Gadis Lugu Liar Galak

JIANG ZHONG



JIANG ZHONG

0Yu Yang dan Mu Yan belum pernah mencoba udang karang, mereka juga tidak tahu cara memakannya, sehingga mereka baru mengikuti caranya makan. Tentu saja, akibat dari tidak tahu cara makan adalah makan lebih sedikit daripada orang lain.     
0

Lu Jiang dan Lu Xin suka makan kepiting, meskipun telur kepiting di musim ini agak sedikit, namun masih tetap ada.     

Setelah makan siang, tidak lama kemudian Kepala Pelayan Shi pun tiba-tiba datang, dia membawakan satu keranjang buah biwa untuk Lu Sheng. Setelah mengantarkan barang, dia pun langsung pergi.     

"Siapa itu?" Lu Ran mendengar Kepala Pelayan Shi memanggil Lu Sheng sebagai "Nyonya Muda", dia pun mengerutkan keningnya.     

"Tidak perlu ditebak juga bisa tahu dia itu orangnya siapa." Lu Zhou melirik Lu Sheng, kemudian dia pun mengatakan, "Kalau aku tidak salah, dia seharusnya orang wisma Chu, ya?"     

Lu Sheng memberikan jempol kepada Lu Zhou, dan Lu Zhou malah mendengus.     

Lu Ran yang mendengar Kepala Pelayan Shi adalah orang wisma Chu, dia pun tidak banyak bertanya lagi.     

Lu Sheng melihat Lu Ran, "Kak, nanti kamu masih pulang ke kota?"     

"Hmhh." Lu Ran menjawab.     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, dia membagikan setengah keranjang buah biwa , menyuruh Lu Ran membawa buah biwa ini kepada He Lai dan He Qin untuk mereka makan, sisanya bawa ke sekolah dan membagikannya dengan teman sekolahnya.     

Lu Sheng membagi lagi kepada Yu Yang dan Mu Yan untuk dibawa pulang.     

Yu Yang melihat Lu Sheng, sepertinya ingin menanyakan sesuatu namun dia sungkan mau bertanya.     

"Tuan Yu ingin mengatakan sesuatu?" Lu Sheng melihat Yu Yang sudah mondar-mandir untuk beberapa saat dan tetap masih belum bisa mengatakannya, Lu Sheng pun bertanya duluan dengan geli.     

Semua orang mendengar kata-kata Lu Sheng, mereka pun melihat pada Yu Yang.     

Yu Yang berdehem dengan canggung, "Aku memang ada sedikit urusan, mengenai adikku."     

Akhir-akhir ini Yu Mingyue sangat dekat dengan Shi Yi. Nyonya Yu juga pernah makan bersama Shi Yi, dan mengatakan sifat Shi Yi lumayan bagus.     

Namun karena Yu Yang hanya memiliki satu orang adik ini saja, kalau dia tidak bisa mengenal baik sifat Shi Yi, dia tetap tidak bisa merasa tenang.     

Lu Sheng tersenyum, "Tuan Yu ingin bertanya tentang Tuan Shi, ya?"     

Yu Yang menganggukkan kepalanya, ekspresinya sedikit canggung.     

"Yu Yang mengetahui bahwa Tuan Shi memiliki hubungan yang baik dengan Tuan Chu. Nona Lu juga sering berjalan dengan Tuan Shi, jadi aku pun ingin bertanya, bagaimana sifat Tuan Shi, apakah dia memiliki istri atau selir?"     

Jangankan tuan muda dari Jingcheng, bahkan tuan muda yang di Huangyang saja sudah memiliki banyak selir sebelum memiliki istri utama.     

Yu Yang takut Yu Mingyue juga akan bertemu dengan pria mata keranjang seperti itu.     

"Tidak ada." Lu Sheng menggelengkan kepalanya, "Meskipun Tuan Shi terkadang suka banyak ngobrol, namun dia itu baik, dia adalah seseorang yang bisa menghargai orang lain, yang mengetahui kasih sayang."     

