Gadis Lugu Liar Galak

PERNIKAHAN LU SHENG DAN CHU SIHAN



PERNIKAHAN LU SHENG DAN CHU SIHAN

0Begitu Lu Sheng selesai mendengarkan penjelasan Chu Sihan, dia pun langsung tertegun.     
0

Bukan tertegun juga, melainkan terkejut sampai tidak bisa mengatakan apapun.     

"Kalau begitu, Qinghuan bukannya harus sangat benci dengan Jenderal Qi, sekaligus juga membenci Tuan Qi?"     

Musuh pembunuh ibu kandung, adalah ayah kandung kekasih, ini… hubungan ini sungguh berantakan, ya?     

"Inilah alasan kenapa Nenek Qi begitu sadis."     

Shi Yi mengatakan, "Waktu itu cucu terbesarnya meninggal di dunia perang, cucu buyutnya juga masih berusia sembilan tahun. Nenek Qi takut Qinghuan membalas dendam atas ibunya."     

Fu Sisi mengerutkan keningnya, "Meskipun takut, tapi hanya karena ini, dia sampai membunuh dua orang, sungguh kejam."     

Lu Sheng mendengar sampai sini, dia tidak langsung meneruskan, melainkan berpikir sejenak, baru dia bertanya, "Bagaimana hubungan Qinghuan dengan ibunya?"     

Shi Yi menggelengkan kepalanya, "Kalau ini tidak ada yang tahu. Tapi setahuku, sejak Qinghuan berusia delapan tahun, dia sudah berada di samping Saudara Qi. Mereka berdua adalah teman sepermainan sejak kecil."     

Manusiawi seseorang itu susah ditebak, terkadang itu tidak seperti yang kita perkirakan.     

Kalau Qinghuan tiba-tiba ingin membalas dendam untuk ibunya, maka Qi Dongjing yang selalu mempercayainya mungkin benar-benar akan kena.     

Tapi…     

"Kalau Qinghuan mau membalas dendam, kenapa harus menunggu masa depan? Dia mungkin sudah membunuh Tuan Qi, bagaimana pun Tuan Qi begitu menyukai dan mempercayainya, dia juga tidak waspada terhadap Qinghuan."     

Fu Sisi langsung mengatakan isi hati Lu Sheng.     

"Masalah ini sudah lewat, jangan mengungkitnya lagi." Lalu Yun Ting tersenyum, "Daripada membicarakan masalah pusing seperti ini, lebih baik kita membicarakan masalah pernikahan Saudara Chu dan Nona Lu saja."     

"Betul kata Saudara Yun." Shi Yi menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.     

Lu Sheng dan Chu Sihan saling bertukar tatapan, kemudian mereka pun tertawa.     

Tanggal satu bulan delapan, pagi-pagi Lu Sheng sudah bangun.     

Ibu yang merias Lu Sheng ini dicarikan oleh Lu Zhou. Tidak ada yang tahu siapa ibu ini, bahkan Lu Sheng sendiri juga tidak mengetahuinya.     

Namun karena orang ini dicarikan oleh Lu Zhou, jadi Lu Sheng pun tidak merasa khawatir.     

"Aku dengar Putra Kaisar bilang, Nona adalah muridnya!" Ibu ini memiliki wajah yang ramah, wajahnya membawa senyuman yang lembut.     

Setelah selesai merias wajah Lu Sheng, ibu itu baru bertanya sambil tersenyum.     

Lu Sheng tadinya ingin menganggukkan kepalanya, tapi dia takut aksesoris rambutnya akan jatuh, dia pun hanya bisa duduk tegak dan menjawab, "Iya."     

Lu Sheng yang di depan cermin sangat cantik, berpakaian merah, dimana membuatnya cantik bagaikan dewi.     

Ini adalah pertama kalinya Lu Sheng merias wajahnya selama dua masa kehidupannya, ternyata cantik juga.     

"Di desa Liuyie ini memiliki gunung dan air yang cantik, pantas saja bisa keluar gadis secantik Nona." Sambil menyisir ujung rambut Lu Sheng, ibu itu sambil mengatakan.     

Lu Sheng menurunkan matanya dan tersenyum, anggap menerima pujian dengan murah hati.     

He Yan, Duan Xiang, Bu Zhao dan yang lainnya sedang melihat di samping. Mungkin teringat dengan anak perempuannya yang sudah meninggal, Bu Zhao pun merasa senang namun juga sedih.     

Bu Xu menyentuh lengan Bu Zhao dan membisikkan, "Untuk apa kamu menangis, hari ini adalah hari yang gembira, harus tersenyum."     

