Gadis Lugu Liar Galak

DAFTAR BELANJA



DAFTAR BELANJA

0"Apa maksudmu?" Ai Shui dan Yun Guagua mengerutkan keningnya dalam waktu bersamaan.     
0

Jiang Zhong berpikir sejenak, lalu dia pun mengatakan, "Wajah nona yang tadi, dengan wajah nona yang aku cari selama ini sangatlah mirip, tapi dalamnya itu berbeda."     

Ai Shui dan Yun Guagua tetap kebingungan, sepertinya kurang mengerti kata-kata Jiang Zhong.     

"Maksudku, raganya sama tapi jiwanya berbeda." Setelah Jiang Zhong menjelaskannya, kedua matanya tiba-tiba bersinar terang, "Nona itu pasti kenal dengannya!"     

"Tunggu!" Ai Shui menarik tangan Jiang Zhong, "Maksudmu, nona itu bukan orang yang ingin kamu cari?"     

Jiang Zhong menganggukkan kepalanya, "Betul."     

Ai Shui dan Yun Guagua yang akhirnya mengerti kata-kata Jiang Zhong pun menghelakan napasnya.      

"Syukurlah, syukur!" Lu Sheng adalah wanita Yang Mulia Yan Han, bahkan memikirkan Lu Sheng di dalam hati saja sudah sebuah kejahatan.     

Untungnya bukan Lu Sheng, kalau tidak, Ai Shui dan Yun Guagua benar-benar tidak tahu harus bagaimana menasehati Jiang Zhong. Bagaimanapun Jiang Zhong sudah menunggu selama bertahun-tahun. Dan hari ini akhirnya alam baka libur, pintu reinkarnasi juga tutup, Nenek Mengpo juga libur, makanya Jiang Zhong baru mau menjenguk Chu Sihan ke dunia manusia bersama Ai Shui dan Yun Guagua.     

"Aku tidak jadi ikut, kalian pergi saja." Jiang Zhong berkata pada Ai Shui dan Yun Guagua, "Aku mau menunggu nona itu pulang di sini."     

Entah kenapa, Jiang Zhong memiliki perasaan nona itu pasti pernah melihat orang yang ingin dicarinya.     

Ai Shui mengatakan, "Kalau begitu lain kali kita baru pergi mencari Yang Mulia saja, lagipula tiga bulan kemudian juga sudah Ulambana."     

(Ulambana: upacara ritual untuk orang yang sudah meninggal)     

Yun Guagua menganggukkan kepalanya, "Kalau kamu tidak pergi, kami juga tidak akan pergi, kami menunggu bersamamu di sini."     

Jiang Zhong melihat Ai Shui dan Yun Guagua dengan tersentuh, dia pun menganggukkan kepalanya.     

Istana Yan Wang.     

Sejak Lu Ying mengetahui identitas Lu Sheng, tatapannya terhadap Lu Sheng kini pun penuh dengan kasih sayang. Lu Sheng adalah tunangan anaknya di dunia manusia, juga anak satu-satunya Lu Zhou, Lu Ying mana mungkin tidak menyayanginya.     

Lu Sheng juga pertama kalinya bertemu dengan ibu kandung Chu Sihan. Harus dikatakan, menjadi hantu maupun dewa itu sama-sama bagusnya, sama-sama bisa memiliki wajah muda yang abadi.     

Coba lihat Yan Wang dan Lu Ying, umur mereka berdua juga sudah entah berapa tahun, namun wajah mereka tetap masih nampak dua puluh tujuh, atau dua puluh delapan tahunan. Mereka tidak mirip orang tua Chu Sihan, malah lebih mirip kakak beradik Chu Sihan.     

"Sheng'er, ya?" Lu Ying menarik tangan Lu Sheng, dengan penuh kasih sayang dia mengatakan, "Han'er ada di dunia manusia, tolong kamu menjaganya, ya."     

