Gadis Lugu Liar Galak

XIAN JING DAN XIAN YA DATANG



XIAN JING DAN XIAN YA DATANG

0Setelah kembali ke dunia manusia, hari sudah menjelang larut malam.     
0

Setelah Lu Sheng mengantar Lu Zhou dan Shangguan Dian pergi, dia pun ingin segera kembali ke kamarnya untuk tidur. Namun secara samar-samar, dari sudut matanya dia melihat di sebuah jalan kecil sana ada sesosok yang ramping dan tinggi sedang berjalan mendekat ke arahnya.     

Lu Sheng mengerutkan keningnya, dia membalikkan badan dan kembali ke dalam rumah. Namun ketika dia akan menutup pintu, sebuah tangan tiba-tiba mengulur masuk dari celah pintu.     

Lu Sheng terkejut, dia pun segera menggunakan kertas hu transparan.     

Begitu pintu terbuka, Lu Sheng tidak sempat melihat siapa yang masuk ke dalam, dia langsung berlari masuk ke dalam kamar Lu Jiang dan Lu Xin.     

Lu Sheng menekan titik tidur Lu Jiang dan Lu Xin, lalu dia juga menempelkan kertas hu transparan pada kedua adiknya dan membawa mereka ke sudut tertutup.     

Sosok ramping itu berjalan masuk ke dalam lobi, dia mengamati dulu sekelilingnya. Melihat tidak ada orang di dalam, dia pun mengerutkan keningnya.     

Tidak lama kemudian, sebuah sosok merah pun masuk, "Kak, mana orangnya?"     

Ternyata yang datang ke rumah tua keluarga Lu adalah Xian Ya dan Xian Jing.     

Xian Jing mengerutkan keningnya, "Tadi masih di sini, coba kamu cari."     

Xian Ya mulai berkeliling, dia membuka dulu pintu kamar Lu Sheng, melihat tidak ada orang, dia pun membuka lagi pintu kamar Lu Ran. Lalu dia kembali lagi ke lobi, akhirnya masuk ke dalam kamar Lu Jiang dan Lu Xin.     

Lu Sheng yang melihat Xian Jing dan Xian Ya semakin mendekat, dia pun secara refleks menahan napasnya. Tingkat pelatihan kakak beradik ini jauh lebih tinggi daripada Lu Sheng, Lu Sheng sama sekali bukan lawan mereka.     

Lu Sheng tidak mengerti kenapa Xian Ya dan Xian Jing bisa mencari sampai sini, namun ada satu hal yang bisa dipastikan, yaitu dia tidak bisa tinggal lebih lama lagi di desa Liuyue.     

Xian Ya mencari sampai ke atas dan bawah tempat tidur, namun tetap tidak menemukan satu orang pun. Dia melihat sekelilingnya lagi, baru dia mengerutkan keningnya dan keluar dari rumah.     

Xian Ya melihat lagi ke halaman belakang, melihat benar-benar tidak ada orang, dia baru kembali lagi ke halaman depan, "Kak, tidak ada orang."     

Xian Jing mengerutkan keningnya, padahal tadi orangnya masih ada, kenapa sekarang malah hilang? Jangan-jangan sudah melarikan diri?     

Xian Jing melihat Xian Ya dan mengatakan, "Kamu tunggu di sini, aku coba lihat ke halaman belakang."     

"Baik."     

Di dalam kamar, Lu Sheng melihat Xian Ya sudah pergi, dia pun segera menempelkan kertas hu pengedap suara di dinding kamar. Lalu dia mengeluarkan lagi selembar kertas hu komunikasi, menggigit hingga jari tangannya sobek dan meneteskan darahnya di atas.     

Di sana, Lu Zhou yang baru meninggalkan desa Liuyue, melihat kertas hu komunikasi ada reaksi, bahkan menunjukkan panggilan dari Lu Sheng, dia pun segera mengaktifkannya.     

"Guru, kamu cepat pulang! Xian Ya dan Xian Jing mencari sampai ke rumahku!"     

