Gadis Lugu Liar Galak

MAKAN PUNYA ORANG, AMBIL PUNYA ORANG



MAKAN PUNYA ORANG, AMBIL PUNYA ORANG

0"Tuan, Tuan Qi, ayo duduk."     
0

Karena akhir-akhir ini cuaca sangat panas, jadi Lu Zhou dan Shangguan Dian pun mengangkat meja dan kursi yang di dalam ruang makan ke luar halaman.     

Begitu Chu Sihan dan Qi Dongjing duduk, Lu Sheng pun pergi menyeduhkan teh, sekalian melihat panci yang memasak air itu. Setelah air panas selesai dimasak, Lu Sheng baru menyajikan teh untuk mereka berdua.     

Qi Dongjing melihat suasana lingkungan yang kehijauan, dia pun mengatakan, "Kehidupan bertani yang damai ini juga lumayan bagus ya."     

Ayah Qi Dongjing adalah jenderal besar yang berposisi tinggi, juga merupakan kepercayaan para masyarakat Negara Xuanyue seperti Peramal Kerajaan dan Yang Mulia Kaisar.     

Orang keluarga Qi juga mengharapkan Qi Dongjing bisa mengambil jalan seperti ayahnya namun dia tidak tertarik dengan jalan tersebut. Pertama karena Qi Dongjing tidak memiliki ambisi besar seperti ayahnya yang melindungi negara dan masyarakat. Kedua karena Qi Dongjing tidak menyukai kehidupan berkelahi dan membunuh.     

Ayah dan kakek Qi Dongjing pernah mengatakan Qi Dongjing tidak tahu diri, namun Qi Dongjing juga tidak memedulikannya.     

Sedangkan Qi Dongjing yang bisa membuka toko buku di Huangyang, alasannya kurang lebih berhubungan dengan Chu Sihan.     

Qi Dongjing bersama Chu Sihan, Shi Yi, dan Yun Ting adalah teman seangkatan di sekolah. Mereka juga pernah merantau ke luar kota sampai akhirnya datang ke Huangyang.     

Kebetulan ketika mereka tiba di Huangyang, toko buku wisma Chu sedang mengalami kebangkrutan. Qi Dongjing memikirkan sepertinya tidak buruk untuk hidup di Huangyang. Jadi dia pun mengambil inisiatif membeli toko buku keluarga Chu ini dari Chu Sihan. Sejak hari itu, Qi Dongjing pun tidak meninggalkan Huangyang lagi sampai sekarang.     

Sejak hari itu, kini Qi Dongjing sudah berada di Huangyang selama tiga tahun atau hampir empat tahun.     

Lu Sheng tersenyum. Setelah dia berbicara dengan Chu Sihan dan Qi Dongjing sebentar, dia pun kembali lagi ke dalam dapur.     

Pada saat ini, Lanyi juga selesai memotong ubi jalar. Lu Sheng menuang semua ubi jalar yang sudah dipotong ke dalam panci. Setelah matang, dia pun mengeluarkan ubi dari panci dan melapisinya dengan tepung pati.     

Lalu Lu Sheng mulai memasukkan air dan gula pasir ke dalam panci yang sudah kering, kemudian ditambahkan lagi sedikit minyak dan mulai mengaduknya.     

Setelah gula pasir berubah menjadi warna coklat, Lu Sheng baru menuang kembali ubi itu ke dalam panci. Setelah mengaduk sebentar, Ba Si Di Gua pun siap disajikan.     

Lu Sheng mengambil sebuah piring, dia memberikan Ba Si Di Gua kepada Chu Sihan dan Qi Dongjing terlebih dahulu.     

Lanyi yang sudah makan beberapa potong ubi di dalam kamar pun menepuk kedua telapak tangannya dan pergi memanggil Lu Zhou dan Shangguan Dian.     