"Tidak!" Lu Sheng berkata dengan malu-malu, "Justru Tuan yang lebih menjagaku."     

"Tuan?" Lu Ying melihat Lu Zhou dengan aneh, sepertinya tidak mengerti kenapa Lu Sheng bisa memanggil Chu Sihan sebagai "Tuan Chu Sihan".     

Lu Zhou menjawab, "Romantisme anak muda, kita tidak bisa mengerti."     

"Ternyata begitu!" Lu Ying mendengar kata-kata Lu Zhou, senyumannya pun kembali normal.     

Yan Wang berdehem, dia bertanya pada Lu Zhou dan Shangguan Dian, "Junior Lu dan Raja Siluman kenapa bisa datang ke sini hari ini?"     

Lu Zhou melirik Lu Sheng dan Shangguan Dian, lalu dengan tidak berdaya dia mengatakan, "Kami mau meminta bantuan dari Senior."     

"Oh?" Yan Wang kebingungan, "Masalah apa?" Yan Wang mengingat terakhir kali Lu Zhou mencari bantuan kepadanya mengenai mencari buku catatan kematian demi wanita dunia manusia itu.     

"Paman Yan Wang, begini." Lu Sheng berdiri, dia berjalan ke tengah dan memberikan hormat kepada Yan Wang sebelum mengatakan, "Aku dengar, guruku bilang Paman Yan Wang bisa pergi ke zaman modern yang kami tinggali di masa lampau, jadi kami ingin meminta Paman Yan membantu sesuatu."     

Yan Wang menganggukkan kepalanya, "Bantu apa? Katakan saja."     

"Xiaosheng!"      

Pada saat Lu Sheng ingin mengatakan permintaannya, dari luar tiba-tiba terdengar suara seseorang yang keras dan meriah.     

Lu Zhou dengan enggan menggaruk telinganya, tanpa harus melihat dia sudah bisa mengetahui siapa yang datang.     

Dan benar, tidak lama kemudian, Hakim Lu pun masuk dengan semangat.     

"Hamba memberikan hormat kepada Yang Mulia Yan Wang!" Hakim Lu memberikan hormat dulu kepada Yan Wang, baru dia melihat ke Lu Sheng dengan senyuman lebar, "Xiaosheng datang ke sini, kenapa tidak menjenguk Paman?"     

Lu Sheng segera menjelaskan, "Aku bersama Guru dan Paman Dian ke sini untuk meminta bantuan Paman Yan Wang."     

Hakim Lu mendengar kata-kata Lu Sheng, dia pun melihat ke arah Lu Zhou, lalu dia pun menemukan Lu Zhou sedang minum teh dengan Shangguan Dian, sama sekali tidak melihat ke arahnya."     

Sedangkan Shangguan Dian malah tersenyum dan menganggukkan kepalanya kepada Hakim Lu sebagai tanda sapa.     

Hakim Lu mendengus.     

Yan Wang melihat Hakim Lu dan mengatakan, "Hakim Lu, kamu cari tempat duduk dan duduk dulu."     

"Baik!" Hakim Lu mencari tempat duduk yang dekat dengan Lu Zhou dan duduk.     

Yan Wang menarik kembali tatapannya dan melanjutkan pembicaraannya dengan Lu Sheng, "Xiaosheng, kamu lanjutkan."     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Begini, aku ingin meminta Paman Yan Wang kalau lain kali pergi ke zaman modern kami, tolong bawakan sedikit barang untuk Lu Sheng."     

"Barang apa?" Yan Wang baru saja bertanya, dia pun melihat Lu Sheng mengeluarkan selembar kertas daftar belanja dan memberikannya kepada Yan Wang.     

Ketika Yan Wang melihat daftar belanja yang panjang karena kertasnya sudah hampir sampai ke lantai, dia pun terdiam.     

Sedangkan Lu Ying malah menutup mulutnya dan tertawa diam-diam.     