Bu Zhao mengusap air matanya, dia pun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, "Aku hanya gembira untuk anak ini saja."     

Bu Xu melirik Bu Zhao, dia pun menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya.     

Hua Leya tersenyum pada Lu Sheng, "Xiaosheng kami memang cantik. Di desa-desa sekitar kita, bahkan kota sekitar juga tidak bisa menemukan gadis secantik Xiaosheng."     

"Siapa bilang?" Lu Sheng membalikkan kepalanya, dia pun mengangkat alisnya kepada Hua Leya, "Kakak ipar bukannya salah satunya?"     

Wajah Hua Leya memerah, dia pun melirik Lu Sheng, "Aku masih tahu diri."     

He Yan yang di samping juga tertawa, "Nenekku sudah bilang, wajah Xiaosheng mirip dengan bibi, dua-duanya sangat cantik, namun sayangnya…"     

Berkata sampai sini, He Yan pun juga menjadi sedih.     

Bu Zhao yang di samping, air matanya pun tidak bisa bertahan dan mengalir keluar lagi.     

Bu Xu melotot pada He Yan, dia pun memarahinya, "Hari ini adalah hari besar adikmu, buat apa mengungkit masalah seperti ini? Lagipula adikmu hari ini menikah, bibimu yang di alam baka kalau mengetahuinya, pasti juga akan sangat senang."     

"Betul kata Nenek!" He Yan mengerti dia telah salah bicara, dia pun segera meminta maaf kepada Lu Sheng dan Bu Zhao.     

Lu Sheng menggelengkan kepalanya, menyatakan dirinya tidak apa-apa.     

Lu Sheng melihat ke dirinya yang di dalam cermin, dalam seketika dia pun memiliki perasaan yang rumit.     

Lu Sheng tidak menyangka, di masa lampau dia telah sendiri selama dua puluh tahun lebih, ternyata saat dia baru tiba di dunia ini selama satu tahun, dia sudah menikah.     

Benar-benar tidak bisa dipercaya!     

Lu Sheng menyentuh wajahnya, ekspresinya tampak terkejut.     

"Jangan gugup, cuma satu hari ini saja, nanti akan membaik kalau sudah lewat hari ini!" He Yan mengira Lu Sheng sedang gugup, dia pun mendekat dan menghiburnya.     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.     

Pada saat ini, dari pintu gerbang desa sana terdengar suara gong dan kendang, iramanya sungguh menyenangkan.     

Bu Xu mendengar suara musik, dia pun menjadi panik, "Tim pengantin pria sudah datang, cepat, tutup kerudungnya."     

Hua Leya mendengar kata-kata Bu Xu, dia pun segera menutupi kepala Lu Sheng dengan kerudung merah yang di samping meja. Kemudian bersama He Yan, mereka memapahnya duduk kembali di atas tempat tidur.     

Ibu itu melihat Lu Sheng dengan senang, lalu dia meninggalkan kamarnya.     

Hua Leya bersembunyi di belakang pintu dan mengintip keluar, hanya mendengar suara petasan yang keras dan meriah.     

"Pernikahan ini memang takdir!" Bu Fang melihat adegan yang membahagiakan ini, dia pun mengatakan.     

"Iya kan?" Bibi Yu tertawa, "Waktu pertama kali mereka datang, pengantin wanitanya tidak ada, semua orang mengira pernikahan ini tidak akan jadi lagi. Siapa yang bisa tahu, suatu saat kemudian, pernikahan ini terjadi lagi."     

Di luar pintu rumah baru keluarga Lu, Chu Sihan menunggang seekor kuda dan berjalan masuk ke dalam halaman rumah. Dia mengenakan jubah indah berbingkai emas berwarna merah, disulam dengan daun bambu yang elegan, dan memiliki sabuk sutra bermata hitam di pinggangnya.     

Ditambah dengan wajah yang rupawan, membuat wajah para ibu yang datang ke acara pernikahan pun menjadi merah.     

Lu Zhou berdiri di samping, dia melihat Chu Sihan selangkah demi selangkah mendekatinya, dalam seketika dia pun memiliki perasaan yang rumit.     

Meskipun Lu Sheng yang di masa ini bukan dibesarkan olehnya, tapi jiwa rohnya itu milik anak perempuannya. Meskipun hanya menikah untuk satu masa kehidupan ini, namun Lu Zhou tetap merasa tidak rela.     

"Putra Kaisar Ketiga!" Chu Sihan memberikan hormat kepada Lu Zhou. Kemudian orang yang di belakangnya juga memberikan hormat kepada Lu Zhou.     

