Gadis Lugu Liar Galak

OBAT PENCEGAH KEHAMILAN



OBAT PENCEGAH KEHAMILAN

0"Kamu sudah gila?!" Putra Kaisar Pertama melihat ke arah Lu Zhou dengan kaget.     
0

Meskipun kini Putra Mahkota kehilangan kekuasaan, pihak permaisuri juga tidak lagi bertindak, namun keluarga permaisuri bukan lawan yang mudah.     

Jika bukan karena di belakang Putra Kaisar Pertama terdapat banyak pejabat biro tinggi, dia bahkan tidak mampu melawan permaisuri sama sekali.     

Lalu di dalam kesan Putra Kaisar Pertama, meskipun adiknya ini suka bersikap lugu, namun sebenarnya juga tidak memiliki keberanian seperti ini. Kenapa dia bisa tiba-tiba mengusulkan kepadanya untuk mendudukkan Selir Xiang ke posisi permaisuri?     

"Kakanda jangan begitu berlebihan reaksinya, adik hanya bercanda saja." Lu Zhou menepuk pundak Putra Kaisar Pertama sambil tertawa, "Ayo, sudah bisa duduk di meja perjamuan."     

Putra Kaisar Pertama melihat Shangguan Dian yang duduk di samping Lu Zhou, dia pun mengerutkan keningnya. Dia tidak pernah melihat Shangguan Dian, jangan-jangan dia adalah teman dunia silat Lu Zhou?     

"Ayo, kita minum arak."     

Lu Zhou berdiri, dia berbicara kepada Shangguan Dian, Yan Wang dan Lu Ying.     

Shangguan Dian, Yan Wang dan Lu Ying menganggukkan kepala mereka, mereka pun sama-sama berdiri dan berjalan keluar.     

Chu Hongzhong melihat belakang punggung Yan Wang dan Lu Ying, lalu dia pun berbicara kepada istrinya, "Istriku, kamu dan ibu menemani Putra Kaisar Pertama dan Perdana Menteri sebentar, aku akan kembali dalam waktu singkat."     

"Baik!" Nyonya Chu melihat Chu Hongzhong dengan bingung. Dia ingin bertanya sesuatu, namun karena Nyonya Besar Chu masih di sini, dia pun hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan patuh.     

"Oh ya, Perdana Menteri. Siapa suami istri yang duduk di dekat Adinda ketiga tadi? Kenapa begitu mirip dengan Tuan Chu?" Ketika Putra Kaisar Pertama melihat Yan Wang dan Lu Ying dia pun sangat heran.     

Perdana Menteri tersenyum dia pun mengatakan, "Mungkin hanya kebetulan saja." Dia tentu saja mengetahui siapa kedua orang ini bagi Chu Sihan, tapi dia tidak boleh memberitahukannya kepada Putra Kaisar Pertama.     

Lu Sheng dibawa Chu Sihan menuju kamar. Di dalam kamar sangat sunyi, seolah-olah tidak ada satu orang pun di dalam. Namun Lu Sheng bisa merasakan, selain dia dan Chu Sihan, masih ada orang lain di dalam kamar.     

"Kalian keluar dulu." Chu Sihan melihat kedua gadis pembantu yang berdiri di samping, dia pun memerintah.     

"Baik!" Kedua gadis pembantu pun memberikan hormat dan keluar.     

Setelah Lu Sheng merasakan di dalam kamar sudah tidak ada orang lain, dia pun langsung membuka kerudungnya.     

Chu Sihan yang ingin membuka kerudung Lu Sheng pun tertegun, lalu dia pun tertawa ringan. Dia membungkukkan badannya dan menyetarakan tatapannya dengan Lu Sheng, dia mengangkat alisnya dan tertawa, "Begitu buru-buru mau melihat wajah suamimu?"     

Lu Sheng melihat wajah yang di hadapannya ini, wajahnya pun menjadi merah. Syukurnya ada perona pipi yang tebal, bisa menutupi rasa malu-malunya.     

"Aku hanya merasa terlalu panas, bajunya juga tebal dan berat. Dan aksesoris kepala ini juga, begitu berat hingga membuat leherku sudah mau patah." Lu Sheng menyentuh aksesoris yang di atas kepalanya, dia pun mengeluh kepada Chu Sihan.     

Setelah Chu Sihan tertawa, dia pun bertanya, "Atau, aku membantu kamu melepaskannya?"     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Bagus sekali kalau bisa begitu!"     

