Gadis Lugu Liar Galak

SAMA-SAMA MURAHAN



SAMA-SAMA MURAHAN

0"Bu… buat apa kamu melihatku?" Lu Wei ketakutan dengan tatapan Lu Sheng ini, dimana kakinya mundur secara tidak sadar.     
0

Lu Sheng melipat tangannya di depan, dia mengamati Lu Wei dari atas sampai bawah, kemudian mengatakan, "Kamu mengikuti kami sampai ke sini, bukannya karena ingin menyaksikan sesuatu?"     

"Aku… siapa bilang aku mengikuti kalian? Aku hanya… hanya tidak tahu kamar mandi letaknya di mana." Lu Wei tidak berani melihat mata Lu Sheng karena merasa bersalah.     

"Huh!" Lu Sheng mencibir, "Akhir-akhir ini kamu selalu datang mencariku, bahkan berniat mau menyenangkan aku. Tujuanmu bukannya hanya ingin mendapatkan suami kaya?"     

"Aku, tidak!" Lu Wei yang isi hatinya terekspos pun bersikap dengan emosional.     

Lu Sheng tersenyum, "Lu Wei, kamu jangan lupa, kita ini tumbuh besar bersama. Apa aku masih tidak mengenal sifatmu itu?"     

Waktu itu demi seorang Duan Zhen, Lu Wei sudah bisa setiap hari menghina pemilik asli. Bahkan pernah menusuk dahi pemilik asli dengan jarinya, mengatakan pemilik asli tidak pantas memiliki Duan Zhen. Dan adegan ini kini masih melekat di dalam otak Lu Sheng.     

"Apa maksudmu?" Lu Wei mengangkat kepalanya, dengan marah dia melotot pada Lu Sheng.     

Lu Sheng tersenyum, dia melihat ke semak bunga yang di bawah dan mengatakan, "Kalian sekeluarga itu semuanya sama. Ketika orang lain sedang hidup susah, kalian menginjak dengan sekuat tenaga. Namun begitu melihat orang hidup bagus, kalian pun menggoyangkan ekor kalian untuk menyenangkan hati orang lagi. Memang satu keluarga, sama-sama murahan."     

Lu Wei tertegun beberapa saat, dia pun tiba-tiba menjerit dengan kuat. Dia menyerbu Lu Sheng namun malah dihindari Lu Sheng dengan santai.     

Lu Sheng melirik kolam yang di tepi sana, dia pun mengaitkan sebuah senyuman jahil. Lu Wei yang belum bisa merespon pun langsung ditendang oleh Lu Sheng dan jatuh ke dalam kolam.     

"Tolong! Tolong, Lu Sheng mau membunuhku!"     

Demi keamanan kolam ini dalam proses penggalian, Lu Sheng pun menyuruh orang agar tidak menggali terlalu dalam, jadi kedalaman kolam ini tidak sampai satu meter.     

Meskipun Lu Wei tidak terlalu tinggi, namun juga ada satu setengah meter, dia tidak seharusnya mati karena tenggelam.     

Lu Sheng melihat Lu Wei yang tersiksa di dalam air kolam, dia pun mengangkat alisnya dan tersenyum.     

Sudut mata Lu Sheng melihat ada yang berjalan menuju halaman belakang, dia baru mengambil tongkat bambu yang di samping dan memasukkannya ke dalam kolam.     

"Kak Wei, kamu baik-baik saja? Kalau kamu mau mencuri udang karangku ya curi saja, kenapa harus meloncat ke dalam kolam?" Lu Sheng berkata dengan ekspresi panik, lalu dia pun berteriak menyuruh Lu Wei menangkap tongkat bambu.     

"Kak Wei, cepat tangkap tongkat ini, aku akan membawamu naik!"     

"A Sheng, ada apa ini?" Dari sana, Lu Ran, Mu Yan, dan Yu Yang, bahkan kepala desa dan para penduduk desa lainnya juga datang ke halaman belakang.     

"Aku juga tidak tahu!" Lu Sheng membalikkan kepalanya dan menghadapi semua orang, "Kak Wei juga entah kenapa, tiba-tiba jatuh ke dalam kolam. Aku mau menyelamatkannya, tapi dia malah bersikeras mengatakan aku ingin membunuhnya, tidak mau aku menyelamatkannya."     

Tatapan semua orang pun melanda pada Lu wei yang masih berjuang di dalam kolam.     