Lu Sheng tersenyum dengan canggung, "Barang yang tertulis di atas kertas itu adalah barang yang ingin aku titipkan pada Paman Yan Wang untuk dibeli." Kemudian Lu Sheng pun mengeluarkan setumpuk uang senilai dua ratus ribu yuan uang modern, dan sebuah tusuk konde serta meletakkannya di atas meja Yan Wang.     

"Paman Yan Wang, di sini ada dua ratus ribu yuan, setelah Anda selesai berbelanja, bisa langsung menyimpannya ke dalam tusuk konde tersebut."     

Dua ratus ribu seharusnya bisa membeli banyak barang, kan?     

Yan Wang melihat di atas lembar tertulis gula merah, gula pasir, tepung kanji. Dan yang paling menyeramkan adalah ternyata masih menyuruhnya membelikan beberapa ekor sapi susu. Kemudian ada garam, minyak, kecap, cuka dan bumbu-bumbu lainnya, lalu selai roti dan berbagai jenis barang lainnya.     

Bahkan panci, mangkuk, baskom dan gayung pun ada. Oh ya, di bagian akhir kertas masih ada generator bensin dan beberapa puluh barel bensin.     

Yan Wang melihat barang-barang itu dengan pusing, untuk pertama kalinya dia memiliki keinginan untuk menolak. Namun Yan Wang berpikir kembali, kalau bukan karena anaknya, Chu Sihan, Lu Sheng juga tidak mungkin datang ke zaman kuno seperti ini, jadi dia pun dengan terpaksa menyetujuinya.     

"Tusuk konde ini bukannya pemberian Junior Lu kepadaku itu?" Lu Ying mengambil tusuk konde itu dan bertanya pada Yan Wang dengan nada kecil.     

Yan Wang melirik Lu Zhou, lalu dia menjawab juga dengan nada kecil, "Iya, diputar-putar, akhirnya kembali lagi ke Junior Lu."     

Lu Ying tersenyum, dia pun menyuruh Yan Wang segera menyimpan baik tusuk konde tersebut.     

Lu Zhou melihat masalahnya sudah selesai, dia pun berdiri dengan santai dan mengatakan, "Kini masalahnya sudah selesai, kalau begitu kami pulang dulu."     

"Memang sudah harus pulang." Hakim Lu melihat Lu Sheng dan mengatakan "Sekarang sudah mau festival Qingming, udara Yin alam baka jauh lebih kuat daripada hari biasa, Xiaosheng tidak cocok untuk berada di alam baka terlalu lama."     

Lu Ying yang tadinya masih ingin ngobrol dengan Lu Sheng ketika mendengar kata-kata Hakim Lu, dia pun menganggukkan kepalanya dengan sayang, "Benar kata Hakim Lu, Junior Lu, kamu sebaiknya cepat-cepat membawa Sheng'er pulang saja."     

Lu Zhou menganggukkan kepalanya.     

Lu Sheng menatap Lu Ying, dan tiba-tiba dia pun mengerti kenapa gurunya pada saat masih muda bisa jatuh cinta kepada Lu Ying. Karena Lu Ying benar-benar sangat cantik, namun bukan bukan jenis kecantikan yang lembut, melainkan merupakan jenis kecantikan yang gagah.     

Ternyata Lu Zhou menyukai wanita cantik yang gagah seperti Lu Ying, pantas saja dia tidak pernah menyukai wanita-wanita lainnya.     

"Sheng'er, tunggu apa kamu? Ayo jalan." Lu Zhou melihat Lu Sheng masih berdiri di tempat dengan tertegun, dia pun memanggilnya dengan tidak berdaya.     

"Oh, ya!" Lu Sheng terbangun, dia segera berlari ke samping Lu Zhou, "Paman Yan Wang, Tante, kalau begitu kami pulang ke dunia manusia dulu."     

Lu Ying menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, "Ya, pergilah."     

Lu Zhou menganggukkan kepalanya terhadap Yan Wang dan Lu Ying, lalu dia melihat lagi ke Hakim Lu dan mendengus, "Aku bawa Sheng'er pulang dulu."     