"Apa?!" Lu Zhou sangat kaget dan panik, dia langsung membuka kain pintu delman dan berkata pada Shangguan Dian, "Cepat, pulang ke desa Liuyue!"     

Shangguan Dian sudah mendengar percakapan antara Lu Zhou dan Lu Sheng, dia pun segera memutar balik delman kudanya.     

"Sheng'er, kamu gunakan dulu kertas hu transparan, jangan sampai ketahuan mereka, aku segera ke sana."     

Jika dibandingkan dengan tingkat pelatihannya, Lu Sheng sudah pasti bukan lawan Xian Ya dan Xian Jing, namun jika dengan kemampuan kertas hu, Lu Sheng pasti yang nomor satu.     

Sehingga, asalkan jangan menghadap langsung dengan Xian Ya dan Xian Jing, Lu Sheng seharusnya bisa aman.     

"Baik!" Setelah Lu Sheng menanggapi kata-kata Lu Zhou, dia pun segera memutuskan kertas hu komunikasi tersebut.     

Di halaman belakang, Xian Jing sudah mencari ke mana-mana namun tetap tidak menemukan Lu Sheng, dia pun mengerutkan keningnya.     

"Kak, bagaimana?" Xian Ya melihat Xian Jing kembali, dia pun segera bertanya. Lalu dia pun melihat Xian Jing menggelengkan kepalanya.     

Beberapa hari yang lalu Xian Ya dan Xian Jing pulang ke gunung Qingfeng karena ingin menemukan tempat asal Bai Lian yang disebut sebagai teratai itu, kemudian mereka berencana untuk membunuhnya langsung.     

Namun siapa bisa menyangka, ketika Xian Ya dan Xian Jing tiba di gunung Qingfeng, jangankan Bai Lian, bahkan tempat asal Bai Lian pun tidak ditemukan.     

Maka Xian Ya dan Xian Jing pun mencurigai Bai Lian pasti disembunyikan di dunia manusia oleh Chunyu Dong dan Lu Zhou. Makanya mereka bisa mengejar sampai sini.     

Dengan adanya teratai itu, Bai Lian pasti akan pulih dan siuman. Maka pada saat itu, perbuatan Xian Ya dan Xian Jing pun akan dipublikasikan!     

Kalau Xian Jing dan Xian Ya diusir dari Wufeng, maka mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk membalas dendam atas orang tua mereka lagi.     

Jadi, Bai Lian harus mati!     

Lu Sheng adalah murid Lu Zhou, dia pasti mengetahui keberadaan Bai Lian sekarang. Awalnya Xian Ya dan Xian Jing ingin menyerang Lu Sheng langsung, namun Lu Zhou dan Shangguan Dian seharian di sini, membuat mereka tidak bisa bertindak.     

Kini akhirnya Xian Ya dan Xian Jing melihat Lu Zhou dan Shangguan Dian pergi, mereka pun mulai bertindak, tapi ternyata malah kehilangan jejak Lu Sheng.     

"Bagaimana ini sekarang?" Xian Ya bertanya dengan nada kecil.     

Boneka-boneka yang dibuat dengan susah payah oleh Xian Ya dan Xian Jing, gelombang pertamanya ditelan oleh Qingyi, dan gelombang kedua disembuhkan oleh Pemimpin Kong.     

Kini kalau mereka berdua tidak berhasil membunuh Bai Lian, maka perbuatan mereka selama ini benar-benar akan menjadi sia-sia.     

"Tunggu sebentar lagi." Xian Jing tidak percaya, Lu Sheng tidak akan pulang ke rumah.     

"Kalian menunggu apa?" Sebuah suara yang dingin terdengar di telinga Xian Ya dan Xian Jing, dimana membuat mereka berdua tertegun dalam waktu bersamaan.     

Xian Ya dan Xian Jing membalikkan kepala mereka, lalu mereka pun melihat seorang pria muda sedang berjalan masuk.     

Xian Jing bisa langsung mengenal pria muda ini dalam pandangan pertama, dia adalah pria yang selalu berada di samping Lu Sheng itu.     