Dalam seketika, mereka yang di tempat, selain beberapa yang sudah mengetahui identitas Lu Zhou, pun tertegun di tempat.     

"Tadi Tuan Chu memanggil tuan itu apa?"     

"Pu… Putra Kaisar Ketiga?" Ada yang menjawab dengan ragu-ragu.     

Dalam seketika, semua orang pun tidak berani mengeluarkan suara lagi.     

Lu Zhou melihat Chu Sihan, lalu dia pun menjawab dengan ringan, "Hmhh."     

"Han'er, cepat pergi jemput pengantin wanitamu, jangan lewatkan waktunya." Ye Luo yang berdiri di samping dengan baik hati memperingatkannya.     

"Baik!" Chu Sihan menganggukkan kepalanya kepada Lu Zhou dan Ye Luo, lalu dia pun berjalan melewati mereka dan masuk ke dalam.     

Bu Xu dan Bu Zhao sedang mengajari Lu Sheng tradisi pernikahan.     

Contoh seperti sebelum naik ke dalam tandu harus menangis, setelah naik ke tandu tidak boleh membalikkan kepalanya, dan yang lain-lain.     

"Sudah Nek, orangnya sudah datang, ayo kita membawa Xiaosheng keluar." He Yan yang menjaga di depan pintu pun segera mengatakan.     

Tangan Lu Sheng yang memegang sapu tangan pun mengerat, dalam seketika dia ternyata bisa merasakan gugup.     

"Ya!" Bu Xu menjawab. Lalu dia dan Bu Zhao pun segera memapah Lu Sheng dan berjalan menuju keluar pintu.     

Chu Sihan melihat pengantin wanitanya yang berbaju merah, langkah kakinya pun berhenti, dan hanya berdiri di tempat tidak bergerak. Dia menunggu pengantin wanitanya berjalan selangkah demi selangkah menujunya.     

Lu Zhou berjalan kemari, dari tangan Bu Xu dan Bu Zhou dia menerima Lu Sheng, kemudian bersama Lu Sheng dia berjalan ke arah Chu Sihan, sampai akhirnya berhenti di depan Chu Sihan.     

"Di sini aku menyerahkan Sheng'er kepadamu." Lu Zhou yang berusaha menahan emosinya, akhirnya hanya bisa mengatakan satu kalimat ini.     

"Putra Kaisar Ketiga jangan khawatir. Di masa kehidupan ini, masa kehidupan selanjutnya, aku pasti akan melindunginya!" Ekspresi Chu Sihan tampak serius, dengan nada yang pasti dia memberikan perjanjian.     

Awalnya Lu Sheng tidak berperasaan untuk menangis. Namun begitu mendengar percakapan Lu Zhou dan Chu Sihan, entah kenapa, air mata pun langsung menyelimuti kedua matanya.     

Lu Zhou meletakkan tangan Lu Sheng ke dalam tangan Chu Sihan, tidak lagi mengatakan apapun. Karena dia percaya, Chu Sihan akan memperlakukan anaknya dengan sangat sangat baik.     

"Saudara Chu, ayo angkat pengantin wanita naik tandu, kenapa masih termenung?"     

Melihat tatapan Chu Sihan melanda pada Lu Sheng, namun tidak ada gerakan selanjutnya, Qi Dongjing pun memburunya dengan panik.     

"Phuh." Lu Sheng tidak bisa bertahan dan tertawa, air mata yang di dalam mata pun mengalir keluar.     

Para penonton yang di samping mendengar Lu Sheng tertawa, mereka juga menolehkan kepalanya ke samping dan tertawa secara tersembunyi.     

Mau bagaimana lagi, mau memberi para penonton ini sepuluh jantung pun, mereka juga tidak berani menertawakan Chu Sihan di hadapan Chu Sihan langsung.     

Chu Sihan menyadarkan diri, dia pun berdehem dan langsung mengangkat Lu Sheng di belakang punggungnya. Lalu dia pun membawa Lu Sheng menuju tandu.     

Setelah memasukkan Lu Sheng ke dalam tandu, dia pun berbisik di samping telinga Lu Sheng, "Istriku, lama menunggu, sekarang suamimu akan membawamu pulang." Kemudian Chu Sihan tidak menunggu Lu Sheng merespon, dia pun langsung keluar dari tandu.     

Lu Zhou dan Ye Luo tidak tinggal di rumah keluarga Lu, melainkan mengikuti tim Chu Sihan pergi.     

Lu Ran dan Hua Leya berdiri di samping, melihat tim pengantin pria yang menjauh, tiba-tiba Lu Ran menghelakan napas.     