"Ah!" Hakim Lu tertegun sejenak, dia pun segera menganggukkan kepalanya dengan senang.     

Lu Zhou mendengus dengan ringan, lalu kepada Lu Sheng dan Shangguan Dian, "Ayo jalan."     

Shangguan Dian berdiri, dia menganggukkan kepalanya terhadap Yan Wang, Lu Ying, dan Hakim Lu, baru dia mengikuti di belakang Lu Zhou meninggalkan Istana Yan Wang.     

Yun Guagua, Ai Shui, dan Jiang Zhong melihat Lu Sheng dan yang lainnya keluar dari Istana Yan Wang, mereka pun berlari kepada Lu Sheng dan yang lainnya dengan panik.     

"Nona, kami memiliki pertanyaan yang ingin kami tanyakan kepadamu, bisa minta waktunya sebentar?"     

Lu Sheng melihat ke Lu Zhou dengan ragu-ragu, lalu dia pun mendengar Lu Zhou mengatakan, "Cepat pulang."     

"Baik, murid akan segera pulang."     

Yun Guagua, Ai Shui, dan Jiang Zhong mendengar percakapan Lu Sheng dan Lu Zhou, mereka pun tertegun. Mereka tidak menyangka ternyata Lu Sheng adalah murid Lu Zhou. Namun jika dipikirkan kembali dengan baik, iya juga, dengan status Chu Sihan, dia mana mungkin jatuh cinta kepada seorang gadis dunia manusia dengan begitu mudahnya?     

"Ayo." Lu Sheng melihat Yun Guagua, Ai Shui, dan Jiang Zhong masih belum bergerak, dia pun memanggil mereka.     

"Oh, Nona silakan lewat sini!" Yun Guagua, Ai Shui, dan Jiang Zhong memberikan hormat kepada Lu Zhou dan Shangguan Dian sebelum membawa Lu Sheng menjauh.     

"Kalian bertiga ingin menanyakan apa?" Lu Sheng mengira mereka bertiga akan menanyakan masalah Chu Sihan, namun dia tidak menyangka justru mendengar Jiang Zhong berkata dengan emosional, "Nona, apakah Anda pernah mengenal seorang nona yang sama persis denganmu?"     

"Hah?" Nona yang sama persis dengannya? Lu Sheng tertegun, "Maksud Tuan?"     

"Waduh, biar aku saja yang bertanya." Ai Shui mendorong Jiang Zhong ke samping, dia melihat Lu Sheng dan menjelaskan, "Temanku ini, sebelum dia meninggal, ada seorang nona yang disukainya, lalu temanku ini pun meninggal karena penyakit. Selama beberapa ratus tahun ini setiap hari dia duduk di atas jembatan Naihe menunggu nona itu datang, namun setelah dia menunggu sekian lama, tetap tidak menemukannya."     

"Hari ini temanku melihat wajah Nona, dia pun mengatakan wajah Anda sama persis dengan wajah nona itu."     

Lu Sheng memikirkan kalimat ini dengan teliti, akhirnya dia pun mengetahui makna dari kata-kata mereka. Dia melihat Jiang Zhong dan bertanya, "Kamu bilang, nona yang kamu sukai memiliki wajah yang sama persis denganku?"     

Jiang Zhong menganggukkan kepalanya terus menerus, "Apakah Nona kenal dengan nona ini?"     

Lu Sheng menghelakan napasnya dengan lesu, "Aku rasa, aku seharusnya pernah bertemu dengannya."     

Jiang Zhong sangat senang, "Lalu sekarang dia ada di mana?"     

Lu Sheng tidak memberikan jawaban terlebih dahulu, melainkan mengerutkan keningnya dan bertanya, "Kini kamu sudah mengawasi di jembatan Naihe selama ratusan tahun, kenapa kamu tidak bisa menemukannya?"     