"Pemimpin gunung Xian sebagai pemimpin gunung Jingfeng ternyata bisa muncul di sini. Kalau masalah ini dikabarkan ke Wufeng, entah reaksi apa yang akan diberikan orang-orang Wufeng ya?"     

"Siapa kamu sebenarnya?" Xian Ya menyipitkan matanya, dengan dingin dia bertanya.     

"Siapa diriku tidaklah penting, yang penting adalah, kalian berdua sudah mau mati." Chu Sihan berdiri di depan Xian Ya dan Xian Jing, dia berkata dengan tenang.     

Awalnya Chu Sihan pulang ke desa Liuyue hanya untuk melihat Lu Sheng, menyembuhkan rasa rindunya. Namun dia tidak menyangka, baru sampai di luar rumah Lu Sheng, dia sudah mendengar suara Xian Ya dan Xian Jing.     

"Kini kamu sudah mengetahui keberadaan kami, maka hari ini kamu jangan berpikir bisa meninggalkan tempat ini lagi." Xian Jing mencibir dengan dingin, dia pun mengulurkan tangannya dan menyerang leher Chu Sihan.     

Namun tiba-tiba sebuah cahaya emas melintas, lalu punggung tangan Xian Jing pun muncul sebuah luka dan berdarah. Xian Jing terkejut, dia pun segera menarik kembali tangannya.     

"Kak!" Xian Ya sangat kaget, dia pun melihat ke arah luar pintu.     

"Lari!" Xian Jing menarik tangan Xian Ya dan langsung melarikan diri.     

Lu Zhou membawa pedang bersinar cahaya emas, dengan seram dia berjalan masuk ke dalam rumah Lu Sheng. Sedangkan Shangguan Dian mengikuti di belakang Lu Zhou.     

"Paman Lu, Paman Dian, kalian kenapa bisa di sini?" Chu Sihan terkejut ketika melihat mereka berdua. Tadi Chu Sihan masih bersedia mau menghindari serangan Xian Jing.     

"Mana Sheng'er?"      

Lu Sheng yang baru melepaskan berbagai jenis kertas hu, dia membawa dulu Lu Jiang dan Lu Xin ke atas tempat tidur sebelum berjalan keluar, "Guru, aku di sini!"     

"Kamu baik-baik saja?" Chu Sihan langsung maju dan bertanya sambil menarik tangan Lu Sheng.     

"Aku baik-baik saja, kenapa Tuan juga ada di sini?"     

Chu Sihan mengerutkan keningnya, "Aku hanya ingin menjengukmu saja, tapi aku tidak menyangka bisa bertemu dengan Xian Jing dan Xian Ya."     

Lu Zhou menyimpan pedangnya dan berkata pada Chu Sihan, "Kamu jaga Sheng'er, aku pergi mengejar mereka berdua."     

Shangguan Dian mengatakan, "Aku mengikutimu."     

Lu Zhou menganggukkan kepalanya, dia dan Shangguan Dian berjalan keluar beberapa langkah, sekali jinjit kaki, bayangan mereka pun menghilang di depan mata.     

"Bagaimana Xian Ya dan Xian Jing bisa mencari sampai ke sini?" Lu Sheng mengerutkan keningnya.     

Chu Sihan membawa Lu Sheng kembali ke dalam rumah, "Asalkan mau mencari, mereka pasti akan mendapatkannya." Xian Jing dan Xian Ya bukan manusia biasa, ditambah lagi Lu Sheng memang tinggal di Huangyang. Ingin mendapatkan jejak Lu Sheng itu bisa dikatakan sangat mudah.     

"Tuan, kasus Linjiangfu sudah selesai?" Lu Sheng duduk di atas tempat tidur, mengangkat matanya dan bertanya Chu Sihan.     

"Kurang lebih sudah selesai, beberapa hari lagi sudah bisa pulang ke Huangyang."     

"Tuan selalu bolak balik seperti ini pasti sangat melelahkan." Lu Sheng pun menyarankan, "Kamu kan bisa menggunakan teleport terus, kamu tinggal saja di Linjiangfu."     