"Coba kamu panggil suami dulu, setelah itu aku baru melepaskannya untukmu." Pandangan Chu Sihan kini selain ada kelembutan, masih membawa sedikit kejahilan.     

"Suamiku." Suara yang lembut keluar dari mulut Lu Sheng, dimana membuat hati Chu Sihan berdetak kencang. Chu Sihan benar-benar tidak menyangka, Lu Sheng akan begitu patuh.     

"Sudah bisa lepas?" Lu Sheng melihat Chu Sihan hanya menatap kepadanya dengan termenung dan tidak berbicara, dia pun memanggilnya.     

"Tok tok." Pada saat ini, suara ketukan pintu pun terdengar.     

Lalu suara Qi Dongjing yang nakal pun terdengar dari luar kamar, "Saudara Chu, sekarang langit masih terang, kamu mau konsumsi juga tidak harus sekarang kan?"     

"Betul sekali!" Shi Yi tertawa, "Saudara Chu, Putra Kaisar Ketiga dan Putra Kaisar Pertama masih menunggumu keluar dan mau bersulang denganmu."     

"Kalian ke lobi dulu, aku akan segera menyusul!" Chu Sihan berteriak ke arah luar pintu, lalu dia baru mengulurkan tangannya dan melepaskan phoenix tiara Lu Sheng.     

Lu Sheng pun menghelakan napas, dia mengurut kulit kepalanya dan melihat Chu Sihan, "Kamu pergi menyambut tamu dulu saja, aku istirahat sebentar."     

"Kamu kurang sehat ya?" Chu Sihan melihat wajah Lu Sheng tidak benar, dia pun mengangkat kepalanya dan bertanya dengan cemas.     

"Tidak, mungkin karena hari ini bangun kepagian, jadi tidak cukup tidur."     

"Kalau begitu kamu tidur sebentar, aku keluar dulu. Aku akan pulang cepat." Chu Sihan mencium dahi Lu Sheng dan pergi.     

Lu Sheng menatap belakang punggung Chu Sihan, penglihatannya kabur dalam waktu sejenak. Setelah pintu kamar tertutup, dia baru memegang kepalanya dan meraung.     

Akhir-akhir ini juga entah kenapa, kepala Lu Sheng selalu merasa pusing, waktu demi waktu namun waktunya sangat singkat.     

"Ngeekk." Pada saat ini, pintu kamar Lu Sheng pun terbuka, seorang gadis pembantu berjalan masuk dengan semangkuk sup di tangannya.     

"Nyonya Muda, Anda baik-baik saja?" Gadis pembantu melihat Lu Sheng mengurut pelipisnya, dia pun segera meletakkan sup di atas meja dan maju mengkhawatirkan Lu Sheng.     

"Aku baik-baik saja." Lu Sheng mengangkat kepalanya dan memaksakan sebuah senyuman kepada gadis pembantu.     

"Baguslah kalau tidak apa-apa." Gadis pembantu menghelakan napas. Dia mengambil mangkuk sup yang di atas meja dan menyerahkannya kepada Lu Sheng, "Ini adalah sup ayam yang diperintahkan Tuan Chu untuk Nyonya Muda, meminta Anda minum untuk menahan lapar dulu."     

Tadinya Lu Sheng tidak mencurigai apapun, namun ketika dia menerima sup ayam itu, dia pun menemukan ekspresi gadis pembantu itu sepertinya ada yang tidak benar.     

"Kamu bilang Tuan Chu yang memerintah? Kapan dia memerintah?"     

"Ugh… ta… tadi, bukan, hari, hari ini!" Ekspresi gadis pembantu tampak panik.     

"Begitukah?" Lu Sheng tersenyum, dia memberikan sup ayam itu kepada gadis pembantu, "Aku tidak mau sup ini lagi, buat kamu saja."     

"Ti… tidak usah. Sup ini adalah pemberian Tuan Chu untuk Anda, hamba… hamba tidak berani minum!"     

Lu Sheng mengangkat alisnya, "Kalau Tuan mempertanyakan masalah ini, aku akan bilang aku yang memberikannya kepadamu, ayo diminum saja."     

"Ini… terima kasih Nyonya Muda!" Setelah gadis pembantu itu menerima sup ayam Lu Sheng, dia pun ingin keluar dari kamar.     

"Sebentar." Lu Sheng memanggil, "Tidak perlu keluar, minum di sini saja."     

Langkah kaki gadis pembantu itu terhenti, tangan yang memegang mangkuk sup pun terus gemetaran. Kemudian tiba-tiba dia membalikkan badannya dan langsung berlutut di atas lantai, "Nyonya Muda ampun!"     