Di dalam mata Lu Sheng, Shi Yi jauh lebih bagus daripada Yun Ting.     

"Baguslah kalau begitu!" Yu Yang membungkukkan punggungnya terhadap Lu Sheng, "Mengenai masalah ini, Yu Yang berharap Nona jangan bilang ke Tuan Shi."     

Barang siapapun yang dicurigai sikapnya, pasti tidak akan senang.     

"Tuan Yu jangan khawatir, aku pasti tidak akan mengatakannya."     

Yu Yang mendengar kata-kata Lu Sheng, dia pun melirik lagi ke Lu Zhou dan Shangguan Dian dengan sudut matanya.     

Lu Zhou mengerutkan keningnya, "Masalah kalian anak muda, tidak perlu melihat kami."     

Yu Yang pun memberikan hormat kepada Lu Zhou dan Shangguan Dian, "Kalau begitu kami pergi dulu."     

Lu Zhou menganggukkan kepalanya.     

Lu Ran mengangkut setengah keranjang buah biwa itu ke dalam delman kuda, kemudian dia pun ngobrol sebentar bersama Lu Sheng, baru dia berangkat dengan Yu Yang dan Mu Yan.     

"Di zaman kuno seperti ini, hanya bisa makan dan minum, sungguh membosankan." Lu Zhou menyesap tehnya, dengan tidak bisa menahan dia pun mulai mengeluh, "Semua ini gara-gara Yan Wang yang tua bangka itu, melahirkan anak yang begitu mengecewakan."     

Coba lihat, di zaman modern itu alangkah indahnya, mau makan apa saja bisa, kalau bosan juga bisa ke luar negeri menikmati liburan, dan yang paling penting, di sana memiliki berbagai jenis minuman beralkohol, mau minum apa pun ada.     

Kehidupan di zaman modern benar-benar tidak bisa dibandingkan.     

Lu Sheng tidak senang dengan kata-kata Lu Zhou, "Siapa bilang tuan sangat mengecewakan? Tuan kami itu hebat sekali!"     

Lu Zhou menganggukkan kepalanya, "Ya ya ya, tuan kamu sangat hebat, membuat kamu berlibur gratis ke zaman kuno, lumayan."     

Shangguan Dian tertawa ringan, lalu dia pun bertanya pada Lu Zhou, "A Zhou, kapan kita pulang ke zaman modern?" Waktu itu Shangguan Dian hanya berada di zaman modern untuk beberapa hari saja, dia masih belum sempat mengenal lingkungan zaman itu.     

"Kapan?" Lu Zhou menghelakan napasnya dengan lesu, "Kalau tidak ada kendala, mungkin masih harus puluhan tahun lebih lagi."     

Nanti setelah Chu Sihan melewatkan malapetaka cinta ini, seharusnya Lu Zhou dan yang lainnya sudah bisa pulang ke zaman modern. Tapi dengan perubahan selama puluhan tahun, seharusnya perkembangannya jauh lebih canggih lagi.     

"Sebegitu lama?" Ekspresi Shangguan Dian pun langsung melayu, menyatakan dirinya sangat kecewa.     

"Ingin minum bubble tea, ingin makan ayam goreng, takoyaki, ikan bakar…" Lu Sheng menyebutkan nama berbagai jenis makanan, dia sendiri belum menelan ludahnya, Shangguan Dian sudah mulai mengalirkan air liurnya.     

Shangguan Dian mengeluarkan suara kunyahan dan bertanya pada Lu Sheng, "Apa itu bubble tea?"     

"Sejenis minuman."     

"Enak?" Begitu pertanyaan ini ditanyakan, Lu Sheng tiba-tiba melihat kepada Shangguan Dian.     

"Ke… kenapa?" Shangguan Dian melihat Lu Sheng tiba-tiba melihatnya dengan mata yang bersinar terang, dia pun terkejut.     

"Paman Dian, kamu bisa pulang pergi ruang waktu setiap saat, ya?"     