"Kenapa?" Hua Leya membalikkan kepalanya dan bertanya dengan nada kecil.     

Lu Ran menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku merasa hanya dalam waktu sekejap mata, A Sheng sudah menikah."     

Hua Leya melihat Lu Ran, dia pun tersenyum.     

Angin bertiup ke arah mereka, Lu Ran melihat senyuman yang di wajah Hua Leya, perasaan melankolisnya pun banyak memudar.     

Wisma Chu.     

Hari ini adalah hari pernikahan Magistrat Chu, yang hadir semuanya merupakan keluarga besar dan ternama.     

Namun meskipun demikian, ketika mereka melihat mahar yang berbaris panjang, mereka juga tertegun.     

Tamu yang hadir hari ini selain sebagian kecil, hampir tidak ada yang pernah melihat Lu Sheng. Mereka hanya tahu pengantin wanita adalah gadis dari desa, selain itu tidak ada informasi lainnya lagi.     

Namun ketika mereka melihat mahar yang berbaris di belakang tandu, hampir semuanya terkejut berat.     

Di dalam mahar Lu Sheng, selain yang diberikan Chu Sihan, masih ada dari Lu Zhou dan Shangguan Dian. Pemimpin Kong, Chunyu Dong mereka juga ada, dari Hakim Lu juga. Jika ditambah-tambah, sudah hampir sepuluh mil panjang mas kawinnya ini.     

"Dia itu menikahi anak perempuan atau memperistrikan suami?"     

"Ternyata keluarga Lu ini sangat kaya"     

"Mas kawin yang diberikan Tuan Chu waktu itu sudah cukup mengejutkan, ternyata mahar Nona Lu juga begitu menakjubkan."     

"Memangnya kenapa? Restoran Lu itu, penghasilan kesehariannya itu tidak bisa diperhitungkan. Satu hari penghasilan sudah bisa menandingi penghasilan restoran Tianyang sebulan."     

Para penonton memberikan pujian.     

Lu Zhou mengangkat alisnya dengan bangga, namun dia tidak mengatakan apapun.     

Di wisma Chu kini bergantungan lampu lentera dan sutra, acara perjamuan ini sungguh indah dan meriah. Suasana wisma Chu kini penuh dengan kebahagiaan.     

Ketika waktunya pemujaan penikahan, Nyonya Chu dan Tuan Besar Chu merasa tidak nyaman. Lalu alasannya kenapa, cukup melihat orang-orang yang duduk di bawah sudah bisa mengetahuinya.     

Satu barisan ini selain Putra Kaisar Ketiga dan Perdana Menteri Fu masih ada Putra Kaisar Pertama, Yang Wang, Lu Ying dan yang lainnya.     

Mau seberapa tidak sukanya Nyonya Chu terhadap menantu perempuannya ini, kini dia juga tidak berani menunjukkan ketidaksukaannya. Dari awal sampai akhir, dia pun berusaha menahan senyumannya.     

"Aku tidak menyangka, Xiaosheng bisa menikah begitu cepat." Shangguan Dian tidak bisa bertahan dan mengatakan isi hatinya.     

Karena harus mewaspadai Di Gui, jadi pemimpin Kong dan Chunyu Dong serta yang lainnya tidak datang menghadiri acara pernikahan. Melainkan hanya buru-buru memberikan hadiah pernikahan dan sudah langsung pergi.     

Lu Zhou tidak ingin bicara, jadi dia pun tidak memedulikan Shangguan Dian.     

Putra Kaisar Pertama yang berdiri di samping Lu Zhou menolehkan kepalanya dan melihat Lu Zhou, dengan lembut dia mengatakan, "Adinda ketiga, kamu sudah lama meninggalkan Jingcheng. Kenapa tidak pulang menjenguk Ayahanda sebentar?"     

Lu Zhou menjawab dengan cuek, "Ada kakanda di Jingcheng, apa yang bisa terjadi dengan Ayahanda?"     

Putra Kaisar Pertama menghelakan napasnya, dia pun menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya. Kemudian dia pun melihat kembali ke pengantin baru ini.     

"Kowtow pertama untuk langit dan tanah!"     

Chu Sihan dan Lu Sheng membalikkan badan dan membungkuk untuk kowtow pertama.     

"Kowtow kedua untuk orang tua!"     

Chu Sihan dan Lu Sheng membalikkan lagi badan mereka. Setelah berdiri tegak, mereka pun membungkukkan lagi badan mereka untuk kowtow kedua.     

"Kowtow ketiga untuk suami istri!"     