Lu Ran mengerutkan keningnya, tanpa mengatakan apapun, dia pun langsung masuk ke dalam kolam dan membawa Lu Wei naik.     

Semua orang melihat kedalaman kolam dan kepada Lu Wei, dalam seketika mereka tidak mengerti harus bagaimana memberikan komentar.     

"Lu Sheng mau membunuhku, dia mau membunuhku!" Lu Wei yang menyadarkan diri pun menangis dengan keras.     

"Xiaowei, kalau kamu mau menuduh Xiaosheng, kamu juga seharusnya mencari kolam yang lebih dalam kan? Kedalaman kolam ini hanya sampai pinggangmu, sepertinya tidak mungkin mematikanmu ya?" Bibi Yu yang di samping benar-benar tidak bisa bertahan lagi, dia pun langsung berkata dengan dingin.     

"Betul. Anak ini sama dengan ibunya itu, selalu berbohong."     

"Memang ibu seperti apa akan melahirkan anak seperti apa."     

…     

Lu Wei mendengar kata-kata orang ini, dia pun mengangkat kepalanya dan melihat ke semua orang. Ketika dia melihat wajah Yu Yang dan Mu Yan, wajahnya pun menjadi pucat.     

"Bukan, bukan seperti itu. Lu Sheng yang menendangku ke kolam!"     

Kenapa tidak ada yang memercayai kata-katanya? Yang dikatakannya padahal adalah kenyataan!     

"Kalau pun memang Xiaosheng yang menendangmu, pasti juga karena kamu sudah melakukan sesuatu duluan."     

"Betul, apa kami masih tidak kenal dengan sifat Xiaosheng??     

"Jangan-jangan kamu dendam kepada Xiaosheng karena dia tidak memanggil keluargamu? Makanya bisa berlari ke sini hanya untuk menuduh Xiaosheng?"     

Lu Wei melihat semua orang justru membantu Lu Sheng berbicara, lalu dia melihat lagi wajah Lu Sheng yang tersenyum ringan itu, dia pun sangat benci.     

"Dia yang… ugh, ugh!" Lu Wei berteriak sampai setengah, tiba-tiba tidak ada suara lagi. Lu Wei berusaha mau mengeluarkan suaranya, namun mau seberapa kuatnya dia mencoba, tetap tidak ada suara yang keluar.     

Lu Sheng melihat Lu Wei dengan dingin, lalu dia pun berbicara dengan Lu Ran, "Kak, kamu pergi ganti bajumu dulu. Sini biar aku yang mengurusnya saja."     

Lu Ran menganggukkan kepalanya, lalu dia pun membawa Yu Yang dan MunYan pergi.     

"Kalian semua juga kembali ke tempat duduk masing-masing saja. Nanti hidangannya sudah mau disajikan."     

Semua orang sibuk dari pagi sampai sekarang, mereka sudah lama merasa lapar. Terutama setelah aroma daging itu keluar, dimana membuat mereka merasa lebih lapar lagi.     

Jadi begitu Lu Sheng membuka mulutnya, semua orang pun bubar.     

Kepala desa melihat Lu Wei, kemudian dia pun menggelengkan kepalanya dengan kecewa, juga mengikuti semua orang pergi.     

Lu Sheng melihat Lu Wei yang masih mencoba mau mengeluarkan suara. Tidak mengatakan apapun, dia pun langsung menyeret Lu Wei ke pintu belakang dan melemparnya keluar rumah.     

Pintu belakang adalah halaman tandus yang dipenuhi oleh rumput liar.     

Lu Wei dilempar ke atas rumput liar, dia pun segera bangun duduk dengan panik.     

Lu Wei ingin memarahi Lu Sheng, namun dia tetap tidak bisa mengeluarkan suaranya, maka dia hanya bisa melotot pada Lu Sheng dengan geram.     

Lu Sheng tersenyum, "Chu Sihan adalah orangku, dan kamu beraninya mendambakannya?"     

Lu Sheng berjalan mendekati Lu Wei, dia menatap Lu Wei dari atas dan mengatakan, "Tidak hanya Chu Sihan. Setiap orang yang di sampingku itu semuanya tidak layak untuk kamu dapatkan. Dengan apa kamu mengira, bahkan orang yang tidak diinginkan Duan Zhen, orang yang di sampingku bisa mau?"     

"Duan Zhen bukannya juga tidak menginginkanmu?" Lu Wei terkejut dengan suaranya sendiri. Setelah terkejut, dia pun menjadi senang.     