Shangguan Dian menggelengkan kepalanya, "Tidak bisa setiap saat, harus menunggu tujuh planet sejajar baru bisa." Waktu itu ketika Shangguan Dian pergi mencari Lu Zhou di zaman modern, hari itu pas adalah hari tujuh planet sejajar.     

Kalau menembus ruang waktu dengan sembarangan, dia juga harus memberikan bayaran yang hampir sama dengan Lu Zhou.     

"Kalau begitu ya sudahlah." Lu Sheng mencibir. Kalau Shangguan Dian bisa pulang pergi ruang waktu setiap saat, maka dia pun bisa menitipnya belanja barang yang diinginkannya.     

Lu Zhou berpikir sejenak, dia pun tiba-tiba berkata pada Lu Sheng, "Paman Dian-mu tidak bisa, tapi ada seorang pamanmu yang bisa."     

"Yang dikatakan Guru jangan-jangan adalah paman Hakim Lu?     

"Bukan!" Lu Zhou menggelengkan kepalanya, "Kamu pikir baik-baik, ketika kamu masih di zaman modern, siapa yang paling banyak kamu temui?"     

Lu Sheng mengerutkan keningnya, dia pun mulai berpikir, lalu di dalam otaknya tiba-tiba melintas sosok seseorang, "Jangan-jangan… Paman Yan Wang?"     

"Benar." Lu Zhou menganggukkan kepalanya, "Paman Yan Wang-mu menguasai alam baka zaman ini, kadang-kadang dia juga akan pergi menemui Yan Wang zaman modern itu. Jadi, dia bisa pulang pergi ruang waktu kapan saja."     

Lu Sheng yang mendengar kata-kata Lu Zhou ini, dia pun mencium bau peluang baru.     

Tapi…     

"Memangnya alam baka bukan satu saja, ya?"     

Lu Zhou menggelengkan kepalanya, "Tentu saja tidak, setiap ruang memiliki penguasanya masing-masing."     

Lu Sheng menelan ludahnya, lalu dia pun bertanya pada Lu Zhou, "Guru, kalau begitu apa bisa meminta Paman Yan Wang membantu sesuatu?"     

Kalau bisa membawakan bahan makanan dari zaman modern, berarti Lu Sheng bukannya akan menjadi kaya raya?     

"Lain kali guru akan pergi menanyakan kepadanya."     

Shangguan Dian mendengar jawaban Lu Zhou, dia pun berkata dengan penuh belas kasihan, "A Zhou, jangan lain kali, sekarang saja yuk!"     

Shangguan Dian benar-benar tertarik sekali dengan nama makanan yang disebutkan Lu Sheng tadi.     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya lalu menyetujui usulan Shangguan Dian.     

Lu Zhou melihat Lu Sheng dan Shangguan Dian, dia pun mengatakan, "Kalau begitu malam ini saja."     

"Wah!" Lu Sheng dan Shangguan Dian sama-sama berseru dengan senang.     

Lu Jiang dan Lu Xin tidak mengerti percakapan orang dewasa, namun mereka melihat Lu Sheng dan Shangguan Dian sedang berseru, mereka pun mengikutinya dengan tertegun.     

Pada malam ini juga, Lu Sheng mengeluarkan Jia Zheng, menyuruh Jia Zheng membawa keempat bawahannya pergi ke rumah keluarga Zhao. Lu Sheng menyuruh mereka pergi untuk menakuti Zhao Xian itu, mengirimkan pesan dan menyuruh Zhao Xian agar cepat menyetujui percerainya dengan He Yan.     

Sedangkan Tan Ju dan keempat bawahannya dikirim Lu Sheng ke desa Xinghua, menyuruh mereka menyamar menjadi bentuk Sun Qi untuk menakuti Huang Xiaoju itu.     

Sun Qi mengatakan wanita itu memiliki aura iblis, jadi dia tidak bisa mendekatinya. Tapi karena Tan Jun dan yang lainnya sudah dipelihara di dalam kertas hu selama bertahun-tahun, jadi mereka sudah mulai pelan-pelan menjadi peri, seharusnya tidak akan takut dengan aura iblis.     