"Ini…" Ketika Qi Dongjing melihat Lu Zhou yang membawa cangkul itu, dia pun sangat kaget. Dengan terkejut dia melihat Lu Zhou, beberapa saat kemudian dia baru menolehkan pupil matanya dengan susah payah, dengan linglung dia bertanya pada Chu Sihan, "Dia…"     

Chu Sihan mengambil sepotong ubi, meletakkannya di samping mulut dan menggigitnya. Setelah menelan ubinya, dia baru mengatakan, "Kamu tidak salah lihat."     

"Dia… benar-benar adalah Putra Kaisar Ketiga?" Qi Dongjing menelan ludahnya.     

Qi Dongjing benar-benar tidak bisa menggabungkan "Petani" yang di depan matanya ini dengan Putra Kaisar Ketiga. Namun wajah dan rambut putih yang berbeda dengan orang lain itu membuat Qi Dongjing tidak bisa tidak mempercayainya.     

Chu Sihan mengangkat alisnya, "Sangat benar."     

"Kenapa dia bisa ada di sini?" Qi Dongjing tetap bertanya dengan terkejut.     

Putra Kaisar Ketiga dari Negara Xuanyue, ternyata berlari ke desa terpencil dan bertani untuk orang lain? Ada apa dengan dunia ini?     

"Ini…" Chu Sihan melirik Lu Zhou yang sedang berjalan menuju arahnya, lalu mengatakan, "Kamu harus bertanya sendiri."     

"Tanya siapa?" Lu Zhou mencari kursi dan duduk, kemudian dia pun melihat Chu Sihan dan Qi Dongjing dan bertanya.     

"Pu… Putra Kaisar Ketiga!" Setelah Qi Dongjing menyadarkan diri, dia pun segera berdiri dan memberikan hormat.     

"Hmhh." Lu Zhou menganggukkan kepalanya, "Kalau tidak salah, kamu seharusnya adalah anak bungsu Jenderal Qi, Qi Dongjing ya?"     

Dengan sikap yang hormat dia membalas, "Betul!"     

"Xiaosheng, bawa ke sini ubinya." Shangguan Dian juga sudah berjalan ke meja dan duduk di samping Lu Zhou.     

Qi Dongjing melihat Shangguan Dian dengan aneh, lalu dia pun melihat ke Chu Sihan, sepertinya meminta jawaban kepadanya.     

Chu Sihan pun memperkenalkan, "Tuan ini bermarga Shangguan, merupakan sahabat Putra Kaisar Ketiga."     

"Ternyata sahabat Putra Kaisar Ketiga!" Qi Dongjing memperkenalkan diri dengan senang, "Hamba Qi Dongjing."     

Shangguan Dian menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, "Shangguan Dian." Kemudian dia pun langsung mengambil sumpitnya dan mencoba Ba Si Di Gua ini. Sekali mencoba, Shangguan Dian pun tidak bisa berhenti lagi.     

Chu Sihan dan Lu Zhou sudah terbiasa dengan cara makan Shangguan Dian ini, namun Qi Dongjing malah menatap dengan heran. Untuk menutupi rasa canggungnya, dia pun menolehkan kepalanya dan melihat ke ladang sayur, "Ladang Nona Lu benar-benar penuh dengan barang-barang yang unik dan baru ya."     

Setidaknya semua sayuran yang tertanam di ladang ini masih belum ada yang pernah dilihat Qi Dongjing.     

"Kalau Tuan Qi suka, nanti bisa membawanya pulang sedikit." Lu Sheng membawakan lagi dua piring Ba Si Di Gua, lalu berkata sambil tersenyum.     

Qi Dongjing pun tersenyum, "Kalau begitu aku juga tidak sungkan lagi."     

Lu Zhou mengangkat matanya dan melihat Lu Sheng, "Sheng'er, potong semangka."     

"Baik." Lu Sheng menganggukkan kepalanya. Dia meletakkan kedua piring Ba Si Di Gua itu, lalu dia pun pergi memetik sebuah semangka besar di ladang semangka.     