Chu Sihan mendengar kata-kata Lu Sheng juga merasa kata-kata ini benar, namun dia tetap ingin berada di samping Lu Sheng setiap saat.     

"Kali ini sudah tidak ada lagi yang bisa melindungi kalian ya?" Dari luar, terdengar suara Xian Ya yang mencibir dengan dingin.     

Lu Sheng dan Chu Sihan sama-sama menolehkan kepalanya ke arah pintu, lalu mereka pun melihat Xian Jing dan Xian Ya sedang berjalan masuk ke dalam rumah.     

"Sebaiknya kalian memberitahukan pada kami posisi Bai Lian sekarang, mungkin kami masih bisa menyisakan jenazah utuh untuk kalian."     

Sebenarnya Xian Jing dan Xian Ya tidaklah pergi, melainkan menyembunyikan diri di halaman rumah sebelah. Dan mereka tidak menyangka ternyata Lu Zhou dan Shangguan Dian akan pergi begitu saja.     

"Oh ya?" Chu Sihan berdiri, kedua matanya secara perlahan berubah menjadi merah, bahkan bajunya juga menjadi merah. Dia menginjak di atas bunga lycoris yang bermekaran sepanjang jalan, dengan dingin dia tersenyum pada Xian Ya dan Xian Jing.     

Bunga lycoris yang di atas lantai mulai bermekaran terus dalam jangka yang luas. Batang bunga lycoris mulai menyerang dan mengikat badan Xian Ya dan Xian Jing. Mereka berdua memotong terus batang bunga lycoris namun tetap ada batang baru yang tumbuh kembali dan mengikat terus tangan mereka.     

"Kamu adalah anak Yan Wang, Yan Han?!" Xian Jing melihat Chu Sihan dengan kaget. Dia benar-benar tidak menyangka, pria muda manusia ini ternyata adalah putra dari Yan Wang.     

"Tingkat pelatihanku memang lebih rendah daripada kalian, tetapi, tingkat pelatihan bunga-bunga ini belum tentu lebih rendah daripada kalian." Chu Sihan tersenyum jahat kepada Xian Jing dan Xian Ya, batang bunga lycoris yang mengikat badan Xian Ya dan Xian Jing semakin banyak.     

Lu Sheng melihat Chu Sihan, dia pun segera berdiri dan melempar beberapa lembar kertas hu penghalang transparan, mengunci Xian Ya dan Xian Jing di dalam. Bunga-bunga lycoris pun menghilang dalam seketika.     

Sudut bibir Chu Sihan mengalirkan darah, dimana membuat Lu Sheng menjadi panik, "Tuan!" Lu Sheng langsung memapapah Chu Sihan dan bertanya, "Kamu baik-baik saja?"     

"Aku tidak ada apa-apa, nanti akan membaik setelah aku bermeditasi sebentar." Tadi Chu Sihan menggunakan kekuatan sepenuhnya untuk memanggil bunga lycoris yang tingkat pelatihannya jauh lebih tinggi daripada dirinya, itu sebabnya Chu Sihan bisa mengalami luka dalam.     

Lu Sheng menghelakan napas lega, lalu dia mengatakan, "Tuan duduk dulu, biar aku yang menangani mereka."     

Chu Sihan menganggukkan kepalanya, dia pun segera duduk di lantai, melipat kedua kakinya, dan mulai bermeditasi.     

"Ada apa ini?" Xian Ya memukul penghalang transparan itu, dengan tidak percaya dia melihat Lu Sheng.     

Xian Jing memecahkan penghalang transparan tersebut, namun dia menemukan ternyata penghalang transparan itu masih ada, dia pun memecahkannya lagi, namun penghalang transparan itu tetap tidak hilang. Kali ini, bahkan Xian Jing sendiri juga mulai panik.     

Lu Sheng tidak memedulikan Xian Jing dan Xian Ya, melainkan melempar lagi sepuluh lembar kertas hu penghalang transparan kepada mereka. Belasan lapis penghalang transparan cukup membuat Xian Jing memecahkannya hingga pagi.     