Setelah Lu Sheng memberikan kedua misi ini, dia baru berangkat ke alam baka dengan Lu Zhou dan Shangguan Dian.     

"Sheng'er, bawa ini." Lu Zhou menyerahkan sebuah batu giok darah kepada Lu Sheng.     

"Kenapa harus membawa ini?" Lu Sheng sangat penasaran.     

Lu Sheng pernah pergi ke alam baka bersama Chu Sihan sebanyak dua kali, bersama Lu Zhou juga pernah sekali, namun waktu itu dia juga tidak melihat Lu Zhou memberikan batu giok darah untuknya.     

"Sekarang adalah festival Qingming, yang merupakan hari liburan alam baka. Banyak hantu-hantu yang hebat juga akan dilepaskan. Kamu sebagai manusia biasa sebaiknya membawanya daripada tidak."     

"Oh." Setelah mendengarkan penjelasan Lu Zhou, Lu Sheng pun menyimpan batu giok darah di dalam pinggangnya.     

Sesuai dengan kata-kata Lu Zhou, begitu sampai di pintu gerbang alam baka, mereka pun melihat ada banyak sekali hantu sedang berbaris di depan pintu menunggu giliran masuk ke dunia manusia.     

"Jangan dorong, barisnya yang pelan, kalian juga bukan mau reinkarnasi, untuk apa begitu panik?" Petugas hantu yang menjaga pintu alam baka berteriak dengan keras, dan hantu-hantu yang mendengarkan kata-kata petugas hantu itu, mereka pun kembali berbaris dengan rapi lagi.     

"Siapa di sana?" Melihat ada yang mendekat, petugas hantu pun berbicara lagi dengan keras.     

Hantu-hantu yang sedang berbaris juga menolehkan kepala mereka, ketika mereka melihat Lu Zhou dan Shangguan Dian, mereka pun segera menundukkan kepala mereka.     

Lu Zhou dan Shangguan Dian, satunya menyebarkan aura dewa yang kuat, satunya menyebarkan aura siluman yang berat, dalam pandangan pertama sudah bisa menyimpulkan mereka bukanlah dewa dan siluman biasa.     

Sedangkan Lu Sheng, dia pun langsung diabaikan oleh hantu-hantu itu.     

"Ternyata Tuan Lu Zhou, silakan masuk!" Petugas hantu melihat orang yang datang adalah Lu Zhou, tatapannya yang tadinya masih waspada pun diletakkannya, dengan hormat dia menyambut Lu Zhou dan Shangguan Dian.     

"Kalian lanjutkan pekerjaan kalian saja, kami bisa jalan sendiri." Lu Zhou berkata pada petugas hantu itu, lalu dia pun membawa Lu Sheng dan Shangguan Dian masuk ke alam baka.     

Sepanjang jalan masuk, bunga lycoris yang tadinya masih redup pada saat Lu Sheng dan yang lainnya mendekat, bunga-bunga ini pun langsung memancarkan cahaya yang terang dan indah.     

Dan ini membuat Lu Sheng teringat dengan adegan dia datang bersama Chu Sihan waktu itu.     

"Bunga lycoris ini lumayan menarik ya, ternyata mereka pintar menyambut orang." Shangguan Dian merasa tertarik dengan fenomena tersebut.     

Bunga-bunga lycoris mendengar ada yang memuji mereka, mereka pun menggoyangkan batang mereka dengan senang.     

Lu Sheng tersenyum, dia pun melihat pada bunga-bunga itu dan bertanya, "Apakah kalian sedang menyambutku?"     

Setelah Lu Sheng memberikan pertanyaan ini, bunga-bunga lycoris yang tadinya menghadap ke mereka pun pada membalikkan kelopak bunga mereka.     

Lu Zhou dan Shangguan Dian melihatnya, mereka pun menertawakan Lu Sheng tanpa sungkan.     