Pas sekali dengan semangka yang matang, berair dan manis, sangat segar. Begitu Qi Dongjing mencoba gigitan pertama, dia pun langsung jatuh cinta kepada semangka.     

"Buah yang bernama semangka ini sungguh enak sekali." Setidaknya adalah buah yang paling cocok dengan selera makannya di antara buah-buahan yang pernah dimakannya.     

Chu Sihan pun mengatakan, "Kalau suka, kamu bisa makan yang banyak."     

Lu Zhou meliirik Chu Sihan, kemudian dia pun mengatakan kepada Qi Dongjing, "Tidak boleh kebanyakan makan."     

Buah semangka memang menghilangkan dahaga dan meredakan panas, namun orang yang belum pernah memakannya akan mengalami diare jika terlalu banyak memakannya.     

"Oh." Qi Dongjing menganggukkan kepalanya dengan tertegun.     

Qi Dongjing menatap topi petani yang di atas kepala Lu Zhou, lalu kepada cara makan Lu Zhou yang elegan, semakin dilihat, dia semakin merasa ajaib.     

Putra Kaisar Ketiga yang sebelumnya, wajahnya selalu membawa senyuman, namun jika dikatakan dengan jujur, sebenarnya tampak lugu. Tetapi Putra Kaisar Ketiga yang di depan mata Qi Dongjing ini justru nampak berwibawa. Sepertinya berbeda dengan Putra Kaisar Ketiga yang dia kenal sebelumnya.     

Seolah-olah adalah orang yang berbeda.     

Chu Sihan melihat ekspresi Qi Dongjing, dia pun mengetahui Qi Dongjing mulai mencurigai. Namun dia tidak mengatakan apapun. Bagaimanapun wajah dan status Lu Zhou memang nyata.     

Lagipula walaupun memang ada yang mencurigai Lu Zhou, mereka juga pasti tidak bisa mendapatkan bukti untuk membuktikan bahwa Lu Zhou yang di depan ini adalah Lu Zhou yang palsu. Karena raga dan kulit Lu Zhou ini adalah milik Putra Kaisar Ketiga yang asli.     

"Shengsheng, kapan kamu mau pindah ke rumah barumu?" Chu Sihan meletakkan kulit semangka yang di tangannya dan melihat pada Lu Sheng.     

"Mungkin dua hari lagi, hari ini kakakku baru pergi melamar ke wisma Hua."     

"Hmhh." Chu Sihan menganggukkan kepalanya, "Nenek sudah menyuruh orang melihat Ba Zi kita berdua, katanya takdir yang sempurna. Nenek pun mengatakan bulan depan tanggal satu akan datang untuk melamar, dia memintaku memberitahukannya kepadamu."     

Kata "takdir yang sempurna" Chu Sihan ini membuat Lu Zhou mendengus. Dia pun mengatakan dengan cuek, "Iyalah, pernikahan yang diutuskan Peramal Kerajaan, mana mungkin buruk."     

Jika bukan karena Lu Zhou berhutang pada Yan Wang, "takdir yang sempurna" ini tidak mungkin ada.     

Chu Sihan pun tersenyum dengan santai, "Benar sekali kata Anda."     

Mereka yang di tempat sudah tidak aneh dengan cara komunikasi antara Chu Sihan dan Lu Zhou. Namun Qi Dongjing yang masih pertama kali mengalaminya justru merasa ketakutan.     

Putra Kaisar Ketiga muncul di sini tanpa alasan, bahkan bekerja untuk keluarga Lu, jangan-jangan… Qi Dongjing melihat ke arah Lu Sheng, dalam seketika dia pun sangat mengagumi Lu Sheng.     

Wanita yang bisa membuat dua orang lelaki yang tidak pernah dekat dengan wanita manapun sama-sama jatuh cinta kepadanya, benar-benar hebat!     

Dan kedua lelaki ini sama-sama bukan orang yang biasa, jadi mereka tidak mungkin mengejar kecantikan wajah Lu Sheng saja. Maka, Lu Sheng pasti memiliki keterampilan yang tak dimiliki oleh orang lain.     