Chu Sihan dan Lu Sheng membalikkan badan dan berdiri menghadapi masing-masing, mereka membungkukkan badan untuk kowtow ketiga.     

Setelah pemujaan selesai, maka juga diartikan di kehidupan selanjutnya, Lu Sheng juga sudah menjadi istri orang. Sampai sekarang ini, Lu Sheng masih merasa semua ini tampak tidak nyata.     

"Pemujaan selesai! Masuk ke kamar!"     

Chu Sihan dan Lu Sheng membalikkan badan, sambil membawa simpul kekasih sejati di tangan, mereka pun berjalan ke luar selangkah demi selangkah.     

Dalam seketika, seluruh lobi pun penuh dengan seruan kebahagiaan.     

"Adinda ketiga, selamat!" Ketika semua orang mengucapkan selamat kepada Nyonya Chu dan Chu Hongzhong, Putra Kaisar Pertama malah menolehkan kepalanya dan mengucapkan selamat kepada Lu Zhou.     

Lu Zhou mendengus dengan tidak senang, namun juga tidak mengatakan apapun.     

Putra Kaisar Pertama tertawa ringan, "Adinda ketiga kini juga sudah tidak muda. Muridmu saja sudah menikah, Adinda masih tidak ingin menikah, kah? Ibunda sudah mengomel setiap hari."     

"Bagaimana kabar Selir Xiang?"     

Selir Xiang adalah ibu Putra Kaisar Pertama. Awalnya dia hanya selir yang berposisi rendah saja. Namun di tahun kelima kematian Selir An dan Selir Xiang justru diangkat posisinya.     

Selir Xiang adalah selir berstatus paling rendah di Negara Xuanyue, karena dia datang dari keluarga biasa. Selain kesayangan Yang Mulia Kaisar, dia tidak memiliki kekuasaan apapun.     

Namun Selir Xiang dan Putra Kaisar Pertama bisa hidup aman sampai sekarang, semua ini berkat Yang Mulia Kaisar adalah seseorang yang setia.     

Putra Kaisar Pertama menganggukkan kepalanya, "Ibunda sangat baik, tapi sangat rindu denganmu. Kalau kamu tidak sibuk, pulanglah dan menjenguknya."     

"Baik." Lu Zhou duduk tegak, "Aku akan pulang. Putra Mahkota akhir-akhir ini ada tindakan lain?"     

"Dia bisa melakukan apa lagi?" Putra Kaisar Pertama mencibir dengan dingin, "Adinda ketiga jangan khawatir. cepat atau lambat, aku akan membantu kamu membalas dendam Selir An."     

Jika Putra Kaisar Pertama tidak mengungkit masalah ini, Lu Zhou sudah mau melupakannya. Bagaimanapun Selir An hanya ibu dari raga tersebut, bukan ibu Lu Zhou, jadi dia sama sekali tidak memedulikan hidup dan mati Selir An.     

Namun kini mendengar Putra Kaisar Pertama mengatakan hal tersebut, Lu Zhou tiba-tiba merasa, posisi permaisuri sudah seharusnya berganti orang.     

Meskipun Selir Xiang adalah masyarakat biasa, juga tidak memiliki latar belakang yang berkekuasaan. Namun kini dia memiliki Putra Kaisar Pertama. Jika Selir Xiang yang duduk di posisi permaisuri, seharusnya tidak ada yang menghalanginya ya?     

Meskipun lebih banyak waktu Selir Xiang tampak tidak ingin melawan ataupun memperjuangkan, namun untuk bisa aman di istana itu selain memerlukan kesayangan Yang Mulia Kaisar, juga harus mengandalkan kemampuan sendiri.     

Jika tidak memiliki kemampuan, Putra Kaisar Ketiga yang asli dan Putra Kaisar Pertama seharusnya tidak akan bisa tumbuh besar.     

Jadi, posisi permaisuri seharusnya mampu diduduki oleh Selir Xiang .     

"Apa yang Adinda pikirkan?" Putra Kaisar Pertama melihat Lu Zhou diam, dia pun bertanya dengan penasaran.     

"Sedang memikirkan…" Lu Zhou menatap pada Putra Kaisar Pertama untuk beberapa saat, tiba-tiba dia mengaitkan jarinya kepada Putra Kaisar Pertama.     

Putra Kaisar Pertama mendekatkan wajahnya, Lu Zhou pun berbisik di samping telinga Putra Kaisar Pertama, "Posisi permaisuri ini, menurut Kakanda, bagaimana kalau membiarkan Selir Xiang yang mendudukinya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.