Lu Sheng terdiam.. Bunga-bunga lycoris ini begitu mempermalukannya?     

Lu Sheng berdehem, dia pun mengatakan, "Aku dengar Yang Mulia Yan Han mau mencabut semua bunga lycoris yang di sini dan menanam yang baru. Tadinya aku masih ingin menghalanginya, tapi sekarang sepertinya ini tidak perlu lagi, ya."     

Setelah Lu Sheng mengatakannya, dia bahkan menghelakan napasnya dan menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya, "Sungguh sayang sekali."     

Bunga-bunga lycoris itu mendengar kata-kata Lu Sheng, mereka pun segera membalikkan badan dan menggoyangkan batang mereka untuk menyenangkan hati Lu Sheng.     

Mudah!     

Lu Sheng mendengus di dalam hatinya, namun dia tidak menunjukkan di wajahnya.     

"Guru, Paman Dian, ayo kita jalan."     

Bunga-bunga lycoris itu yang mendengar Lu Sheng mau pergi, mereka pun panik. Mereka langsung memanjangkan batang mereka dan merangkul di tangan Lu Sheng, sepertinya sedang meminta ampun pada Lu Sheng.     

Lu Sheng mengangkat alisnya, "Tadi bukannya tidak menyambut kedatanganku?"     

Bunga-bunga itu pun bergoyang dengan kuat, menyatakan mereka menyambut kedatangan Lu Sheng     

Petugas hantu yang di depan melihat adegan ini, dalam seketika pun tertegun.     

Harus diketahui, bunga lycoris ini ditanam oleh Yang Mulia, biasanya sangat ganas. Dan kini bunga-bunga ini ternyata sedang menyenangkan hati seorang manusia?     

"Ah!" Seorang petugas hantu tiba-tiba berseru dengan kuat, "Aku sudah ingat, Nona manusia ini pernah datang dua kali bersama Yang Mulia"     

Para petugas hantu yang lain mendengarkan kabar tersebut mereka pun akhirnya mengerti.     

Ngomong-ngomong iya juga, bunga-bunga lycoris yang merendahkan hantu ini selain orang Yang Mulia, mereka tidak akan sembarangan menurunkan status untuk menyenangkan orang lain.     

Lu Sheng melihat bunga-bunga lycoris ini belum berniat untuk melepaskan dirinya, dia pun hanya bisa berkata dengan tidak berdaya, "Sudah, nanti aku akan meminta ampun kepada Yang Mulia kalian, menyuruhnya untuk tidak menggali kalian keluar, sudah bisa, kan?"     

Setelah bunga-bunga lycoris mendengarkan kata-kata Lu Sheng, mereka pun memendekkan kembali batang mereka.     

"Bunga-bunga ini ternyata kenal denganmu?" Shangguan Dian melihat pada bunga-bunga lycoris dengan terkejut.     

"Aku pernah datang ke alam baka bersama Tuan Chu sebanyak dua kali, setiap kami lewat pasti akan berbicara dengan mereka."     

Shangguan Dian yang mendengarkan penjelasan Lu Sheng, dia pun menganggukkan kepalanya, "Ternyata begitu!"     

"Yah, yah yah!" Ketika Lu Zhou, Lu Sheng, dan Shangguan Dian mau berjalan menuju istana Yan Wang, Yun Guagua tiba-tiba muncul dari samping.     

Kali ini yang bersama Yun Guagua bukan lagi adalah segerombolan hantu wanita, melainkan adalah dua orang pria. Salah satunya Lu Sheng pernah melihatnya di istana Shuihan. Tapi waktu itu Ai Shui tidak melihat jelas wajah Lu Sheng, jadi kini dia pun tidak mengenal Lu Sheng.     

"Ini bukannya Nona manusia yang sering mengikuti Yang Mulia datang ke sini itu? Anda ada di sini, mana Yang Mulia kami?"     