Namun dilihat dari situasi ini, sepertinya Chu Sihan lebih ada harapan.     

Putra Kaisar Ketiga yang kasihan. Jauh-jauh ke sini demi seorang wanita, bahkan bertani untuk wanita tersebut. Namun Putra Kaisar Ketiga tetap tidak bisa menyentuh hati wanita tersebut, takdir sungguh mempermainkan orang!     

Beberapa orang yang ada di tempat itu tidak mengetahui isi hati Qi Dongjing, jadi mereka pun tampak santai.     

"Ba Si Di Gua ini lumayan enak, kalian makan yang banyak." Lu Sheng menyumpitkan masing-masing sepotong untuk Chu Sihan dan Lu Zhou. Kemudian dia pun tersenyum pada Qi Dongjing yang linglung itu, "Tuan Qi, kamu juga makan yang banyak."     

"Oh, baik, baik!" Setelah Qi Dongjing menanggapinya, dia pun mengerutkan keningnya.     

Lu Sheng ini tampak polos, namun ternyata memiliki cara kerja yang hebat. Dia sekaligus menyenangkan hati dua orang, dan kedua orang ini melihat dia menyumpitkan makanan untuk orang lain, kedua orang ini ternyata tidak memiliki reaksi?!     

Ini… sebenarnya ada apa ini?     

Tatapan Qi Dongjing menyapu bolak-balik ke Chu Sihan, Lu Sheng, dan Lu Zhou, benar-benar tidak mengerti.     

Qi Dongjing kurang mengerti sifat Putra Kaisar Ketiga, namun dia sangat kenal Chu Sihan.     

Jangan-jangan Chu Sihan sudah menyukai Lu Sheng sampai tidak ada obat lagi? Makanya Chu Sihan bisa mengabaikan perilaku Lu Sheng yang menyenangkan pria lain ini?     

Lu Zhou dan Shangguan Dian yang sudah selesai makan pun pergi tidur siang.     

Qi Dongjing mengelilingi ladang sayur Lu Sheng. Dia melihat Chu Sihan, sepertinya ingin mengatakan sesuatu, namun pada akhirnya dia tetap memutuskan untuk diam.     

Lu Sheng memetik dua buah semangka, lalu memetik satu keranjang tomat yang sudah matang, sekalian memberikan ubi jalar dan ubi ungu untuk Qi Dongjing.     

Qi Dongjing melihat delman kudanya kini dipenuhi dengan sayur-sayuran, pikiran untuk menyalahi Lu Sheng pun menghilang dalam seketika.     

Orang berbaik hati seperti Lu Sheng, sepertinya sangat wajar bagi semua orang untuk menyukainya ya?     

Berpikir sampai sini, keinginan Qi Dongjing untuk menasehati Chu Sihan pun memudar.     

Lagipula masalah percintaan adalah masalah sukarela kedua pihak. Kini Chu Sihan bersedia, maka Qi Dongjing juga tidak bisa terlalu mencampuri masalahnya.     

Kali ini Chu Sihan tidak menemani Lu Sheng, melainkan pulang ke kota bersama Qi Dongjing.     

Lu Sheng mendengar Chu Sihan yang juga akan pulang ke kota, dia pun memberikan lagi beberapa keranjang sayur untuknya.     

Di perjalanan pulang menuju kota, Chu Sihan menemukan Qi Dongjing sedang mengintipnya dari waktu ke waktu.     

Chu Sihan yang sudah bertahan sampai setengah jalan, akhirnya tidak bisa bertahan lagi. Dia duduk tegak dan melihat ke Qi Dongjing sambil mengerutkan keningnya, "Kamu… jangan-jangan jatuh cinta kepadaku?"     

"Apa?" Qi Dongjing mencurigai dirinya salah dengar.     

"Aku bilang duluan ya, aku hanya suka pada Shengsheng. Aku tidak tertarik dengan laki-laki sama sekali."     

Qi Dongjing, "... Kamu salah paham."     