Lu Wei melotot pada Lu Sheng kembali dan mengatakan, "Duan Zhen tidak menginginkanmu, tapi Tuan Chu bukannya juga jadi suka denganmu?"     

Lu Sheng mendengus, dia mengangkat alisnya dan bertanya, "Yang tidak diinginkan Duan Zheng adalah aku yang di masa lalu. Aku yang sekarang, sama sekali tidak menginginkan Duan Zhen, dan…"     

Lu Sheng berhenti sejenak, dia mengamati Lu Wei dari atas sampai bawah, kemudian dia pun bertanya sambil tersenyum, "Coba kamu katakan, dari sisi mana kamu bisa menang dari aku?"     

"Kamu…" Lu Wei melotot pada wajah kecil Lu Sheng yang halus dan putih itu, lalu dia memikirkan kondisinya lagi. Dalam seketika dia tidak bisa mengatakan apapun.     

"Bagus sekali!" Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Sepertinya kesadaran dirimu masih ada."     

Lu Sheng melihat ke rumput yang jauh di sana, dengan tenang dia mengatakan, "Ingat, tidak hanya orang tua dan kakakmu, kamu juga. Kedepannya jangan datang ke rumahku, aku sangat benci dengan kalian. Jangan mencoba menantang kesabaranku lagi, kalian akan mendapatkan karmanya."     

Setelah mengatakan kata-kata ini, Lu Sheng pun langsung membalikkan badannya untuk kembali ke dalam rumah, kemudian dia pun mengunci pintu belakang ini.     

"Karma?" Lu Wei berdiri dari halaman tandus ini, dia tersenyum dingin terhadap pintu yang terkunci itu, "Siapa yang akan tertimpa karma masih belum ditentukan, kita lihat saja nanti!"     

Meskipun begitu Lu Wei tiba di pintu rumahnya, dia pun mendengar suara tangis ibunya yang terisak-isak.     

Lu Wei pun terkejut, dia langsung berlari masuk ke dalam rumah, lalu dia pun melihat Lu Chuan yang berbaring di atas tempat tidur dengan lemah.     

Bu Zheng sedang menangis dengan keras di samping tempat tidur, sedangkan Lu Daming sedang berbicara dengan dokter desa.     

"Hais, orangnya sih tidak ada masalah besar. Tapi kakinya itu… mungkin akan lumpuh."     

Lu Wei mendengar kata-kata dokter ini, dia pun langsung maju dan bertanya pada ayahnya, "Ayah, ada apa dengan kakak?"     

"Kakakmu semalam entah pergi keliaran ke mana lagi. Hari ini dia ditemukan sedang berbaring di dalam lubang tepi jalan, katanya kakinya telah patah."     

Lu Daming hanya memiliki satu orang anak laki-laki saja. Kini anaknya menjadi seperti ini, dia pun tidak memiliki semangat untuk makan ke rumah Lu Sheng lagi.     

"Kalian sebaiknya cepat-cepat membawanya ke kota saja. Ilmuku kurang bagus, benar-benar tidak bisa membantu kalian." Begitu dokter Li selesai menyarankan, dia pun membawa barangnya dan meninggalkan rumah Lu Daming.     

"Cepat, bawa uang. Kita segera berangkat ke kota." Setelah Lu Daming berbicara dengan Bu Zheng, dia pun langsung mengangkat Lu Chuan di belakang punggungnya, dan akan menunggu delman kuda di jalan besar desa.     

Bu Zheng mendengar kata-kata Lu Daming, dia pun segera mengusap air matanya dan kembali ke kamarnya.     

Lu Wei mengikuti Bu Zheng masuk ke dalam kamar. Ketika dia melihat Bu Zheng mengeluarkan semua uang, dia pun terkejut, "Ibu, uang ini bukannya adalah maharku?"     

Bu Zheng selalu merasa anak perempuannya tidak akan menikah dengan keluarga biasa, jadi dia pun menyimpan beberapa puluh tael perak mahar untuk Lu Wei.     

Dan masalah ini juga diketahui oleh Lu Wei. Kini Lu Wei melihat Bu Zheng mengambil semua uang ini, hatinya pun menjadi berat.     

"Sudah saat seperti ini, mau mahar apa lagi?" Bu Zheng berkata dengan tersedak, "Kalau kamu berguna, bisa mendapatkan keluarga yang bagus dan menikah, kamu juga tidak perlu menunggu sampai sekarang."     