Kedua gadis pembantu yang berdiri di luar kamar mendengar ada keributan, mereka pun berlari masuk ke dalam kamar.     

"Ada… ada apa ini?" Kedua gadis pembantu melihat Lu Sheng, mereka menemukan Lu Sheng tampak cuek, tidak menunjukkan ekspresi lebih.     

Kedua gadis pembantu melihat lagi ke Xiaocai yang berlutut di bawah lantai, tidak mengerti apa yang telah terjadi.     

"Ampun?" Lu Sheng mengangkat alisnya, "Aku hanya memberikan kamu semangkuk sup ayam saja, tidak meminta nyawamu juga, kenapa kamu meminta ampun?"     

"Sup ini… sup ini bukan Tuan Chu yang menyuruh hamba untuk membawakan ke Nyonya Muda, tapi… tapi…" Xiaocai terus menangis, seluruh badannya kini gemetaran.     

"Kamu adalah orang Nyonya?" Lu Sheng bertanya.     

Xiaocai menundukkan kepalanya dan tidak menjawab.     

Lu Sheng tersenyum, "Sup ini, Shangguan Ling'er yang menyuruhmu antar?"     

Xiaocai tiba-tiba mengangkat kepalanya, dengan kaget dia melihat Lu Sheng. Sepertinya tidak menyangka Lu Sheng akan berhasil menebak orang yang di balik rencana ini.     

Lu Sheng pun mendengus dan tertawa, "Sepertinya aku benar, ya. Sampai sekarang dia masih belum menyerah ternyata."     

Shangguan Ling'er sungguh setia, sampai sekarang masih belum bisa menyerah. Lu Sheng menatap sup ayam itu, dia pun bertanya, "Sup ini… ada barang apa yang di dalam situ?"     

"Ini… obat pencegah kehamilan."     

Suwen dan Sushi yang berdiri di samping pun melihat kepada Xiaocai dengan kaget. Sepertinya tidak pernah menyangka ternyata Xiaocai akan membantu Shangguan Ling'er melakukan hal seperti ini.     

Sedangkan Lu Sheng, dia hanya menunjukkan ekspresi seperti dugaannya.     

Suwen memberikan isyarat mata kepada Sushi. Sushi mengerti, dia pun diam-diam keluar dari kamar.     

Xiaocai menundukkan terus kepalanya, dengan wajah yang pucat, dia tidak berani mengeluarkan suara.     

Lu Sheng juga tidak berniat mau menyuruh Xiaocai berdiri. Dari sudut matanya dia menemukan Sushi telah keluar dari kamarnya, namun dia tidak mengatakan apapun.     

Pada saat ini, Suwen juga tidak berani mengatakan apapun, apalagi dia tidak berani keluar dari kamar. Dalam seketika, seluruh kamar pun menjadi hening.     

Tidak lama kemudian, Sushi pun membawa Nyonya Chu dan Nyonya Besar Chu datang.     

Nyonya Chu menyuruh ibu pembantunya dan Sushi menjaga di luar kamar, lalu dia pun membawa Nyonya Besar Chu masuk ke dalam kamar.     

Ketika Nyonya Chu melihat adegan yang di depan matanya, dia pun mengerutkan keningnya dengan tidak senang.     

Sushi hanya mengatakan di sini telah terjadi masalah, namun tidak mengatakan apa yang telah terjadi. Jadi ketika Nyonya Chu melihat Xiaocai berlutut di atas lantai dengan ketakutan, dia pun mengira Lu Sheng sedang menantang keterbatasannya.     

Jadi begitu Nyonya Chu masuk, dia pun langsung menyindir, "Ini baru saja menikah dengan keluarga kami, temperamennya sudah begitu besar. Kedepannya bukannya lebih tidak bisa dikendalikan?"     

Tatapan Lu Sheng menggeser dari Xiaocai ke Nyonya Chu, dia pun mencibir dengan penuh penghinaan dan menatap pada Nyonya Chu.     

Ketika Nyonya Chu ingin marah, Nyonya Besar Chu malah menghentikannya dengan isyarat mata. Nyonya Chu pun mendengus dengan dingin, tidak lagi mengeluarkan suara.     

Nyonya Besar Chu sama sekali tidak melihat ke Xiaocai, melainkan langsung tersenyum pada Lu Sheng, "Xiaosheng, sebenarnya apa yang terjadi?"     

Lu Sheng tersenyum pada Nyonya Besar Chu, lalu dia baru melihat lagi ke Xiaocai, "Kamu jelaskan sendiri."     