Ketika kedua pria itu mendengar kata-kata Yun Guagua, tatapan mereka pun melanda pada Lu Sheng. Pria yang tidak pernah melihat Lu Sheng itu, saat melihat Lu Sheng, ekspresinya seperti tertegun sejenak.     

Lu Sheng menyipitkan mulutnya dan tersenyum, "Yang Mulia kalian kali ini tidak ikut."     

"Yah!" Yun Guagua pada saat ini baru menyadari di belakang Lu Sheng masih ada dua orang lagi.     

Yun Guagua tentu saja kenal dengan Lu Zhou, namun dia tidak pernah melihat Shangguan Dian.     

"Tuan Lu, Anda juga datang?" Karena Lu Zhou adalah junior Yan Wang, juga adik kandung Hakim Lu, jadi semua orang yang di alam baka pun memanggil Lu Zhou sebagai "Tuan".     

"Tuan Lu!" Ai Shui dan satu pria lain itu memberikan hormat kepada Lu Zhou.     

"Kalian bertiga dari istana Shuihan?" Lu Zhou bertanya.     

Ketiga orang pun menganggukkan kepala mereka bersamaan, "Betul!"     

"Hmhh." Tatapan Lu Zhou menyapu pada mereka bertiga, lalu dia mengatakan, "Kalau tidak ada urusan lain, kami jalan dulu."     

"Baik!" Ketiga orang ini pun segera memberikan jalan.     

Setelah Lu Zhou, Lu Sheng dan Shangguan Dian menjauh, Ai Shuo baru bertanya pada Yun Guagua, "Nona manusia tadi, dialah nona yang dibawa Yang Mulia ke istana Shuihan itu?"     

"Iya, kan?" Yun Guagua mendengus, "Aku sudah pernah melihatnya untuk kedua kali ini."     

Jiang Zhong malah melihat ke arah yang dijalani Lu Sheng dengan tertegun, kedua matanya memancarkan cahaya emosional, "Sepertinya aku… sudah menemukannya!"     

Kata-kata Jiang Zhong yang tiba-tiba ini membuat Yun Guagua dan Ai Shui yang sedang berbicara menjadi terkejut.     

"Ap… apa kamu bilang?!" Yun Guagua yang menyadarkan diri pun berseru dengan kaget.     

"Dia sama persis dengan orang yang aku cari selama ini." Jawab Jiang Zhong.     

"Masa?!" Ai Shui sangat kaget, "Maksudmu, orang yang kamu cari selama ini, adalah nona tadi?"     

Masa? wanita yang dicari-cari temannya ini ternyata adalah kekasih Yang Mulia Yan Han?!     

Ini… ini sungguh mengerikan sekali!     

Berebut wanita dengan Yang Mulia, apa Jiang Zhong bisa menang?     

Bukan, salah, ini bukan masalah rebut atau tidak, melainkan apakah Jiang Zhong berani merebutnya?     

"Temanku, aku sangat mengasihanimu, tapi, sebagai teman seperjuanganmu selama bertahun-tahun, aku tetap ingin menasehatimu, lupakanlah!" Yun Guagua menepuk pundak Jiang Zhong dan berkata dengan serius.     

Ai Shui juga menganggukkan kepalanya.     

Namun Jiang Zhong sama sekali tidak menghiraukan kata-kata Yun Guagua dan Ai Shui, melainkan mengerutkan keningnya, "Meskipun mereka berdua memiliki wajah yang sangat mirip, namun sifatnya sepertinya kurang mirip."     

Jangan-jangan karena sudah reinkarnasi? Namun meskipun demikian, juga tidak seharusnya begini!"     

Orang itu memiliki sifat yang sangat pemalu, ketika dia melihat orang, dia bahkan tidak berani mengangkat kepalanya, dan seringkali berwajah merah.     

Namun wanita tadi memiliki sifat yang ceria, dari dalam menyebarkan cahaya yang menyilaukan, sifatnya berbeda dengan orang itu.     

Raga dan kulit yang sama, namun jiwa rohnya sepertinya tidak sama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.