Kemudian Bu Zheng tidak lagi memedulikan Lu Wei, dia langsung membawa uang itu dan pergi mencari Lu Daming.     

Lu Wei marah sampai menghentak-hentakkan kakinya, justru dia tidak mengikuti Bu Zheng pergi mencari Lu Daming.     

Bu Zheng dan Lu Daming membawa Lu Chuan ke dokter kota. Dokter mengatakan kaki Lu Chuan bisa disembuhkan, namun biaya pengobatannya tidak akan murah.     

Dokter mengatakan setidaknya juga harus menyediakan seratus tael perak. Namun Lu Daming dan Bu Zheng hanya memiliki tujuh puluh tael perak saja, masih kurang tiga puluh tael perak.     

"Ibu anakku, kamu menemani A Chuan di sini dulu, aku pulang ke desa memikirkan cara." Bagaimanapun Lu Chuan adalah anak laki-laki satu-satunya, Lu Daming harus menyembuhkan kaki Lu Chuan.      

"Baik!" Jawab Bu Zheng.     

Setelah Lu Daming menitipkan Lu Chuan di klinik, dia pun segera pulang ke desa dengan panik.     

Lu Daming mencari bantuan ke beberapa rumah tetangganya, namun mereka semua mengatakan tidak ada uang. Bahkan ada yang memberikan Lu Daming beberapa koin perak hanya untuk mengusirnya.     

Ketika Lu Daming berjalan melewati rumah baru keluarga Lu, dia pun tidak ingin memedulikan wajahnya lagi, dia langsung masuk dan mencari Lu Ran.     

Namun, Lu Ran sama sekali tidak mengasihani Lu Daming, "Paman sungguh tidak tahu malu ya, sampai meminjam uang kepadaku?"     

Lu Ran mencibir dengan dingin, "Waktu itu, ketika ibuku sedang sakit, aku dan… keluarga kami sengaja mencari bantuan ke rumah kalian, ingin meminjam uang. Padahal kalian memiliki uang itu, tapi kalian tidak ingin meminjamkannya pada kami, bahkan mengusir kami. Sekarang kamu dengan apa datang meminjam uang kepada kami?"     

Lu Daming mengerutkan keningnya, "Xiaoran, masalah itu sudah masa lalu. Sekarang yang kita bahas adalah masa sekarang, cepat kasih aku seratus tael perak."     

"Aku tidak akan memberikan uang kepadamu, kamu pikirkan cara lain saja." Kemudian Lu Ran pun kembali melayani tamunya.     

Lu Daming benar-benar sangat geram sampai ingin menjatuhkan meja. Namun sebuah tangan tiba-tiba menekan di atas meja, membuat Lu Daming tidak bisa menggerakkan meja.     

Lu Daming mengangkat kepalanya dengan marah, lalu dia pun melihat Lu Sheng sedang menatap kepadanya dengan dingin.     

"Paman, kamu sepertinya sudah melupakan kata-kataku ya?" Tatapan Lu Sheng sangat dingin, apalagi suaranya.     

Lu Daming mengingat adegan dia dipukul oleh Lu Sheng, badannya pun mulai gemetaran secara refleks.     

"Xiao, Xiaosheng. Kak Chuan-mu telah jatuh ke lubang. Sekarang masih menunggu di klinik sana, paman percaya kamu pasti akan membantu kami, kan?"     

Lu Daming hanya lebih kecil satu tahun daripada Lu Dahua. Namun dia menikah lebih cepat daripada Lu Dahua, jadi Lu Chuan lebih tua daripada Lu Ran. Lu Wei juga lebih tua beberapa bulan daripada Lu Sheng.     

"Lucu sekali, orang itu juga bukan aku yang mendorongnya ke dalam lubang, kenapa kau harus menyelamatkannya? Kalau kamu masih tidak mau pergi, aku bisa membuatmu menemani anakmu itu, dan aku bahkan tidak akan membayar kamu sepeser koin pun. Percaya tidak?"     

Lu Sheng berkata sampai sini, tatapannya yang dingin pun menatap pada Lu Daming, sudut bibirnya mengaitkan sebuah senyuman dingin.     

"Aku… aku akan pergi sekarang, sekarang!" Lu Daming melihat Chu Sihan dan Lu Zhou sedang berjalan ke arah sini, dia pun membalikkan badannya dan pergi dengan panik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.