Xiaocai tidak bergerak, namun wajahnya sudah dari putih menjadi murung. Sepertinya sudah membayangkan konsekuensi yang akan diterimanya nanti.     

Suwen yang berdiri di samping berbisik di telinga Nyonya Besar Chu, lalu ekspresi Nyonya Besar Chu pun segera berubah. Dia pun segera memerintah ibu pembantu Sun, "Sana, bawa Shangguan Ling'er ke sini."     

"Baik!" Meskipun ibu pembantu Sun tidak mengetahui apa yang terjadi, namun dia melihat Nyonya Besar Chu begitu emosi, dia pun mengerti sepertinya bukan masalah kecil.     

Begitu ibu pembantu Sun pergi, Nyonya Besar Chu pun melotot pada Xiaocai dengan dingin, "Beraninya kamu mencelakakan orang keluarga Chu kami, keberanianmu besar juga."     

Xiaocai ketakutan dengan kata-kata Nyonya Besar Chu, mangkuk sup yang di tangannya pun jatuh, dan sup ayamnya juga tumpah ke lantai.     

Xiaocai bersujud ke lantai, dia merangkak ke depan Nyonya Chu dan berkata sambil tersedak, "Nyonya, tolong hamba Nyonya. Hamba… hamba benar-benar tak berniat!"     

"Apaan kamu!" Nyonya Chu menendang Xiaocai, tidak mengerti kenapa Xiaocai harus meminta tolong kepadanya. Kata-kata Suwen yang dikatakan kepada Nyonya Besar Chu tidak diketahui oleh Nyonya Chu, jadi dia juga tidak mengerti apa yang Nyonya Besar Chu marahkan.     

"Huh." Nyonya Besar Chu melirik Nyonya Chu, dengan dingin dia mendengus.     

Nyonya Chu mengerutkan keningnya, namun juga tidak memberikan pertanyaan.     

Tidak lama kemudian Shangguan Ling'er pun mengikuti ibu pembantu Sun datang.     

Ibu pembantu Sun hanya mengatakan Nyonya Besar Chu mencari Shangguan Ling'er, namun tidak mengatakan alasan mencarinya. Namun ketika Shangguan Ling'er masuk ke dalam kamar dan melihat adegan tersebut, ekspresinya pun langsung berubah.     

"Nona Shangguan, Nona Shangguan. Anda yang menyuruh hamba mengantar sup ayam ini, hamba hanya bertingkah sesuai perintah Anda saja, Anda harus menyelamatkan hamba!" Begitu Xiaocai melihat Shangguan Ling'er, dia seolah-olah melihat penyelamatnya, dengan cepat dia pun merangkak kepada Shangguan Ling'er.     

"Kamu jangan bicara sembarangan!" Shangguan Ling'er mundur beberapa langkah. Dia mengerutkan keningnya dan mengatakan, "Aku tidak menyuruh kamu melakukan hal seperti ini."     

Di saat seperti ini, Shangguan Ling'er mana boleh mengaku? Sekali mengakui, maka dia pun benar-benar akan mampus. Jangankan tidak bisa mencelakakan Lu Sheng, bahkan tidak akan memiliki kesempatan untuk menikah dengan Chu Silin lagi!     

Keluarga Shangguan masa kini sudah berbeda dengan masa lalu, Shangguan Ling'er harus menangkap wisma Chu ini dengan erat.     

Nyonya Besar Chu berkata dengan dingin, "Shangguan Ling'er menyuruh Xiaocai mengantarkan obat pencegah kehamilan, coba kamu bilang, ada apa ini"     

"Apa?! Obat pencegah kehamilan?" Nyonya Chu terkejut berat. Meskipun dia tidak menyukai menantu perempuan ini, namun dia juga tidak pernah memikirkan mau meracuninya.     

Nyonya Chu tidak mengerti, kenapa dulu dia tidak pernah menyadari bahwa Shangguan Ling'er ternyata adalah orang sesadis ini.     

"Bibi, benar-benar bukan aku!" Shangguan Ling'er melototi Xiaocai dengan marah dan merasa disalahkan, dia pun mengatakan, "Xiaocai, aku dan kamu tidak ada dendam apapun, kenapa kamu bisa menyalahkanku?"     

Ketika Shangguan Ling'er berbicara kepada Xiaocai, matanya menatap pada Xiaocai dengan dingin, dimana tatapan itu penuh dengan ancaman.     