Kalau pemilik asli adalah orang yang ingin dicari Jiang Zhong, berarti belasan tahun yang lalu seharusnya pemilik asli sudah melewati jembatan Naihe untuk reinkarnasi, Jiang Zhong mana mungkin tidak melihat pemilik asli?     

Yun Guagua menjelaskan, "Belasan tahun yang lalu temanku pernah pergi ke dunia manusia."     

Ternyata begitu. Kalau begitu, maka sudah bisa dijelaskan kenapa Jiang Zhong tidak menemukan pemilik asli di jembatan Naihe.     

Jiang Zhong sepertinya sangat bersemangat. Namun jika dipikirkan kembali, iya juga. Nona yang ditunggu-tunggu selama ratusan tahun tidak ditemukan, kini akhirnya dia mendapatkan informasi tentang nona itu, mana mungkin dia tidak emosional?     

"Dia ada di alam baka."     

Mendengar jawaban Lu Sheng, Jiang Zhong pun tertegun, "Apa kamu bilang, dia ada di alam baka?"     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Raga yang aku gunakan sekarang ini sebenarnya milik dia, tapi karena secara tidak sengaja, aku pun menjadi dia."     

"Kata-kata ini… maksudnya apa?" Jiang Zhong bertanya dengan terkejut.     

"Maksudnya adalah, dia telah dibunuh oleh ibu tirinya. Sedangkan aku datang dari ruang waktu lain. Ketika aku bangun, rohku sudah masuk ke dalam raga tersebut."     

"Jadi, dia sekarang, sungguh-sungguh ada di alam baka?" Jiang Zhong tidak berani memercayai, bahwa nona yang ditunggu-tunggunya selama ratusan tahun, ternyata sebenarnya ada di sampingnya?     

Lu Sheng melihat Jiang Zhong dan bertanya, "Dia memiliki nama apa di masa lampau?"     

"Di masa lampau dia bernama Lu Yao."     

"Di masa kini dia bernama Lu Sheng. Tuan bisa pergi mencari Hakim Lu, menyuruhnya membantumu untuk mencari orang itu." Pemiliknya masih belum lama di alam baka, seharusnya belum reinkarnasi.     

"Terima kasih banyak, Nona!" Setelah Jiang Zhong mengucapkan terima kasih, dia pun segera pergi mencari Hakim Lu.     

"Nona, lain kali kalau kamu datang bersama Yang Mulia, Guagua pasti akan memasakkan masakan yang enak untukmu!" Yun Guagua mengedipkan sebelah mata pada Lu Sheng, lalu sebelum Ai Shui mengatakan sesuatu, dia pun menarik Ai Shui pergi.     

Lu Sheng melihat Jiang Zhong, Yun Guagua, dan Ai Shui pergi, dia pun ingin berjalan kembali ke Lu Zhou dan Shangguan Dian. Namun dia tidak menyangka baru melangkah dua langkah, dia pun dikepung oleh segerombolan hantu.     

"Di sini ternyata ada manusia?"     

Wajah Lu Sheng langsung menjadi dingin, "Minggir!"     

"Yah, manusia ini tidak takut dengan kita!" Umur hantu-hantu ini berbeda-beda namun sama-sama memiliki wajah yang jelek.     

Lu Sheng mengerutkan keningnya, "Sekarang sudah akan festival Qingming, kalian tidak antri pulang untuk memakan makanan enak, buat apa mengepungku di sini?"     

"Kami sekeluarga semuanya ada di alam baka, mau pulang ke rumah mana?" Sebuah hantu mesum mengeluarkan suara tawa yang mesum. Dia mengulurkan tangannya ingin menarik tangan Lu Sheng, namun tangannya tiba-tiba diserang oleh sebuah gas hitam.     

"Siapa berani menyerangku?" Hantu mesum itu marah.     

Lu Sheng menoleh ke belakang, lalu dia pun melihat dua buah wajah yang familiar. Ternyata dua sosok itu adalah wanita hantu yang dia dan Chu Sihan temui di alam baka sebelumnya, yaitu Rong'er dan Lian Yan.     

