan menangis, Mu Siyin pun berkata sambil menghela napas, "Baiklah, bahkan jika aku berusia dua puluh dua tahun, bagaimana bisa di sini tertulis saat aku menikah nanti, semua sahamnya menjadi milik keluarga Mu? Tidak ada uang yang tersisa untukku?"      

Raut wajah Mu Heyuan saat ini juga semakin tak terkendali. Sedangkan mata Nyonya Besar Mu juga menjadi lebih suram.     

Mu Siyin tertawa, "Aku katakan hati kalian benar-benar busuk. Aku hanya meminta sepuluh persen saham milik kalian, tapi kalian malah menggali banyak lubang untukku? Lalu bagaimana dengan surat pemindahan saham? Jika kalian menandatangani ini, maka itu akan menjadi surat pengusiran diriku dari rumah!"      

Saat berbicara di akhir, pandangan mata Mu Siyin berubah menjadi dingin!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.