Chu Sihan mengangkat alisnya, "Kalau salah paham, lalu kenapa kamu mengintipku terus sepanjang jalan ini?"     

"Aku hanya ingin tanya… ingin tanya…" Qi Dongjing melirik barang yang diberikan Lu Sheng kepadanya itu, dalam seketika ternyata dia susah untuk mengeluarkan pertanyaan bertanya.     

Sebuah pepatah mengatakan "Makan punya orang, ambil punya orang". Kini Qi Dongjing sudah makan dan mengambil barang orang, sekarang dia masih mau menjelekkan orang itu, hati nuraninya benar-benar tidak sanggup menerima beban tersebut.     

Qi Dongjing berdehem, dia pun mengubah topik pembicaraannya, "Itu, tadi aku ada pertanyaan untukmu, kenapa Putra Kaisar Ketiga bisa berada di sini? Kamu belum menjawabnya."     

"Tadi bukannya aku sudah menjawab, menyuruhmu untuk pergi tanya sendiri?" Ujar Chu Sihan.     

Qi Dongjing berkata dengan menciutt, "Aku kan tidak berani!"     

Bagaimanapun Lu Zhou juga Putra Kaisar sebuah negara. Qi Dongjing mana berani mempertanyakan masalah pribadinya?     

Chu Sihan justru mengangkat bahunya dan berkata dengan cuek, "Kalau tidak berani ya jangan bertanya."     

"Kalau kamu tidak mau menjawabnya juga boleh. Lalu teman Putra Kaisar Ketiga itu? Dia itu siapa?"     

Shangguan Dian sepertinya juga bukan orang biasa, namun Qi Dongjing tidak pernah melihatnya di antara keluarga kerajaan dan biro.     

Jangan-jangan, Shangguan Dian sebenarnya adalah orang dari negara lain?     

"Yang kamu maksud itu Tuan Shangguan?" Chu Sihan mengatakan, "Aku juga tidak tahu. Ketika aku mengenal Putra Kaisar Ketiga, tuan Shangguan sudah berada di samping Putra Kaisar Ketiga. Sedangkan identitasnya, setelah menyelidikinya, aku juga tidak mendapatkannya."     

Orang yang bisa mendapatkan informasi Shangguan Dian di Negara Xuanyue, pasti bukan manusia.     

"Sebegitu misteri kah?" Qi Dongjing mendengus. Dia melihat lagi ke Chu Sihan, "Begini saja. Nanti aku pulang, aku suruh ayahku membantu menyelidiki identitas Tuan Shangguan ini, kita lihat apa bisa mendapatkan informasi baru."     

Chu Sihan menyipitkan matanya, dengan curiga dia bertanya, "Baik-baik, begini, buat apa kamu menyelidiki identitasnya?"     

"Kan aku takut kalau aku menyinggungnya secara tidak sengaja?" Qi Dingjing menghelakan napasnya, "Orang itu adalah teman Putra Kaisar Ketiga. Kalau aku menyinggungnya secara tidak sengaja takutnya aku akan langsung dibunuh."     

Kini Putra Mahkota sudah kehilangan kekuasaan, dan Putra Kaisar Pertama sedang mendapatkan perhatian. Putra Kaisar Ketiga yang sebagai pendukung Putra Kaisar Pertama, secara alami juga mendapatkan perhatian orang lain.     

Walaupun Qi Dongjing kini tidak berada di Jingcheng, namun dia tidak pernah ketinggalan informasi besar Jingcheng.     

Awalnya Putra Kaisar Ketiga memang sangat disayangi Yang Mulia Kaisar. Kini dia mendapatkan lagi perlindungan dari Putra Kaisar Pertama, maka orang-orang yang dulunya merendahkan Putra Kaisar Ketiga, kini pasti sangat menyesalinya.     

Chu Sihan tersenyum, "Kamu jangan khawatir. Meskipun aku tidak mendapatkan informasi lain tentang Tuan Shangguan ini, tapi dari kata-kata Putra Kaisar Ketiga, Tuan Shangguan adalah anak yatim piatu."     