"Nona Rong'er dan Nona Lian Yan!"     

"Berhenti!" Ketika hantu-hantu mesum itu melihat Rong'er dan Lian Yan, mereka pun ingin melarikan diri, namun Rong'er malah berteriak pada mereka, yang membuat hantu-hantu ketakutan hingga hanya bisa berdiri di tempat saja.     

"Nona, Anda kenapa bisa di sini sendirian? Mana Yang Mulia?" Lian Yan maju dan mengamati Lu Sheng untuk beberapa saat. Melihat Lu Sheng tidak terluka, dia pun menghelakan napas lega.     

"Dia tidak datang." Lu Sheng baru saja menjawab pertanyaan Lian Yan, dia pun mendengar Rong'er memarahi hantu-hantu itu, "Kalian benar-benar tidak takut mati, ya? Bahkan orang Yang Mulia juga berani kalian sentuh? Kalian ini ingin dilempar ke Sungai Wangchuan?"     

"Apa?!" Hantu-hantu itu melihat pada Lu Sheng dengan tatapan mengerikan, "Dia… dia bukannya hanya manusia biasa?"     

"Memangnya kenapa dengan manusia? Kini Yang Mulia juga manusia, dia adalah istri Yang Mulia yang di dunia manusia. Dan kalian beraninya mengganggu istri Yang Mulia, kalian semua pergi ke kandang babi membersihkan kotoran babi!"     

Segerombolan hantu itu yang mendengar kata-kata Rong'er, mereka pun segera mengiyakan secara terus menerus, "Baik, baik, kami akan pergi sekarang!"     

"Cepat pergi!" Teriakan Rong'er ini malah menarik perhatian Lu Zhou dan Shangguan Dian yang berdiri tidak jauh dari mereka, yang sedang menunggu Lu Sheng.     

Lu Zhou dan Shangguan Dian berjalan mendekati suara teriakan itu dengan penasaran, ketika dia melihat Lu Sheng sedang berdiri bersama dua hantu, dia pun mengerutkan keningnya.     

"Ha~!" Ketika Rong'er melihat Lu Zhou dan Shangguan Dian, wajahnya yang tadinya masih galak pun dalam seketika berubah menjadi lemah lembut dan genit. Sambil menggoyangkan pinggulnya dia berjalan maju, dengan menggoda dia pun bertanya, "Tuan Lu, sejak kapan Anda ke alam baka?"     

Lu Zhou dengan enggan melirik Rong'er, lalu dia pun melihat Lu Sheng dan bertanya, "Muridku, ada apa ini?"     

Satu kata "Muridku" dari Lu Zhou membuat Lian Yan dan Rong'er terkejut. Mereka berdua sama dengan Yun Guagua, Ai Shui dan Jiang Zhong, sama-sama tidak menyangka Lu Sheng yang hanya manusia biasa ini, ternyata adalah murid dari Lu Zhou.     

"Nona adalah murid Tuan Lu?" Lian Yan bertanya pada Lu Sheng.     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Betul."     

Lian Yan pun tersenyum, "Pantas saja." Orang yang bisa disandingkan dengan Chu Sihan, tentu saja memiliki identitas yang tidak biasa.     

Lu Sheng tersenyum pada Lian Yan dan Rong'er, "Kami sudah mau pulang ke dunia manusia, untuk kejadian tadi, terima kasih banyak atas pertolongan kedua Nona ini, ya."     

Tadi kalau bukan Lian Yan yang datang pada waktu yang tepat, mungkin hantu-hantu mesum itu jiwa rohnya sudah hancur. Bagaimanapun cambuk dewa yang diberikan guru kepadanya bukanlah mainan.     

Lian Yan menganggukkan kepalanya, "Ini hanya keharusan saja, kalau begitu kami tidak akan mengantar jauh, ya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.