Xiaocai mengingat nyawa keluarganya kini berada di tangan Shangguan Ling'er, dia pun sangat pasrah. Dia menggigit bibir bawahnya dan tersenyum dengan pahit, "Hamba… hamba yang memiliki perasaan kepada Tuan Chu, makanya ingin meracuni Nyonya. Masalah ini memang tidak ada kaitannya dengan Nona Shangguan!"     

Lu Sheng melihat Shangguan Ling'er dengan dingin, tidak mengatakan apapun.     

Ekspresi Shangguan Ling'er pun menjadi lega, dia pun mengatakan kepada Nyonya Besar Chu dan Nyonya Chu, "Nyonya Besar, Bibi, kalian juga sudah dengar kan, dia yang menyalahkan kepadaku."     

"Dia tidak menyalahkanmu, memang kamu yang menyuruhnya."     

Suara yang tiba-tiba membuat semua yang di dalam kamar melihat ke luar pintu. Lalu mereka pun melihat Chu Silin sedang berdiri di luar pintu, dengan wajah tak berekspresi dia mengatakan.     

Sejak Chu Silin dibawa pulang dari penjara Linjiangfu, Lu Sheng tidak pernah lagi melihat Chu Silin. Juga tidak mengetahui apa yang dilakukan Chu Hongqing kepada Chu Silin, kini Chu Silin tampak lebih dewasa.     

Chu Silin hanya berdiri di luar kamar, tidak berniat untuk masuk.     

"Chu Silin, apa maksudmu?" Ketika Shangguan Ling'er melihat orang yang datang adalah Chu Silin, awalnya dia terkejut, kemudian menjadi marah.     

Chu Silin berkata dengan tenang, "Aku sudah menemukan keberadaan keluarga Xiaocai, dan juga sudah melepaskan mereka."     

Sejak pulang dari Linjiangfu, Chu Silin banyak mengintropeksi diri. Jika dipikirkan kembali, kata-kata Chu Hongqing memang benar. Jika tidak ada Chu Sihan, wisma Chu kini juga tidak akan semakmur sekarang.     

"Chu Silin, aku adalah tunanganmu!" Shangguan Ling'er melihat Chu Silin menyukai dirinya, lalu Chu Silin juga tidak menyukai Chu Sihan, jadi ketika dia merencanakan masalah ini, dia pun tidak pernah menutupinya dari Chu Silin.     

Namun Shangguan Ling'er tidak menyangka, orang yang mengeksposkan perbuatannya ternyata adalah Chu Silin.     

"Kedepannya bukan lagi." Chu Silin melirik Shangguan Ling'er dengan dingin. Lalu dia pun memberikan hormat kepada Nyonya Besar Chu dan pergi.     

Xiaocai mendengar keluarganya sudah diselamatkan, dia pun sangat senang.     

Namun setelah senang, dia pun merasa bersalah. Xiaocai memberikan kowtow kepada Lu Sheng, dengan tersedak dia mengatakan, "Maafkan hamba Nyonya. Hamba bisa melakukan hal seperti ini juga terpaksa, mohon Nyonya lepaskan hamba kali ini!"     

Kemudian Xiaocai pun mengeluarkan selembar uang kertas dari lengan bajunya dan memberikannya kepada Shangguan Ling'er, "Ini adalah uang yang diberikan Nona Shangguan, sekarang hamba kembalikan kepadamu!"     

Shangguan Ling'er mundur ke belakang dengan terhuyung-huyung. Dia menggelengkan kepalanya dan menggumam, "Bukan, bukan aku. Aku tidak melakukannya, bukan aku!"     

"Aku benar-benar tidak menyangka, kamu seorang gadis yang ternyata begitu kejam." Nyonya Besar Chu melihat ibu pembantu Sun, "Keluarkan dia dari wisma Chu, mulai hari ini, jangan membiarkan dia masuk ke pintu wisma Chu kita."     

"Sebentar!" Lu Sheng berdiri, "Nona Shangguan begitu suka memberikan orang obat pencegah kehamilan, kalau begitu aku memberikannya kepadamu untuk mencobanya."     

Lu Sheng melihat Xiaocai dan bertanya, "Di dapur masih ada sisa obat ini?"     

"A… ada!" Xiaocai menganggukkan kepalanya dengan bengong.     

Shangguan Ling'er terkejut, dia memeluk perutnya dan mundur untuk beberapa langkah.     

Lu Sheng tidak memedulikan Shangguan Ling'er, melainkan melihat ke Xiaocai dan mengatakan, "Pergi, bawakan satu mangkuk untuk dia. Setelah dia selesai minum, aku pun bisa mengampuni kamu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.