Mantan Raja Siluman dan Ratu Siluman sudah meninggal dunia. Shangguan Dian kini memang merupakan seorang anak yatim piatu.     

"Begitu ya, kalau begitu tidak ada masalah lagi." Yang penting tidak menyinggung Shangguan Dian sendiri, seharusnya tidak akan ada masalah ya?     

"Ngomong-ngomong, ayahmu bukannya tidak pernah suka dengan Putra Kaisar Ketiga? Kenapa kamu begitu takut dengan Putra Kaisar Ketiga?"     

Chu Sihan masih ingat, Qi Long tidak pernah menyukai Putra Kaisar Ketiga. Ini dikarenakan Putra Kaisar Ketiga yang sebelumnya tidak berprestasi sama sekali. Selain memikirkan bisnisnya, Putra Kaisar Ketiga tidak memikirkan yang lain lagi di dalam hatinya.     

Dan setiap kali Putra Kaisar Ketiga menghadap Yang Mulia Kaisar, sikapnya itu tidak pernah serius, dimana membuat Jenderal Qi yang selalu tegas dan serius dan sangat tidak menyukainya.     

Namun Qi Long tidak bisa menghindari status Putra Kaisar Ketiga ini. Mau seberapa bencinya, Qi Long juga hanya bisa memberikan hormat kepada Putra Kaisar Ketiga dengan enggan.     

"Ayahku adalah ayahku. Aku adalah aku, lagipula…" Qi Dongjing menyipitkan matanya, "Aku memiliki firasat, Putra Kaisar Ketiga yang sekarang sangat berbeda dengan Putra Kaisar Ketiga yang pernah aku lihat sebelumnya."     

"Oh?" Chu Sihan pura-pura bingung, "Berbeda bagaimana?"     

"Ugh…" Qi Dongjing mencubit dagunya dan berpikir untuk beberapa saat, kemudian baru dia mengatakan, "Putra Kaisar Ketiga yang sebelumnya, walaupun dia berdiri di depan matamu, kamu juga tidak akan merasakan sejenak rasa ketakutan pun. Sedangkan Putra Kaisar Ketiga yang sekarang, walaupun dia tidak mengatakan satu kata pun, hanya dengan duduk saja, dia sudah bisa memberikan tekanan yang berat bagi seseorang."     

"Begitukah?" Chu Sihan tersenyum.     

Putra Kaisar Ketiga yang dulu dan sekarang itu adalah dua orang yang berbeda, tentu saja tidak sama.     

Satu adalah Putra Kaisar Ketiga yang polos dan tak membahayakan. Satunya lagi adalah rubah berusia sepuluh ribu tahun lebih, wibawanya mana mungkin sama?     

Tentu saja, Qi Dongjing tidak mungkin akan mengetahuinya seumur hidup.     

"Jangan-jangan Putra Kaisar Ketiga yang sebelumnya sebenarnya hanya pura-pura polos? Putra Kaisar Ketiga yang sekarang yang adalah wajah aslinya?" Qi Dongjing menebak kemungkinan tersebut.     

"Betul." Chu Sihan menganggukkan kepalanya, "Dia yang dulu memang pura-pura bodoh."     

Qi Dongjing mendapat jawaban Chu Sihan, dia pun menunjukkan ekspresi "ternyata memang begitu".     

Chu Sihan menyipitkan bibirnya dan tersenyum, dia tidak mengatakan apapun lagi.     

"Tapi, kenapa dia bisa membantu Nona Lu bertani dengan senang hati?"     

Chu Sihan terdiam… Bagus sekali, setelah berputar-putar, akhirnya kembali lagi ke awal pembicaraan.     

"Tentu saja karena, Putra Kaisar Ketiga adalah guru Shengsheng."     

"Oh." Qi Dongjing menanggapinya secara refleks. Kemudian dia pun membuka lebar kedua matanya, "Apa?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.