Kalau bukan takut rumah kecilnya ini akan roboh, Lu Sheng pasti sudah menggunakan kertas hu bom kepada Xian Jing dan Xian Ya.     

Lu Sheng menolehkan kepalanya dan melihat Chu Sihan, lalu dia pun mengeluarkan lagi kertas hu komunikasi menghubungi Lu Zhou.     

"Sheng'er, kenapa?"     

"Guru, kalian terjebak, Xian Jing dan Xian Ya masih di dalam rumahku."     

Lu Sheng tidak melakukan banyak penjelasan, melainkan hanya mengatakan satu kalimat ini saja sudah langsung nonaktifkan kertas hu komunikasi tersebut.     

Hari ini Lu Sheng sudah menggunakan kertas hu komunikasi secara terus menerus, kini darahnya sudah mulai melonjak, dia takut kalau dia menggunakan kertas hu komunikasi terlalu lama, dia akan memuntahkan darah.     

Tidak lama setelah dia nonaktifkan kertas hu komunikasi, Lu Zhou dan Shangguan Dian pun pulang. Mereka melihat Xian Jing dan Xian Ya yang terkurung di dalam penghalang transparan, mereka pun tertegun.     

Padahal Lu Zhou dan Shangguan Dian sudah menyiapkan diri untuk melihat adegan Lu Sheng dan Chu Sihan bermuntahan darah, namun mereka malah melihat Xian Jing dan Xian Ya sedang bersusah payah ingin memecahkan penghalang transparan.     

Adegan ini benar-benar jauh berbeda dari bayangan Lu Zhou dan Shangguan Dian…     

"Bagaimana cara kalian menangani kedua orang ini?" Lu Zhou benar-benar sangat penasaran. Chu Sihan yang tingkat pelatihannya hanya ribuan tahun, apalagi Lu Sheng, seratus tahun pun tidak ada.     

"Tuan yang menangani mereka." Lu Sheng melihat ke Chu Sihan yang masih bermeditasi dan menjelaskan.     

"Dia?" Lu Zhou mengerutkan keningnya, dia segera maju dan meraba nadi Chu Sihan. Beberapa saat kemudian Lu Zhou pun menghelakan napas lega.     

"Guru, bagaimana kondisi tuan?"     

Lu Zhou menggelengkan kepalanya, "Dia sudah memanggil barang yang tingkat pelatihannya jauh lebih tinggi daripada dirinya. Dasar anak ini, terlalu sembarangan." Syukurnya Chu Sihan menarik kembali dengan cepat, jika tidak, maka tidak akan cukup jika hanya dengan bermeditasi saja.     

"Aku baik-baik saja." Chu Sihan mengatakan namun posturnya tetap sama.     

"A Zhou, harus kita apakan kedua orang ini?" Shangguan Dian melihat Xian Ya dan Xian Jing yang di dalam penghalang transparan itu, dia pun bertanya pada Lu Zhou.     

Dengan dingin Lu Zhou melirik Xian Ya dan Xian Jing, dia pun mengatakan, "Aku akan membawa mereka pulang ke Wufeng."     

Yang penting sekarang bisa menunggu Peramal Kerajaan siuman, maka semua kebenaran pun akan terjelaskan. Xian Jing dan Xian Ya juga akan menerima hukuman yang layak mereka dapatkan.     

Lu Sheng mengatakan, "Guru, setelah kamu membawa mereka pulang, kalian harus, harus menjaga mereka baik-baik, jangan membiarkan mereka melarikan diri dan menakutkan orang lagi."     

Lu Sheng tidak takut dirinya harus menghadapi Xian Ya dan Xian Jing, dia hanya takut akan melibatkan orang yang tak bersalah saja.     

Lu Zhou tersenyum, "Jangan khawatir, siapapun yang masuk ke dalam penjara es Wufeng, juga tidak bisa melarikan diri, kecuali…"     

"Kecuali apa?" Lu Sheng penasaran.     

"Kecuali mereka membakar habis tingkat pelatihan mereka. Namun pada saat itu, meskipun mereka bisa berhasil melarikan diri dari penjara es, Sheng'er juga tidak perlu takut lagi dengan mereka." Tanpa adanya tingkat pelatihan, tidak ada bedanya dengan orang biasa.     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Kalau begitu guru jangan mengurung mereka dalam satu sel, takutnya salah satu dari mereka bersedia mengorbankan diri sendiri, nanti aku yang mampus."     

"Aku mengerti." Lu Zhou berkata pada Lu Sheng sambil tersenyum, "Kamu jaga Nak Han. Guru dan Paman Dian-mu membawa Xian Jing dan Xian Ya ke Wufeng dulu. Lanyi mungkin sebentar lagi akan tiba di Huangyang, pada saat itu kamu menyuruhnya tinggal di sini, untuk berjaga-jaga Xian Jing dan Xian Ya memiliki perangkap lain."     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Baik!"     

"Guru mau pinjam cambuk dewamu sebentar." Lu Zhou mengatakan.     

Lu Sheng yang mendengar kata-kata Lu Zhou, dia pun segera mengeluarkan cambuk dewa dan meletakkannya di dalam telapak tangan Lu Zhou.     

"Sana." Satu kata Lu Zhou ini membuat cambuk Dewa melayang sendiri di udara, kemudian dia melayang masuk ke dalam penghalang transparan, dan mengikat Xian Jing dan Xian Ya yang masih sedang memecahkan penghalang transparan.     

"Lu Zhou, kamu lepaskan kami, jika tidak, nanti setelah aku keluar, aku pasti tidak akan melepaskanmu!" Xian Ya menatap Lu Zhou dengan geram, wajahnya kini penuh dengan amarah.     

Sebaliknya, Xian Jing malah tampak tenang, juga tidak mengerti dia sudah menyerah, atau sedang memikirkan akal lain.     

"Sudah." Lu Zhou tidak menghiraukan provokasi Xian Ya, lalu dia berkata pada Lu Sheng, "Guru bawa dulu cambuk dewa ini, nanti baru aku kembalikan kepadamu."     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya.     

Setelah Lu Zhou dan Shangguan Dian membawa Xian Ya dan Xian Jing pergi, Lu Sheng baru menutup pintu rumahnya. Dia menarik sebuah kursi dan duduk menemani Chu Sihan semalaman.     

Setelah Lu Sheng terbangun, dia pun menemukan dia sudah berbaring di atas tempat tidurnya.     

Cahaya matahari yang di luar sudah bersinar terang, Chu Sihan yang sedang duduk bermeditasi kini juga sudah kehilangan jejak.     

Lu Sheng bangun, lalu dia pun menemukan di atas meja ada sebuah kertas kecil. Di atas kertas itu tertulis, "Aku sudah pulang ke Linjiangfu, aku baik-baik saja, tidak perlu khawatir."     

Meskipun di atas kertas itu tidak tertera nama penulis, namun Lu Sheng tetap bisa mengetahui siapa yang menulis memo tersebut. Lu Sheng pun tersenyum, dia menyimpan kertas kecil ini ke dalam laci, baru dia keluar dari kamarnya.     

Kini waktu sudah lewat setengah bulan, kebun yang di halaman rumah Lu Sheng kini pun penuh dengan kehijauan.     

Lu Sheng mulai sibuk lagi, dia merekrut lagi segerombolan orang untuk memutarkan tanah ladangnya, lalu membantu dalam proses pembibitan.     

Setelah menanam tomat, kentang, dan cabai, ternyata hanya menghabiskan sepuluh hektar tanah.     

Sisanya sembilan puluh hektar tanah, karena tanahnya masih basah, untuk sementara waktu masih belum bisa digunakan. Tapi dilihat dari kondisi ini, sepertinya akan tersisa banyak hektar tanah yang kosong.     

Namun untungnya Lu Sheng sangat pintar. Di dalam daftar belanja yang dia berikan kepada Yan Wang, dia menuliskan berbagai jenis buah-buahan dan sayur-sayuran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.